Anda di halaman 1dari 6

1. Tinea Kruris 1.

keluhan utama bercak kemerahan yang gatal pada pangkal paha sejak 2 minggu yg lalu kasus lain bercak merah yang bertambah gatal pada kedua sela paha sejak 2 mggu yg lalu 2. keluhan penyerta gatal terutama dirasakan saat cuaca panas atau saat berkeringatbanyak 3. RPP sejak kapan muncul gangguan atau gejala-gejala tsb frekuensi sering/kuantitas penyakit sifat serangan/kualitas pnyakit lamanya penyakit tersebut dderita perjalanan penyakitnya, riw pgobatan lokasi sakitnya akibat yg timbul gejala-gejala yg berhubungan pasien mengobati sendiri dengna salep hidrokortison ttp tidak tdapat perbaikan dan kelainan kulit meluas Kasus lain:

bercakmerah yg bertambah gatal pada kedua sela paha sejak 3 minggu yg lalu bercak merah muncul di kedua sela paha sebesar uang logam sejak 3 mggu yg lalu. bercak terasa gatal terutama pada siang hari ketika pasien berkeringat banyak. karena sering digaruk, bercak kemudian bertambah luas sampai ke pantat pasien mandi 2 kali sehari, ganti pakaian 2xsehari, ganti pakaian dalam 1 kali sehari pasien suka memakai celana berlapis pasien memakai sabun dan handuk bersama dg anggota keluarga yg lain pasien tgal di rumah yg kecil dg kamar yg ventilasinya kurang kurang, tinggal bersama dg istri dan 3 org anaknya, istri pasien juga mengalami hal yg serupa sejak 2 mggu yl riw memakai obat immunosupresan dlm jgka wkt lama tdk ada keluhan kulit dtempat lain td ada riw pgobatan sblmnya tdk ada

4. RPD apakah ada rwyt serangan sebelumnya obat yg sering digunakan bila diduga penyakit tsb akibat pgunaan obat tertentu kasus lain: tdk pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya

5. RPK adakah riw pyakit turunan pada keluarga 6. PF TTv kesadaran efloresensi akut: macula eritematosa, berbatas, papula atau pustule kronis: macula hiperpigmentasi dengan skuama disertai likenifikasi status dermatologikus - lokasi : kedua lipat paha dan pantat - distribusi : terlokalisir - bentuk : tidak khas - susunan :polisiklik - batas : tegas - ukuran : plakat - efloresensi : plak eritem, plak hiperpigmentasi, dengan pinggir papul kemerahan, dan skuama - status venereologikus 7. PP pem Kalium hidroksida (KOH 10%), berguna utk identifikasi jamur (spesifik meskipun kurang peka) 1. bersihkan area dg alcohol 70% 2. kumpulkan lesi; mgunakan pisau bedah atau tepi slide kaca. tutup dg kaca penutup; berikan

setetes KOH 10% (10% untuk kulit dan kuku, 20% kulit berambut) 3. keratin dan skuamahrs larut setelah bbrp menit (dipercepat dengan memanaskan slide) 4. penambahan 1 tetes larutan kapas lactophenol biru utk psiapanpreparat basah dan mpertinggi kontras 5. tampak hifa panjang dan artrospora pem. woods light >> DD erytrasma punch biopsy >> sensitivitas rendah dan spesifisitas rendah. noda asam Schiff (elemen jamur muncul pink) noda perak methenamine (elemen jamur muncul cokelat atau hitam) 8. Dx kerja tinea kruris 9. DD TK, CI, erythrasma, psoriasis, DS 1. TK epidemiologi: dws, lk>pr etio tricophyton rubrum patofis: infeksi jamur gk:

macula, eritematus, skuama predileksi: 2. CI epid: smw umur, lk=pr etio candida albicans patofis endogen,eksogen gk: kemerahan, papul, skuama predileksi: lipatan kulit, sela jari 3. erythrasma epideetio: corynebacterium minitussismun patofis: infeksi kronis gk: eritem, skuama, macula, woods light (+) predileksi: ketiak, lipat paha, (obesitas) 4. Psoriasis epid:etio:patofis: autoimun GK: eritem, skuama kasar, fenomena tetesan lilin predileksi: scalp, ekstensor, lumbosakral 5. DS

epid: 1-5% populasi, laki>pr etio:patofis: peningkatan sebum gk: eritem skuama berminyak dan kekuningan, eksudat. predileksi: area yg banyak memiliki sebaceous gland, kepala. 10. penatalaksanaan a. topical 1. gol azol KI: hipersensitivitas, peradanganinfeksi yg luas dan hindari kontak mata clotrimazole(lotrimin, Mycelec) - broad spectrum antijamur yg mgubah permeabilitas membrane sel sehingga sel-sel jmur mati. - kream 1%, solution, lotion - 2x1 selama 4 mggu mikonazol (icatin, monistat-derm) - mghambat biosintesis dari ergosterol sehingga permeabilitas membrane sel jamur meningkat mati - cream 2% solution,lotio, bedak - 2x1 slm 4 mggu econazole (spectazole)

menghambat RNA dan sintesis, metabolism protein - 2-4 minggu dioleskan 2-4x - cream 1% ketokonazol (nizoral) - broad spectrum - meghambat sintesis ergosterol - 2-4 mggu oxiconazole (oxistat), sulkonazole (exeldetm) - = ketokonazole - cream 1% atau bedak kocok

merusakan membrane sel jamur cream 1% 2-4 minggu, 4x sehari pd anak tdk dianjurkan

2. gol alilamin naftifine (naftin) - broad spectrum - mengurangi sintesis dari ergosterol - cream 1% dan lotion - 4x 1, 2-4 minggu terbinafin (lamisil) - menghambat skualenepoxide yg merupakan enzim kunci dari biositesis sterol - 1-4 mggu 3. Gol benzilamin butenafine (mentax)

4. golongan lainnya siklopiroks (loprox) broad spectrum, mekanisme kerjanya berhubungan dg sintesis DNA Haloprogin (halotex) solution atau spray, 1% cream. 2-4 mggu, 3xsehari tolnaftate cream 1%, bedak, solution. 2-4 mggu, 2x sehari. Sistemik ketokonazole: 200 mg/hari selama 2-4 mggu itrakonazole - mghambat sitokrom p-450 dependent sintetis ergosterol - itrakonazole lebih baik drpd griseofulvin - dewasa 200m/hr po, 1 minggu - anak2 5mg/hri po, 1 mggu Griseofulvin - menghambat mitosis sel jamur dg mengikat mikrotubuler dalam sel

- dws 500mg microsize, 2-4 mggu - anak 20 mg microsize/kg/hr terbinafine - PO dws 250mg/hr selama 2 mggu

baik. dengan diagnosis dan terapi yg tepat asalkan kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga. 13. Edukasi

kasus lain: terapi : umum: khusus topical: mikonazol cream 2% 2x1 sistemik: loratadin 1x 10 griseofulvin tab 1x500mg mg, memakai pakaian yg menyerap keringat dan tidak berlapis pakaian dan alat mandi sndiri sering mengganti pakaian jk lembab memberitahukan pada pasien bahwa pengobatan memerlukan waktu yg lama control 1 kali 1 minggu

pengeringan adlh yg paling penting ganti pakaian setiap hari gunakan pakaian yg berbahan mudah menyerap keringat jgn berbagi handuk dengan org lain penurunan bb perlakukan smw area aktif dari infeksi tinea kruris secara bersamaan utk mencegah infeksi ulang dari pangkal paha dari bagian tubuh lainnya. jangan menggaruk

11. Komplikasi: tinea kruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau bakteri yg lain. Pada infeksi jamur yg kronis dapat terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit. 12. Prognosis:

pertumbuhannya dg pola radial di stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit dengan batas yg jelas dan meninggi (ringworm)

Etiologi penyebab utama trichopyton rubrum dan Epidermophyto fluccosum (90%), trichophyton mentagrophytes (4%),Trichopyton tonsurans (6%)

MAnifestasi klinis macula eritematus dg central healing di lipatan inguinal, distal lipat paha, dan proksimal dari abdomen bawah dan pubis bersisik akut: bercak-bercak, eksudat kronis: macula hiperpigmentasi, likenifikasi area sentral biasanya hiperpigmentasi penis dan skrotum jarang atau tdk terkena perub sekunder dari ekskoriasi, likenifikasi, dan impetiginasi mungkin muncul karena garukan hampir setengah penderita tinea kruris ,mengalami pula tinea pedis

Epidemiologi Patofisiologi penularan lgsg/tdk lgsg jamur mghasilkan keratinase-invasi ke stratum korneum infeksi (kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya di dalam jaringan keratin yg mati) Hifa menghasilkan enzim keratolitik-berdifusi ke epidermisperadangan AS : 10-20% iklim lembab, panas pria 3x >> wanita dewasa >> anak obesitas, DM >>

Anda mungkin juga menyukai