Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era modern, obat herbal semakin dicari oleh masyarakat khususnya masyarakat
Indonesia karena disinyalir selain ampuh dalam menyembuhkan penyakit akan tetapi juga
aman dikonsumsi. Salah satu obat herbal yang masih eksis hingga saat ini adalah
habbatussauda. Tanaman habbatussauda atau memiliki nama latin Nigella sativa L. (jintan
hitam) yang juga dikenal dengan “black cumin” adalah tanaman herbal tahunan yang
termasuk dalam keluarga Ranunculaceae. Tanaman ini berasal dari daerah laut
mediterania. Jenis dari tanaman tersebut pun sangat bermacam-macam.

Jintan hitam (Nigella sativa) adalah sumber yang penting untuk asam lemak esensial,
protein, karbohidrat dan vitamin serta mineral. Jintan hitam juga kaya akan sterol,
terutama beta sitosterol, yang dikenal memiliki kemampuan mencegah kanker. Nigella
sativa selama ini telah banyak digunakan sebagai obat alami untuk menyembuhkan
penyakit, dan bijinya juga dijadikan bumbu dalam masakan. Dalam pengobatan
tradisional, jintan hitam (Nigella sativa) digunakan sebagai obat-obatan diuretik, untuk
mengobati sakit perut, hati dan saluran cerna.

Jintan hitam (Nigella sativa L.) telah lama digunakan di beberapa negara, terutama di
Timur Tengah dan di beberapa negara Asia lainnya, termasuk di Indonesia. Berbagai
macam manfaat yang telah dibuktikan dalam beberapa penelitian menjadi bukti bahwa
tanaman ini sangat bermanfaat dan memiliki khasiat yang banyak. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dibahas secara detail kandungan zat aktif dalam habbattussauda dan
berbagai manfaatnya serta mekanismenya. Selain itu pandangan islam tentang
habbatussauda juga akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini :
1. Menjelaskan apa habatussaudah
2. Menjelaskan kandungan zat aktif di dalam habatussauda yang bermanfaat untuk
kesehatan
3. Menjelaskan mekanisme kerja ilmiah zat aktif dalam habatussauda untuk kesehatan
berdasarkan penelitian ilmiah
4. Menjelaskan manfaat habbatussauda
5. Menjelasakan dalil, hadist dan pendapat ulama terkait habatussauda
BAB II

ISI

2.1 Mengenal Habatussauda

Habatussauda atau Nigella sativa L. di Indonesia sering disebut jintan hitam


serta juga dikenal dengan “black cumin” adalah tanaman herbal tahunan yang
termasuk dalam keluarga Ranunculaceae. Tanaman ini berasal dari daerah laut
mediterania. Tanaman ini umumnya tummbuh di Eropa Timur, Timur Tengah, dan
Asia Barat. Tanaman ini adalah semak kecil dengan daun hijau lancip dan bunganya
putih keunguan. Buahnya yang matang mengandung biji hitam kecil, yang dikenal
sebagai “Al-Habba Al-Sauda” dan “Al-Habba Al-Barakah” dalam bahasa arab dan
“black seeds, black cumin, or black caraway” dalam bahasa Inggris. Jenis dari
tanaman tersebut pun sangat bermacam-macam. Di antaranya adalah Nigella Sativa
(al-Habbahas-Sauda), Nigella Damascena (Habbah Sauda Damaskus), dan Nigella
Orientalis (Habbah Sauda Timur).1,2,3

Gambar 1. bunga dan biji habbatusauda

Sumber : wikimedia commons

Habatussauda merupakan salah satu obat tradisional digunakan oleh orang


untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Nabi Muhammad berkata bahwa
Habatussauda dapat menyembuhkan semua penyakit kecuali kematian. Dari beberapa
penelitian habatussauda (Nigella sativa L) digunakan sebagai pengobatan asma,
sebagai agen anti-tumor, bakterisida, antinematoda, analgesic, anti-diabetes,
lactogogue (mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu), pengobatan
batuk, bronkitis, sakit kepala, rematik, demam, influenza, eksim, pengobatan
dislipidemia, hiperglikemia dan kelainan terkait lainnya.4,5
2.2 Kandungan Zat Aktif Habbatussauda

Minyak jinten hitam mengandung beberapa substansi penting dalam jumlah yang
signifikan. Daftar dibawah menunjukkan komposisi minyak Black seed dengan
kandungan aktif, nutrisi dan kandungan penting lainnya. Komposisi:6
 minyak esensial 1,4%
 carvone 21.1%
 alfa-pinene 7.4%
 sabinene 5.5%
 beta-pinene 7.7%
 P-cymene 46.8%
 Lain - lain 11.5
 Asam Lemak Minyak Habbatussauda
 Myristic Asam (C14:0) 0.5%
 Palmitic Asam (C16:0) 13.7%
 Palmitoleic Asam (C16:1) 0.1%
 Stearic Asam (C18:0) 2.6%
 Oleic Asam (C18:1) 23.7%
 Linoleic Asam (C18:2) (omega-6) 57.9%
 Linolenic Asam (C18:3n-3) (omega-3) 0.2%
 Arachidic Asam (C20:0) 1.3%
 Protein 21%
 Carbohydrates 35%
 Fats 35-38%

Komponen jintan hitam terdiri atas asam amino, protein, karbohidrat, volatile
oil (minyak atsiri), alkaloid, saponin dan banyak kandungan lain. Buah jintan hitam
murni mengandung 35-75 minyak atsiri (mengandung 605 karvin, 405 limoene),
minyak lemak sekitar 10%, serta zat putih telur sekitar 20%. Kandungan aktifnya
yang paling penting adalah thymoquinone (TQ), dityhmouinone (DTQ), thymol
(THY), tannin, dan thymohydroquimone (THQ). Kandungan lain dari Nigella sativa
adalah trans-anethole, carvone, cymene, nigellin dan nigellon.6,7
Nergiz dan oetles (1993) menyatakan bahwa jinten hitam memiliki kandungan
bahan aktif berupa nigelon yang berfungsi sebagai stabilisator dalam system imunitas
tubuh pada masa pertumbuhan serta berfungsi menekan antihistamin penyebab asma
bronchitis, neurodermatitis dan alergi, bahan aktif lainnya yaitu thymoquinon yang
berfungsi sebagai analgesic kuat dan antiinflamasi serta asam lemak terutama asam
lemak esensial yang terdiri dari asam alfalinolenik (omega 3) dan asam linoleik
(omega 6) yang merupakan pembentuk sel dan substansi yang tidak dapat dibentuk
dalam tubuh.6

Selain bahan aktif diatas minyak jinten hitam juga mengandung karoten yang
diubah oleh lever menjadi vitamin A yang berfungsi sebagai penghancur sel- sel rusak
yang dapat menyebabkan kanker, lima belas asam amino, protein dan linolenik serta
minyak volatile, alkaloid, saponin dan serta tinggi yang memiliki zat antibakteri untuk
melawan infeksi parasit sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi diare,
gangguan lambung, lever dan penyakit lain yang disebabkan olah bakteri. Minyak
jinten hitam juga mengandung berbagai mineral kalsium, sodium, potassium,
magnesium, selenium dan zat besi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tetapi
memiliki peranan penting dalam membantu fungsi enzim- enzim lainnya dalam
menciptakan imunitas tubuh. Kandungan jinten hitam yang dapat dimanfaatkan dalam
pengobatan adalah thymoquinone karena di dalamnya terdapat zat analgesic Saat ini
masih berlangsung berbagai penelitian medis tentang Habbatussauda di berbagai
negara maju, dan satu atau lebih dari kandungan yang lebih aktif dipakai sebagai
resep dalam ilmu pengobatan. Dalam dunia farmasi adalah tidak lazim atau tidak
dibenarkan adanya dua fungsi pada obyek yang sama. Kenyataannya hal tersebut
justru ada pada Nigella sativa tanpa menimbulkan efek samping negatif. Dalam hal
ini, mungkin saja bahwa jinten hitam atau sebagian kandungannya dipakai dan
dikombinasikan dengan substansi lain. 6

2.3 Mekanisme Kerja Ilmiah Zat Aktif Habbatussauda


a. Thympquinone
 Sebagai antibakteri dengan membentuk kompleks yang irreversible
dengan asam amino nukleofilik pada protein bakteri sehingga
menginaktivasi protein.7
 Pada kanker, dengan melawan hepatoseluler karsinoma dengan
penghambatan HepG2 dalam dosis yg terkait. Juga mnghambat
proliferasipada cancer. 2
 Mengurangi level mediator pro inflamasi ( IL-6,IL-1β,TNF-α,IFN-γ
dan PGE) dan meningkatkan level IL-10. 9
 Pada pencernaan dapat menghampat proton pump ,sekresi asam,dan
infiltrasi neutrophil sedangkan peningkatansecresi mucin dan produksi
nitrit oksid.
b. Thymohydroquinone sebagai antibakteri dengan membentuk kompleks yang
irreversible dengan asam amino nukleofilik pada protein bakteri sehingga
menginaktivasi protein. 7
c. Tannin sebagai antibakteri dengan mengadakan kompleks hidrofobik dengan
protein, menginaktivasi adhesi, enzim dan transport dinding sel, sehingga
menghambat perumbuhan bakteri. 7
d. Ditimokuinon merupakan senyawa karbon dan komponen aktif utama minyak
atsiri dari biji jintan hitam. Aktivitas antibakterinya melalui mekanisme
denaturasi protein dinding dan hambatan adhesi sel mikroba. ditimokuinon
menunjukkan sifat selektif antimikroba, hal ini ditunjukkan dengan aktifitas
bakterisidal pada 7 dari 11 galur uji dengan nilai MIC (minimum inhibitory
concentration) dan MBC (minimum bactericidal concentration) berkisar antara 8
sampai 32 µg/ml dan 8 sampai 64 µg/ml.
e. Timol mekanisme kerjanya berikatan dengan fraksi lipid membran sitoplasma
sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran yang menimbulkan kebocoran
organel intraseluler.

2.4 Manfaat Habbatussauda


1. Menurunkan tekanan darah,glukosa dan asam urat.
Berdasarkan dari penelitian (Meksianis Ndii,2019) yang dilakukan pada 20
responden dari usia antara 19 - 23 tahun. Setiap responden diberikan 42 kapsul
Habbatussauda untuk dikonsumsi selama dua minggu,dengan tiga kapsul setiap
harinya, setiap kapsul mengandung 600 mg murni habbatusauda. Dimana hasil
penelitiannya didapatkan perbedaan yang signifikan pada nilai tekanan
darah,glukosa,dan asam urat responden sebelum dan sesudah mengkonsumsi
habbatusauda.8

2. Imunomodulator
 Pemberian serbuk biji N. sativa pada sukarelawan manusia dengan dosis 1
gram dua kali sehari selama 4 minggu, meningkatkan rasio limfosit T-
helper terhadap T-suppresor sebesar 72% dan meningkatkan jumlah dan
fungsi sel T-killer (El Kadi et al., 1990). Selain itu minyak N. sativa yang
diberikan selama 4 minggu menunjukkan peningkatan 55% rasio sel T
CD4 terhadap CD8 dan peningkatan aktivitas sel NK (Haq A et al., 1995).
 Minyak N. sativa kaya akan asam lemak tak jenuh, asam linolenat, dan
asam stearidonat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa asam linolenat
memiliki khasiat sebagai anti inflamasi dan sebagai imunomodulator.

3. Antiinflamasi
 Timokinon, konstituen utama pada N. sativa juga menunjukkan efek
penekanan terhadap produksi NO oleh makrofag tikus (El-Mahmoudy
et al., 2002). Ekstrak air N. sativa meningkatkan proliferasi splenosit dan
menekan sitokin IL-6, TNF-α dan NO pada kultur isolasi splenosit dan
makrofag mencit Balb/C serta meningkatkan aktivitas sel NK terhadap sel
tumor (Majdalawiech AF, 2010).
 El-Gazzar dkk menguji efek anti inflamasi dari timokinon pada mencit
yang diinduksi alergi dengan ovalbumin dan hasilnya menunjukkan bahwa
timokinon dapat mengurangi inflamasi alergi melalui penghambatan
sitokin Th2 dan infiltrasi esinofil kedalam saluran pernafasan (El-Gazzar
M et al., 2006).10
4. Anticancer
 Ekstrak air dan etanol dari N.Sativa bisa menonaktifkan sel kanker MCF-7
pada sel payudara.
 Thymoquinone menunjukkan aktivitas antikanker yg menjanjikan terhadap
hepatoseluler karsinoma dengan cara menghambat sel HepG2.
 Thymoquinone dan alpha-hederin menginduksi efek sitotoksik dan
nekrotik tergantung pada garis sel kanker manusia. Dimana
A549(karsinoma paru-paru), HEp-2 (karsinoma epidermoid laring), HT-29
(karsinoma usus besar) dan MIA PaCA-2 (karsinoma pancreas).2

2.5 Dalil Hadis dan Pendapat Ulama Tentang Habbatussauda


2.5.1 Dalil Tentang Habbatussauda
Di dalam Alquran tidak disebutkan secara terperinci mengenai al-
habbah assauda. Di dalam Alquran dijelaskan mengenai kemukjizatan
tumbuh-tumbuhan secara umum. Allah berfirman di dalam Surat al-An’am
ayat ke 99:3

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka
Kami keluarkan dari tumbuh tumbuhan itu tanaman yang menghijau.
Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak;
dan dari mayang korma mengurai tangkai tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu
pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang beriman”.

Pada ayat tersebut terdapat kata khadira –di dalam dunia botani disebut
dengan green plastid yang berperan penting dalam menyerap energi cahaya
dan mengubahnya menjadi energi kimia. Dengan adanya proses tersebut maka
akan menghasilkan berbagai macam biji-bijian, buah-buahan dan berbagai
macam bentuk warna daun. Hal tersebut dikatakan oleh seorang ilmuan botani,
Glass, “proses yang paling penting dalam merubah energi cahaya ke dalam
energi kimia terdapat pada kromoson yang terdapat pada green plastid atau
rahim kromosom”. Dengan adanya green plastid tersebut maka seluruh biji-
bijian dan salah satunya adalah al-habbah as-sauda muncul dan dapat
dinikmati khasiatnya.3
2.5.2 Hadist tentang Habbatussaudah

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Isra`il
dari Manshur dari Khalid bin Sa'd dia berkata; Kami pernah bepergian yang di
antaranya terdapat Ghalib bin Abjar, di tengah jalan ia jatuh sakit, ketika
sampai di Madinah ia masih menderita sakit, lalu Ibnu Abu 'Atiq
menjenguknya dan berkata kepada kami; "Hendaknya kalian memberinya
habbatussauda' (jintan hitam), ambillah lima atau tujuh biji, lalu tumbuklah
hingga halus, setelah itu teteskanlah di hidungnya di sertai dengan tetesan
minyak sebelah sini dan sebelah sini, karena sesungguhnya Aisyah pernah
menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Nabi sh allallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya habbatus sauda' ini adalah obat dari segala
macam penyakit kecuali saam." Aku bertanya; "Apakah saam itu?" beliau
menjawab: "Kematian."(HR. Bukhari: 5255). 11

Hadis diatas merupakan hadis utama yang menjadi dasar kajian


bahwasanya habbatussauda’ merupakan obat dari berbagai penyakit. Hadis ini
merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Muhammad bin Abi
Syaibah Ibrahim bin 'Utsman yang berasal dari kalangan Tabi’ul Atba’ yang
semasa hidup berdomisili di Kufah, dan wafat tahun 235 H. Menurut Imam
Ahmad bin Hambal ia digelari Shaduq , dan menurut Imam Ibnu Hatim, ia
diberi gelar Tsiqah. 11

Disamping itu, terdapat hadis dari riwayat lain yang berbicara


mengenai habbatussauda diataranya: 11
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh dan
Muhammad bin Al Harits Al Mushriyan keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Al Laits bin Sa'd dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan Sa'id bin Al Musayyab bahwa
Abu Hurairah mengabarkan kepada keduanya, bahwa dia mendengar
Rasulullah shallallahu'a laihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya dalam
habbatussauda' (jintan hitam) terdapat obat dari segala jenis penyakit kecuali
as saam, dan as saam adalah kematian, dan habbatus sauda' adalah Asy
syuniz ." (HR. Ibnu Majah - 3438).

2.5.3 Pandapat Ulama tentang Habbatussaudah


Al-Mubarakfuri menjelaskan, “Menurut salah satu pendapat, sabda ini
tetap berlaku secara umum. Tanggapan pernyataan al-Khaththabi bahwa tidak
ada satupun tanaman yang memiliki fungsi seluruh obat, orang bilang:
tidaklah mustahil bagi Allah menyatukan seluruh alam dalam satu wujud
manusia”. Adapun Ibnu Hajar menjelaskan, bahwa bisa disimpulkan makna “
habbatussauda’ sebagai obat segala penyakit” adalah habbatussauda’ tidak
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit begitu saja, kadang digunakan
secara mandiri, kadang dicampur dengan unsur lain, kadang ditumbuk, tidak
ditumbuk, dimakan, diminum, dioleskan, dan lainnya. Beliau juga
menjelaskan berdasarkan penjelasan sebelumnya, pandangan yang
mengartikan umum lebih tepat, dengan catatan, bahwa yang dimaksud lebih
umum dari penggunaan habbatussauda’ secara tersendiri maupun dicampur
dengan unsur lain”. Adapun pendapat dari ulama modern yaitu pendapat dari
Dr. Ahmad al-Qadhi, sebagaimana dikutip oleh Zaghlul an-Najar, setelah dia
meneliti dan mengamati secara intens dan cermat terhadap habbatussauda’
dalam perspektif kedokteran dengan melihat hadis tersebut, dia berkata bahwa
“Hadis tentang habbatussauda’ penyembuh segala penyakit kecuali kematian,
harus dipahami kaitannya dengan sistem kekebalan dalam tubuh manusia yang
telah dikaruniakan oleh Allah untuk memproteksi tubuhnya”. Dia melakukan
studi hubungan habbatussauda’ dengan sistem imunitas terhadap sejumlah
orang yang terkena penyakit penurunan imunitas tubuh. 11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Habbattusauda atau dikenal dengan bahasa latin Nigella sativa merupakan
tumbuhan semak kecil yang memiliki bunga dan berbiji hitam yang disebut di
Indoneisa dengan Jinten Hitam. Saat ini kandungan zat aktif di dalamnya adalah
thymoquinone (TQ), dityhmouinone (DTQ), thymol (THY), tannin, dan
thymohydroquimone (THQ). Kandungan lain dari Nigella sativa adalah trans-
anethole, carvone, cymene, nigellin dan nigellon. Zat-zat ini dipercaya memiliki
banyak khasiat diantaranya sebagai pencegah kanker, imunomodulator, antiinflamasi
dan sebagainya.

Pandangan islam tentang habbatussauda juga banyak dijelaskan bahwa


habbatussauda merupakan obat segala penyakit kecuali penyakit tua.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sulisti. Farida, Maksum Radji, 2014, Potensi Pemanfaatan Nigella sativa L. sebagai
Imunomodulator dan Antiinflamasi, Pharm Sci Res ISSN 2407-2354
2. Randhawa. Mohammad Akram dan Alghamdi. Mastour Safar, 2011, Anticancer
Activity of Nigella sativa (Black Seed)-A Review”. The American Journal of Chienes
Medicine, Vol. 39, No.6 1075-1091
3. Mushodiq Muhammad Agus, 2017, Religionomik Hadist Al-Habbah As-Sauda’ (Studi
Analisis Matan Hadist), NIZHAM, Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017
4. Sugiyanto, Luqyana Khalda, dkk, 2019, Statistical Analysis of Habbatussauda’s
Benefits for Health (Blood Pressure, Glucose and Uric Acid), jurnal Biology
Medicine, & Natural Product Chemistry, Volume 8, Number .
5. Al-Naggar T.B, Gómez Serranillos, dkk, 2003, Neuropharmacological activity of
Nigella sativa L. extracts, Journal of Ethnopharmacology 88 (2003) 63–68; Elvesier
6. Wijaya. Rangga, Sastramihardja Herri. S, dkk, 2018, Pengaruh Pemberian Estrak
Etanol Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Kolestrol Total Darah Pada
Mencit Model Hiperkolestrolemia, Prossiding Pendidikan Dokter, ISSN: 2460-65
7. Putra Nordiansyah, 2015, Effect Antibacterial Nigella sativa For Inhibits Growth Of
Bacteria, J MAJORITY, Volume 4 Nomor 4
8. Ndii Meksianis, 2019, Statistical Analysis of Habbatussauda’s Benefits for Health
(Blood Pressure, Glucose and Uric Acid), Biology, Medicine & Natural Product
Chemistry, Volume 8, Number 1, 2019, Pages 7-10, DOI :
10.14421/biomedich.2019.81.7-10 ISNN 2540-9328
9. Ahmad Aftab, Husain Asif, dkk, 2013. A review on therapeutic potential of Nigella
sativa: A miracle herb. Asian Pac J Trop Biomed 2013; 3(5); 337-352
10. Sulistiawati Farida, Maksum Radji. 2014. Potensi Pemanfaatan Nigella Sativa L.
sebagai Imunomodulator dan Antiinflamasi. Fakultas Farmasi Universitas Indonesia.
Augst 2014 (Vol. 1 No.2)
11. Ningtyas Endah Aryati Eko, 2012, Aktivitas Pemakaian Jinten Hitam (Nigella sativa)
Terhadap Respon Imun pada Gigi yang Mengalami Inflamasi. Stomatognatic (J.K.G
Unel) Vol. 9 N0.1 2012: 48-53
12. Safarsyah Alfandi Ilham, 2018, Hadist Nabi tentang Obat dalam Tinjauan Ilmu
Kedokteran Modern, Jurnal Studi Ilmu Al-Quran dan Hadist Volume 12, No. 2
Dessember Tahun 2018, Halaman 165-188

Anda mungkin juga menyukai