Anda di halaman 1dari 57

Siti Chasani

Semester 7
Part 10
Pengertian
 Pengertian Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit
neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak.
Istilah stroke biasanya digunakan secara spesifik untuk menjelaskan infark
serebrum (Nurarif & Hardhi, 2015).
 Stroke adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
(GDPO) dengan awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis
dan bukan sebagai akibat tumor, trauma, ataupun infeksi susunan saraf pusat
(Dewanto, 2009).
Anatomi otak
Struktur Otak
FUNGSI SARAF OTAK
Penyakit ini dibedakan menjadi tiga jenis
1. STROKE ISKEMIK
2. STROKE HEMORAGIK
3. TRANSIENT ISCHEMIC ATTACK (TIA)
STROKE ISKEMIK
Stroke iskemi
stroke yang ada, jenis ini adalah jenis yang paling banyak
dialami. Stroke jenis ini terjadi ketika pembuluh arteri yang
tersambung ke otak mengalami penyumbatan atau
menyempit. Akibatnya, pasokan darah menuju ke otak
menjadi berkurang (iskemia).
STROKE ISKEMIK
Stroke iskemik dibagi menjadi dua jenis:
1. Stroke trombotik
Jenis stroke ini terjadi ketika terdapat bekuan darah di salah satu pembuluh arteri
yang memasuk darah ke otak pasien. Bekuan darah tersebut terbentuk akibat
adanya timbunan lemak atau plak yang menumpuk di pembuluh arteri. Hal ini
menyebabkan aliran darah ke otak berkurang (aterosklerosis).
2. Stroke emboli
Jenis stroke ini terjadi ketika bekuan darah terbentuk di organ tubuh yang letaknya
jauh dari otak pasien, biasanya dalam organ hati. Jenis bekuan darah ini disebut
dengan istilah embolus
STROKE HEMORAGIK
stroke ini dapat terjadi bila pembuluh darah yang ada dalam otak bocor atau pecah.
disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti
a. tekanan darah tinggi (hipertensi)
b. adanya titik-titik lemah pada dinding pembuluh darah (aneurisma)
c. Pecahnya arteriovenous malformation (AVM), pembuluh darah berdinding tipis
juga turut menjadi penyebab dari stroke hemoragik, meskipun hal ini jarang terjadi.
STROKE HEMORAGIK
Jenis stroke ini dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Pendarahan intraserebral
Pembuluh darah yang ada di otak pecah dan kemudian darah tersebut tumpah ke dalam jaringan
otak yang berada di sekitarnya. Hal ini dapat merusak sel-sel otak. Pendarahan intraserebral dapat
terjadi bila pasien memiliki tekanan darah tinggi, luka berat, kelainan pada pembuluh darah, dan
menggunakan obat pengencer darah.
2. Pendarahan subarachnoid
Pembuluh darah yang berada pada atau dekat permukaan otak pecah dan kemudian darah tersebut
tumpah ke dalam ruang yang berada di antara permukaan otak dan tengkorak pasien. Setelah terjadi
pendarahan, pembuluh darah yang ada di otak akan melebar dan menyempit tak menentu
(vasospasme).
Hal ini menyebabkan sel-sel yang ada pada otak rusak dan aliran darah menuju otak ikut berkurang.
Ketika pasien mengalami hal ini, biasanya pasien akan mengalami sakit kepala parah.
Transient Ischemic Attack (TIA)
3. Transient Ischemic Attack (TIA)
Transient Ischemic Attack (TIA) disebut juga dengan istilah ministroke.
Serangan ini terjadi akibat suplai darah menuju otak berkurang akibat pembuluh
darah tersumbat. Biasanya hal ini hanya terjadi selama kurang dari lima menit dan
bersifat sementara. Namun, bila pasien telah mengalami hal ini, itu berarti berisiko
besar mengalami kerusakan otak permanen.
lanj

