Sebelum mengenal lebih jauh mengenai minyak kelapa, perlu diketahui sifat fisik
dan kimia minyak untuk memudahkan penjelasan beberapa istilah di minyak kelapa.
Pada prinsipnya minyak atau lemak dibutuhkan oleh tubuh manusia, bahkan
merupakan nutrisi yang sangat penting. Hal ini karena lemak berfungsi sebagai
pelarut vimtain A, D, E, K dan karotenoid. Bahkan lemak mampu menghasilkan
energi sebesar 9 kkal lebih besar dari karbohidrat dan protein yang menghasilkan
energi sebesar 4 kkal. Sumber lemak dapat diperoleh dari hewani dan nabati. Lemak
nabati dapat diperoleh dari minyak goreng (Sumber: Heathly Article).
1 Keadaan:
Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak telah dikenal secara umum oleh
masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat
pembersih dan pencuci.
Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengan sifat
dan jenis sabun. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek, baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis
lemak menjadi asam lemak dan glisrol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa
yang biasanya digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH
(kalium/potasium hidroksida).
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi
trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin.
Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa (Sumber: Alfi Mays).
Sifat fisik dan kimia bahan sabun transparan ditunjukkan oleh Tabel 3.2 :
IV.1. Alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan VCO dan sabun transparan
disajikan pada Tabel 4.1:
6 Buret 50 ml 1 Buah
7 Labu Erlenmeyer 250 ml 3 Buah
18 Piknometer 10 ml 1 Buah
IV.2. Bahan
Bahan yang di gunakan pada proses pembuatan VCO dan sabun transparan
ditunjukkan oleh Tabel 4.2 :
2 Aquadest Teknis 2 L
4 Indicator PP Pa 2 Ml
5 NaOH Pa 5 Gram
9 Gliserin Teknis / pa 10 Ml
Tabel 4.2 bahan yang di gunakan pada proses pembuatan VCO dan sabun
transparan.
V. Prosedur Kerja
V.1. Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)
a. Perlakuan Sampel
Disiapkan kelapa parut lebih kurang 500 gr
b. Proses Produksi VCO
1. Pembuatan santan
- Kelapa parut diperas dengan penambahan air dengan ketentuan Kg
ditambah 500 ml air.
- Pemerasan dilakukan dengan menggunakan kain saring yang berat (serbet)
2. Pemisahan krim
- Memasukan santan yang telah diperas kedalam corong pisah, lalu didiamkan
selama lebih kuang 1 jam.
- Pisahkan lapisan krim dengan membuka kran pada corong pisah
3. Pemisahan krim menjadi minyak mentah
- Memasukkan krim kedalam beaker glass dan panaskan dengan hot plate pada
suhu 60C - 75C dan gunakan thermometer untuk mengeceknya sambil
diaduk.
- Lanjutkan pemanasan hingga diperoleh blondo / ampas minyak yang
berwarna putih sedangkan VCO bening dipisahkan
4. Pemurnian VCO
- VCO selanjutnya disaring dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam
gelas kimia lalu dipanaskan dengan menggunakan water bath pada suhu 60C
- 75C (waktu lebih kurang 30 menit)
1. Panaskan minyak dalam gelas kimia 250 ml diatas hot plate sampai suhu
70C - 75C
2. Panaskan asam stearat pada suhu 60C
3. Masukan asam stearat dalam minyak yang sudah dipanaskan, aduk dengan
stirrer, suhu dijaga 70C
4. Masukkan NaOH sampai terbentuk reaksi saponifikasi
5. Masukkan alkohol, EDTA, gula dan gliserin aduk sampai homogen,
kemudian dinginkan sampai suhu 70C
6. Tambahkan pewarna dan parfum secukupnya
7. Tuang kecetakkan dan didinginkan sampai lebih kurang 24 jam
8. Keluarkan dari cetakan dengan hati-hati
V.3. Analisis Mutu VCO
a. Penentuan warna
- VCO yang baik adalah VCO yang berwarna jernih
b. Penentuan bau
- VCO seharusnya dan sebaiknya memiliki bau yang khas serta tidak berbau
tengik
c. Penentuan Berat Jenis
- Timbang piknometer kosong
- Kemudian isi piknometer kosong tersebut dengan VCO
- Kemudiam timbang piknometer yang berisi VCO
- Hitung massa jenis dari VCO dengan menggunakan rumus :
f = massa VCO
volume VCO
d. Penentuan ALB (Asam Lemak Bebas)
- Timbang dengan teliti 3 gr sampel dalam gelas Erlenmeyer 250 ml,
tambahkan 50 ml etanol 95 % netral panaskan lebih kurang 5 menit
- Tambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein (PP) dan titrasi dengan larutan
NaOH lebih kurang 0,1 N
- Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap
(tidak diubah lebih kurang 15 menit)
- Lakukan sebanyak 2 x
Rumus : Kadar FFA = N x V x 200 x 100 %
W x 1000
Keterangan
N = Konsentrasi NaOH
V = Volume NaOH yang terpakai (mL)
200 = Berat Molekul (BM) asam laurat
W = Berat VCO (gram)
e. Pembuatan Larutan H2C2O4 0.1 N
- Timbang kristal H2C2O4.2H2O 0,1 N sebanyak 0.315 gr. Larutkan dengan
akuades di dalam gelas kimia. Pindahkan kedalam labu ukur 50 ml,
tambahkan aquadest sampai tanda batas.
f. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N
- Timbang kristal NaOH sebanyak 0.4 gr. Larutkan dengan aquadest didalam
gelas kimia. Pindahkan ke dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
sampai tanda batas.
g. Prosedur Standarisasi Larutan NaOH dengan Larutan H2C2O4 0.1 N
- Pipet 10 ml H2C2O4 0.1 N yang telah dibuat tadi, kemudian masukkan
kedalam gelas Erlenmeyer 250 ml, kemudian tambahkan 3 tetes indicator PP
- Titrasi dengan NaOH
- Kemudian hitung Normalitas NaOH
a. Uji Organoleptik
a. Sabun yang berkualitas tidak lembek dan berair serta berwarna bening
serta transparan.
b. Uji pH
a. Timbang gr sabun transparan, kemudian larutkan dalam air, ukur pH
dengan indicator universal (pH 8-9).
Ekstraksi
Filtrasi
Ampas kelapa
Pemisahan Residu
70C
Krim Pemanasan
Filtrasi Blondo
Pemurnian
Uji mutu
NaOH
70C
70C
Alkohol Mixing Gula dan Gliserin
Mixing
Pewarna
Pecetakan
Packing
9 Melakukan uji mutu terhadap Berwarna bening dan berbau khas kelapa.
VCO Massa jenis yang didapat adalah 0.94
gr/ml, dan %ALB 0.09% dengan rendemen
18.70%
1 Menimbang VCO, NaOH 30%, Berat VCO 25 gr, NaOH 30% 10 gr, gula 8
gula, gliserin, EDTA, asam gr, gliserin 10 gr, EDTA 1 gr, asam stearat
stearat, dan alkohol 7 gr, dan alkohol 25 gr.
7 Mencampurkan gula pada suhu Gula larut dalam larut, warna bening,
70C larutan kental
VIII. Pembahasan
Dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan sabun transparan ini, ada
beberapa hal yang perlu dibahas diantaranya proses pemerasan dilakukan dengan air
hangat agar sari (santan) lebih cepat keluar, air hangat yang digunakan 300 ml dengan
3 kali pemerasan dan santan yang di hasilkan 498 ml. Proses pemisahan santan
dengan air di corong pisah, proses ini di lakukan untuk mendapat krim yang akan
digunakan untuk pembuatan minyak VCO.
Pengontrolan suhu harus dijaga, jika pada proses pemanasan suhu melewati 75C
maka hasil VCO tidak bening dan jika suhu terlalu rendah maka proses pengeluaran
minyak akan memakan waktu yang lama. Selanjutnya proses penyaringan
menggunakan kertas saring, VCO lebih bening dan tidak ada zat pengotor. Uji mutu
pada VCO dilakukan dengan penentuan warna, bau, ALB, rendemen, dan massa jenis
VCO.
Proses pembuatan sabun transparan dengan menimbang VCO, NaOH 30%, gula,
gliserin, EDTA, asam stearat, dan alkohol. Proses pencampuran, saat asam stearat dan
VCO telah homogen NaOH dicampur kedalam larutan dan membentuk trace (Reaksi
saponifikasi) masukan alkohol, dan aduk sampai larutan homogen serta bening.
Setelah itu tambahkan gula, gliserin, dan EDTA aduk sampai homogen. Suhu larutan
pada proses pembuatan sabun harus dijaga pada suhu 60C 70C, jika suhu dibawah
60C sabun yang dihasilkan akan menggumpal. Terjadi penggumpalan pada sabun
disebabkan oleh NaOH. Sifat NaOH yang eksoterm menyebabkan panas berlebih
sehingga suhu larutan akan bertambah tinggi, dimana fungsi NaOH adalah
menetralisir asam dan membantu proses pembentukan sabun. Pemanasan yang terlalu
tinggi juga menyebabkan penggumpalan pada sabun dan sabun menjadi tidak
transparan.
Sabun diberi warna dan dicetak, diamkan selama 24 jam. Sabun yang dihasilkan
cukup transparan. Uji mutu yang dilakukan pada sabun adalah uji organoleptic dan
uji pH.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang sudah dilakukan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan VCO dan Sabun Transparan yang berpengarug pada
produk yang di dapat ialah :
- Temperatur
Virgin Coconut Oil (VCO) yang didapat ialah minyak berwarna bening dan
berbau khas kelapa sebanyak 58 ml dengan massa jenis 0.94 gr/ml, %ALB 0.09%,
dan rendemen sebanyak 18.70%. Sabun transparan yang didapat ialah sabun yang
cukup transparan sebanyak 66.44 gr, dengan pH 10, dan rendemen 77.25%
Daftar Pustaka
Lampiran I
Menghitung Massa Jenis VCO
Lampiran II
Menghitung Kadar Asam Lemak Bebas pada VCO
BE : Berat Ekuivalen
BE : Berat Ekuivalen
r1= 10.3 ml
r2= 10.3 ml
Volume NaOH yang terpakai untuk titrasi ALB = 0.2 ml dan 0.1 ml
4. Menghitung rendemen
a. Rendemen VCO
%
Laporan Praktikum
(PKL)
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan
Oleh
Nama : Sri Rahayu Ningsih
NIS/NISN : 22875/9982041605