KELOMPOK III
Anindi Lupita Nasyanka, S. Farm., Apt., M. Farm
PRAKTIKUM TEKNOLOGI
SEDIAAN LIQUID
2019/2020
ANGGOTA KELOMPOK
Nama NIM Kontribusi pada
kelompok
PRAFORMULASI
TINJAUAN BAHAN AKTIF -1
1. LATAR BELAKANG BAHAN AKTIF
Nama bahan obat : Oleum Iecoris Aselii / Minyak Ikan (FI Edisi IV hal 628)
Nama kimia :
Elyana, Damayanti.2016. Transesterifikasi Minyak Hasil Pengolahan Limbah Industri Pengalengan Ikan Dengan Katalis
KOH/ZEOLIT Alam Menggunakan Variasi Jumlah Metanol. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim : Malang.
TINJAUAN BAHAN AKTIF -1
• B. M :
Berat molekul minyak ikan tergantung dari rantai C. Metil ester asam oleat yaitu 296 g/mol.
(Handayani, et al. 2013. Analisis Asam Lemak Omega-3 dari Minyak Kepala Ikan Sunglir (Elagatis bipinmulata)
melalui Esterifikasi Enzimatik. Jurnal Natur Indonesia. 15(2): 75-83)
Efek terapeutik :
Pada penggunaan 4 g/hari dapat menurunkan konsentrasi triggliserida serum sebesar 25%-
30% dengan diiringi peningkatan LDL sebesar 5% - 10% dan HDL sebesar 1% - 3%. Fish
Oil juga memiliki efek teraupetik pada kondisi hipertrigliseridemia berat (lebih dari 750
mg/dL).
(Fonda, Grace, dkk. 2016. Role Of Omega-3 Fatty Acid in Dyslipidemia and Cardiovasklar Diseases. Jurnal
Kardiologi Indonesia. Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta.)
Dosis pemakaian :
usia 1 – 12 tahun : 1 x sehari 5 mL
usia > 12 tahun : 1 x sehari 15 mL
(FI Edisi III hal 979)
TINJAUAN BAHAN AKTIF -2
Asam lemak omega-3 diketahui terdistribusi dalam beberapa jaringan dalam beberapa
jaringan dan organ pada tubuh. Namun terdapat beberapa jaringan, dimana asam
lemak omega – 3 dketahui terkonsentrasi paling tinggi. Seperti linoleac acid pada
hepar, dan docosahaexenoic acid (DHA) pada otak. Selain itu, asam lemak omega 3
juga terdistribusi pada darah, dan otot.
(Eggersdorfer M, Salem Jr N.2015. Is The World Supply Of Omega-3 Fatty Acids Adequate For Optimal
Human Nutrition ?. Current Opinion in Clinical Nutrition & Metabolic Care. 18(2): 147 – 154)
Efek samping :
Quantitative toxicological data for this product are not available. Food ingrediant.
(Medscape)
Kontra indikasi :
3. ORGANOLEPTIS
Warna : Kuning puncat
Bau : Bau khas ; tidak tengik
Rasa : Agak manis; rasa khas
Bentuk : Cairan
5. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, larut dalam minyak bumi
ringan. (British Farmakope I dan II, hal 1536)
Tidak larut dalam alkohol, kloroform, eter karbon disulfide, eter asetat dan cahaya
minyak bumi. (Martindle II, hal 1661 – 1662)
pKa : > 1,2
TINJAUAN BAHAN AKTIF -4
Bila minyak ikan diberi pelarut pada pH 5 profil kelarutannya akan lebih tinggi.
(Raharja, et al. 2010. Penambahan Pelarut Organik Pada Media Untuk Hidrolisis Enzimatik Minyak Ikan
Menggunakan Lipase Dari Aspergillis Niger. Jurnal Industri Pertanian. 22(3): 140 – 150.)
TINJAUAN BAHAN AKTIF -5
6. STABILITAS
Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya matahari. (FI Edisi III hal 37).
