Anda di halaman 1dari 9

2.2.

Uraian Bahan
2.2.1 Alkohol (Dirjen POM, 1979 ; Rowe, 2009)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol, alkohol, etilalkohol.
Rumus struktur :             

Rumus molekul :  C2 H5OH


Berat molekul :  46,07 gr/mol
Pemerian :  Cairan tak berwarna, jernih, mudah
menguap dan  mudah bergerak, bau
khas, rasa panas. Mudah terbakar
dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kelarutan :  Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P dan dalam eter P
Khasiat : Sebagai antiseptik (membunuh
mikroorganisme), dan desinfektan
(membunuh bakteri pada
alat laboratorium, penetral kulit).
Penyimpanan :  Dalam wadah tertutup rapat, terlindungi
dari cahaya, tempat sejuk, dan jauh dari
nyala api.
2.2.2 Aqua Destilata (Dirjen POM, 1979 ; Rowe, 2009)
Nama Resmi : AQUADESTILATA
Nama Lain : Air suling, Aquades, Aqua destilata
Rumus Struktur :

Rumus Molekul :  H2O


Berat Molekul :  18,02 gr/mol
Pemerian :  Cairan tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai  rasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Khasiat : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
2.2.3 Minyak Kelapa (F1 Edisi Iii Hal. 456 ; Pubchem, 2008)
Nama resmi              :     OLEUM COCOS
Nama lain                 :     Minyak Kelapa
Berat Jenis                :     0,940-0,950 g / mL
Rumus Struktur :
Pemerian :    Cairan jernih, tidak berwarna, atau kuning Pucat, bau
khas tidak  tengik
Kelarutan                   :    Larut dalam 2 bagian etanol (95%) p, pada suhu 600C,
sangat mudah larut dalam kloroform P dan eter P
Penyimpanan             :    Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
di tempat sejuk
Penggunaan                :   Zat tambahan
2.2.4 Minyak Sawit (Pubchem, 2015)
Nama resmi              :     Palm Oil
Nama lain                 :     Glycerides, palm-oil mono- and di-, hydrogenated, 3-
oxododecanoates
Berat Jenis                :     0,940-0,950 g / mL
Rumus Molekul : C15H29O5
Berat Molekul : 289.392 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian :    Cairan jernih, tidak berwarna, atau kuning Pucat, bau


khas tidak  tengik
Penyimpanan             :    Disimpan didalam storage tank, dimana suhu di
storage tank dijaga pada suhu 50-55o C dan kadar air
CPO harus rendah,
Penggunaan                :   Zat tambahan

2.2.5 Minyak Zaitun (Dirjen POM, 1979)


Nama Resmi : OLEUM OLIVAE
Nama lain : Minyak Zaitun
Pemerian : Cairan, kuning pucat atau kehijauan; bau lamah, tidak
tengik; rasa khas. Pada suhu rendah sebagian atau
seluruhnya membeku.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak
tanah P.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Khasiat : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh
2.2.6 Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979; Subandi, 2010)
Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Rumus Kimia : NaOH
Berat Molekul : 40,00 g/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur batang, butiran halus, hablur atau kepingan.


Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) P.
Kegunaan : Sebagai titran
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
2.3. Uraian Tanaman
2.3.1 Apel (Malus sylvestris)
1. .Klasifikasi
Menurut (Baskara, 2010). Klasifikasi dari Apel
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Gambar 2.3.1
Genus : Malus
Buah apel
Spesies : Malus sylvestris Mill (Malus sylvestris Mill)

2. Morfologi
a. Akar
Akar Pohon apel berasal dari biji dan anakan yang membentuk akar tunggang,
yaitu akar yang arah tumbuhnya lurus atau vertikal ke dalam tanah. Berfungsi sebagai
penegak 1 tanaman, penghisap air dan unsur hara dalam tanah, untuk menembus
lapisan tanah yang keras (Purwo dan Zubaidi, 2010).
b. Batang
Pohon apel berkayu cukup keras dan kuat. Kulit kayu cukup tebal, warna muda
kecoklatan sampai coklat kuning keabu- abuan.
c. Daun
Daun apel berbentuk lonjong / oval , ada yang lebar dan ada yang kecil. Ujung
daun runcing, pangkal daun tumpul dan tepi daunnya bergerigi teratur (Nafillah,
2015).
d. Bunga
Bunga apel bertangkai pendek, menghadap keatas, bertandan dan pada tiap
tandan terdapat 7 - 9 bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun, mahkota bunganya
berwarna putih sampai merah jambu berjumlah 5 helai, menyelubungi benangsari
pada daun buah, di tengah – tengah bunga terdapat putik / bakal buah (Viani, 2015).
e. Buah
Buah apel mempunyai bentuk bulat sampai lonjong bagian pucuk buah
berlekuk - lekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori- pori buah kasar, renggang
tetapi setelah tua menjadi halus dan mengkilat (Waji dan Sugrani, 2009).
3. Kandungan
Kandugan apel berupa zat berguna bagi tubuh manusia diantaranya
pektin (sejenis serat), quersetin (bahan anti kanker dan anti radang) serta vitamin
C yang tinggi merupakan sebagian alasan mengapa ahli gizi sangat menganjurkan
masyarakat untuk mengkonsumsi buah Apel secara teratur. Beberapa persoalan
kesehatan seperti susah buang air besar, obesitas, kolesterol tinggi, arthritis dan 7
lainnya dapat diatasi dengan terapi buah Apel. Kandungan anti oksidan yang
sangat tinggi juga menjadi alasan tingginya konsumsi buah Apel oleh masyarakat
sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit dan disfungsi kesehatan tubuh
lainnya (Baskara, 2010).
4. Manfaat

Buah Apel Buah Apel mempunyai banyak manfaat. Diantaranya adalah


sebagai berikut Mengeluarkan toksin yang ada di dalam tubuh, Menjaga kestabilan
hormon dan sistim imunitas (daya tahan tubuh), Mengurangi stres, meningkatkan
konsentrasi dan produktivitas, Memperbaiki kualitas tidur, Mengurangi manifestasi
alergi (misalnya: gatal, asma, sinusitis), Melancarkan peredaran darah dan sistem
saraf. ( Bambang Soelarso, 1997 )
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2006. Acuan Sediaan
Herbal. Jakarta : Erlangga

Baskara, M. 2010. Pohon Apel itu masih (bisa) berbuah lebat. Majalah Ilmiah
Populer Bakosurtanal - Ekspedisi Geografi Indonesia. Jawa Timur

Bambang Soelarso, 1997. Budi Daya Apel. Yogyakarta : KANISIUS .

Direktur jendral Pelayanan Obat dan Makanan. 1979. Farmakope Indonesia Edisi
III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Direktur jendral Pelayanan Obat dan Makanan. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Fessenden. 1997. Kimia Oganik Jilid III. Jakarta : Erlangga

Livenia. 2013. Pembuatan sabun. Jakarta : Erlangga

Lukman. 2012. Safonikfikasi. Jakarta : Gramedia press

Nafillah. 2015. 10 Jenis apel ini pasti pernah kamu cicipi, mana yang favorit.
https://www.brilio.net/news/10-jenis-apel-ini-pernah-kamu-cicipi-kamupaling-suka-
yang-mana-151208r.html diakses 08 November 2016

Purwo, S., A. Zubaidi. 2010. Pemungutan Pektin dari Kulit dan Ampas Apel
Secara Ekstraksi. Jurnal Eksergi Vol. 10, No. 02

Respati. 2000. Pengantar Kimia Organik. Jakarta : Erlangga

Rowe, C.R., Sheskey, J.P., and Weller, J.P., 2009. Handbook of Pharmaceutical


Excipients, 6th edition. London: American Pharmaceutical Association

Sufrida, Y. 2010. Khasiat dan Manfaat Apel. Jakarta : Agromedia

Subandi. 2010. Mikrobiologi Perkembangan, Kajian dan Pengamatan Perspektif


Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai