ABSES APPENDIKS
Diagnosis banding
- Periapendicular mass
4. Komunikasi dan Peserta ujian 3 3x3
edukasi pasien menunjukkan 1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sebelum
kemampuan memulai anamnesis
berkomunikasi 2. Menanyakan identitas pasien
dengan 3. Memanggil pasien dengan menyebutkan namanya
menerapkan salah 4. Ramah terbuka kontak mata salam empati dan hubungan
satu prinsip komunikasi dua arah respon
berikut: 5. Memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan
1. Mampu mengarahkan cerita
membina 6. Melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik,
hubungan pemeriksaan klinik
baik 7. Menjelaskan kemungkinan diagnosis dan prognosis nya
dengan kepada pasien
pasien 8. Memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah
secara pasien
verbal non 9. Menjelaskan bahwa penyakit pasien harus ditangani dokter
verbal spesialis, sebagai dokter umum saya hanya dapat melakukan
(ramah tindakan awal dalam mengatasi kegawatan dan setelah itu
terbuka membuat rujukan ke dokter spesialis untuk penanganan
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
8. Komunikasi dan Peserta ujian 1. Mampu membina hubungan baik dengan pasien secara 3 3x3
edukasi pasien menunjukkan verbal non verbal (ramah terbuka kontak mata salam empati
kemampuan dan hubungan komunikasi dua arah respon)
berkomunikasi 2. Mampu memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan
dengan mengarahkan cerita
menerapkan salah 3. Mampu untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan
satu prinsip klinik, pemeriksaan klinik
berikut: 4. Mampu memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan
5. Mampu masalah pasien
membina
hubungan
baik
dengan
pasien
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
6. Perilaku profesional Peserta ujian 1.Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti 1 3x1
memeperkenalkan sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
diri dan meminta 2. Memperhatikan kenyamanan pasien
izin secara lisan 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas
dan melakukan 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
poin di bawah ini 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk atau diperlukan
lengkap sebagai konsultasi bila diperlukan
berikut:
1. Melakukan
setiap tindakan
dengan berhati-
hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
Leher : tak
Paru : tak
Jantung : tak
Abdomen : tak
Ekstremitas : tak
Pemeriksaan penunjang :
Darah rutin : leukositisis
Foto rotgen gigi ( Panoramik )
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
2. Pengobatan
12. Perilaku Peserta ujian 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti 1 3x1
profesional memeperkenalkan sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
diri dan meminta 2. Memperhatikan kenyamanan pasien
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
2. Riwayat penyakit
Keluhan utama : Demam
Riwayat perjalanan penyakit
- Menanyakan demam sejak kapan?
- Menanyakan apakah demam terus menerus
atau hilang timbul, demam tinggi atau
nglemeng?
- Menanyakan apakah demam terutama pada
malam hari?
- Menanyakan apakah demam sampai
menggigil?
- Menanyakan apakah pasien mengalami
penurunan kesadaran atau mengigau?
- Menanyakan apakah ada gangguan
pencernaan seperti nyeri perut, mual,
muntah, perut kembung, mencret atau
Pemeriksaan Fisik :
Kepala : mesosefal
Mata : konjungtiva palpebra anemis (-), sklera
ikterik (-)
Hidung : epitaksis (-)
Mulut : lidah kotor (+), gusi berdarah (-)
Telinga : discharge (-)
Tenggorok: dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
- Anemia, pada umumnya terjadi karena
suspensi sumsum tulang, defisiensi Fe, atau
perdarahan usus.
- Leukopenia
- Limfositosis relatif
- Trombositopenia, terutama pada demam
tifoid berat
Serologi
- Serologi widal: kennaikan titer S. Typhi
titer O 1:200 atau kenaikan 4 kali titer fase
akut ke fase konsvalesens
- Kadar IgM dan IgG
Biakan Salmonella
- Biakan darah terutama pada minggu 1-2
- Biakan sumsum tulang masih positif
Farmakologis:
- Simtomatis (antipiretik, anti muntah, analgetik)
- Antibiotik
Kloramfenikol 4x500 mg sampai 7 hari
bebas demam.
Pemeriksaan Fisik :
Mata : dapat normal
Hidung : dapat normal
Mulut : dapat normal
Leher : dapat normal
1.
23. Menentukan Peserta ujian dapat Dx : Esofagitis Reflux 1 3x3
diagnosis dan menentukan Dd/ Akalasia
diagnosis diagnosis dan Gastritis kronik
banding diagnosis Gastritis akut
bandingnya secara
lengkap
24. Komunikasi dan Peserta ujian 10. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sebelum 3 3x3
edukasi pasien menunjukkan memulai anamnesis
kemampuan 11. Menanyakan identitas pasien
berkomunikasi 12. Memanggil pasien dengan menyebutkan namanya
dengan 13. Ramah terbuka kontak mata salam empati dan hubungan
menerapkan salah komunikasi dua arah respon
satu prinsip 14. Memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan
berikut: mengarahkan cerita
20. Mampu 15. Melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik,
membina pemeriksaan klinik
hubungan 16. Menjelaskan kemungkinan diagnosis dan prognosis nya
baik kepada pasien
dengan 17. Memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah
pasien pasien
secara
verbal non
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
KOMPETENSI TILIKAN
Anamnesis 1. Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan diri, jelaskan maksud anda
2. Tanyakan Keluhan utama :
Mencret
- Sejak kapan mencret?
- Berapa kali mencret per hari?
- Bagaimana konsistensi mencretnya? Apakah ada ampas, atau hanya air saja yang keluar?
- Apakah berlendir dan berdarah? (jika curiga disentri)
- Apakah berwarna seperti air cucian beras dan berbau busuk? (jika curiga cholera)
- Setiap kali mencret, kira-kira berapa gelas aqua? (gelas plastik 240 ml)
Demam
Tanyakan apakah ada demam atau tidak. Jika pasien demam, tanyakan hal-hal berikut:
- Sejak kapan demam?
- Apakah ada mengukur suhu ketika demam? Jika ada, berapa suhunya?
- Apakah demam dirasakan terus menerus sepanjang hari atau tidak? Jika tidak, apakah penurunan suhu
mencapai batas normal?
Tanyakan apakah ada mual dan muntah, atau tidak. Jika pasien mengalami mual dan muntah, tanyakan hal
berikut:
- Sejak kapan mual dan muntah?
- Kapan saja mengalami mual dan muntah? Apakah ada waktu-waktu khusus seperti sehabis makan, atau
lainnya?
Dehidrasi
- Kapan BAK terakhir kali? Apakah frekuensi BAK seperti biasa?
- Apakah warna BAK pekat atau tidak?
- Kira-kira berapa banyak BAK yang terakhir? (aqua gelas 240 ml)
28. Komunikasi dan Peserta ujian 18. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sebelum 3 3x3
edukasi pasien menunjukkan memulai anamnesis
kemampuan 19. Menanyakan identitas pasien
berkomunikasi 20. Memanggil pasien dengan menyebutkan namanya
dengan 21. Ramah terbuka kontak mata salam empati dan hubungan
menerapkan salah komunikasi dua arah respon
satu prinsip 22. Memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan
berikut: mengarahkan cerita
24. Mampu 23. Melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik,
membina pemeriksaan klinik
hubungan 24. Menjelaskan kemungkinan diagnosis dan prognosis nya
baik kepada pasien
dengan 25. Memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah
pasien pasien
secara
verbal non
verbal
(ramah
terbuka
kontak
mata salam
empati dan
hubungan
komunikas
Farmakoterapi
1. Atasi fase akut dengan menetralkan asam lambung, Antasida
3x1 dikunyah ½ jam sebelum makan
2. Atasi dehidrasi pada pasien
3. Atur produksi asam lambung sementara dengan H2 blocker
(ranitidine, cimetidine) 3x1 sebelum makan atau saat makan,
dijeda dengan pemberian antasida minimal 15 menit.
4. Atau dengan pemberian Proton Pump Inhibitor
(omeprazole), 3x1 sebelum makan, dijeda dengan pemberian
antasida minimal 15 menit
5. Pemberian sukralfat tetap dianjurkan meskipun efek
terapeutiknya masih diragukan. (opsional)
Pemasangan NGT
Indikasi
1. Aspirasi cairan lambung
2. Untuk memasukkan nutrisi atau makanan bagi pasienyang
sulit menelan.
3. Untuk mendiagnosis suatu penyakit
Kontraindikasi
1. Pasien dengan trauma cervical
2. Pasien dengan fraktur facialis
3. Pasien dengan varises oesophagus
Cara Pemasangan :
1. Mintalah persetujuan pasien sebelum melakukan tindakan
pemasangan NGT. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan
pemasangan, proses pemasangan, serta alat yang digunakan
2. Persiapkan alat dan bahannya. Setelah itu letakkan di tempat
yang mudah dijangkau.
3. Cuci tangan rutin. Gunakan sarung tangan.
4. Posisikan pasien. Jika pasien dalam keadaan sadar,
posisikan pasien setengah berbaring. Namun jika pasien
dalam keadaan tidak sadar, posisikan pasien dalam keadaan
berbaring, kepala diangkat sedikit atau diberi pengganjal
agar lurus.
5. Perhatikan cavum nasi (rongga hidung) pasien, apakah
ada polip, benda asing, yang menyebabkan sumbatan pada
hidung
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
Kepustakaan
Geometric Glossitis
Strawberry Tongue
31. Menentukan Peserta ujian dapat Diagnosis sesuai gambaran klinis 3 3x3
diagnosis dan menentukan
diagnosis diagnosis dan
banding diagnosis
bandingnya secara
lengkap
32. Komunikasi dan Peserta ujian 1. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya 3x3
edukasi pasien menunjukkan 2. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit pasien yang
kemampuan meliputi :
berkomunikasi Terapi medikamentosa
dengan Tujuan :
menerapkan salah - Mengurangi peradangan
satu prinsip Kortikosteroid prednison
berikut: - Eradikasi penyebab penyakit
28. Mampu Antibiotik, antijamur
membina Terapi non farmakologi (non tindakan medis)
hubungan baik - Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan
dengan pasien menyikat gigi 2x sehari, flossing dan pembersihan
secara verbal professional regular.
non verbal - Minimalkan iritasi atau cedera di mulut bila
22. Perilaku Peserta ujian 1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti 1 3x1
profesional memeperkenalkan sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
diri dan meminta 2. Memperhatikan kenyamanan pasien
izin secara lisan 3. Melakukan tindakan sesuai prioritas
dan melakukan 4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
poin di bawah ini 5. Mengetahui keterbatasan dengan merujuk ke dokter spesialis
lengkap sebagai Bedah
berikut:
1. Melakukan
setiap tindakan
dengan berhati-
hati dan teliti
sehingga tidak
membahayakan
pasien dan diri
sendiri
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
38. Pemeriksaan Peserta ujian 5. Informed consent ke orang tua pasien 1 3x1
Fisik melakukan cuci 6. Melakukan cuci tangan
tangan sebelum 7. PF :
8. Kelainan laboratorium :
Routinely obtain specimens from umbilical infection and
submit specimens for Gram stain and culture for aerobic
and anaerobic organisms. If myonecrosis is suspected,
obtain specimens from the involved muscle rather than
the wound surface.
- Procalcitonin
- Neutrophil CD64
- Hypoglycemia
- Metabolic acidosis
9. Kelainan imaging
- Abdominal radiography may reveal intra-abdominal
wall gas.
Supportive care:
In addition to antimicrobial therapy, supportive care is
essential to survival. These measures include the following:
Provide ventilatory assistance and supplementary oxygen for
hypoxemia or apnea unresponsive to stimulation.
Administer fluid, vasoactive agents, or both (as indicated)
for hypotension.Administration of platelets, fresh frozen
plasma, or cryoprecipitate for disseminated intravascular
coagulation (DIC) and clinical bleeding is suggested.
Treat infants at centers capable of supporting
cardiopulmonary function.
Monitor patients for progression of disease. Early surgical
intervention may be lifesaving.
Surgical Care
Management of necrotizing fasciitis and myonecrosis
involves early and complete surgical debridement of the
affected tissue and muscle. Several surgical procedures may
be required before all nonviable tissue is removed.
Kepustakaan
Radiologis
•Dilakukan dengan pemeriksaan esopagogram untuk daerah
esopagus dan double contrast untuk lambung dan duodenum.
Endoskopi
• Untuk menentukan asal dan sumber perdarahan, keuntungan
lain: dapat diambil foto, aspirasi cairan dan biopsi untuk
pemeriksaan sitopatologik, dilakukan sedini mungkin setelah
hematemesis berhenti.
43. Menentukan Peserta ujian dapat Ulkus peptikum 3 3x3
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
59. Pemeriksaan Peserta ujian 1. Mempersilakan penderita untuk berbaring terlentang 1 3x1
Fisik melakukan cuci 2. Berdiri di sebelah kanan penderita
tangan sebelum 3. Menerangkan maksud pemeriksaan
dan setelah 4. Meminta penderita membuka baju seperlunya agar daerah
pemeriksaan pemeriksaan terbuka
menggunakan 5. Membuat penderita rileks dengan menekuk lutut
sarung tangan 6. Meminta penderita memberikan respon terhadap
dalam melakukan pemeriksaan (rasa sakit dll)
pemeriksaan fisik 7. Cuci tangan
sesuai masalah 8. Menentukan keadaan umum penderita
klinik pasien 9. Melakukan pemeriksaan vital sign (TD, nadi, RR, temp)
10. Periksa apakah ada tanda atopi di kulit, hidung, paru?
Periksa leher : kelopak mata, bengkak? (untuk
menyingkirkan alergi makanan)
11. Periksa tanda dehidrasi : mata cekung
12. Inspeksi : bentuk perut (meteorismus)
13. Auskultasi :
menghangatkan stetoskop dengan mengusap-nguspanya
dengan telapak tangan
mendengarkan peristaltik usus (n = 5-25 x/menit)
Pemeriksaan Penunjang
Periksa feses rutin (pH tinja, kadar gula dalam tinja
Lactose loading (tolerrance) test
Barium meal lactose
Darah lengkap (eosinofilia --> alergi makanan)
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Kepustakaan
RPD:
-apakah ada riwayat sakit serupa sebelumnya
- apakah ada riwayat sakit gula sebelumnya
- apakah ada riwayat Hipertensi
- apakah ada riwayat sakit gigi sebelumnya
RPK:
- apakah ada riwayat anggota keluarga yang menderita penyakit
serupa?
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium:
Hb, Ht, leukosit, Trombosit, LED
Hitung jenis leukosit
glukosa darah
X foto Panoramik, X foto cranial AP lateral
Amilase serum
Serologi :
Hemaglutination inhibition (HI) test
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
Kepustakaan
69. Pemeriksaan Peserta ujian 1. Meminta ijin untuk melakukan pemeriksaan pada 1 3x1
Fisik melakukan cuci mulutnya dan mencuci tangan sebelum melakukan
tangan sebelum pemeriksaan
71. Komunikasi dan Peserta ujian 34. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sebelum 3 3x3
edukasi pasien menunjukkan memulai anamnesis
kemampuan 35. Menanyakan identitas pasien
berkomunikasi 36. Memanggil pasien dengan menyebutkan namanya
dengan 37. Ramah terbuka kontak mata salam empati dan hubungan
menerapkan salah komunikasi dua arah respon
satu prinsip 38. Memberikan kesempatan pasien untuk bercerita dan
berikut: mengarahkan cerita
56. Mampu 39. Melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik,
membina pemeriksaan klinik
hubungan 40. Menjelaskan kemungkinan diagnosis dan prognosis nya
baik kepada pasien
dengan 8. Memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah
pasien pasien
secara
verbal non
verbal
(ramah
terbuka
kontak
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Paru-paru :
Pulmo depan :
Pulmo Belakang :
Vesikuler Vesikuler,
Vesikuler,
ST (-) ST (-)
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mencari komplikasi:
Darah lengkap, elektrolit, fungsi hepar (SGOT/SGPT), fungsi
ginjal (ureum/creatinin) untuk melihat tanda-tanda
keracunan sistemik
2. Pemerksaan Radiologis
a. X foto thorax dan esofagogram
fase akut: posisi AP/L dapat menunjukan adanya tanda-tanda
perforasi ( udara mediastinum, pneumotorak, cairan pada pleura
atau gambaran udara bebas dibawah diagfragma. Pemeriksaan
esofagogram menunjukan adanya striktur esofagus, lumen
menyempit, pinggir tidak rata, tampak kaku, umumnya terjadi
didekat bagian arkus aorta
c. Endoskopi (Esofagoskopi)
Dilakukan pada hari ketiga setelah luka pada bibir,
mulut, tenggorokan tenang
Jika saat melakukan esofagoskopi terdapat ulkus maka
tidak boleh dipaksakan melewati ulkus tersebut karena
bisa terjadi perforasi.
Esofagoskopi tidak boleh dilakukan pada pasien dengan
tanda-tanda perforasi saluran cerna, edem/ nekrosis
saluran nafas hebat, pasien dengan hemodinamik tidak
stabil.
Derajat luka bakar berdasarkan esofagoskopi:
I: eritem, dan edem mukosa
IIA: perdarahan, erosi, lepuh, ulkus, eksudat
IIB: circumferensial lesion pada esofagus
III: ulkus dalam, multipel, berwarna hitam kecoklatan
IV: perforasi
GLOBAL PERFORMANCE
Beri tanda kolom centang (˅) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda. Selaian penilaian kompetensi, pserta ujian akan dinilai
kemampuannya secara umum. Komponen penilaian ini merupakan impresi penguji setelah melihat kemampuan peserta secara keseluruhan
apakah peserta mampu menjadi dokter dengan kemampuan yang ada.Terdiri dari tidak lulus, borderline, lulus serta superior. Nilai borderline
akan menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus.
TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR