Anda di halaman 1dari 31

TERAPI OKSIGEN

Oleh :
Joshua Jota Romadhona
G991906018
Dokter muda RSUD Dr Moewardi

1
Definisi
 Memberikan oksigen (aliran gas) lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosfir
sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah meningkat dalam
darah
(Bruner dan Suddarth, 2002).

Untuk meningkatkan masukan oksigen ke dalam sistem respirasi,


meningkatkan daya angkut oksigen ke dalam sirkulasi dan meningkatkan
pelepasan atau ekstraksi oksigen ke jaringan
Tujuan
 Meningkatkan konsentrasi O2 pada darah arteri sehingga masuk
ke jaringan untuk memfasilitasi metabolisme aerob
 Mempertahankan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90 % untuk :
 Mencegah dan mengatasi hipoksemia / hipoksia serta
mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat.
 Menurunkan kerja nafas dan miokard.

1/6/2020 3
Indikasi
1. Mencegah atau mengatasi hipoksia.
1. Hipoksia hipoksik
2. Hipoksia anemik
3. Hipoksia stagnan
4. Hipoksia Histotoksik

2. Penurunan PaO2 dengan gejala dan tanda-tanda hipoksia, dyspnoe,


tachypnoe, gelisah, disorientasi, kesadaran menurun, tachycardia atau
bradycardi dengan tekanan darah menurun.
3. Keadaan lain yaitu gagal napas akut, syok, keracunan karbondioksida,
perdarahan, anemia berat dan pasien selama dan sesudah pembedahan.

4
Kontra indikasi
realatif
 Kanul nasal / Kateter binasal / nasal prong : jika ada
obstruksi nasal.
 Kateter nasofaringeal / kateter nasal : jika ada fraktur
dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan
obstruksi nasal.
 cSungkup muka dengan kantong rebreathing : pada
pasien dengan PaCO2 tinggi, akan lebih meningkatkan
kadar PaCO2 nya lagi.

1/6/2020 5
Terapi oksigen (O2) jangka pendek merupakan terapi yang dibutuhkan
pada pesien-pasien dengan keadaan hipoksemia akut, diantaranya
pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dengan eksaserbasi
akut, asma bronkial, gangguan kardiovaskuler dan emboli paru

Pada kondisi ini, oksigen (O2) diberikan dengan fraksi oksigen (O2) (FiO2)
berkisar antara 60-100% dalam jangka waktu yang pendek sampai kondisi
klinik membaik dan terapi yang spesifik diberikan dan menghindari
toksisitas

juliana/icu course/2009 1/6/2020 6


Pasien dengan hipoksemia, terutama pasien dengan penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan kelompok yang
paling banyak menggunakan terapi oksigen (O2) jangka
panjang

1/6/2020 7
Sistem Aliran Rendah

 Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah


konsentrasi udara ruangan, bekerja dengan memberikan
oksigen pada frekuensi aliran kurang dari volume
inspirasi pasien, sisa volume ditarik dari udara ruangan.
 Alat oksigen aliran rendah cocok untuk pasien stabil
dengan pola nafas, frekuensi dan volume ventilasi
normal, misalnya klien dengan Volume Tidal 500 ml
dengan kecepatan pernafasan 16 – 20 kali permenit.

 Kateter nasal
 Kanul nasal / kanul binasal / nasal prong.
 Sungkup muka sederhana.
 Sungkup muka dengan kantong rebreathing
 Sungkup muka dengan kantong non
rebreathing. 8
Aliran rendah

a). Kateter Nasal


 Memberikan oksigen secara
kontiyu dengan aliran 1 – 6
liter/ menit dengan konsentrasi
24% - 44 %.
 Prosedur pemasangan kateter
ini meliputi insersi kateter oksigen
ke dalam hidung sampai naso
faring

1/6/2020 9
(1). Keuntungan
Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan
dan berbicara, dan membersihkan mulut
(2). Kerugian
 Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih
dari 44%
 kateter harus diganti tiap 8 jam
 menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa
hidung

1/6/2020 10
b). Kanul Nasal
Memberikan konsentrasi oksigen antara 24 – 44%
dengan aliran 1 – 6 liter/menit. Konsentrasi oksigen
akan naik 4 % pada tiap kenaikan aliran liter/menit.

 1 Liter /min : 24 %
 2 Liter /min : 28 %
 3 Liter /min : 32 %
 4 Liter /min : 36 %
 5 Liter /min : 40 %
 6 Liter /min : 44 %

1/6/2020 11
(1). Keuntungan
(a). Pemberian oksigen stabil dengan
tidal volume dan laju nafas teratur.
(b). Baik diberikan dalam jangka
waktu lama.
(c). Pasien dapat bergerak bebas,
makan, minum dan berbicara.
(d). Efisiensi dan nyaman untuk
pasien.
1/6/2020 12
(2). Kerugian
(a).Dapat menyebabkan iritasi pada hidung, bagian
belakang telinga tempat tali binasal
(b).Konsentrasi oksigen akan berkurang jika pasien
bernafas dengan mulut.

1/6/2020 13
1/6/2020 14
c). Sungkup Muka Sederhana
Merupakan sistem aliran rendah dengan hidung,
nasopharing dan aropharing sebagai penyimpan
anatomik. Aliran yang diberikan 5–8 liter/menit.
Konsentrasi oksigen antara 40 – 60 %.
kontraindikasi pasien resistensi CO2
 • 5-6 Liter/min : 40 %
 • 6-7 Liter/min : 50 %
 • 7-8 Liter/min : 60 %

1/6/2020 15
(1). Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari
kateter atau kanul nasal, sistem humidifikasi dapat
ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang
besar, mudah digunakan.

