Anda di halaman 1dari 22

Kosmetologi dan Teknologi Kosmetik

Formulasi Foot Cream

+
Disusun oleh :
11330047Agustina Hesti Winarni
11330048Ayu Syuhada
Latar Belakang
Keluhan

Kulit pecah-
pecah Foot cream

Perawatan
+ Fungsi Kulit  Anatomi Kulit

melindungi bagian tubuh dari


berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar.

• pembentukan lapisan tanduk


secara terus menerus
• Respirasi dan pengaturan
suhu tubuh
• Produksi sebum dan keringat
• Pembentukan pigmen
melanin
+
Cream

 Cream adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih


bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

W/O O/W

cream
+
Karakteristik Cream

 Mudah dioleskan merata pada kulit.


 Mudah dicuci besih dari daerah lekatan.
 Tidak menodai pakaian.
 Tidak berbau tengik.
 Bebas partikulat keras dan tajam.
 Tidak mengiritasi kulit.
 Dalam penyimpanan, harus memiliki sifat sebagai berikut :
1. Harus tetap homogen dan stabil.
2. Tidak berbau tengik.
3. Bebas partikulat keras dan tajam.
4. Tidak mengiritasi kulit.
+
Foot Cream

Foot cream merupakan krim yang dibuat khusus untuk perawatan


kaki.

Pada umumnya fungsi utama foot cream adalah untuk mengobati


pecah-pecah pada kaki dan kasar karena kekeringan.

Foot krim bekerja melembabkan dan menstabilkan kembali


kelembaban kulit kaki yang kering, sehingga kulit dapat
memperbaharui diri (ganti sel) dengan sel baru.
+ Tumit kaki yang pecah-pecah atau retak dan terasa kasar apabila diraba disebabkan ada 2
fakor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal

Faktor Faktor
internal eksternal

Gangguan
hormonal

Terkena sabun
Kemampuan atau detergen
regenerasi sel

Penurunan Perubahan cuaca


kualitas hidup
Zat aktif

Emulgator
K
Stabilizer
O
Netralizer M
Polymer
P
O
Preservative (pengawet)
N
Humektan E
Pewangi N
Solvent
+ Praformulasi Bahan

 Lidah Buaya (Aloe vera)


• Flavonoid : berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, dan dapat
menghambat pendarahan pada kulit.

• Tanin: mempunyai daya antiseptik yaitu mencegah kerusakan yang


disebabkan bakteri atau jamur berfungsi sebagai astringen yang
dapat menyebabkan penutupan pori-pori kulit

• saponin

• Polifenol : aktivitas sebagai antioksidan. Antioksidan fenolik


biasanya digunakan untuk mencegah kerusakan akibat reaksi
oksidasi

• Steroid : antiseptik, penghilang rasa sakit


 Daun Pegagan ( Centella aciatica )
Kandungan triterpenoid terutama asiaticoside dari pegagan mampu
untuk membentuk kembali jaringan kolagen dengan jumlah yang banyak
dan kualitas yang baik, memperbaiki kekokohan jaringan dan berperan
dalam menjaga elastisitas kulit, memperbaiki penampilan dan kelembutan
kulit

 Asam Stearat
Pemerian : zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih
atau kuning pucat mirip lemak lilin.
kelarutan : praktis tidak larut dlm air, larut dlm 20 bagian etanol (96%), dlm
2 bagian kloroform P, dan dlm 3 bagian eter P.
 Adeps Lanae
pemerian : berwarna kuning muda, setengah bening, dengan bentuk yang
menyerupai salep, mempunyai bau khas
kelarutan : Tidak larut dalam air, dapat bercampur dengan air lebih kurang 2
kali beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol
panas, mudah larut dalam eter dan dalam kloroform

 Triethanolamine
Pemerian : cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah
mirip amoniak, higroskopis
kelarutan : mudah larut dalam air. Dalam etanol (95%), larut dlm kloroform P
 Parafin Liquid
pemerian : cairan kental, transparan, tak berbau dan tidak berwarna, jernih,
tidak berflouresensi
kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan Dalam etanol (95%), larut dlm
kloroform P dan dalam eter P

 Virgin Coconut Oil


Pemerian : Secara fisik, VCO harus berwarna jernih yang menandakan
bahwa didalamnya tidak tercampur oleh bahan kotoran lain. Apabila di
dalam VCO masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan
berwarna putih.
 Nipagin
Pemerian : berbentuk kristal putih, tidak berbau, panas,
Kelarutan : dalam etanol 1:2, gliserin 1:60, air 1:400

 Aquadest
Pemerian : jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Bahan F1 F2 F3 F4 Kegunaan
Ekstrak Lidah Buaya 15 % Zat aktif ( pelembut )
Ekstrak Delima 2% Zat aktif(penegerasi kulit)
Ekstrak etanol daun 10% Zat aktif (antimikroba)
kirinyuh
Ekstrak singkong 4% Zat aktif (epitelisasi kulit)
Isopropyl miristat 5,8% Emolien
Setil alkohol 8,7% Stabilizer
Twen 60 4,2 % Emulgator
Span 60 0,6% Emulgator
Gliserin 9,7% Humektan
BHT 0,05 % Antioksidan
Asam Stearat 14,5 % 14,5 % 10% Stabilizer
Trietinolamin 1,5 % 1,5 % 1% Emulgator
Adeps Lanae 3% 3% Emulgator
Paraffin Liquidum 5% 25 % 8% Humektan
Sorbitan monostearat 2% Emulgator
Vaselin album 6% Emulgator
Virgin Coconut Oil 20 % Stabilizer dan antijamur
Nipagin 0,1 % 0,05 % 0,1% 0,05 % Pengawet
Nipasol 0,05 % 0,05% 0,05% Pengawet
Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100 Pelarut
Formula Kelompok
Komponen Kadar (%) Kegunaan

Ekstrak daun pegagan 10% untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit dan
penyejuk kulit

Ekstrak lidah buaya 10% untuk pelembut dan pelembap kulit, pembersih
kulit, serta sumber vitamin bagi kulit.

Virgin coconut oil 10% Antiinfeksi, antibakteri, antivirus, antijamur

Asam stearat 14% Stabilizer


Parrafinum liquidum 5% Humektan
Trietinolamin 1,5% Emulgator
Adeps lanae 3% Emulgator
Nipagin 0,1% Pengawet
Aquadest Ad 100 Pelarut
+
Metode Pembuatan

Pembuatan Basis
Cream
Ekstraksi secara
infundasi
Lidah Buaya

Ekstraksi kering
daun pegagan
Uji Organoleptis
Uji homogenitas

I
Uji pH
S
UA
Test tipe emulsi
Uji sensitivitas
AL

Test iritasi
EV

Uji isi minimum


Uji stabilitas
Uji mikrobiologi
Uji sifat aliran
+ Kelebihan Formula Kelompok

 Zat aktif yang digunakan ganda yaitu ekstrak lidah buaya dan ekstrak
daun pegagan yang memberikan aktivitas ganda yaitu daun pegagan
berfungsi untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit seperti kulit
kaki yang pecah-pecah. Dan lidah buaya untuk pelembab kulit dan
pelembut.

 Penambahan virgin coconut oil untuk mempercepat penyerapan pada


kulit dan penambah efek kelembutan yang diberikan pada kulit.

 Penambahan virgin coconut oil juga menjaga sediaan cream lebih


stabil dan tahan lama
+
Keuntungan Sediaan

 Berdasarkan alasan pemilihan bahan penyusun foot cream yang


dibuat, sediaan dimaksudkan memiliki beberapa keunggulan seperti :

1. Mudah dioleskan

2. Bentuk krim lebih stabil

3. Tahan dalam penyimpanan serta tidak berbau tengik

4. Memiliki efek anti infeksi, melembutkan kulit dan


meregenerasi kulit yang pecah-pecah
+
Kesimpulan
 Karakteristik foot cream secara umum antara lain :Mudah dioleskan
merata pada kulit, Mudah dicuci besih dari daerah lekatan, Tidak
berbau tengik., Bebas partikulat keras dan tajam., Tidak mengiritasi
kulit, Dalam penyimpanan, harus memiliki sifat sebagai berikut :
Harus tetap homogen dan stabil, Tidak berbau tengik., Bebas
partikulat keras dan tajam. Tidak mengiritasi kulit.

 Komponen foot cream antara lain terdiri atas zat aktif, emulgator,
stabilizer, netralizer, polimer, preservative, humektan, pewangi dan
pelarut.

 Komponen bahan kelompok yang digunakan Ekstrak daun pegagan,


Ekstrak lidah buaya, Virgin coconut oil, Asam stearat, Parrafinum
liquidum , Trietinolamin , Adeps lanae Nipagin , Aquadest
+
 Kelebihan Formula Kelompok. Zat aktif yang digunakan ganda yaitu
ekstrak lidah buaya dan ekstrak daun pegagan yang memberikan
aktivitas ganda yaitu daun pegagan berfungsi untuk memperbaiki dan
meregenerasi kulit seperti kulit kaki yang pecah-pecah. Dan lidah
buaya untuk pelembab kulit dan pelembut. Penambahan virgin
coconut oil untuk mempercepat penyerapan pada kulit dan penambah
efek kelembutan yang diberikan pada kulit. Penambahan virgin
coconut oil juga menjaga sediaan cream lebih stabil dan tahan lama

 Evaluasi Sediaan Foot Cream : Uji Organoleptis, Uji homogenitas,


Uji pH, Test tipe emulsi, Uji sensitivitas, Test iritasi, Uji isi minimum,
Uji stabilitas,Uji mikrobiologi, Uji sifat aliran.
+ TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai