Anda di halaman 1dari 23

Laporan kasus, 06-12-2021

Tinea korporis et cruris

OLEH: YULIY RIAYANTI


NPM:2111901054 preceptor: dr. Helga Pasadena,Sp.KK
Status pasien

● Nama : Ny.SM

● Umur : 51 tahun

● Jenis Kelamin : Perempuan

● Alamat : Jalan Sudirman

● Pekerjaan : IRT dan berkebun

● No RM : 448204
Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
Keluhan utama
● Pasien datang ke poli kulit RSUD Dumai dengan keluhan bercak
bintil merah disertai gatal pada daerah punggung, selangkangan,
● Pasien datang ketiak, bokong, kaki, tangan, sejak ± 3 bulan,dan diperberat sejak
dengan keluhan 1 bulan yang lalu. Gatal dirasakan pasien secara terus menerus
timbul bercak bintil dan semakin memberat Ketika berkeringat dan berudara panas
merah Gatal pada terutama setelah pulang dari kebun, awalnya muncul bercak bintil
kedua punggung, kecil merah di sekitar ketiak kemudian menjalar ke selangkangan,
selangkangan,kaki,t bokong, dan meluas hingga ke punggung, ny sm mengaku sering
angan,bokong menggaruk dan makin lama bercak kemerahan makin
sejak ± 3 bulan, melebar,sebelumnya riwayat alergi terhadap suatu barang(-) ,
diperberat sejak 1 alergi makanan(-), alergi terhadap cuaca dan debu(-). demam (-).
bulan yang lalu. Sebelumnya pasien sudah berobat, di puskesmas dan klinik dan
diberikan salep dan obat minum dan kambuh kembali. Pasien
juga mengatakan anak pasien mengalami gatal yang sama,
Lanjutan anamnesis….

Riwayat pengobatan Riwayat penyakit dahulu

Pasien sekarang telah


mengalami kejadian serupa seperti sekarang
mengkomsusi obat yang di
dapat dari poli penyakit pertama sekali sekitar 10 tahun yang lalu dan
kulit dan kelamin,
keluhan muncul lagi sekitar 3 bulan yang lalu lalu
diberikan Cetirizin 1x1
hari, chlorpheniramine lesinya muncul awalnya pada bagian ketiak,
maleat 1x1 hari, cream
punggung dan kemudian menyebar ke
ketokonazol 2x1,
fluconazole 1x/minggu selangkangan, bokong. Riwayat alergi makanan(-),
selama lebih kurang 2
alergi obat(-), Riwayat atopi(-), Riwayat DM(+),
minggu
obese (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Kebiasaan
- anak pasien mengalami hal
Pasien mengatakan bahwa
yang serupa
jarang langsung mandi setelah
- Riwayat alergi obat : berkeringat dan beraktivitas di
disangkal luar ruangan

- Riwayat Dm : disangkal

- Riwayat hipertensi :
disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : tampak sakit ringan


 Kesadaran : Composmentis
 Tinggi Badan : Tidak dilakukan
 Berat Badan : Tidak dilakukan
 Tanda vital : Tidak dilakukan
 Kepala/Leher : Tidak dilakukan
 Thorax Jantung : Tidak dilakukan
 Paru : Tidak dilakukan
 Genital : Tidak dilakukan
 Ektremitas : Terdapat plak hiperpigmentasi
disertai dengan skuama pada kaki
Status dermatologis

Regional, pada regio gluteal, regio genitokrural, regio dorsum, regio


femur, regio pedis, regio antebrachii dan regio brachii tampak lesi multiple
konfluens, bentuk tidak teratur, susunan polisiklik, berbatas tidak tegas,
berukuran dari miliar-plakat, lesi kering. Dengan efloresensi makula eritema,
sedikit papulo-vesikel, plak hiperpigmentasi, skuama, eksoriaisi, erosi,
central healing(+) sedikit
GAMBARAN STATUS DERMATOLOGIS

lesi regio genitocrural Lesi Regio pedis Lesi di regio antebrachia et brachii
Lesi Regio glutealis

lesi pada regio dorsum


Resume
Pasien datang ke RSUD dengan keluhan utama timbul bercak bintil merah
disertai rasa gatal terutama pada bagian badan, ketiak, lengan, selangkangan dan
paha,bokong, kaki. sejak 3 bulan yang lalu dan memberat sejak 1 bulan yang lalu.
Gatal dirasakan terus menerus, timbul saat cuaca panas dan berkeringat, lesi
tampak bulat dan sebagian bergabung, sebagian eritema dan hiperpigmentasi, lesi
ada yang berbentuk tidak beraturan, dengan tepi yang aktif dan tenang di bagian
tengah, terdapat bekas garis kulit yang jelas pada daerah selangkangan, tangan,
kaki akibat garukan. pada riwayat keluarga, anak pasien pertama juga mengalami
hal yang sama, pasien mengalami dm,dan sebelumnya 2 minggu yang lalu pasien
telah mendapatkan pengobatan berupa cetirizin 1x1 hari, chlorpheniramine maleat
1x1 hari, cream ketokonazol 2x1, fluconazole 1x/minggu.
Lanjutan …

DIAGNOSIS KERJA
Tinea korporis et kruris
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan mikologik berupa:
• Pemeriksaan KOH 20 %
DIAGNOSIS BANDING
 Tinea korporis et kruris
 Psoriasis
 eritrasma
PENATALAKSANAAN
 Farmakologi
a.Topikal
 Non farmakologi
1. Menjaga kebersihan diri.  Krim terbinafine 1%
2. Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan menyerap diberikan 1x sehari
keringat. selama 2 minggu
3. Pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup
area yang rentan terinfeksi jamur. b.Sistemik
4. Hindari penggunaan handuk atau pakaian bergantian
dengan orang lain. Cuci handuk yang kemungkinan
 terbinafine 250 mg
terkontaminasi. diberikan 1x sehari
5. Skrining keluarga selama 2 minggu
6. Tatalaksana linen infeksius: pakaian, sprei, handuk dan  Cetirizine 10 mg
linen lainnya direndam dengan sodium hipoklorit 2% diberikan 1x sehari
untuk membunuh jamur atau menggunakan disinfektan selama 2 minggu
lain.
 
 
 
prognosis

Santionam  Dubia ad bonam

Fungsionam  Bonam

Vitam  Bonam
pembahasan
1. anamnesis
Penegakan diagnosis
dermatofitosisgambaran klinis, status lokalis
Dermatofitosis penyakit pada jaringan dan pemeriksaan penunjang.
yang mengandung zat tanduk stratum
korneum pada epidermis, rambut, dan kuku. Gambaran klinis tinea korporis dan
dermatofita dikelompokkan menjadi 3, yaitu
kruris
spesies geofilik), zoofilik (dan antropofilik
dan terbagi 3 genus: microsporum, Subjektifrasa gatal pada lesi terutama
tricophyton, epidermophyton.
saat berkeringat.
Tinea korporis glabrous skin
Tinea kruris inguinal, genital, Objektif makula eritematosa yang
anus,perineum
Faktor predisposisi: obese, berbentuk bulat atau lonjong dan berbatas
imunokompremise, dm tegas ,daerah tepi terdapat skuama halus ,
(central healing, tersusun polisiklik
Pada pasien ini dari anamnesis pasien didapatkan keluhan gatal pada kulit
bagian ketiak, lengan, badan, selangkangan,paha,kaki,bokong,punggung sejak 3
bulan yang lalu dan memberat sejak 1 bulan yang lalu. terasa lebih gatal bila cuaca
panas dan berkeringat,dm(+). faktor pencetus infeksi jamur  kondisi lembab dan
panas dari lingkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap keringat,
hyperhidrosis,obese,imunokompremise, dan Pada riwayat penyakit keluarga, anak
pasien mengeluhkan keluhan yang sama seperti pasien. Hal ini dikarenakan pada
dermatofitosis, dapat menginfeksi dari manusia ke manusia (antropofilik).
Pemeriksaan fisik

Berdasarkan Buku Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Eflorosensi pada


tinea korporis dan tinea kruris ditemukan lesi bulat atau lonjong, berbatas
tegas, eritema, skuama, (central healing) Kadang terlihat erosi dan krusta.
Lesi pada umumnya diskret atau konfluen,Kelainan lainnya berupa lesi
yang polisiklik Pada tinea korporis dan tinea kruris yang kronis, lesi berupa
bercak hitam disertai sedikit sisik, pada tinea korporis daerah predileksi
terdapat didaerah yang tidak berambut, sedangkan tinea kruris terdapat
pada sela paha, bokong, genitalia, perineum dan anus.
Lanjutan…

Hal ini sesuai dengan status dermatologis pada pasien ini yaitu Distribusi
regional, pada ketiak, lengan, badan, selangkangan dan paha tampak lesi
multipel, sebagian diskret dan konfluen, ada beberapa lesi berbentuk bulat dan
tidak beraturan, berukuran lentikular-plakat ,berbatas tidak tegas, Pada daerah
tepi lesi terdapat skuama halus berupa sebagian makula eritema dan lebih banyak
hiperpigmentasi, sedikit papul, erosi, eskoriasi, dan tampak sedikit lesi pinggiran
tampak aktif sedangkan pada daerah tengah lesi lebih tenang (central healing)
sedikit. Hal ini menyokong tanda klinis dari tinea korporis dan tinea kruris
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan mikologik
 Pada pasien pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Pembiakan jamur
Sediaan basah
menggunakan mikroskop. --
 pem.penujang yang spesifik, tdk
Sediaan basah diletakkanbahan sensitive,lama, mahal.
object glass,ditambah 1-2 tetes  Kasus yang berat, tdk respon terapi
KOH 20%. Ditunggu selama 15- sistemik
Pembiakan dilakukan dengan menggunakan
30 menit lalu dilakukan bahan kerokan , ditanam dalam agar
pemanasan, lalu terjadi Sabouroud Dekstrose,
penguapan dan ditambahkan - mencegah pertumbuhan bakteri
tinta parker supercrome blue ditambahkan antibiotik seperti
khloramfenikol ke dalam media tersebut.
black. - -Perbenihan pada suhu 24-30°C.
Hasilhifa sebagai dua garis - -Pembacaan dilakukan dalam waktu 1-3
sejajar, bersekat, bercabang dan minggu.
- -Koloni yang tumbuh diperhatikan mengenai
spora yang berderet (atrospora) warna, bentuk, permukaan dan ada atau
tidaknya hifa
Diagnosis Banding
no Tinea corporis et cruris psoriasis eritrasma

defenisi penyakit pada jaringan yang mengandung zat peradangan pada kulit kronik dengan Infeksi kulit superficial, ditandai oleh
tanduk ex(stratum korneum) dasar genetic yang kuat dengan makula eritematosa hingga
karakteristik pertumbuhan dan kecoklatan, dan berbatas tegas, di
differensiasi sel epidermis daerah lipatan(intertiginosa), atau
berbentuk maserasi di sela-sela jari

etiologi Dermatofita(microsporum, trycopyton, Genetik,autoimun,obat2 an, infeksi, Corynebacterium minutissimum


epidermopyton) stress psikososial

predilek -tinea korporis daerah predileksi terdapat menyerang kulit, kuku, mukosa dan di daerah lipatan seperti inguinal,
si didaerah yang tidak berambut sendi aksila, infra mamae, umbilicus, dan
-tinea kruris terdapat pada sela paha, sela-sela jari.
bokong, genitalia, perineum dan anus.

Gejala lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri Pada psoriasis tampakan lesi berupa makula eritematosa hingga coklat,
klinis atas eritema, skuama, vesikel dan papul plak eritematosa dengan diliputi berbatas tegas, dan skuama halus di
(central healing) ,erosi dan krusta. Kelainan (auspitz sign)(+), fonema tetesan atasnya, dan pada pemeriksaan
lainnya dapat berupa lesi yang polisiklik. lilin(+), fenomena kobner(+), penunjang menggunakan lampu wood
Terdapat rasa gatal Woronoff’s Ring,geografik tongue(+) di dapatkan daerah yang terinfeksi
bewarna merah coral.dan pada
pemeriksaan mikroskopik di temukan
bakteri basil pendek gram positif di
stratum korneum, terkadang disertai
rasa gatal
penatalaksanaan
Non medikamentosa
 Menjaga kebersihan diri. medikamentosa
 Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan
menyerap keringat.
 Pastikan kulit dalam keadaan kering
Terapi topical
sebelum menutup area yang rentan
Derivat allylamine terbinafine,
terinfeksi jamur. butenafine
 Hindari penggunaan handuk atau pakaian Terbinafine cream: 1% 1x1 sehari(1-2
minggu)
bergantian dengan orang lain. Cuci handuk
Derivat imidazole
yang kemungkinan terkontaminasi. -mikonazol cream 2% 2x1(2-4 minggu)
 Skrining keluarga -klotrimazol 1%, 2x1(2-4 minggu)
 pakaian, sprei, handuk dan linen lainnya
-Ketokonazol 2% cream 2x1(2-4 minggu)

direndam dengan sodium hipoklorit 2%


untuk membunuh jamur atau menggunakan
disinfektan lain.
Lanjutan…

Terapi sistemik
Indikasi:
Infeksi kulit yang luas,Infeksi kulit yang gagal dengan terapi topical,Infeksi kulit kepala, Onychomicosis dengan
melibatkan lebih dari 3 buah kuku

ANTI HISATMIN
Derivat allylamine AHI gen 1: cholpheneramine maleat 4 mg
-Terbinafine: 1x250 mg per hari ( 2-4 minggu 2x1
Es:Efek samping pada gastrointestinal seperti diare, AH1 gen II:
dyspepsia, sakit di abdominal sering dijumpai -citirizin 10 mg 2x1,
Griseofulvin: 500 mg/hari (2-4 minggu) -loratadine 5 mg 1x1
Derivat imidazole Levostirizin 5 mg 1x1
Ketokonazole: 200 mg/hari (10 hari- 2 minggu)
Es: hepatotoksik
Flukonazol: 150 mg/minggu(4-6 minggu)
Itrakonazole :100 mg/hari(1 minggu)
Lanjutan..

Pada pasien ini diberikan Pengobatan topikal

-golongan alilamin yaitu terbinafine cream 1% 1x1 sehari (1-2 minggu)

-alternatif lain dapat diberikan derivat imidazole misalnya mikonazol cream


2% , ketokonazol 2%.
To modify this graph, click on it,
Obat sistemik
follow the link, change the data
and paste the new graph here,
-terbinafine oral 1x250 mg/hari selama 2 minggu
10 20 10 replacing this one
- alternatif lain dapat diberikan itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu,
Mercury Jupiter Venus

- -griseofulvin 500 mg/hari selama 2-4 minggu, ketokonazol 200 mg/ hari

- . cetirizine 10 mg diberikan 1 tablet sekali minum dalam sehari mengurangi rasa


 Prognosis
Quo ad vitam: bonam
tidak di temukan mortalitas pada pasien dengan
dermatofitosis
Quo ad functionam: bonam
Lesi pada dermatofitosis tidak mengganggu
fungsionalnya
Quo ad sanactionam: dubia ad bonam.
Lesi pada dermatofita dapat sembuh dan cendrung
hasilnya baik.

 
 
Awal pasien datang berobat

Anda mungkin juga menyukai