Dapat berekasi dengan zat besi, pada kadar rendah akan terjadi perubahan warna.
(Martindale hal 1362)
TINJAUAN BENTUK SEDIAAN
Pengertian Sediaan Yang Akan Diformulasi
Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang
lain, dalam bentuk tetesan kecil. (FI V hal 46)
Syarat Sediaan Emulsi
b) Fase internal mempunyai ukuran partikel yang kecil dan sama besar mendekati
ukuran partikel koloid
Pemerian :
Serbuk putih atau kekuningan, tidak berbau.
PGA
Kelarutan :
(HPE, 23) Larut dalam 20 bagian gliserin ; 20 bagian propilenglikol ; 2,7 bagian air
dan praktis tidak larut dalam etanol.
TINJAUAN BAHAN TAMBAHAN
Fungsi Macam Bahan Sifat Bahan Terpilih, Kadar, Alasan
Pemerian :
Kristal tidak berwarna, atau serbuk kristalin berwanaputih, tidak
berbau atau berbau lemah, rasa sedikit membakar.
Nipagin
Kelarutan :
(HPE, 270)
Pada 25 derajat celcius, etanol (1:2), etanol 95% (1:3), etanol
50% (1:5), glycerin (1:60), propilenglikol (1:5), pada 50 derajat
celcius, air (1:50).
Natrium benzoat
Pemerian :
Kadar : 0,2%
Pengawet Berwarna putih, kristal putih, tidak berbau dan tidak berasa.
Nipasol Dipilih karena merupakan tipe
Kelarutan :
(HPE, 596) pengawet yang larut dalam air.
Pada 20 derajat celcius dalam aseton sangat larut, etanol 95%
(1:1,1), etanol 50% (1:5,6), eter sangat larut, air (1:250).
Pemerian :
Putih, tidak berbau, amorf.
Natrium benzoat Kelarutan :
(HPE ed 6, 627) Dalam etanol 95% (1:35), etanol 90% (1:50), dalamair (1:1,8),
alam air mendidih (1:1,4)
Inkompabilitas : gelatin, garam ferri dan garam Ca.
TINJAUAN BAHAN TAMBAHAN
Fungsi Macam Bahan Sifat Bahan Terpilih, Kadar, Alasan
Pemerian :
Hablur atau serbuk; putih atau agak kuning oleh pengaruh
cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam
Asam askorbat keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat
(FI V , 149) teroksidasi.
Kelarutan :
Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak
larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen. BHT
Kadar : 0,08%
Antioksidan
Dipilih karena larut dalam
Digunakan untuk mencegah ketengikan oksidatif lemak dan
minyak dan tidak inkompatibel.
minyak dan untuk mencegah hilangnya aktivitas vitamin
yang larut dalam minyak. Digunakan 0,5% - 1,0% b/b.
BHT Stabilitas :
(HPE ed 6, 75) Terlindung dari cahaya, tempat sejuk, kering.
Inkompatibilitas :
BHT tidak kompatibel dan mengalami reaksi karakteristik
fenol.
TINJAUAN BAHAN TAMBAHAN
Fungsi Macam Bahan Sifat Bahan Terpilih, Kadar, Alasan
Pemerian :
Serbuk kristal tidak berwarna, kristal massa atau blok atau krital
bubuk putih, tidak berbau dan memiliki rasa manis.
Sukrosa
Kelarutan : l
(HPE, 703) Lrut pada suhu 20 derajat celcius kecuali dinyatakan lain,
kloroform praktis tidak larut, etanol (1:400), atanol 95% (1:70),
air (1:0,5).
Pemerian :
Tidak berbau, putih atau hampir tidak berwarna, kristal, bubuk
higroskopis. Sorbitol
Sorbitol
Kelarutan : Kadar : 25%
(HPE, 679) Larut pada suhu 20 derajat celcius , praktis tidak larut dalam
kloroform, etanol 90% (1:25), praktis tidak larut dalam eter, Alasan :
Pemanis larutdalam metanol, air (1:0,5). Relatif inert , dengan kadar 20%
ini bisa digunakan sebagai bahan
Pemerian : pemanis dan mudah larut dalam
Hablur putih, tidak berbau atau berbau lemah aromatik, kristal air.
rasa manis walaupun dalam larutan encer.
Kelarutan :
Etanol (1:102), etanol 95% (1:50), propilenglikol (1:3,5), air
Saccharin Na (1:1,2).
Inkompabilitas :
(HPE, 605)
Sakarin sodium tidak akan mengalami maillard browning.
Stabilitas:
Stabil pada kondidi normal dan formulasi, kecuali pada
temperatur tinggi (125 derajat celcius) dan pH rendah (pH2)
selama lebih dari 1 jam akan mengalami dekomposisi.
TINJAUAN BAHAN TAMBAHAN
Fungsi Macam Bahan Sifat Bahan Terpilih, Kadar, Alasan
Pemerian :
Hablur tidak berwarna, tidak berwarna, tidak berbau, rasa asin.
Dalam udara kering rapuh.
Na2HPO4 Kelarutan :
Larut dalam 5 bagian air, sukar larut dalam etanol (95%).
ADI untuk sediaan oral maksimal penggunaan adalah 100 mol
phospat per hari.
Kadar : -
Pemerian :
Tidak berbau, tidak berwarna, slightly diliqueseent crystal (bentuk Dipilih karena Na2HPO4 dan
hydarat), granul (bentuk anhidrat).
Dapar NaH2PO4 NaH2PO4 pH nya sesuai dengan
Kelarutan : pH spesifikasi sediaan yang di
Larut dalam 1 bagian air, sangat larut dalam etanol (95%)
ADI : Up to 100 mmol of phospat daily. buat.
Pemerian :
Hablur todak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa sangat
asam, agak higroskopik merapuh dalam udara kering dan panas.
Asam sitrat
(HPE, 181) Kelarutan :
Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol
(95%) p, dan sukar larut dalam eter p.
FORMULASI
SKEMA PENENTUAN BAHAN AKTIF
SEDIAAN EMULSI
pH sediaan 5 (karena jika menggunakan pH 5 maka profil kelarutannya akan lebih tinggi)
Warna Kuning (dipilih warna kuning agar selaras dengan rasanya yaitu rasa jeruk)
Bau Jeruk
Rasa Jeruk ( dipilih rasa jeruk karena jeruk lebih disukai oleh semua orang dari berbagai kalangan usia )
7. Sorbitol Pemanis 20 - 35 % 30 % 25 %
8. Na2HPO4 Dapar - - -
9. NaH2PO4 Dapar - - -
7. Sorbitol Pemanis 20 - 35 % 18 g 15 g
RANCANGAN KEMASAN DAN KADALUARSA
1. RANCANGAN KEMASAN PRIMER DAN SEKUNDER
2. RANCANGAN BROSUR
Bahan tambahan :
Span 80, Tween 80, BHT, Natrium benzoat, Sorbitol, Essence Jeruk, FD &
(Fonda, Grace, dkk. 2016. Role Of Omega-3 Fatty Acid in Dyslipidemia and Cardiovasklar
Diseases. Jurnal Kardiologi Indonesia. Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta.)
Indikasi :
Kontraindikasi :
Olicc emulsion mengandung asam lemak omega-3 yang memiliki aktivitas antitrombotik
dan harus diberikan dengan hati – hati kepada pasien dengan gangguan hemoragik atau
pasien yang mengonsumsi antikoagulan atau obat lain yang memengaruhi koagulasi.
(Martindle hal 1362)
Efek samping : Penggunaan Olicc emulsion dapat menimbulkan gangguan saluran
pencernaan, terutama pada dosis tinggi, termasuk mual, erosi,
muntah, perut kembung, diare, dan sembelit.
Peringatan dan Perhatian : Simpan pada suhu ruang dan jauhkan dari sinar matahari.
Gresik – Indonesia
PERHITUNGAN – PERHITUNGAN
Perhitungan Kemasan Terkecil
Dosis Pemakaian :
Konsumen yang dituju : Anak 1 tahun – > 12 tahun
Maka dosis yang diperlukan : 1 – 12 tahun = 1 g
> 12 tahun =3g
Jika digunakan 1 - 4 hari
Maka volume sediaan yang dibutuhkan :
• 1 th – 12 th = 1 sendok takar (1g/5mL)
1 hari = 5 mL x 1 = 5 mL
4 hari = 5 mL x 4 = 20 mL
• > 12 tahun = 3 sendok takar (1g/5mL)
1 hari = 15mL x 1 = 15 mL
4 hari = 15 mL x 4 = 60 mL
Sehingga untuk kemasan terkecil : 60 ml karena lebih efektif dan efisien untuk semua konsumen
yang dituju, dan juga dapat menjaga stabilitas bahan aktif obat tersebut.
FI Edisi III hal 979
Perhitungan HLB
HLB butuh
12 X 18,025 = 18,025 18
12
HLB emulgator
Tween 80 : 15 13,7 13,7 X 12 g = 15,36 g
10,7
18
Umur Berat badan (kg) ADI : 5 mg/kg BB
1 – 3 tahun 7,85 kg – 11,2 kg 39,25 mg – 56 mg
4 – 6 tahun 12,8 kg – 16 kg 64 mg – 80mg
7 – 12 tahun 18,2 kg – 30,85 kg 91 mg – 154,25 mg
Umur Berat badan (kg) ADI : 10 mg/kg BB
1 – 3 tahun 7,85 kg – 11,2 kg 78,5 mg – 112 mg
4 – 6 tahun 12,8 kg – 16 kg 128 mg – 160 mg
7 – 12 tahun 18,2 kg – 30,85 kg 182 mg – 308,5 mg
Perhitungan ADI Formula 2
Umur Berat badan (kg) ADI : 125 mg/kg BB
1 – 3 tahun 7,85 kg – 11,2 kg 981,25 mg – 1.400 mg
4 – 6 tahun 12,8 kg – 16 kg 1.600 mg – 2.000 mg
7 – 12 tahun 18,2 kg – 30,85 kg 4,1 mg – 3856,25 mg
Umur Berat badan (kg) ADI : 5 mg/kg BB
1 – 3 tahun 7,85 kg – 11,2 kg 39,25 mg – 56 mg
4 – 6 tahun 12,8 kg – 16 kg 64 mg – 80mg
7 – 12 tahun 18,2 kg – 30,85 kg 91 mg – 154,25 mg
Umur Berat badan (kg) ADI : 10 mg/kg BB
1 – 3 tahun 7,85 kg – 11,2 kg 78,5 mg – 112 mg
4 – 6 tahun 12,8 kg – 16 kg 128 mg – 160 mg
7 – 12 tahun 18,2 kg – 30,85 kg 182 mg – 308,5 mg
Perhitungan Dapar
Kemasan Primer
Kemasan Sekunder
Brosur
PRODUKSI
ALUR PRODUKSI SKALA LAB
Kalibrasi botol 60 ml
Formula 1
Penghalusan
(coloid mill)
Pencampuran akhir
(mechanical stirer)
6. Uji Volume Dilakukan dengan menuang sediaan ke tiap – tiap wadah lalu diukur
Terpindahkan dengan gelas ukur untuk melihat volume terpindahkan
1. Uji Organoleptis Indera 1. Mengamati bentuk sediaan saat di proses Sedapat mungkin
penglihatan, 2. Melihat warna pada sediaan saat di proses mendekati dengan
peraba dan 3. Mencicipi rasa sediaan spesifikasi yang telah
penciuman 4. Mencium bau sediaan ditentukan selama
formulasi
Keseragaman Menggunakan Meletakkan sediaan di kaca objek lalu diamati Sediaan harus bersifat homogen
partikel mikroskop dengan mikroskop elektron