 Stroke termasuk dalam keadaan darurat medis. Sehingga,


pengobatan harus cepat diberikan guna meminimalkan
kerusakan pada otak dan mengurangi risiko timbulnya
komplikasi potensial, seperti:
Komplikasi potensial
  KELUMPUHAN
Kurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan tubuh pasien lumpuh, biasanya
hanya pada satu sisi tubuh. Selain itu, pasien tidak dapat mengendalikan otot-otot
tertentu, seperti pada salah satu lengan atau wajah. Hal ini dapat menyebabkan
Anda mengalami
 kesulitan untuk melakukan beberapa jenis kegiatan sehari-hari, seperti berjalan,
makan, minum, dan berpakaian. Namun,
bila ditangani dengan cepat dan tepat, risiko kelumpuhan dapat dicegah.
lanj
  Kesulitan berbicara atau menelan
Jika terserang stroke, otot-otot yang ada di mulut dan tenggorokan
pasien sulit digerakkan.
 menyebabkan kesulitan berbicara dan menelan. Banyak orang yang
menjadi cadel (dysarthria) setelah mengalami stroke.
 mengalami kesulitan untuk membaca dan menulis.
dengan melakukan terapi pidato dan bahasa patolog guna
meningkatkan keterampilan mulut pasien
lanj
 Perubahan perilaku dan tidak dapat merawat diri
Orang yang mengalami stroke mungkin tidak dapat beraktifitas
seperti orang pada umumnya. Mereka hanya dapat terlentang di atas
tempat tidur. Selain itu, mereka juga tidak dapat merawat diri
mereka sendiri. Biasanya, orang yang mengalami stroke akan
menggunakan pengasuh untuk membantu dan merawat diri mereka.
Lanj
 Tubuh terasa nyeri
Stroke akan membuat tubuh pengidapnya mati rasa dan terasa nyeri.
Tak jarang, timbul juga berbagai sensasi aneh di bagian tubuh
mereka yang terkena stroke, seperti kesemutan. Beberapa orang
yang mengalami stroke mungkin akan menjadi sensitif terhadap
perubahan suhu, terutama suhu dingin.
 Komplikasi ini umumnya akan pasien rasakan beberapa minggu
setelah mengalami stroke.
 beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati rasa nyeri yang
terasa pada tubuh .
lanj
 Masalah emosional
Pengidap stroke lebih sulit mengendalikan emosi dan
terkadang dapat menyebabkan pasien depresi.
lanj
 Hilangnya memori ingatan dan sulit berpikir
Setelah terserang stroke, mungkin kehilangan memori ingatan pada
otak. ada yang mengalami kesulitan berpikir dan memahami
sesuatu.
Komplikasi ini masih dapat diobati. Namun, tingkat keberhasilan
penyembuhan antara satu orang dengan orang lain berbeda-beda,
tergantung pada tingkat keparahan penyakit stroke yang dialami.
lebih baik memberikan pengobatan secepat mungkin guna
meminimalisir risiko yang mungkin lebih parah
Gejala
Pasien alami ketika akan terserang penyakit stroke:
1. Sakit kepala
Jika kepala tiba-tiba terasa sakit dan disertai dengan muntah dan tingkat kesadaran
menurun, mungkin saja hal ini menjadi pertanda akan mengalami stroke.
2. Mati rasa dan kelumpuhan pada beberapa bagian tubuh
Bila ada bagian tubuh terasa lemah dan kemudian mati rasa, hal ini bisa menandakan
akan terserang stroke. Bila tidak segera ditangani, tubuh Anda akan lumpuh. Hal ini
biasanya hanya menyerang satu sisi tubuh . Selain itu, pertanda stroke dapat terasa
ketika pasien tersenyum. Salah satu sisi dari bibir terasa lebih berat.
3. Masalah dengan berjalan
mungkin akan kehilangan keseimbangan tubuh, terutama ketika berjalan.
Lanj Gejala
 Masalah dengan kemampuan berbicara dan memahami
mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengucapkan kata-kata ketika
berbicara. Biasanya, pasien menjadi cadel ketika mengucapkan sesuatu. Selain itu,
kemampuan untuk memahami sesuatu juga akan berkurang.
 Masalah pada penglihatan
Penglihatan mungkin menjadi kabur atau menghitam, baik pada satu mata atau
bahkan kedua mata .
