Contoh Soal
pH : 7,61 PaO2 : 88,1
BE : 17,7 HCO3 : 39,3
PCO2 : 38,5
Pasien menggunakan oksigen 8 lpm
1. Tentukan Apakah Hasilnya Layak Baca atau Tidak
24 × PCO2
H+ =
HCO3
24 × 38,5
H+ =
39,3
+
H = 23,51 (layak baca)
2. Tentukan Status Asam Basa
pH PCO2 N HCO3 : Alkalosis metabolik tidak terkompensasi
3. Tentukan Apakah Akut atau Kronis
40 – 23,51
∆H =
40 – 38,5
16,49
∆H =
1,5
∆H = 10,99 (akut)
4. Hitung Tekanan Oksigen Alveolus (PAO2)
PAO2 = (713 FiO2 ambil) – (1,25 PCO2)
PAO2 = (713 0,48) – (1,25 38,5)
PAO2 = 294,115
5. Hitung PAO2 Target
PAO2 hitung × Target
PAO2 target =
PaO2
294,115 × 90
PAO2 target =
88,1
PAO2 target = 300,46
6. Hitung Fraksi Oksigen (FiO2) Koreksi
PAO2 target + (1,25 × PCO2)
FiO2 koreksi =
713
300,46 + (1,25 × 38,5)
FiO2 koreksi =
713
300,46 + (1,25 × 38,5)
FiO2 koreksi =
713
FiO2 koreksi = 0,48 8 lpm
Oksigen yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan
7. Hitung Alveolar-Arterial Oxygen Difference (AaDO2)
AaDO2 = PAO2 – PaO2
AaDO2 = 294,115 – 88,1
AaDO2 = 206,015
8. Tentukan Derajat Hipoksia
PaO2
Hypoxemic score (HS) =
FiO2 ambil
88,1
Hypoxemic score (HS) =
0,48
Hypoxemic score (HS) = 183,54 (hipoksemia berat)
9. Tentukan Apakah Terdapat Gagal Napas
Terdapat gagal napas tipe 1 karena HS < 285
10. Kesimpulan
Alkalosis metabolik tidak terkompensasi dengan hipoksemia berat
Oksigen yang dibutuhkan : 8 lpm dengan RM
Contoh Anamnesis
“Selamat pagi, Pak. Perkenalkan nama saya dr Gru yang jaga di poli hari ini. Ini dengan Bapak siapa ?
Umurnya berapa tahun ? Pekerjaannya sebagai apa ?”
Anamnesis Asma
1. Keluhan Utama
Mengi (ngik – ngik), sesak napas, dada terasa
“Bapak datang kesini ada keluhan apa ?”
berat, batuk
2. Onset dan Kronologi
“Sesak napasnya sejak kapan ?”
Faktor Pencetus
Alergen di dalam dan di luar ruangan
Polusi udara, perubahan cuaca
Latihan fisik
Infeksi saluran napas
“Bisa diceritakan bagaimana awal mula bisa
Ekspresi emosi yang berlebihan
muncul sesak ? Misalnya setelah melakukan
aktivitas atau setelah terkena udara dingin ?” Makanan tertentu dan zat aditif (pengawet,
penyedap, pewarna)
Obat : Aspirin, NSAIDs, beta blocker,
sulfur dioksida
Asap rokok, parfum, bau menyengat,
semprotan ruang
3. Kualitas
“Sesak napasnya seperti apa ?” Biasanya seperti terikat atau terasa berat
“Terus – menerus atau hilang-timbul ?” Hilang-timbul (episodik)
“Lebih sering muncul pada pagi, siang, atau
Lebih sering pada malam atau dini hari
malam hari ?”
“Apakah ada periode bebas gejala ?” Ada
4. Kuantitas
“Dalam 1 minggu, sesak napasnya muncul
Untuk menilai tingkat keparahan asma pada
berapa kali ?”
kondisi stabil dan belum mendapatkan terapi
“Dalam 1 bulan, apakah ada serangan pada
standard
malam hari ? Kalau ada, berapa kali ?”
Intermiten
“Dalam 1 bulan, pernah atau tidak terbangun Persisten ringan
pada malam hari karena sesak napas ? Kalau Persisten sedang
pernah, berapa kali ?” Persisten berat
“Apakah sesak napas sampai menganggu
aktivitas sehari – hari ?”
5. Faktor yang Memperberat
“Sesak napasnya memberat saat apa ?”
Memperkuat dugaan faktor pencetus
“Apakah lebih berat pada malam hari ?”
Seharusnya tidak
“Saat aktivitas, apakah semakin berat ?” Eksklusi dyspnea on effort, biasanya pada
PPOK atau gagal jantung
Seharusnya tidak
“Saat berbaring, apakah semakin berat ?”
Eksklusi orthopnea, pada gagal jantung
6. Faktor yang Memperingan
“Sesak napasnya berkurang saat apa ?”
Menghindari faktor pencetus
Menggunakan bronkodilator
“Hilang sendiri atau tidak ?”
“Sebelumnya pernah pakai obat semprot atau
tidak ? Kalau pernah, dalam 1 minggu kira – Menilai derajat kontrol asma
kira dipakai berapa kali ?”
Seharusnya tidak
“Saat duduk atau miring kanan-kiri, apakah
Eksklusi orthopnea, pada gagal jantung
sesak napasnya berkurang ?”
Eksklusi efusi pleura
7. Gejala Penyerta
“Apakah ada gejala lain seperti mengi, sesak
Terdapat > 1 gejala respirasi
napas, dada terasa berat, batuk ?”
“Batuknya sudah berapa hari ?”
“Batuknya muncul sebelum atau bersama
dengan sesak napas ?”
“Berdahak atau tidak ?”
“Dahaknya bisa keluar atau tidak ?” Eksklusi kemungkinan pneumonia dan TB
“Warna dahaknya apa ? Bening atau
kuning kental ?”
“Ada darahnya atau tidak ? Kalau ada,
darahnya banyak atau percikan ?”
“Apakah ada demam ?”
Seharusnya tidak demam
“Demamnya tinggi sampai menggigil atau
Eksklusi kemungkinan pneumonia
sumer – sumer ?”
“Apakah ada penurunan berat badan ? Dari
berapa kg menjadi berapa kg ? Dalam waktu
Seharusnya BB tidak menurun
berapa lama ?”
Eksklusi kemungkinan TB
“Apakah ada berkeringat pada malam hari
tanpa aktivitas ?”
“Makan minum bagaimana ? Apakah ada
Seharusnya tidak ada gangguan
gangguan ? Nafsu makannya berkurang ?”
“BAB dan BAK bagaimana ?” Seharusnya tidak ada gangguan
“Apakah ada pusing, sakit kepala, kesemutan,
Seharusnya tidak ditemukan
dan nyeri dada ?”
8. Riwayat Penyakit Sebelumnya dan Riwayat Penyakit Keluarga
“Apakah sebelumnya pernah mengalami
keluhan seperti ini ?”
Anamnesis PPOK
1. Keluhan Utama
“Bapak datang kesini ada keluhan apa ?” Sesak napas
2. Onset dan Kronologi
“Sesak napasnya sejak kapan ?” Biasanya sudah lama
“Bisa diceritakan bagaimana awal mula bisa Sesak napas terus – menerus
muncul sesak ? Misalnya setelah melakukan Tidak terdapat faktor pencetus
aktivitas atau setelah terkena udara dingin ?” Bertambah berat saat aktivitas
3. Kualitas dan Kuantitas
“Sesak napasnya seperti apa ?” Napas terasa berat, ngos – ngosan
“Napasnya bunyi ngik – ngik atau tidak ?”
“Terus – menerus atau hilang-timbul ?” Terus – menerus
“Apakah semakin lama semakin berat ?” Mungkin ya
“Apakah ada periode bebas gejala ?” Tidak ada
“Apakah sesak napas sampai menganggu
aktivitas sehari – hari ? Aktivitasnya di rumah
menjadi terbatas ?”
“Saat sakit ini, apakah Bapak masih bekerja ?
Ada perbedaan atau tidak antara sebelum dan Stratifikasi risiko untuk klasifikasi GOLD
sesudah sakit ? Misalnya menjadi cepat lelah, Seharusnya menggunakan kuesioner CAT
pekerjaannya terhambat ?” dan mmRC
“Kalau tidurnya bagaimana ? Bisa tidur
nyenyak atau tidak ?”
“Kalau untuk jalan jauh bagaimana ? Masih
kuat atau butuh banyak istirahat ?”
4. Faktor yang Memperberat
“Sesak napasnya memberat saat apa ?” Saat aktivitas
“Apakah lebih berat pada malam hari ?” Seharusnya tidak
Seharusnya tidak
“Saat berbaring, apakah semakin berat ?”
Eksklusi orthopnea, pada gagal jantung
Stratifikasi risiko untuk klasifikasi GOLD
“Saat jalan kaki atau naik tangga, apakah
Seharusnya menggunakan kuesioner CAT
semakin terasa sesak ?”
dan mmRC
5. Faktor yang Memperingan
Istirahat, tetapi tetap terasa sesak
“Sesak napasnya berkurang saat apa ?”
Menggunakan bronkodilator
“Apakah sesak napasnya berkurang saat Seharusnya tidak
duduk atau berbaring ?” Eksklusi orthopnea, pada gagal jantung
6. Gejala Penyerta
“Apakah ada gejala lain seperti mengi, dada
Biasanya disertai batuk dan dada terasa berat
terasa berat, nyeri dada, batuk ?”
“Batuknya sudah berapa hari ?”
“Batuknya muncul sebelum atau bersama
dengan sesak napas ?”
“Berdahak atau tidak ?”
“Dahaknya bisa keluar atau tidak ?”
Terasa seperti ada lendir / riak yang Eksklusi kemungkinan pneumonia dan TB
mengganjal di tenggorokan ?”
“Warna dahaknya apa ? Bening atau
kuning kental ?”
“Ada darahnya atau tidak ? Kalau ada,
darahnya banyak atau percikan ?”
“Apakah ada demam ?”
Seharusnya tidak demam
“Demamnya tinggi sampai menggigil atau
Eksklusi kemungkinan pneumonia
sumer – sumer ?”
“Apakah ada penurunan berat badan ? Dari
berapa kg menjadi berapa kg ? Dalam waktu
Seharusnya BB tidak menurun
berapa lama ?”
Eksklusi kemungkinan TB
“Apakah ada berkeringat pada malam hari
tanpa aktivitas ?”
“Makan minum bagaimana ? Apakah ada
Seharusnya tidak ada gangguan
gangguan ? Nafsu makannya berkurang ?”
“BAB dan BAK bagaimana ?” Seharusnya tidak ada gangguan
“Apakah ada pusing, sakit kepala, kesemutan,
Seharusnya tidak ditemukan
dan nyeri dada ?”
7. Riwayat Penyakit Sebelumnya dan Riwayat Penyakit Keluarga
“Apakah sebelumnya pernah mengalami
keluhan seperti ini ?”
Anamnesis TB
1. Keluhan Utama
“Bapak datang kesini ada keluhan apa ?” Batuk
2. Onset dan Kronologi
“Batuknya sejak kapan ?” > 2 minggu
“Bisa diceritakan bagaimana bisa batuk ?
Mungkin tertular dari anggota keluarga,
teman kerja, atau tetangga ?”
“Terus – menerus atau hilang-timbul ?”
“Setelah ini, saya akan melakukan pemeriksaan pada dada Bapak. Dalam pemeriksaan ini, Bapak
harus melepas bajunya. Apakah Bapak bersedia ? Kalau bersedia, Bapak bisa melepas baju dan
berbaring di bed pemeriksaan. Saya akan cuci tangan terlebih dahulu”
2. Palpasi
a. Palpasi Superficial
Palpasi pada dada anterior “Nyeri atau tidak, Pak ?”
b. Pengembangan Dinding Dada
Letakkan ibu jari di sekitar arcus costae, jari yang lain di bagian lateral → Geser ke arah
medial dan angkat lipatan kulit → “Tarik napas dalam, Pak. Hembuskan” → Amati
penyimpangan ibu jari saat dada mengembang
“Pengembangan dada bagaimana, dok ? Apakah kanan-kiri simetris ?”
Terdapat pada
Ekspansi menurun Fibrosis paru, pneumothoraks, efusi pleura,
pada salah satu sisi pneumonia lobaris
Tertarik ke dalam Paralisis diafragma, PPOK berat, flail chest
Nyeri tekan Costokondritis, infark paru, fraktur costae
c. Fremitus Taktil
Gunakan telapak tangan pada bagian ossa carpalia et metacarpalia (biru) atau pada
permukaan ulnar (merah)
“Nanti saat saya meletakkan telapak tangan di dada Bapak, Bapak tolong bilang tujuh puluh
tujuh. Agak keras, ya Pak”
Periksa fremitus taktil pada 3 titik (lihat gambar). Bandingkan kanan dan kiri
a. Perkusi Paru
Perkusi pada 6 titik. Bandingkan kanan dan kiri
“Apakah terdengar suara vesikular di seluruh lapang paru ? Apakah terdengar suara napas
tambahan seperti wheezing, RBK, RBH ?”
Bronkofoni : “Pak, tolong bilang tujuh puluh tujuh” Suara terdengar lebih jelas dan keras
Egofoni : “Pak, tolong bilang ii” Suara ii berubah menjadi ee
Whispered pectoriloquy : “Pak, tolong berbisik tujuh puluh tujuh beberapa kali” Suara
terdengar lebih jelas dan keras
Fine crackles : Ronki basah halus. Coarse crackles : Ronki basah kasar. Rhonchi : Ronki kering
Pemeriksaan Dada Posterior
“Sekarang ganti pemeriksaan dada bagian belakang, ya Pak. Bapak tolong duduk di kasur menghadap
ke belakang dan kedua tangannya disilangkan di depan”
1. Inspeksi
“Pak tolong tarik napas, hembuskan”
“Pengembangan dada kanan-kiri bagaimana, dok ? Apakah ada keterlambatan gerak ?”
“Apakah ada lordosis, kifosis, atau skoliosis ?”
2. Palpasi
a. Palpasi Superficial
Palpasi pada dada anterior “Nyeri atau tidak, Pak ?”
b. Pengembangan Dinding Dada
Letakkan ibu jari di costa X posterior, jari yang lain di bagian lateral → Geser ke arah medial
dan angkat lipatan kulit → “Tarik napas dalam, Pak” → Amati penyimpangan ibu jari saat
dada mengembang
b. Peranjakan Diafragma
Perkusi dari atas ke bawah Dengarkan perubahan suara dari sonor ke pekak Tandai
garis batas “Tarik napas dalam, Pak. Tahan sebentar” Perkusi mulai dari garis batas ke
bawah Dengarkan perubahan suara dari sonor ke pekak
Peranjakan diafragma berapa cm, dok ?
Normal : Diafragma terangkat simetris 5 – 6 cm saat inspirasi penuh
Meningkat pada efusi pleura, ateletaksis, paralisis n. phrenicus, hepatomegali
Menurun pada asma dan emfisema
4. Auskultasi
Letakkan membrane stetoskop pada titik pertama → “Tarik napas, hembuskan” → Pindah ke
titik berikutnya → “Tarik napas, hembuskan” → Dan seterusnya
Auksultasi pada 6 titik. Bandingkan kanan dan kiri
“Apakah terdengar suara vesikular di seluruh lapang paru ? Apakah terdengar suara napas
tambahan seperti wheezing, RBK, RBH ?”
Nama Penyakit Terapi Contoh Resep
Asma intermiten Reliever : SABA jika perlu R/ Ventolin MDI 100 mcg/puff fl No. I
Gejala < 1 kali/minggu Controller : Tidak diperlukan prn (1 – 3) dd puff II uc
Tidak terdapat gejala di luar Pro : Tn. B (28 tahun)
serangan Ventolin : Salbutamol 100 mcg/puff
Serangan singkat
Gejala malam ≤ 2 kali/bulan
Asma persisten ringan Reliever : SABA jika perlu R/ Ventolin MDI 100 mcg/puff fl No. I
Gejala > 1 kali/minggu tetapi < Controller : prn (1 – 3) dd puff II uc
1 kali/hari ICS dosis rendah (setara dengan budesonida 200 – R/ Pulmicort turbuhaler 200 mcg/puff fl No. I
Serangan dapat menganggu 400 mcg/hari pada dewasa atau 100 – 200 2 dd puff I
aktivitas dan tidur mcg/hari pada anak) Pro : Tn. B (28 tahun)
Gejala malam > 2 kali/bulan Teofilin lepas lambat, kromolin, anti leukotrien
R/ Ventolin MDI 100 mcg/puff fl No. I
prn (1 – 3) dd puff II uc
R/ Euphyllin tab retard mg 250 No. X
1 dd tab I pc
Pro : Tn. B (28 tahun)
Pulmicort : Budesonida serbuk inhalasi 200 mcg/puff
Euphyllin : Teofilin sustained release 250 mg
Asma persisten sedang Reliever : SABA jika perlu R/ Berotec MDI 100 mcg/puff fl No. I
Gejala setiap hari Controller : prn (1 – 3) dd puff II uc
Serangan selalu menganggu ICS dosis sedang + LABA (setara dengan R/ Symbicort turbuhaler 160/4,5 fl No. I
aktivitas dan tidur budesonida 400 – 800 mcg/hari pada dewasa atau 2 dd puff II
Membutuhkan bronkodilator 200 – 400 mcg/hari pada anak) Pro : Tn. B (28 tahun)
setiap hari ICS dosis sedang + teofilin lepas lambat
Gejala malam > 1 kali/minggu ICS dosis sedang + LABA oral R/ Berotec MDI 100 mcg/puff fl No. I
ICS dosis sedang + anti leukotrien prn (1 – 3) dd puff II uc
R/ Symbicort turbuhaler 160/4,5 fl No. I
ICS dosis tinggi (setara dengan budesonida > 800 2 dd puff II
mcg/hari pada dewasa atau > 400 mcg pada anak) Pro : An. C (10 tahun)
Berotec : Fenoterol 100 mcg/puff
Symbicort : Budesonida 160 mcg dan formoterol 4,5 mcg/puff
Asma persisten berat Reliever : SABA jika perlu R/ Berotec MDI 100 mcg/puff fl No. I
Gejala terus – menerus Controller : prn (1 – 3) dd puff II uc
Sering kambuh ICS dosis tingggi + LABA (setara dengan R/ Seretide discus 250 accuhaler fl No. I
Aktivitas fisik terbatas budesonida > 800 mcg/hari pada dewasa atau > 2 dd puff II uc
Gejala malam sering 400 mcg/hari pada anak) + Teofilin lepas lambat, R/ Euphyllin tab retard mg 250 No. X
anti leukotrien, dan/atau kortikosteroid oral 1 dd tab I pc
Prednisolon atau metilprednisolon 10 mg selang Pro : Tn. B (28 tahun)
sehari + LABA oral + teofilin lepas lambat Seretide diskus 250 : Flutikason 250 mcg dan salmeterol 50
mcg/puff
PPOK kelompok A Pertama : SABA atau SAMA jika perlu R/ Ventolin MDI 100 mcg/puff fl No. I
Kedua : LABA atau LAMA atau SABA + SAMA prn (1 – 3) dd puff II uc
Pro : Tn. Y (65 tahun)
Fase lanjutan
R/ OAT HR FDC kategori 1 fase lanjutan tab No. XV
1 dd tab V 3 pc omni noctum t.i.w
TB paru dengan OAT kategori 2 2HRZES / HRZE / 5(HR)3E3 Fase intensif
30 – 37 kg : 2 tablet KDT R/ OAT HRZE FDC kategori 2 fase intensif tab No.
38 – 54 kg : 3 tablet KDT XXXV
55 – 70 kg : 4 tablet KDT 1 dd tab V omni noctum
≥ 71 kg : 5 tablet KDT R/ Streptomisin vial inj 1 gram fl No. VII
Cum aqua pro inj No. VII
Spuit 5 ml No. VII
imm
Pro : Tn. S (42 tahun)
Fase lanjutan
R/OAT HR FDC kategori 2 fase lanjutan tab No. XV
1 dd tab V pc omni noctum t.i.w
R/ Etambutol tab mg 400 No. XV
1 dd tab V pc omni noctum t.i.w
Pro : Tn. S (42 tahun)