Anda di halaman 1dari 24

I.

Judul : Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan

II. Tujuan Percobaan :

1. Untuk mengetahui cara pembuatan VCO dan Sabun Transparan.


2. Untuk melakukan uji mutu VCO dan Sabun Transparan.

III. Dasar Teori

III.1. Virgin Coconut Oil (VCO)

Tanaman kelapa banyak tumbuh di daerah tropis sehingga minyaknya disebut


juga minyak tropis (Tropical oil).Minyak kelapa merupakan salah satu hasil olahan
dari buah kelapa (Cocos nucifera). Dulu minyak kelapa yang dikenal dengan nama
minyak kelentik biasa digunakan di dapur oleh nenek untuk menyemir rambutnya
agar hitam berkilau dan subur. Sejak dahulu, tradisi mengkonsumsi minyak kelapa
sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Misalnya ibu yang akan melahirkan selalu
dianjurkan untuk mengkonsumsi minyak kelapa setengah gelas menjelang melahirkan
agar proses persalinan menjadi lebih mudah dan lancar. Tidak hanya itu ASI pun
menjadi lebih lancar.
Sejak jaman dahulu, minyak kelapa sudah sering digunakan.Namun dalam dekade
90-an minyak kelapa hilang dari peredaran. Hal ini dikarenakan adanya perang
dagang antara produsen sayur yang terdiri dari minyak jagung, minyak kedelai,
minyak kanola dari negara barat dengan produsen minyak kelapa yang berasal dari
negara tropis. Dengan menyebarkan isu negatif bahwa minyak kelapa sebagai sumber
penyakit. Banyak pakar gizi yang tidak mampu membantah isu itu sehingga minyak
kelapa ditakuti dan dijauhi banyak orang.
Menurut guru besar Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof.
Dr. Walujo S. Soerjodibroto, MSc, SpG(K), minyak kelapa sebenarnya memiliki
kelebihan yaitu 50% asam lemak pada minyak kelapa adalah asam laurat dan 7%
adalah asam kapriat. Kedua asam tersebut merupakan asam lemak jenuh rantai
sedang yang mudah dimetabolisme dan bersifat antimikroba (antivirus, antibakteri
dan antijamur) sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu ternyata
hasil pemecahan lemak jenuh rantai sedang jarang disimpan sebagai lemak dan jarang
menumpuk di pembuluhdarah. Minyak kelapa memiliki kadar asam lemak tidak
jenuh ganda omega-3 EPA dan DHA yang dapat menurunkan kolesterol VLDL,
viskositas darah, menghambat tromboksan serta mencegah penyumbatan pembuluh
darah. Asam lemak dalam minyak kelapa banyak mengandung asam lemak rantai
sedang (Medium chaind fatty acid) yang berfungsi memperbaiki asam lemak tubuh
secara sinergis dengan asam lemak esensial. Dengan mengkonsumsi MCFA bisa
meningkatkan efisiensi asam lemak esensial sebesar 100%. Kandungan MCFA
minyak kelapa juga sama seperti air susu ibu (ASI) yaitu memberi gizi dan
melindungi tubuh dari penyakit menular dan penyakit degeneratif.
Persisnya tahun 60-an mulai diteliti kembali oleh Prof. Jon J Kabara dari
Universitas Michigan. Kini setelah pamornya dihidupkan kembali oleh media barat,
minyak kelapa berhasil menaikkan pamornya kembali. Namun saat ini minyak kelapa
tidak lagi digunakan sebagai minyak goreng tetapi minyak yang berkhasiat obat.
(Sumber: Healthy Article)

III.2. Manfaat VCO

VCO memiliki kemampuan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, antiprotozoa,


dan antioksidan, serta kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel darah putih.
Penelitian mengkonfirmasi bahwa mengambil 3 sampai 4 sdm. VCO akan
meningkatkan taraf kesehatan terutama ketika diberikan kepada ibu menyusui.
Rantai asam lemak menengah VCO memiliki kesesuaian dengan rantai yang
ditemukan pada ASI. VCO organik merupakan pilihan yang lebih baik karena tidak
mengandung bahan kimia atau pestisida. Tubuh mengkonversi VCO menjadi hormon
yang disebut pregnenolon yang membantu merangsang sistem kekebalan tubuh dan
meningkatkan efek antioksidan, serta merangsang tiroid dan fungsi mitokondria
sehingga meningkatkan metabolisme dalam tubuh. (Sumber: Amazine.co - Online
Popular Knowledge)

III.3. Sifat Fisik dan Kimia VCO

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai minyak kelapa, perlu diketahui sifat fisik
dan kimia minyak untuk memudahkan penjelasan beberapa istilah di minyak kelapa.
Pada prinsipnya minyak atau lemak dibutuhkan oleh tubuh manusia, bahkan
merupakan nutrisi yang sangat penting. Hal ini karena lemak berfungsi sebagai
pelarut vimtain A, D, E, K dan karotenoid. Bahkan lemak mampu menghasilkan
energi sebesar 9 kkal lebih besar dari karbohidrat dan protein yang menghasilkan
energi sebesar 4 kkal. Sumber lemak dapat diperoleh dari hewani dan nabati. Lemak
nabati dapat diperoleh dari minyak goreng (Sumber: Heathly Article).

III.4. Ruang Lingkup VCO

Syarat mutu VCO sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 7381:2008


ditunjukkan oleh Tabel 3.1 :

No Jenis Uji Persyaratan

1 Keadaan:

a. Bau Khas kelapa segar,tidak tengik

b. Warna Tidak berwarna hingga kuning pucat

c. Rasa Normal, khas minyak kelapa

2 Air dan senyawa yang menguap Maks 0,2

3 Bilangan iod 4,1 11,0

4 Asam lemak bebas (dihitung Maks 0,2

Sebagaian asam laurat)


Tabel 3.1 syarat mutu VCO sesuai Standar Nasional Indonesia

III.5. Sabun Transparan

Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak telah dikenal secara umum oleh
masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat
pembersih dan pencuci.
Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga bervariasi sesuai dengan sifat
dan jenis sabun. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek, baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Sabun dihasilkan oleh proses saponifikasi, yaitu hidrolisis
lemak menjadi asam lemak dan glisrol dalam kondisi basa. Pembuat kondisi basa
yang biasanya digunakan adalah NaOH (natrium/sodium hidroksida) dan KOH
(kalium/potasium hidroksida).
Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah reaksi
trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin.
Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai berikut :
C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa (Sumber: Alfi Mays).

III.6. Manfaat Sabun Transparan

Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk mencuci dan membersihkan,


bekerja dengan bantuan air. Sedangkan surfaktan merupakan singkatan dari surface
active agents, bahan yang menurunkan tegangan permukaan suatu cairan dan di
antara muka fasa (baik cair-gas maupun cair-cair) sehingga mempermudah
penyebaran dan pemerataan.
Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylic yang
panjang. Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun bergantung pada
jenis sabun tersebut. Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabun keras
adalah Natrium Hidroksida (NaOH) dan alkali yang biasa digunakan pada sabun
lunak adalah Kalium Hidroksida (KOH). Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-
kotoran berupa minyak ataupun zat pengotor lainnya. Pada saat ini teknologi sabun
telah berkembang pesat. Sabun dengan jenis dan bentuk yang bervariasi dapat
diperoleh dengan mudah di pasaran seperti sabun mandi dan sabun cuci, baik untuk
pakaian maupun untuk perkakas rumah tangga, hingga sabun yang digunakan dalam
industri (Sumber: Alfi Mays).

III.7. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Sabun Transparan

Sifat fisik dan kimia bahan sabun transparan ditunjukkan oleh Tabel 3.2 :

No Nama bahan Sifat Fisika Sifat kimia

1 VCO Berberntuk cairan bewarna Dimanfaatkan sebagai


bening mengandung lemak bahan pengobatan.
nabati

2 Asam stearat Bentuk berupa kristal Dimanfaatkan sebagai


putih pengawet dan pengatur
pH

3 NaOH Berbentuk kristal putih, Bersifat basa dan mampu


cepat menyerap menetralisir asam
kelembapan

4 Alkohol Berbentuk cair, jernih dan Sebagai pelarut karena


tidak berwarna sifatnya yang mudah
larut dalam air dan lemak

5 Gula Berbentuk kristal putih Berfungsi untuk


membantu terbentuknya
transparansi pada sabun

6 Gliserin Berbentuk cairan jernih, Berfungsi sebagai


tidak berbau pelembab pada kulit

7 EDTA Berbentuk serbuk halus Sebagai bahan baku


pembuatan sabun
transparan, dan sebagai
pengawet

8 Pewarna Berbentuk cairan dengan Untuk menghasilkan


banyak warna produk sabun yang
beraneka warna

Tabel 3.2 sifat fisik dan kimia sabun transparan

IV. Alat dan Bahan

IV.1. Alat

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan VCO dan sabun transparan
disajikan pada Tabel 4.1:

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Satuan

1 Reaktor proses (beaker 500 1000 ml 1 Buah


glass tertutupi Al-foil)

2 Beaker glass 50 ml; 100 ml; 250 ml; 500 1 Buah


ml

3 Pemanas listrik / Hot plate 350 w 1 Buah

4 Corong pisah 250 500 ml 2 Buah

5 Neraca Analitik digital dan Teknis 1 Buah

6 Buret 50 ml 1 Buah
7 Labu Erlenmeyer 250 ml 3 Buah

8 Labu takar 100 200 ml 1 Buah

9 Corong gelas 10 cm 1 Buah

10 Statif dan klem Standar 2 Unit

11 Klem buret Standar 1 Buah

12 Gelas ukur 10 ml; 25 ml; 50 ml; 100 ml; 1 Buah


500 ml

13 pipet volume 10 ml ; 25 ml 1 Buah

14 Pipet ukur 10 ml 1 Buah

15 Thermometer 2000C 1 Buah

16 Pengaduk gelas 30 cm 1 Buah

17 Spatula Stainless steel 1 Buah

18 Piknometer 10 ml 1 Buah

19 Magnetic strirer heater Standar 1 Buah

20 Kertas saring Whatmann 41 (12 cm x 12 3 Buah


cm)

21 Water Bath 1L 1 Buah

22 Aluminium Foil Standar roll Buah

23 Klem Corong Pisah Standar 1 Buah

24 Cetakan sabun Standar 1 Buah

25 Saringan santan Standar 1 Buah

26 Bejana (baskom) Standar 1 Buah

27 Neraca top-pan Standar 1 Buah


Tabel 4.1 alat yang di gunakan pada proses pembuatan VCO dan sabun
transparan.

IV.2. Bahan

Bahan yang di gunakan pada proses pembuatan VCO dan sabun transparan
ditunjukkan oleh Tabel 4.2 :

No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Satuan

1 Buah kelapa Terlalu muda / tua 500 Gram

2 Aquadest Teknis 2 L

3 Etanol 95% Teknis dan pa 25 dan Ml


50

4 Indicator PP Pa 2 Ml

5 NaOH Pa 5 Gram

6 H2C2O4 . 2H2O Pa 10 Gram

7 NaOH 30% Teknis / pa 25 Ml

8 Asam stearat Teknis / pa 7 Gram

9 Gliserin Teknis / pa 10 Ml

10 EDTA Teknis / pa 1 Gram

11 Gula Pasir Teknis 8 Gram

12 Zat aditif (pewarna Teknis Secukup- -


dan pewangi) nya

Tabel 4.2 bahan yang di gunakan pada proses pembuatan VCO dan sabun
transparan.

V. Prosedur Kerja
V.1. Proses Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)

a. Perlakuan Sampel
Disiapkan kelapa parut lebih kurang 500 gr
b. Proses Produksi VCO
1. Pembuatan santan
- Kelapa parut diperas dengan penambahan air dengan ketentuan Kg
ditambah 500 ml air.
- Pemerasan dilakukan dengan menggunakan kain saring yang berat (serbet)
2. Pemisahan krim
- Memasukan santan yang telah diperas kedalam corong pisah, lalu didiamkan
selama lebih kuang 1 jam.
- Pisahkan lapisan krim dengan membuka kran pada corong pisah
3. Pemisahan krim menjadi minyak mentah
- Memasukkan krim kedalam beaker glass dan panaskan dengan hot plate pada
suhu 60C - 75C dan gunakan thermometer untuk mengeceknya sambil
diaduk.
- Lanjutkan pemanasan hingga diperoleh blondo / ampas minyak yang
berwarna putih sedangkan VCO bening dipisahkan
4. Pemurnian VCO
- VCO selanjutnya disaring dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam
gelas kimia lalu dipanaskan dengan menggunakan water bath pada suhu 60C
- 75C (waktu lebih kurang 30 menit)

V.2. Proses Pembuatan Sabun Transparan

1. Panaskan minyak dalam gelas kimia 250 ml diatas hot plate sampai suhu
70C - 75C
2. Panaskan asam stearat pada suhu 60C
3. Masukan asam stearat dalam minyak yang sudah dipanaskan, aduk dengan
stirrer, suhu dijaga 70C
4. Masukkan NaOH sampai terbentuk reaksi saponifikasi
5. Masukkan alkohol, EDTA, gula dan gliserin aduk sampai homogen,
kemudian dinginkan sampai suhu 70C
6. Tambahkan pewarna dan parfum secukupnya
7. Tuang kecetakkan dan didinginkan sampai lebih kurang 24 jam
8. Keluarkan dari cetakan dengan hati-hati
V.3. Analisis Mutu VCO

a. Penentuan warna
- VCO yang baik adalah VCO yang berwarna jernih
b. Penentuan bau
- VCO seharusnya dan sebaiknya memiliki bau yang khas serta tidak berbau
tengik
c. Penentuan Berat Jenis
- Timbang piknometer kosong
- Kemudian isi piknometer kosong tersebut dengan VCO
- Kemudiam timbang piknometer yang berisi VCO
- Hitung massa jenis dari VCO dengan menggunakan rumus :
f = massa VCO
volume VCO
d. Penentuan ALB (Asam Lemak Bebas)
- Timbang dengan teliti 3 gr sampel dalam gelas Erlenmeyer 250 ml,
tambahkan 50 ml etanol 95 % netral panaskan lebih kurang 5 menit
- Tambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein (PP) dan titrasi dengan larutan
NaOH lebih kurang 0,1 N
- Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang tetap
(tidak diubah lebih kurang 15 menit)
- Lakukan sebanyak 2 x
Rumus : Kadar FFA = N x V x 200 x 100 %
W x 1000
Keterangan
N = Konsentrasi NaOH
V = Volume NaOH yang terpakai (mL)
200 = Berat Molekul (BM) asam laurat
W = Berat VCO (gram)
e. Pembuatan Larutan H2C2O4 0.1 N
- Timbang kristal H2C2O4.2H2O 0,1 N sebanyak 0.315 gr. Larutkan dengan
akuades di dalam gelas kimia. Pindahkan kedalam labu ukur 50 ml,
tambahkan aquadest sampai tanda batas.
f. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N
- Timbang kristal NaOH sebanyak 0.4 gr. Larutkan dengan aquadest didalam
gelas kimia. Pindahkan ke dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquadest
sampai tanda batas.
g. Prosedur Standarisasi Larutan NaOH dengan Larutan H2C2O4 0.1 N
- Pipet 10 ml H2C2O4 0.1 N yang telah dibuat tadi, kemudian masukkan
kedalam gelas Erlenmeyer 250 ml, kemudian tambahkan 3 tetes indicator PP
- Titrasi dengan NaOH
- Kemudian hitung Normalitas NaOH

V.4. Analisis Mutu Sabun Transparan

a. Uji Organoleptik
a. Sabun yang berkualitas tidak lembek dan berair serta berwarna bening
serta transparan.
b. Uji pH
a. Timbang gr sabun transparan, kemudian larutkan dalam air, ukur pH
dengan indicator universal (pH 8-9).

VI. Blok Diagram

VI.1. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO)


Kelapa parut Menimbang Memanaskan Air 300 ml

Ekstraksi

Filtrasi
Ampas kelapa

Pemisahan Residu

70C

Krim Pemanasan

Filtrasi Blondo

Pemurnian

Uji mutu

Virgin Coconut Oil

VI.2. Pembuatan Sabun Transparan

NaOH
70C

Virgin Coconut Oil (VCO) Saponifikasi Asam stearate

70C
Alkohol Mixing Gula dan Gliserin
Mixing
Pewarna

Pecetakan

Packing

VII. Hasil Pengamatan

VII.1. Pembuatan VCO


Hasil pengamatan proses pembuatan VCO di sajikan pada Tabel 7.1 :

No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

1 Menimbang kelapa parut Berwarna putih. Berbau khas kelapa

Berbentuk serbuk, berat yang didapat 500


gram.

2 Memeras kelapa parut dengan Berbentuk cairan kental, bewarna putih


100 ml air hangat dengan 3 kali susu, menghasilkan santan 498 ml.
pemerasan

3 Mendiamkan santan di corong Terbentuk 2 lapisan bidang batas, endapan


pisah paling bawah mengandung air dan endapan
atas berupa krim, berbau khas serta
berwarna putih kental.

4 Mengukur volume krim Volume krim yang didapat adalah sebanyak


310 ml.

5 Pemanasan dengan suhu 65C- Krim mendidih dan berbentuk gumpalan,


75C berubah warna dari putih menjadi kuning
kecoklatan, aroma khas bau kelapa.
Berbentuk blondo, berubah warna dari
kuning kecoklatan menjadi coklat muda.

6 Menyaring VCO kedalam VCO yang dihasilkan bening tanpa zat


erlenmeyer pengotor, berbau khas kelapa.

7 Pemurnian VCO VCO yang dihasilkan lebih bening tanpa


ada kadar air, berbau khas kelapa.

8 Mengukur volume VCO Volume VCO yang didapat adalah 58 ml

9 Melakukan uji mutu terhadap Berwarna bening dan berbau khas kelapa.
VCO Massa jenis yang didapat adalah 0.94
gr/ml, dan %ALB 0.09% dengan rendemen
18.70%

Tabel 7.1 hasil pengamatan pembuatan VCO

VII.2. Pembuatan Sabun Transparan


Hasil pengamatan proses pembuatan VCO di sajikan pada Tabel 7.2 :

No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

1 Menimbang VCO, NaOH 30%, Berat VCO 25 gr, NaOH 30% 10 gr, gula 8
gula, gliserin, EDTA, asam gr, gliserin 10 gr, EDTA 1 gr, asam stearat
stearat, dan alkohol 7 gr, dan alkohol 25 gr.

2 Memanaskan asam stearat, Asam stearat mencair dan berwarna bening


VCO, dan NaOH 30%

3 Mencampurkan VCO kedalam Warna berubah bening keruh


asam stearat pada suhu 70C
(larutan 1)

4 Mencampurkan NaOH Larutan berubah membentuk trace (bubur


kedalam larutan 1 pada suhu putih), terjadi reaksi saponifikasi
70C

5 Mencampurkan alkohol Trace larut, warna berubah menjadi bening


kedalam larutan 1 pada suhu dengan sedikit busa diatas larutan
70C

6 Mencampurkan gliserin pada Larutan sedikit mengental, warna bening


suhu 70C dengan sedikit busa

7 Mencampurkan gula pada suhu Gula larut dalam larut, warna bening,
70C larutan kental

8 Menambahkan EDTA pada Warna larutan sedikit keruh dan berbusa,


suhu 70C larutan kental

9 Menambahkan pewarna Warna berubah menjadi merah muda


bening, dan kental dengan sedikit busa

10 Pencetakan sabun Sabun transparan dengan sedikit busa

11 Melakukan uji mutu terhadap Sabun yang didapat cukup transparan,


sabun transparan keras, berbau khas kelapa dengan pH 10.
Rendemen sabun yang di dapat ialah
77.25%

Tabel 7.2 hasil pengamatan pembuatan Sabun Transparan

VIII. Pembahasan
Dalam pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan sabun transparan ini, ada
beberapa hal yang perlu dibahas diantaranya proses pemerasan dilakukan dengan air
hangat agar sari (santan) lebih cepat keluar, air hangat yang digunakan 300 ml dengan
3 kali pemerasan dan santan yang di hasilkan 498 ml. Proses pemisahan santan
dengan air di corong pisah, proses ini di lakukan untuk mendapat krim yang akan
digunakan untuk pembuatan minyak VCO.
Pengontrolan suhu harus dijaga, jika pada proses pemanasan suhu melewati 75C
maka hasil VCO tidak bening dan jika suhu terlalu rendah maka proses pengeluaran
minyak akan memakan waktu yang lama. Selanjutnya proses penyaringan
menggunakan kertas saring, VCO lebih bening dan tidak ada zat pengotor. Uji mutu
pada VCO dilakukan dengan penentuan warna, bau, ALB, rendemen, dan massa jenis
VCO.
Proses pembuatan sabun transparan dengan menimbang VCO, NaOH 30%, gula,
gliserin, EDTA, asam stearat, dan alkohol. Proses pencampuran, saat asam stearat dan
VCO telah homogen NaOH dicampur kedalam larutan dan membentuk trace (Reaksi
saponifikasi) masukan alkohol, dan aduk sampai larutan homogen serta bening.
Setelah itu tambahkan gula, gliserin, dan EDTA aduk sampai homogen. Suhu larutan
pada proses pembuatan sabun harus dijaga pada suhu 60C 70C, jika suhu dibawah
60C sabun yang dihasilkan akan menggumpal. Terjadi penggumpalan pada sabun
disebabkan oleh NaOH. Sifat NaOH yang eksoterm menyebabkan panas berlebih
sehingga suhu larutan akan bertambah tinggi, dimana fungsi NaOH adalah
menetralisir asam dan membantu proses pembentukan sabun. Pemanasan yang terlalu
tinggi juga menyebabkan penggumpalan pada sabun dan sabun menjadi tidak
transparan.
Sabun diberi warna dan dicetak, diamkan selama 24 jam. Sabun yang dihasilkan
cukup transparan. Uji mutu yang dilakukan pada sabun adalah uji organoleptic dan
uji pH.

IX. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang sudah dilakukan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan VCO dan Sabun Transparan yang berpengarug pada
produk yang di dapat ialah :

- Temperatur

- Kualitas bahan yang digunakan

Virgin Coconut Oil (VCO) yang didapat ialah minyak berwarna bening dan
berbau khas kelapa sebanyak 58 ml dengan massa jenis 0.94 gr/ml, %ALB 0.09%,
dan rendemen sebanyak 18.70%. Sabun transparan yang didapat ialah sabun yang
cukup transparan sebanyak 66.44 gr, dengan pH 10, dan rendemen 77.25%

Daftar Pustaka

Anonim. 2011. VCO


http://www.smallcrab.com/kesehatan/92-sekilas-virgin-coconut-oil (diakses
pada tanggal 25 Januari 2016)
Anonim. 2012. Manfaat VCO
http://www.amazine.co/12337/manfaat-efek-samping-negatif-virgin-
coconut-oil-vco/ (diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Anonim. 2011. Sifat Fisika dan Kimia VCO
http://www.smallcrab.com/kesehatan/92-sekilas-virgin-coconut-oil. 25-01-
2016
Standar Nasional Indonesia. 2008. Virgin Cocounat Oil7381:2008

Mays, Alfi. 2014.Sabun Transparan.


http://alfi-maysaroh.blogspot.co.id/2013/03/laporan-ujian-praktikum-
kejuruan.html (diakses pada tanggal 25 Januari 2016)
Mays, Alfi. 2014.Manfaat Sabun Transparan.
http://alfi-maysaroh.blogspot.co.id/2013/03/laporan-ujian-praktikum-
kejuruan.html (diakses pada tanggal 25 Januari 2016)

Lampiran I
Menghitung Massa Jenis VCO

1. Menghitung massa jenis (densitas) VCO


a. Menimbang massa pikno kosong
b. Menimbang massa pikno kosong+sampel
Massa pikno kosong = 12.5788 gr
Massa pikno kosong+sampel = 17.2983 gr
Volume pikno = 5 ml
c. Menghitung densitas dengan rumus :
Jadi, densitas (massa jenis) yang didapat dari VCO adalah 0.94 gr/ml

Lampiran II
Menghitung Kadar Asam Lemak Bebas pada VCO

1. Pembuatan larutan H2C2O4.2H2O 0.1 N


a. H2C2O4.2H2O 0.1 N dalam 50 ml
Keterangan :

BE : Berat Ekuivalen

Mr : masaa atom relativ

n : banyaknya muatan atom asam atau basa

2. Pembuatan larutan NaOH 0.1 N

a. NaOH 0.1 N dalam 100 ml


Keterangan :

BE : Berat Ekuivalen

Mr : masaa atom relativ

n : banyaknya muatan atom asam atau basa

b. Standarisasi larutan NaOH

Volume NaOH yang dititrasi

r1= 10.3 ml

r2= 10.3 ml

c. Menghitung konsentrasi NaOH


= 0.09 N

3. Menghitung kadar ALB dalam VCO

Volume NaOH yang terpakai untuk titrasi ALB = 0.2 ml dan 0.1 ml

a. Menghitung kadar ALB pada VCO dengan rumus :

%ALB = N NaOH x V NaOH x Mr Asam Laurat x 100%


Berat VCO x 1000
%ALB = 0.1 N x 0.2 ml x 200 x 100%
3 x 1000
%ALB = 0.13%

%ALB = 0.1 N x 0.1 ml x 200 x 100%


3 x 1000
%ALB = 0.09%

Jadi kadar asam lemak bebas yang didapat adalah :

%ALB = 0.13 + 0.09


2
%ALB = 0.11%

4. Menghitung rendemen

a. Rendemen VCO
%

b. Rendemen sabun transparan

Laporan Praktikum
(PKL)
Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dan Sabun Transparan

Oleh
Nama : Sri Rahayu Ningsih
NIS/NISN : 22875/9982041605

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KIMIA INDUSTRI


SMK NEGERI 2 PEKANBARU
2015/2016

Anda mungkin juga menyukai