Bila pasien merasa mengalami hal-hal seperti di atas, segera cari pengobatan.
Sebab, apabila hal itu terjadi dalam kurun waktu yang lama, mungkin saja penyakit
ini tidak dapat tertangani dengan baik dan maksimal.
 Penyebab
Stroke umumnya disebabkan oleh terganggunya aliran darah menuju otak. Hal ini
menyebabkan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Akibatnya,
sel-sel yang ada pada otak akan mati. Selain itu, penyakit ini juga dapat disebabkan
oleh tersumbatnya pembuluh arteri (stroke iskemik) atau bahkan akibat pembuluh
darah bocor atau meledak (stroke hemoragik).
 Namun, ada beberapa faktor lain yang turut meningkatkan risiko stroke sekaligus
memungkinkan pasien mengalami serangan jantung
lanj
 Memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit jantung, stroke, atau TIA
 Usia
Berusia 55 tahun atau lebih
 Ras
Orang yang memiliki ras Afrika-Amerika memiliki risiko terserang stroke lebih
tinggi daripada orang dari ras lain.
 Jenis kelamin
Kaum pria lebih berisiko terkena stroke. Namun, bila sudah mengalaminya, kaum
wanita lebih mungkin meninggal dunia.
 Tekanan darah ,tinggi tekanan darah lebih dari 120/80
lanj
 Kadar kolestrol tinggi
memiliki tingkat kolestrol total lebih tinggi dari 200 mg/dL atau 5,2 mmol per liter,
berisiko terserang stroke.
• Kelebihan berat badan atau obesitas
• Jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik
• Kebiasaan merokok atau menjadi perokok pasif
• Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar
• Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain dan methamphetamine
• Penggunaan pil KB atau melakukan terapi hormon yang mencakup estrogen
• Mengidap penyakit diabetes dan penyakit jantung (gagal jantung, kelainan jantung,
infeksi jantung, atau jantung berirama tidak normal)
• Mengalami gangguan tidur, obstructive sleep apnea, di mana tingkat oksigen dalam
tubuh mengalami naik turun, khususnya pada malam hari
Pengobatan
Setiap detik dari hidup pasien diperhitungkan. Lakukan pengobatan secepat
mungkin , merasakan gejala-gejala seperti di atas. Jangan menunggu gejala pergi.
Semakin lama stroke berjalan dan tidak diobati, semakin besar pula potensi kerusakan
dan cacat pada otak.
Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan terlebih dahulu mengevaluasi jenis
stroke yang alami dan melihat bagian otak mana yang terkena penyakit ini. Berikut
beberapa jenis pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk memastikan apakah pasien
mengalami stroke atau tidak:
Pemeriksaan Fisik
 mengajukan pertanyaan untuk mengetahui gejala-gejala apa saja yang
alami sebelum memeriksakan dating RS .
1. apakah pasien pernah mengalami cedera pada kepala atau tidak.
2. riwayat keluarga Anda yang mungkin bisa menjadi pemicu timbulnya
penyakit stroke.
3. Selain itu, dokter juga akan memeriksa tanda-tanda kecil dalam tubuh
Anda guna melihat apakah ada endapan kolestrol atau pembekuan
darah di dalam tubuh .
  Tes darah
Jenis pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk melihat kadar gula dalam
darah dan mengecek kecepatan pembekuan darah . Selain itu, dengan melakukan
pemeriksaan ini, dapat mengetahui apakah Anda pernah mengalami infeksi.
 CT scan
melakukan pemeriksaan otak dengan menggunakan CT scan. Pada jenis
pemeriksaan ini, menggunakan serangkaian sinar-X yang dapat menggambarkan
organ otak pasien . Hasil dari pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah
mengalami pendarahan pada otak, apakah ada sel tumor, stroke, dan kondisi lain
yang menyerang bagian otak.
 Dokter mungkin akan memberikan suntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah
pasien supaya ia dapat melihat kondisi pembuluh darah Anda secara lebih rinci dan
akurat.
 Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pada jenis pemeriksaan ini digunakan gelombang radio dan magnet yang kuat
untuk menciptakan tampilan rinci dari otak . MRI dapat mendeteksi jaringan otak
yang rusak akibat pendarahan dan serangan stroke.
 Terkadang, dokter juga akan menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah
pasien untuk melihat kondisi pembuluh darah dengan lebih rinci dan akurat.
 Carotid ultrasound
Jenis tes ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambaran dari
bagian dalam pembuluh arteri karotid di leher pasien .
 Tes ini dapat menunjukkan penumpukan simpanan lemak (plak) dan aliran darah di
pembuluh arteri karotis
 Angiogram serebral
Dokter akan menyisipkan tabung fleksibel tipis (kateter) melalui sayatan kecil,
biasanya di pangkal paha. Kemudian, tabung tersebut akan semakin masuk,
melewati pembuluh arteri utama dan menembus ke pembuluh arteri karotis atau
vertebralis pasien.
 Pada jenis pemeriksaan ini, dokter juga akan menyuntikkan pewarna ke dalam
pembuluh darah pasien agar mereka dapat terlihat lebih jelas ketika terpapar oleh
sinar-X. Prosedur ini lebih memberikan tampilan rinci dari pembuluh arteri di otak
dan leher
 Echocardiogram
Dokter menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambaran detil dari
organ jantung pasien . Selain itu, dengan melakukan jenis pemeriksaan ini, dokter
dapat menemukan sumber bekuan darah yang ada dalam organ hati yang mungkin
telah menyebar hingga otak dan menyebabkan stroke.
Stroke iskemik pengobatan
  dokter harus terlebih dahulu memulihkan aliran darah menuju otak dengan cepat. Berikut beberapa pilihan
pengobatan untuk mengatasi jenis stroke ini:
• Perawatan darurat dengan obat
Jika diberikan ke dalam pembuluh vena, pengobatan ini harus dilakukan dalam waktu 4,5 jam setelah merasakan
gejalanya. Pengobatan yang dilakukan dengan cepat tidak hanya meningkatkan kesempatan pasien untuk tetap
bertahan hidup, tetapi juga dapat mengurangi risiko komplikasi yang dapat timbul dari penyakit stroke yang alami.
Dokter mungkin akan memberikan:
- Aspirin
Obat ini merupakan jenis obat anti-trombotik yang dapat mengurangi kemungkinan pasien mengalami penyakit
stroke yang lebih parah. Selain itu, jenis obat ini juga dapat mencegah terbentuknya gumpalan darah. Dosis dari
obat ini dapat bervariasi dan dapat memberikan efek samping yaitu darah menjadi lebih encer. Tak hanya aspirin,
dokter juga mungkin akan memberikan resep obat heparin yang dapat mengencerkan darah. Namun, jenis obat ini
jarang digunakan.
- Alteplase atau injeksi intravena aktivator jaringan plasminogen (TPA)
Obat ini diberikan melalui suntikkan yang diberikan melalui pembuluh darah. Obat ini dapat menghilangkan
gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah
 . Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, obat ini harus diberikan 4,5 jam setelah gejala stroke mulai
terasa. Obat ini dapat mengembalikan aliran darah dan melarutkan bekuan darah penyebab stroke.
 Prosedur darurat
Terkadang, dokter akan memberikan rekomendasi pengobatan yang harus dilakukan sesegera
mungkin.
 Dokter mungkin akan memberikan pilihan pengobatan sebagai berikut:
- Obat yang diterapkan langsung ke otak
Dokter akan menyisipkan tabung tipis dan panjang (kateter) yang dimasukkan melalui
pembuluh arteri di pangkal paha dan akan menyusup hingga mencapai otak.
- Menghilangkan bekuan mekanik
Dokter akan menggunakan kateter dan disisipkan ke dalam otak pasien . Hal ini dilakukan
untuk mengambil dan menghapus bekuan darah yang ada dalam pembuluh darah.

