Praktikum ke
Kelompok
CI-5
Anggota
Dion Damara
Dwi Aji Maulana
Eko Prasetyo
Eufemia Citra
Erma Wanda Mundari
Fadhilah Firdaus
(2010210079)
(2010210083)
(2010210087)
(2010210094)
(2010210090)
(2010210097)
Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
Jakarta
2010
I.
TUJUAN
Membuat sediaan emulsi dengan menggunakan emulgator alam dan sintesis serta pengaruh bahan
pengental, kemudian diamati stabilitas fisik sediaan farmasi.
II.
TEORI DASAR
Emulsi adalah suatu dispers dimana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair
yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak tercampur. Dalam batasan emulsi, fase terdispers
dianggap sebagai fase dalam dan medium pendispers sebagai fase luar atau fase kontinu. Emulsi
yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak dalam air dan
biasanya diberi tanda sebagai emulsi m/a. sebaliknya emulsi yang mempunai fase dalam air dan
fase luar minyak disebut emulsi air dalam minyak dan dikenal sebagai emulsi a/m.
Emulsi terdiri dari 2 fase yaitu :
1. Fase dalam atau fase diskontinu atau fase terdispers
Adalah fase yang bertahan dalam bentuk tetesan untuk suatu periode yang lama, sebagai fase
dalam dapat menempati tidak lebih dan kira-kira 74% volume total suatu emulsi.
2. Fase luar atau fase kontinu
Adalah fase yang mengelilingi fase dalam. Untuk membuat suatu emulsi yang stabil, perlu
fase ketiga dari emulsi yaitu zat pengemulsi (emulsifying agent).
Zat pengemulsi memudahkan pembentukan emulsi dengan tiga mekanisme yaitu :
1. Mengurangi tegangan antar muka-stabilitas termodinamis
2. Pembentukan suatu lapisan antar muka yang kaku-pembatas mekanik untuk partikel
penggabungan
3. Pembentukan lapisan listrik rangkap-penghalang elektrik untuk mendekati partikel-partikel
Bahan-bahan yang perlu ditambahkan ke dalam sediaan emulsi, diantaranya :
1. Bahan pengemulsi sebagai emulgator
Digunakan untuk mencegah koalesensi sehingga tetesan besar menjadi tetesan kecil.
2. Bahan pengemulsi sebagai surfaktan
Digunakan untuk mengurangi tegangan permukaan antara fase eksternal sehingga proses
emulsifikasi dapat ditingkatkan.
3. Pengental
Digunakan untuk semua emulsi minyak dalam air karena kontaminasi fase air dan fase minyak
mudah terjadi.
4. Antioksidan
Digunakan untuk melindungi emulsi dari proses oksidasi
5. Zat tambahan lainnya, seperti pemanis, pewarna, pewangi.
Ketidakstabilan emulsi, diantaranya :
a. Creaming
Pemisahan emulsi menjadi beberapa lapis cairan, masing-masing lapis melindungi fase
terdispersi yang berbeda.
b. Cracking
Metilen blue
Merupakan zat warna yang larut dalam air tetapi tidak larut dalam minyak. Jika zat ini
diteteskan pada emulsi berwarna seragam maka air merupakan fase luar dan emulsi ini
bertipe m/a.
III.
DATA PREFORMULASI
Zat aktif :
Paraffin Liquid (Handbook of Pharmaceutical Excipients hlm. 314, FI IV hlm. 652, FI
III hlm. 474, Physical Pharmacy hlm. 372)
o Pemerian
: Transparan, tidak berwarna, cairan kental, tidak
berfluoresensi, tidak berasa dan tidak berbau ketika
dingin dan berbau ketika dipanaskan.
o Kelarutan
: Praktis tidak larut etanol 95%, gliserin dan air.
