( Passiflora edulis )
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Di era modern seperti sekarang, tingkat kepedulian terhadap penampilan semakin meningkat.
Kulit merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi penampilan. Kulit yang sehat akan
memberikan penampilan yang baik. Kulit kusam, kering, ataupun penuaan kulit merupakan masalah
yang timbul karena kulit yang tidak sehat yang muncul akibat adanya radikal bebas.
Kulit kusam dan kering akibat cuaca dan faktor luar bisa diatasi dengan melakukan perawatan
kulit. Salah satunya dengan menggunakan lulur. Selain dapat mengangkat sel-sel kulit yang mati,
lulur juga bisa membantu membersihkan kotoran yang menempel di kulit sehingga menjadikan kulit
menjadi sehat. Lulur merupakan salah satu metode perawatan untuk mengangkat sel – sel kulit mati
yang kasar, kemudian untuk membantu membersihkan kotoran yang melekat pada kulit.
Lulur cocok digunakan untuk perawatan kulit tubuh bagi yang tinggal didaerah tropis karena
berudara panas, yang menyebabkan kulit tubuh dengan mudah terkena sengatan matahari
Seiring perkembangan teknologi kosmetik lulur bisa ditambahkan dengan bahan-bahan alami
dalam bentuk ekstrak. Penggunaan bahan-bahan alami dikarenakan hasilnya lebih aman untuk kulit
dan praktis dalam pemakaiannya. Hal itulah yang membuat masyarakat Indonesia memulai hidup
back to nature. Banyak sekali jasa perwatan kecantikan yang menggunkan bahan-bahan alami dan
diramu berdasarkan resep-resep tradisional. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat lebih
percaya dengan produk berbahan alami.
Markisa (Passifloraedulis) yang dikenal kenal sebagai buah –buahan yang menyegarkan
pengusir dahaga ketika di makan, buah ini mengandung banyak nutrisi yang baik bagi tubuh
diataranya Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, dan Anti oksidan. Biji buah markisa sangat bisa di
manfaatkan sebagai scrab tubuh karna nutrisi yang paling banyak terdapat pada biji. Pemanfaatan
biji markisa ini dapat mengangkat sel kulit mati, melancarkan peredaran darah dan memberikan
nutrisi pada kulit. Kareta tekturenya yang mirip dengan butiran scrab pada sedian lulur di pasaran,
tetapi tentu biji markisa ini lebih aman dan kaya akan nutrisi bagi kulit.
1
b. Manfaat Dan Tujuan
Penelitain ini bertujuan untuk membuat sediaan scrub tubuh (lulur) dari biji buah
markisa (Passiflora edulis) yang baik, stabil mempunyai aktivitas antioksidan dalam
penggunaanya, juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai formulasi suatu
sedian scrab tubuh dari biji buah markisa (Passiflora edulis) kepada masyarakat umumnya
dan kepada mahasiswa khususnya tentang pemanfaatan dari biji markisa, yang tidak hanya
digunakan sebagai buah yang siap santap atau olahan minuman, dan memberikan nilai
tambah dari pemanfaatan buah markisa
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Markisa mula-mula disebut passion fruit. Menurut sejarah, tanaman markisa berasal dari
daerah tropis Amerika Selatan, tepatnya di daerah Brasil, Venezuela, Kolumbia, dan Peru
(Rukmana,2003). Nikolai Ivanovich Vavilov, ahli Botani Soviet, memastikan bahwa sentra utama
asal tanaman markisa adalah daerah Amerika Selatan, terutama Peru, Ekuador, dan Bolivia.Buah
markisa yang pertama kali dikenal di tempat asalnya adalah markisa kuning dan markisa ungu
(Rukmana, 2003).
Markisa merupakan tumbuhan semak atau pohon yang hidup menahun (perennial) dan
bersifat merambat atau menjalar hingga sepanjang 20 meter atau lebih. Batang tanaman berkayu
tipis, bersulur, dan memiliki banyak percabangan yang kadang-kadang tumbuh tumpang tindih.
Pada stadium muda, cabang tanaman berwarna hijau dan setelah tua berubah menjadi
hijaukecokelatan. Daun tanaman sangat rimbun, tumbuh secara bergantian pada batang ataucabang.
Tiap helai daun bercaping tiga dan bergerigi, berwarna hijau mengkilap (Rukmana,2003).
Menurut Rukmana (2003), markisa kuning disebut juga buah rola atau yellow passion fruit.
Markisa jenis ini merupakan hasil mutasi dari bentuk markisa ungu. Jenis markisa ini banyak
dibudidayakan secara komersial di Kuba, Puerto Riko, Suriname, Venezuela, Kolumbia, Haiti, dan
Brasil. Di Indonesia, markisakuning banyak ditanam di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
3
1. Aquadest
Rumus kimia : H2O
Berat molekul : 18,2
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
Kegunaan : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk fisik (es, air,
dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat
penyimpanan dan penggunaanya harus terlindungi dari kontaminasi partikel-
partikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan
jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel-partikel lain dan
mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air.
2. Asam Stearat
Pemerian : Kristal putih atau kuning berwarna, kristalin padat atau putih
Kelarutan : Mudah larut dalam benzene, karbon tetraklorida, kloroform dan eter; larut
dalam etanol, heksan dan propilenglikol; praktis tidak larut dalam air.
Kegunaan : Emulsifying agent
Penyimpanan : Zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup.
3. Adeps Lanae
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebi kurang 2 kali
beratnya, agak sukar larut dala etanol dngin, lebih larut dalam etanol panas,
mudah larut dalam eter dan kloroform
Kegunaan : Zat tambahan
Stabilitas : Dapat mengalai autooksidasi selama penyimpanan. Untuk mencegah di
tambahkan antioksidan.
Penyimpanan : Di tempat yang tertutup, terlindung dari cahaya, sejuk dan kering.
4. Metil Paraben
4
Rumus kimia : C8H8O3
Pemerian : Hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal putih, tidak berbau atau khas
lemah dan mempunyai rasa sedikit panas.
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, eter; praktis tidak larut dalam minyak; larut
dalam 400 bagian air
Kegunaan : Pengawet
5. Propil Paraben
Pemerian : Kristal putih, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Sukar larut dala etanol (95%), mudah larut dalam air dan etanol (30%)
Kegunaan : Pengawet
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering.
6. Etanol
Rumus kimia : C2H5OH
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih tidak berwarna
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan pelarut organik
Stabilitas : Mudah menguap di udara terbuka
Kegunaan : Antimikroba, preservative, disinfectant, solvent
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
7. Propilenglikol
Rumus kimia : CH3CH(OH)CH2OH
Berat molekul : 76,09
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau,
menyerap air pada udar lembab.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan kloroform, larut
dalam eter dan beberapa minyak essensial tetapi tidak dapat bercampur
dengan mintak lemak.
Stabilitas : Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindungi
dari cahaya, di tempat dingin dan kering. Pada suhu yang tinggi akan
teroksidasi menjadi propionaldehid asam laktat, asa piruvat dan asam asetat.
Stabil jika dicampur dengan etanol, gliserin atau air.
Kegunaan : Bersifat antimikroba, desinfectan, pelembab, plastisazer, pelarut, stabilitas
untuk vitamin.
5
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya, di tempat
dingin dan kering
8. Paraffin Cair
Pemerian : Transparan, tidak berwarna, cairan kental, tidak berflouresensi, tidak berasa
dan tidak berbau ketika dingin dan berbau ketika dipanaskan.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol (95%), gliserin dan air; larut dalam jenis
minyak hangat
Stabilitas : Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya.
Penyimpanan : Disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya, kering dan
sejuk
9. Tween 60
Pemerian : Cairan seperti minyak atau semi gel, kuning hingga jingga, bau khas lemah
Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut dalam minyak mineral
Kegunaan : Bahan pengemulsi
Stabilitas : Stabil pada eletrolit dan asam basa lemah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
10. Span 60
Pemerian : Larutan berminyak, tidak berwarna, bau
Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan dapat bercampur dengan
alkohol sedikit, larut dalam minyak biji kapas.
Kegunaan : Sebagai emulgator dalam fase minyak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
6
METODE PENELITIAN
BAHAN ALAT
b. Penyiapan Sampel
1. Buah Markisa diambil bijinya sebanyak 500gram
2. Blender sampai biji markisa tidak terlalu halus
3. Saring dan pisahkan antara biji dengan filtrat yang dihasilkan
c. Prosedur Pembuatan
1. Adeps lanae, asam stearat, setil alkohol, dan span 60 dan dibuat melebur pada suhu
70o
2. Tambahkan propil paraben (Fase Minyak)
3. Melarutkan metil paraben dalam air yang telah dipanaskan
4. Tambahkan filtrat buah markisa,propilenglikol, parafin cair,
5. kemudian ditambahkan tween 60, dipertahankan pada suhu 70o (Fase air )
6. Mencampurkan fase minyak ke fase air sambil diaduk dengan pengaduk elektrik
selama 3 menit.
7. Kemudian didiamkan selama 20 detik, lalu
8. Diaduk sampai homogen, setelah
9. Terbentuk krim dimasukkan biji markisa yang telah disaring pada mesh 40/60
7
Formula Pembanding
Beras Putih 10 10 10
Asam Stearat 5 5 5
Span- tween 1 2 3
Cetyl Alkohol 3 3 3
Paraffin Cair 5 5 5
Adeps lanae 5 5 5
8
DAFTAR PUSTAKA
• Https://Dokumensaya.com/download/sediaan-body-scrub-pdf 28(4)