2. Stroke
hemoragik
Perawatan untuk jenis stroke ini lebih berfokus untuk mengontrol pendarahan dan mengurangi
tekanan pada otak pasien .
 Pengobatan juga dilakukan untuk mengurangi risiko yang dapat timbul di masa depan. Berikut pilihan
pengobatannya:
- Langkah-langkah darurat
mengambil warfarin (Coumadin) atau obat anti-platelet seperti clopidogrel (Plavix) untuk mencegah
pembekuan darah, pasien mungkin akan diberi obat atau transfusi produk darah untuk melawan efek
samping yang timbul.mungkin akan diberi obat-obatan untuk menurunkan tekanan di otak pasien
(tekanan intrakranial), menurunkan tekanan darah atau mencegah kejang. Orang yang memiliki stroke
hemoragik tidak dapat diberi jenis obat, seperti aspirin dan TPA, karena obat ini dapat memperburuk
perdarahan. Setelah pendarahan berhenti di otak Anda, pengobatan biasanya melibatkan istirahat dan
perawatan medis suportif. Jika luas perdarahan besar, operasi dapat digunakan dalam kasus-kasus
tertentu untuk menghilangkan darah dan mengurangi tekanan pada otak.
  Pembedahan untuk memperbaiki kondisi pembuluh darah
Pembedahan dapat digunakan untuk memperbaiki kelainan pembuluh darah
tertentu yang terkait dengan stroke hemoragik. Dokter mungkin merekomendasikan
satu dari prosedur ini setelah stroke atau berisiko tinggi mengalami aneurisma
spontan atau arteriovenous malformation (AVM) pecah:
lanj
1. Kliping bedah.
Dokter akan menempatkan penjepit kecil di dasar aneurisma, untuk menghentikan
aliran darah ke dalamnya. Hal ini dapat menjaga aneurisma agar tidak meledak,
atau dapat mencegah perdarahan kembali dari aneurisma yang baru saja
mengalami pendarahan.
2. Embolisasi endovascular
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan memasukkan kateter ke dalam arteri di
pangkal paha dan menuntunnya hingga mencapai otak . Hal ini dilakukan dengan
bantuan sinar X-ray
Beberapa jenis rekomendasi gaya hidup sehat
 Mengontrol tekanan darah
Salah satu hal yang paling penting adalah lakukan untuk mengurangi risiko
terserang stroke adalah dengan mengontrol tekanan darah . Jika pasien telah
terkena stroke, menurunkan tekanan darah adalah satu-satunya cara yang tepat
untuk mencegah diri terserang oleh penyakit stroke berikutnya. Berolahraga,
mengelola stres, menjaga berat badan yang sehat, dan membatasi jumlah natrium
dan alkohol yang Anda makan dan minum
 Mengelola diabetes
Kadar gula dalam darah tinggi menjadi salah satu penyebab penyakit stroke. Untuk
itu, kelolalah diabetes dengan melakukan diet sehat, berolahraga, mengontrol berat
badan, atau dengan mengkonsumsi obat untuk menangani penyakit diabetes
 Berhenti menggunakan tembakau
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko stroke. Bukan hanya perokok saja,
melainkan juga bagi orang yang menghisap asap rokok juga akan terkena
dampaknya. Dengan berhenti menggunakan tembakau, risiko stroke dapat
diminimalisir.
 Makan diet kaya buah-buahan dan sayuran
porsi harian buah atau sayuran dapat mengurangi risiko stroke.
lanj
  Menjaga berat badan yang sehat
Kelebihan berat badan memberikan kontribusi untuk faktor risiko stroke,
seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes. Kurangi berat
badan Anda hingga berada pada berat badan yang ideal.
 Menghindari obat-obatan terlarang
Berbagai jenis narkoba, seperti kokain dan methamphetamine berisiko
menimbulkan penyakit stroke. Kokain dapat menyempitkan pembuluh
darah dan mengurangi jumlah aliran darah ke otak.
 Mengurangi jumlah alkohol
Alkohol menjadi salah satu hal yang menyebabkan timbulnya penyakit stroke.
Mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan
risiko tekanan darah tinggi, stroke iskemik, dan stroke hemoragik.
 bila hanya mengkonsumsinya dalam jumlah yang kecil, pembekuan darah dapat
diminimalisir dan dapat mencegah terserang stroke iskemik.
Perbedaan Stroke Non Haemoragic dan Stroke
Hemoragik
Gejala Stroke Non Hemoragik Stroke Hemoragik
Saat kejadian Mendadak Mendadak
Nyeri kepala saat istirahat Ringan sedang aktifitas
Kejang sangat ringan Hebat
Muntah Tidak ada Ada Ada
Adanya tanda peringatan Sakit Tidak ada Tidak ada
kepala Ada Tergantung luas daerah yang Mulai dari pingsan – koma
terkena
Reflek patologis Tidak ada Ada
Pembengkakan otak Tidak ada Ada
Perbandingan Stroke Kiri dan Kanan
Stroke Hemisfer Kanan Stroke Hemisfer Kiri
Paralisis pada tubuh kanan Paralisis pada sisi kiri tubuh
Defek lapang pandang kanan Defek lapang pandang kiri
Afasia (ekspresif, reseptif, atau global) Deficit persepsi-khusus
Perubahan kemampuan intelektual Peningkatan distraktibilitas
Perilaku lambat dan kewaspadaan Perilaku impuls dan penilaian buruk, kurang
kesadaran terhadap defisit
beberapa faktor resiko dari stroke