Larut
dalam
aseton,
benzene,
kloroform,
karbondisulfida, eter dan petroleum eter, dan jenis minyak
lemak hangat.
o Stabilitas
: Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya.
o Khasiat/Guna
: Emolient, solvent.
o Dosis/Konsentrasi
: emulsi topikal ( 1,0 32,0 % )
o HLB Butuh
: 10 12 (m/a). 5 6 (a/m)
o OTT
: Dengan Oksidator kuat.
o Penyimpanan
: Wadah tertutup rapat, hindari dari cahaya, kering
dan sejuk.
Zat Tambahan :
Span 80 (Sorbitan Monooleat) (Handbook of Pharmaceutical Excipient hlm.675)
o Pemerian
: Cairan kental seperti minyak berwarna kuning.
o Kelarutan
: Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan
propilen glikol, tercampur dalam alcohol dan methanol,
1
bagian span larut dalam 100 bagian minyak biji kapas, sedikit
larut dalam etil asetat.
o Guna
: emulgator, surfaktan non ionic, peningkat kelarutan dan
pembasah.
o Bobot jenis : 1 g/ml
o Kekentalan : Pada suhu 21C 4500cP.
o Konsentrasi : 1-15 % sebagai emulgator.
o Stabilitas
: Terjadi pembentukan sabun perlahan dengan asam dan
basa kuat, stabilterhadap asam dan basa lemah.
o Penyimpanan : Dalam wadah bertutup rapat dan pada tempat sejuk dan
kering.
o HLB
: 4,3
o OTT
: Dengan asam atau basa kuat.
Tween 80 (FI IV hal 687, Handbook of Pharmaceutical Excipient ed. VI hlm. 549)
o Pemerian
: cairan seperti minyak atau semi gel, kuning hingga
o Kelarutan
o
o
o
o
o
o
Penyimpanan
Kegunaan
Konsentrasi
Stabilitas
OTT
HLB
o Wadah
IV.
Lumpang
Stamper
Beaker glass
Cawan penguap
Botol coklat
Gelas ukur
Batang pengaduk
Pipet tetes
Viskometer Brookfield
Tabung sedimentasi
Mikroskop
Objek glass
Cover glass
Bahan :
-
Paraffin liquidum
Span 80
Tween 80
Na. CMC
Nipagin
Nipasol
BHT
Aquadest
V. FORMULA
Komposisi
Paraffin liquidum
Span 80 dan Tween 80
Na. CMC
Nipagin
BHT
Nipasol
Aquadest
Formula 1
7,5 %
5%
0,5 %
0,03 %
0,1 %
0,01 %
Ad 400 ml
Formula 2
7,5 %
6%
0,5 %
0,03 %
0,1 %
0,01 %
Ad 400 ml
Formula 3
7,5 %
7%
0,5 %
0,03 %
0,1 %
0,01 %
Ad 400 ml
Formula 2
Formula 1
30,04 gram
5,6 gram
0,5 gram
0,12 gram
0,38 gram
Formula 2
30,04 gram
6,98 gram
0,5 gram
0,12 gram
0,40 gram
Formula 3
30,04 gram
7,8 gram
0,5 gram
0,12 gram
0,40 gram
Nipasol
Tween 80
Aquadest
0,04 gram
14,40 gram
307,44 ml
0,04 gram
17,28 gram
323,44ml
0,04 gram
20,16 gram
299,44 ml
VII. PEMBUATAN
A. Pembuatan pengembangan Na. CMC
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan, timbang Na. CMC 0,5 gram untuk
masing-masing formula.
2. Kemudian di taburkan di atas permukaan air panas dalam beaker glass yang telah
dikalibrasi air untuk Na. CMC, dan dikembangkan selama 1x24 jam.
B. Pembuatan sediaan
1.
2.
3.
4.
Formula
Sudan III
Metilen Blue
Tipe emulsi
m/a
m/a
m/a
WAKTU
(t)
8,30
5,97
4,62
4,17
3,67
4,23
4,80
5,56
8,15
Putaran
RPM
Viskositas
50
50
50
50
50
50
50
50
50
361,445
502,513
649,351
714,424
817,439
709,220
625
539,568
441,718
2,799
2,819
2,805
3,116
3,219
3,139
2,914
2,626
2,291
WAKTU
Putaran
RPM
Viskositas
Formula 2
BERAT
(W)
50
70
90
110
130
110
90
70
50
(t)
16,58
10,22
8,72
4,66
4,35
4,69
8,61
10,48
17,18
50
50
50
50
50
50
50
50
50
180,941
293,542
344,037
643,777
689,655
639,659
348,432
286,260
174,622
5,593
4,827
5,295
3,459
3,815
3,481
5,228
4,949
5,795
Putaran
RPM
Viskositas
50
50
50
50
50
50
50
50
50
169,779
284,360
363,196
464,396
548,446
455,235
366,748
280,112
170,648
5,961
4,982
5,015
4,794
4,798
4,891
4,967
5,058
5,930
Formula 3
BERAT
(W)
50
70
90
110
130
110
90
70
50
WAKTU
(t)
17,67
10,55
8,26
6,46
5,47
6,59
8,18
10,71
17,58
3. Volume sedimentasi
Tabung sedimentasi 25 ml
F=
F = derajat sedimentasi
Vu = volume sedimentasi
Vo = Volume awal
Nilai F semakin mendekati 1 semakin baik
Hari ke
0
Symbol
Vo
Vu
Formula 1 (ml)
50
50
Formula 2 (ml)
50
50
Formula 3 (ml)
50
50
F
Vo
Vu
F
Vo
Vu
F
Vo
Vu
F
1
2
3
1
50
50
1
50
50
1
50
50
1
1
50
22
0,44
50
21
0,42
50
20
0,4
1
50
36
0,72
50
33
0.66
50
31
0,62
4. Ukuran partikel
Cara :
Kalibrasi Skala Okuler
Tempatkan mikrometer di bawah mikroskop, himpitkan garis awal skala okuler
dengan garis awal skala objektif, kemudian tentukan garis kedua yang berhimpit.
tentukan jarak skala okuler.
Buatlah preparat dari emulsi formula 1, 2, dan 3.
Ukurlah partikel sebanyak 100 partikel. Tabelkan.
1 skala okuler = 1 m
Formula 1
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Skala
2
1
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
2
1
1
1
1
1
m
20
10
10
20
10
10
10
10
30
10
10
10
20
10
10
10
10
10
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1,5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
10
10
10
10
20
10
10
10
10
10
10
10
15
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
20
10
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
20
10
10
10
10
10
20
10
10
10
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
1
1
1
1
1
2
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
3
1
1
3
1
10
10
10
10
10
20
10
10
10
30
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
20
10
10
10
20
10
10
30
10
10
30
10
= 20
=
= 20/8 = 2,5
Rata-rata
rentang
ukuran
(d)
11,25
14,24
17,25
20,25
23,25
26,25
29,25
32,25
Total
a. dln =
b. dsn =
c. dvn =
d. dsl =
e. dvs =
Jumlah
partikel pd
tiap rentang
(n)
84
1
0
11
0
0
4
0
100
Nd
nd
nd
nd4
945
14,25
0
22,79
0
0
117
0
1299
10631,25
203,0625
0
4510,6875
0
0
3422,25
0
18767,25
119601,5625
2893,6406
0
91341,4219
0
0
100100,8125
0
313937,4375
1345517,578
41234,3789
0
1849663,793
0
0
2927948,766
0
6164364,516
= 1299/100 = 12,99 m
= 18767,25/1299 = 3,801 m
= 313937,4375/100 = 56,030 m
= 18767,25/1299 = 14,447 m
= 313937,4375/18767,25 = 16,728 m
f. dwn =
= 6164364/313937,4375 = 19,6356 m
Formula 2
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Skala
1
1
1
1
1
2
3
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
m
10
10
10
10
10
20
30
10
10
10
10
10
10
10
20
10
10
10
10
20
10
10
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
2
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
30
20
10
30
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
= 7,6 ~ 8
Rata-rata
rentang
ukuran (d)
10-12,5
13-15,5
16-18,5
19-21,5
22-24,5
11,25
14,24
17,25
20,25
23,25
Jumlah
partikel pd
tiap rentang
(n)
92
0
0
5
0
= 12,5
Nd
nd
nd
nd4
1,035
0
0
101,25
0
11643,75
0
0
2050,3125
0
130992,1875
0
0
41518,8281
0
1473662,109
0
0
840756,2695
0
25-27,5
28-30,5
31-33,5
26,25
29,25
32,25
Total
a. dln =
b. dsn =
c. dvn =
0
3
0
100
0
87,75
0
190,035
0
2566,6875
0
16260,75
= 190,035/100 = 1,9004 m
= 16260,75/100 = 12,7518 m
= 247586,6249/100 = 49,7581 m
d. dsl =
= 16260,75/190,035 = 85,5671 m
e. dvs =
= 247586,6249/16260,75 = 15,2260 m
f. dwn =
= 4510379,953/247586,6249 = 18,2174 m
Formula 3
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Skala
1
1
1
1
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
m
10
10
10
10
30
30
30
10
10
10
10
10
10
10
10
30
10
0
75075,6093
0
247586,6249
0
2195961,574
0
4510739,953
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
10
10
10
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
10
10
10
10
20
10
10
10
10
30
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
20
10
20
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
= 7,6 ~ 8
= 20/8 = 2,5
Rentang
ukuran
(m)
10-12,5
13-15,5
16-18,5
19-21,5
22-24,5
25-27,5
28-30,5
31-33,5
Rata-rata
rentang
ukuran (d)
11,25
14,24
17,25
20,25
23,25
26,25
29,25
32,25
Total
a. dln =
b. dsn =
c. dvn =
Jumlah
partikel
pd tiap
rentang
(n)
87
0
0
8
0
0
5
0
100
Nd
nd
nd
nd4
978,75
0
0
162
0
0
146,25
0
1286,95
11010,9375
0
0
3280,5
0
0
4277,8125
0
18569,24
123873,0469
0
0
66430,125
0
0
125126,0516
0
315429,1875
1393571,777
0
0
13453210,031
0
0
3659935,957
0
18506717,758
= 1286,95/100 = 12,8695 m
= 18569,24/100 = 13,6269 m
= 315429,1875/100 = 56,163 m
d. dsl =
= 18569,24/1286,95 = 14,42888 m
e. dvs =
= 315429,1875/18569,24 = 16,987 m
f. dwn =
= 1850717,758/315429,1875 = 5,8673 m
X. PEMBAHASAN
= 12,5
Formula II, F =
Formula III, F =
1. Ukuran partikel
Syarat ukuran partikel = 0,1-1 m
Formula I, jumlah partikel terbanyak pada rentang = m
Formula II, jumlah partikel terbanyak pada rentang = m
Formula III, jumlah partikel terbanyak pada rentang = m
2. Jadi, berdasarkan hasil evaluasi formula I yang paling baik karena F mendekati 1,
kekentalan baik, dan ukuran partikel emulsi memenuhi syarat.
Komposisi :
Mengandung paraffin cair 7,5%
Indikasi :
Pelembut kulit
Efek samping :
Hipersensitifitas terhadap paraffin cair
Aturan pemakaian :
Olehkan pada bagian kulit yang dikehendaki.
Peringatan dan perhatian :
Simpan ditempat kering dan sejuk
KOCOK
DAHULU
Netto : 60 gram
Diproduksi oleh :
PT. CIZ Farma
Jakarta - Indonesia
Reg no :
Komposisi : mengandung
paraffin cair 7,5%
DBL 1201800429A1
Batch no : KQ901P
Aturan pemakaian :
Oleskan pada bagian tubuh
yang dikehendaki.
Netto : 60 mL