DARAH
(AGD)
PUJI ASTUTI
PENDAHULUAN
Vena
0-1 bln
1 bl-1 th
7,35-7,45
7,32-7,42
7,35-7,45
7,35-7,45
PCO2
35-48
41-51
27-40
27-41
32-45
41-51
27-40
27-41
PO2
80-108
25-40
83-108
HCO3-
22-26
24-28
17,2-23,6
19-23,9
TCO2
22-29
2,5
25-29
13-22
20-28
(-10) - (-2)
(-7) - (-1)
40-70 %
child
40-90 %
(-4) (+2)
95-98 %
pH
BE
Sat O2
95-98 %
7.36
7.4
7.44
Alkalemia
Asidemia
7.00
7.80
pH balans
PARU-PARU
GINJAL
Ginjal mengadakan kompensasi terhadap
ancaman asidosis & alkalosis dengan cara:
Pertukaran Na+ H+
Na+NH4+
Ginjal memerlukan waktu 3 - 4 hari untuk
mencapai tahap kompensasi maksimal
TAHAPAN INTERPRETASI
pH
Asidosis Respiratorik
pH
Alkalosis Respiratori
pH
pH
Asidosis Metabolik
Alkalosis Metabolik
KASUS 1
pH = 7,32
(N: 7,35-7,45)
pCO2 = 25 mmHg
(N: 35-45 mmHg)
HCO3 = 12 mmol/L
(N: 23-28 mmol/L)
Interpretasi:
pH asidemia (7,32 < 7,35)
pCO2 alkalosis respiratorik (25 < 35)
HCO3 asidosis metabolik (12 < 23)
FORMULA
HENDERSON HASSELBACH
pH=6,1 + log
[HCO3 ]
[H2CO3]
Faktor solubilitas =
1,2
=
40
metabolik
respiratorik
pH=6,1+ log 24
log 24 20
0,03X40
1,2
1
pH= 6,1 + log 20 = 6,1+ 1,3 = 7,4
Selama perbandingan nilai 20:1, maka pH akan tetap
7,4, atau pH = normal
Proses kompensasi bertujuan untuk mempertahankan
pH darah selalu mendekati 7,4
ALKALOSIS METABOLIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Respon terhadap pCO2 yang- tinggi disini adalah
peningkatan kadar HCO3 darah yang terjadi dalam 2
tahap, akut & kronik
AKUT:
Dalam waktu 10 menit HCO3- plasma meningkat 2
4 mmol/L, tetapi biasanya peningkatan ini tidak
melampaui 30 32 mmol/L
KRONIK:
Peningkatan kadar HCO3- plasma sesudah 2-4 hari
dapat dihitung dengan :
HCO3- = (0,43 x pCO2) + 7,6
HCO3 = 2 mmol/L
Batas tertinggi kompensasi HCO3- adalah 45 mmol/L
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Kompensasi terjadi dalam 2 tahap, akut & kronik
Akut:
HCO3- plasma menurun 2-4 mmol/L sampai batas
18 mmol/L
Kronik:
sesudah 5-7 hari HCO3- plasma terus menurun
tetapi biasanya tidak < 12 mmol/L
Alkalosis respiratorik kronik adalah gangguan asam
basa murni satusatunya yang dapat mencapai
kompensasi sempurna (pH darah N)
KASUS 2
pH = 7,36 (N: 7,35-7,45) asidosis?
pCO2 = 86 mmHg (N: 35-45 mmHg) hiperkapnia,
hipoventilasi
asidosis
respiratorik
HCO3- = 48 mmol/L (N: 23-28 mmol/L
alkalosis metabolik
Interpretasi
Sebelum memakai rumus:
Status adalah asidosis respiratorik dengan
kompensasi alkalosis metabolik
KASUS 3
pH = 7,38 (N: 7,35-7,45)
pCO2 = 26 mmHg (N: 35-45 mmHG)
HCO3- = 15 mmol/L (N: 23-28 mmol/L
Evaluasi:
1. pH dalam rentang N asidosis? campuran?
2. pCO2 <N alkalosis respiratorik
3. HCO3 < N asidosis metabolik
INTERPRETASI
Aspirin
INTERPRETASI HASIL
pH = HCO3pCO2
Metabolik
Respiratorik
pH =
N
pH =
pH N =
pH = N
pH =
pH N =
pH = N
pH =
pH N =
pO2 : Hiperoksemia
pO2 : Hipoksemia
pO2 dan Sat O2 rendah
BEBERAPA ISTILAH
Hb 20 g% NBB= 50 mmol/L
15 48
10 46
5 44
Asidosis respiratorik:
Asidosis yang disebabkan karena
gangguan pernafasan, ditandai oleh
peningkatan pCO2 atau tekanan partial gas
CO2 dalam darah
PENYEBAB:
1.
Langsung menekan pusat nafas:
3.
Lain-lain
Distensi abdomen (peritonitis, asites), Obesitas berat,
gangguan tidur
1.
2.
3.
Asidosis metabolik:
Asidosis yang tidak disebabkan oleh gangguan
pernafasan (asidosis non-respiratorik),
ditandai oleh penurunan kadar HCO3
PENYEBAB:
Produksi asam organik>eksresi Diabetes Melitus
Eksresi asam terganggu (berkurang) Gagal ginjal,
renal tubular asidosis
Pembuangan HCO3- berlebihan Diare
Alkalosis respiratorik:
Alkalosis yang disebabkan oleh gangguan
pernafasan, ditandai oleh penurunan pCO2
PENYEBAB:
1.
Ransangan pusat nafas (tidak berasal dari pernafasan)
Penyakit paru
Pneumonia, Asma, emboli paru, penyakit paru interstitial,
gagal jantung kongesti, kompensasi pernafasan sesudah
koreksi asidosis metabolik
3.
Lain-lain
Hiperventilasi karena respirator
Alkalosis metabolik:
Alkalosis yang tidak disebabkan oleh gangguan
pernafasan (alkalosis
non- repiratorik), ditandai oleh
peningkatan HCO3 dalam plasma
PENYEBAB:
1. Pemberian basa (alkali) berlebihan: NaHCO3, sitras
pada tranfusi darah, antasid
2. Kehilangan HCl lambung dan hipovolemia sesudah
muntah-muntah lama, sesudah bilas lambung (gastric
suction), obstruksi pilorik atau intestin atas
3. Kekurangan Kalium hipoaldosteronisme, sindrom
Cushing
4. Retensi HCO3 dalam ginjal
5. Terapi diuretika tertentu jangka lama furosemida
6. Setelah pemberian pencahar (laxatives) dan pemberian
infus cairan yang tidak mengandung K+
Metode
Elektroda ion selektif (ISE)
Prinsip pemeriksaan
Pengukuran potensial listrik akibat
aktivitas ion bebas
Parameter yang diukur: pH, pCO2, pO2,
HCO3 , Base Excess, Saturasi O2
Bahan Pemeriksaan
Darah arteri 3 ml (A.radialis/A.femoralis)
dg antikoagulan Lithium heparin 0,3 ml.
PERSIAPAN OS
PENGAMBILAN BP AGD
TERAPI
ASIDOSIS METABOLIK:
Apabila pH tetap < 7,2 dapat diberikan Natrium
bikarbonat (NaHCO3) dosis
1
mEq/kgBB (empiris) atau dengan perhitungan
BE:
NaHCO3 = BE X 30% X BB
Dalam praktek biasanya diberikan dulu dosis
separuhnya dan di kontrol dengan pemeriksaan
AGD
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Bila pH > 7,6 dapat diberikan HCl atau NH4Cl
ANION GAP
ANION GAP