Bisa dikendalikan Potensial bisa dikendalikan Tidak bisa Dikendalikan


Hipertensi Diabetes Militus Umur
Penyakit jantung: Endokarditis, Fibrilasi atrium, Hiperhomosiste Jenis kelamin
Stenosis mitralis,
Infark jantung
inemia Herediter

Merokok Konsumsi alkohol Hipertrofi Ras dan etnis


Stress ventrikel kiri Geografi
Anemia sel sabit
Transient Ischemic Att
ack (TIA) Stenosis karotis asimtomatik
Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai
hipertensi, merokok, dan kadar estrogen tinggi),
Kolesterol tinggi
, Penyalahgunaan obat (kokain)
Defisit Neurologic Stroke: Manifestasi dan Implikasi Keperawatan
Defisit Neurologik Manifestasi Implikasi Keperawatan atau Penerapan Penyuluhan Pasien
Defisit penglihatan
Homonimus Tidak menyadari orang atau Tempatkan objek dalam lapang penglihatan pasien yang utuh Dekati
hemianopsia objek di tempat kehilangan pasien dari sisi lapang pandang yang utuh Instruksikan atau ingatkan
(kehilangan setengah penglihatan Mengabaikan pasien untuk memalingkan kepala ke arah kehilangan lapang pandang
lapang penglihatan) salah satu sisi tubuh Kesulitan Dorong penggunaan kaca mata bila tersedia. Ketika mengajarkan
menilai jarak pasien, lakukan dalam lapang panjang pasien yang utuh.
Kehilangan penglihatan Kesulitan melihat pada malam Tempatkan objek dalam pusat lapang penglihatan pasien. Dorong
perifer hari Tidak menyadari objek penggunaan tongkat atau objek lain untuk mengidentifikasi objek di
atau batas objek perifer lapang pandang. Hindari berkendara pada malam hari atau
aktivitas beresiko dalam kegelapan.
Diplopia Penglihatan ganda Jelaskan pada pasien lokasi objek ketika menempatkannya dekat
pasien. Secara konsisten tempatkan barang perawatan pasien di lokasi
yang sama
Defisit Motorik
hemiparisis Kelemahan wajah, lengan, Tempatkan objek dalam jangkauan pasien pada sisi yang tidak
dan kaki pada sisi yang sakit Instruksikan pasien untuk latihan dan meningkatkan
sama (karena lesi pada kekuatan pada sisi yang tidak sakit
hemisfer yang belawanan).

Hemiplegia Paralisis wajah, lengan dan Dorong pasien untuk memberikan latihan rentang gerak pada sisi yang
kaki pada sisi yang sama sakit. Berikan mobilisasi sesuai kebutuhan pada sisi yang sakit.
(karena lesi pada hemisfer Pertahankan kesejajaran tubuh dalam posisi fungsional. Latih tungkai
yang berlawanan) yang tidak sakit untuk meningkatkan mobilitas, kekuatan, dan
penggunaan.

Ataksia Berjalan tidak mantap, tegak Dukung pasien selama fase ambulasi awal. Berikan alat penyokong
Tidak mampu menyatukan untuk ambulasi (mis. walker, kruk, tongkat). Instruksikan pasien untuk
kaki, perlu dasar berdiri yang tidak berjalan tanpa bantuan atau alat penyokong
luas

Disartria Kesulitan dalam membentuk Memberikan pasien metode alternatif untuk berkomunikasi Memberi
kata pasien cukup waktu untuk berespons untuk komunikasi verbal. Dukung
pasien dan keluarga untuk menghilangkan frustasi yang berhubungan
dengan kesulitan berkomunikasi.
lanj
Disfagia . Kesulitan menelan Uji refleks faring pasien
sebelum memberikan makanan
dan cairan. Bantu pasien saat
makan. Tempatkan makanan
pada sisi mulut yang tidak sakit.
Berikan waktu yang cukup
untuk makan.
Defisit Sensori
Parestesia (terjadi pada Kebas dan kesemutan Instruksikan pasien untuk menghindari penggunaan
sisi berlawan dari lesi) pada bagian tubuh bagian tubuh ini sebagai tungkai domain Berikan
Kesulitan dalam rentang gerak pada area yang sakit dan berikan alat
proporsional korektif yang diperlukan. Tempatkan barang
perawatan pasien ke arah sisi yang tidak sakit.
Defisit Verbal
Afasia ekspresif Tidak mampu membentuk kata yang dapat Dorong pasien untuk mengulang
dipahami; mungkin mampu bicara dalam bunyi alfabet.
respons kata tunggal
Afasia reseptif Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan: Bicara perlahan dan jelas untuk
mampu bicara tetapi tidak masuk akal. membantu pasien membentuk
bunyi.
Afasia global Kombinasi baik afasia reseptif dan ekspresif Bicara perlahan dan dalam kalimat
sederhana; gunakan sikap tubuh
atau gambaran bila mampu
lanj
Defisit kognitif Kehilangan memori Reorientasikan pasien pada waktu, tempat, dan situasi dengan sering.
jangka pendek dan Gunakan petunjuk verbal dan auditorius untuk mengorientasikan pasien.
panjang Penurunan Berikan objek keluarga (foto keluarga, foto favorit) Gunakan bahasa tidak
lapang perhatian rumit dengan pasien. Cocokan tugas visual dengan petunjuk verbal:
Kerusakan kemampuan memegang sakit gigi, mensimulasikan sakit gigi dengan mengatakan “Saya
untuk berkonsentrasi ingin menyikat gigi Anda sekarang” Minimalkan suara dan gambaran
Perubahan penilaian distraksi ketika Ulang dan tekankan instruksi dengan sering
. Defisit emosional Kehilangan kontrol diri . Dukung pasien selama kejadian tidak terkontrol Diskusikan dengan pasien dan
keluarga bahwa 30 Labilitas emosional Penurunan toleransi pada situasi yang
menimbulkan stress Depresi Menarik diri Rasa takut, bermusuhan, dan marah
Perasaan isolasi kejadian tersebut karena proses penyakit. Dorong pasien untuk
berpartisipasi dalam aktivitas kelompok Berikan stimulasi untuk pasien Kontrol
situasi penimbul stress bila mungkin. Berikan lingkungan yang aman Dorong
pasien untuk mengekspresikan perasaan dan frustasi yang berkaitan dengan
proses penyakit
Askep Stroke
 Pengkajian
 anamnesa
 identitas klien,
 keluhan utama,
 riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan serebral


2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Hambatan mobilitas fisik
Intervensi
Gangguan perfusi jaringan serebral

1. Pantau TTV tiap jam dan catat hasilnya


2. Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana
3. Pantau status neurologis secara teratur
4. Dorong latihan kaki aktif/ pasif
5. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
Intevensi
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

1. Pengelolaan gangguan makanan


2. Pengelolaan nutrisi
3. Bantuan menaikkan BB Aktivitas keperawatan :
1) Tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan
2) Ketahui makanan kesukaan klien
3) Rujuk kedokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi
4) Bantu makan sesuai dengan kebutuhan klien
5) Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan
Intervensi
Hambatan mobilisasi fisik
1. Terapi aktivitas, ambulasi
2. Terapi aktivitas, mobilitas sendi.
3. Perubahan posisi Aktivitas Keperawatan :
1) Ajarkan klien tentang dan pantau penggunaan alat
2) Bantu mobilitas.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai