Definisi
Fisiologi dan Patofisiologi
Penyebab
Penatalaksanaan
Definisi
• Penyebab secara umum: penyakit ginjal akut dan kronik, penurunan volume cairan, acute
respiratory distress, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) dan pasien syok
Keseimbangan Asam Basa
Sistem yang terlibat dalam pengaturan asam-basa → sel, ginjal dan paru
• pH arteri adalah indikator utama asam basa dan direfleksikan dengan konsentrasi ion (H + )
dalam darah
• pH areteri dipengaruhi oleh asam (zat yang mampu mengeluarkan ion H + ) dan basa (zat
yang dapat menerima ion H + )
• Jika ion H + meningkat dalam darah → pH akan berkurang. Jika ion H + menurun → pH akan
meningkat
• Mempertahankan konsentrasi H + normal dikontrol oleh sistem buffer dalam ginjal yang
mengatur karbon – asam - bikarbonat, sistem akan mempertahankan rasio asam :
bikarbonat = 20:1
Fisiologi Asam - Basa
• Fungsi utama paru-paru dalam mengatur keseimbangan asam basa adalah mengatur PCO2
• Hipo atau hiperventilasi akan terjadi dalam upaya untuk mengembalikan pH ke normal
• Paru-paru akan berespon dalam beberapa menit setelah terjadinya gangguan asam basa
Fisiologi Asam - Basa
• Sodium phosphate (NaHPO 4 ), hemoglobin (Hgb), and serum protein (albumin) juga berfungsi
sebagai buffers. Serum protein berperan dalam melepas dan mengikat H + untuk
mempertahankan homeostasis. Hgb, protein di dalam sel darah merah, berperan buffer asam
dengan SDM, dengan cara yang sama dengan protein dengan membawa CO2
Sistem Buffer di Tubulus Distal Ginjal
Nilai Normal
Kompensasi Tubuh
Perubahan dalam plasma level
HCO 3 dalam plasma (metabolic
disorders)
Rasio PCO2 : HCO3- > 20:1 Rasio PCO2 : HCO3- < 20:1
• Manifestasi klinis jika asidosis berat (pH<7,2): Penurunan kontraktilitas jantung, perubahan
status mental, mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan elektrolit
Penatalaksanaan Asidosis Metabolik
Penyebab Penatalaksanaan
Ketoasidosis diabetikum Insulin, infus NaCL
Acute renal failure Dialisis
Intoksikasi salisilate Diuresis, alakalinization urine, dialisis
Starvation ketosis (krn kelaparan, hipoglikemia) Refeeding (Glukosa dan thiamine) , elektrolit
Methanol (kasus bunih diri) Infus ethanol, dialisis
Ketoasidosis alkohol Pemberian glukosa, thiamine, elektrolit
Ethylene glycol (kasus bunuh diri) Infus ethanol, dialisis
Asidosis laktat (kondisi syok sepsis, kadiogenik Koreksi penyebab
atau hipovolemik)
Terapi Bikarbonat untuk Asidosis Metabolik
• Pemberian bikarbonat → tindakan kontroversional → setelah
penatalaksanaan sesuai penyebab sdh diberikan, support ventilasi
→ kompensasi respirasi
• Suatu kondisi kehilangan zat asam dan kombinasi dengan kehilangan chloride
• Pada pasien yang dirawat → akibat dari pemberian diuretic (kehilangan asam:
ammonium chloride)
• Penghisapan NGT
• Vomit hebat
Manifestasi Klinis Alkalosis Metabolik
• Depresi pernapasan
• Ketidakseimbangan elektrolit
Penatalaksanaan Alkalosis Metabolik
• Stop penyebab vomit, stop penghisapan NGT dan kurangi pemberian diuretik atau pertimbangkan
diuretik dengan jenis save Kalium
• Pergantian cairan dengan NaCL 0,9%, , penambahan klorida dalam bentuk NaCl atau KCl
• Pada kasus hypovolemia, defisiensi klorida, → ginjal akan reaborsi sodium, namun karena
kekurangan klorida → sodium yang direabsorbsi adalah sodium bikarbonat → menambah parah
alkalosis. Untuk itu penting untuk pemberian klorida → ginjal reabsobsi NaCl, dan eksresi HCO3-
Asidosis Respiratorik
• CO2 adalah hasil sisa produksi metabolik yang dikeluarkan oleh paru-paru
• Kelemahan otot pernapasan: cedera tulang belakang (C3, C4, C5), GBS, paralisis diafragma,
sclerosis multiple
• Penurunan respirasi: narkotika, sedasi, anestesi, edema serebral, central sleep apnea
• Asidosis respiratorik akut → distress pernapasan akut: Hipoksemia → tachipena, mudah Lelah
• Asidosis respiratorik kronik gejala sedikit terjadi karena ginjal butuh waktu dalam
mengembalikan pH ke normal
Penatalaksanaan Asidosis Respiratorik
• Mengembalikan PO2 yang tinggi → meningkatkan ventilasi alveolus. Usaha ini juga harus
bersamaan dengan mengatasi penyakit penyebab. Misalnya asma → bronkodilator dan
steroid, overdosis narkotika → naloxone
• Alkalosis respiratorik timbul akibat pembuangan CO2 (sisa produk metabolisme) melebihi
dari normal → hiperventilasi
Etiologi Alkalosis Respiratorik
• Pernapasan diatur oleh dua kemoresptor : kemoresptor sentral (batang otak) dan kemoresptor
perifer (carotid dan aorta)
• Kemoresptor sentral distimulasi oleh penurunan pH cairan serebrospinal yang terjadi akibat
peningkatan PCO2 atau asidosis metabolik
• Hipoksemia PO2 < 60 mmHg: Asma, COPD, gagal jantung, hipotensi, pneumonia,
edema paru, emboli paru, anemia berat
• Gejala alkalosis respiratorik akut → peningkatan rangsangan pada sistem persyarafan pusat
atau perifer
• Ventilasi mekanik dengan seting high minute volume untuk mencapai tidal volume pasien
Referensi