1/6/2020 16
(2). Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang
dari 40%, menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran
rendah.

1/6/2020 17
d). Sungkup Muka Dengan Kantong “ Rebreathing “

1/6/2020 18
Aliran yang diberikan 6 – 15 liter/menit dengan
konsentrasi 35 – 60% udara inspirasi sebagian bercampur
dengan udara ekspirasi 1/3 bagian volume ekhalasi
masuk ke kantong, 2/3 bagian volume ekhalasi
melewati lubang – lubang pada bagian samping.

 6 : 35 %

 8 : 40 – 50 %

 10 – 15 : 60 %

1/6/2020 19
(1). Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari
sungkup muka sederhana, tidak
mengeringkan selaput lendir.
(2). Kerugian
Tidak dapat memberikan oksigen
konsentrasi rendah, jika aliran lebih
rendah dapat menyebabkan
penumpukan CO2, kantong oksigen
bisa terlipat.
1/6/2020 20
e). Sungkup Muka Dengan Kantong “ Non
Rebreathing “
Aliran yang diberikan 6 – 15 liter/menit dengan
konsentrasi oksigen mencapai 90 %, udara inspirasi
tidak bercampur dengan udara ekspirasi, tidak
dipengaruhi oleh udara luar.

• 6 : 55 – 60
• 8 : 60 – 80
• 10 : 80 – 90
• 12 – 15 : 90
1/6/2020
(1). Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapai
100%, tidak mengeringkan selaput lendir.
(2). Kerugian
Kantong oksigen bisa terlipat

juliana/icu course/2009 1/6/2020 22


juliana/icu course/2009 1/6/2020 23
b. Sistem aliran tinggi
Suatu tehnik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih
stabil dan tidak dipengaruhi oleh pernafasan,
sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan
konsentrasi oksigen lebih tepat dan teratur. Alat ini
cocok untuk pasien dengan pola nafas pendek dan
pasien dengan PPOK yang mengalami hipoksia karena
ventilato

1/6/2020 24
Sistem aliran tinggi terdiri dari :
a). Sungkup Venturi
Merupakan metode yang paling akurat dan dapat
diandalkan untuk konsentrasi yang tepat melalui
cara non invasif. Masker dibuat sedemikian rupa
sehingga memungkinkan aliran udara ruangan
bercampur dengan aliran oksigen yang telah
ditetapkan. Masker venturi menerapkan prinsip
entrainmen udara (menjebak udara seperti vakum),
yang memberikan aliran udara yang tinggi dengan
pengayaan oksigen terkontrol. Kelebihan gas keluar
masker melalui cuff perforasi, membawa gas
tersebut bersama karbondioksida yang dihembuskan.
Metode ini memungkinkan konsentrasi oksigen yang
konstan untuk dihirup yang tidak tergantung pada
kedalaman dan kecepatan pernafasan.Diberikan
pada pasien hyperkarbia kronik ( CO2 yang tinggi )
seperti PPOK yang terutama tergantung pada
kendali hipoksia untuk bernafas, dan pada pasien
hypoksemia sedang sampaiberat.
 FiO2 estimation
 Warna dan flows ( liter/menit ) FiO2 ( % )
 • Biru : 2 : 24
 • Putih : 4 : 28
 • Orange : 6 : 31
 • Kuning : 8 : 35
 • Merah : 10 : 40
 • Hijau : 15 : 60

Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai
dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi
perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan gas
dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2.
(2). Kerugian
Kerugian pada sistem ini pada umumnya hampir sama
dengan sungkup muka yang lain pada aliran rendah
juliana/icu course/2009 1/6/2020 28
 (b). Bag and Mask / resuscitator manual
 Digunakan pada pasien :
 Cardiac arrest
 Respiratory failure
 Sebelum, selama dan sesudah suction Gas flows 12 – 15 liter,
selama resusitasi buatan, hiperinflasi / bagging, kantong
resusitasi dengan reservoir harus digunakan untuk
memberikan konsentrasi oksigen 74 % - 100 %. Dianjurkan
selang yang bengkok tidak digunakan sebagai reservoir untuk
kantong ventilasi. Kantong 2.5 liter dengan kecepatan 15
liter/menit telah ditunjukkan untuk pemberian oksigen yang
konsisten dengan konsentrasi 95 % - 100 %. Penggunaan
kantong reservoar 2.5 liter juga memberikan jaminan visual
bahwa aliran oksigen utuh dan kantong menerima oksigen
tambahan. Pengetahuan tentang kantong dan keterampilan
penggunaan adalah vital :
 Kekuatan pemijatan menentukan volume tidal ( VT ).
 Jumlah pijatan permenit menentukan frekuensi
 Kekuatan dan frekuensi menentukan aliran puncak.
Evaluasi/weaning pasien yang
menggunakan oksigen terapi

 Hasil analisa gas darah dalam batas normal


 Tanda-tanda vital sign dalam batas normal
 Memastikan bahwa selangnya benar-benar masuk ke dalam saluran
pernapasan.
 Selang atau kateter yang masuk ke dalam saluran napas harus steril.
 Tabung oksigennya dijauhkan dari jangkauan api.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai