Anda di halaman 1dari 19

KOSMETOLOGI

HERBAL FACIAL
WASH
Dea Rifki Mahita 18334738
Diantika Putri 18334749
Hesny Sanitya 18334714
Isnaini Luthfia R 18334733
Meri Dayani 18334752
Nilla Puspitasari 18334715
Wahyu Saputro 18334077
Dosen mata kuliah:
Ana Yulyana, S.Farm, M.Farm, Apt
Kulit
Kulit yang sehat memiliki ciri :
1) Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat
basah atau berembun
2) Kulit senantiasa kenyal dan kencang
3) Menampilkan kecerahan warna kulit yang
sesungguhnya
4) Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda,
jerawat atau jamur
5) Kulit terlihat segar dan bercahaya
6) Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Jenis Jenis Kulit

• Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak pada kulit normal
biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan
seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan.
• Kulit Berminyak
Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (yang terletak di
dermis) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak
(sebum) yang harus dikeluarkan. Minyak berlebihan yang dibiarkan akan
menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, radang
atau infeksi.
• Kulit Kering
Kulit kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan
cenderung sensitif, dan tidak mampu mempertahankan kelembabannya. Garis
atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah
pada wajah yang berkulit kering.
• Kulit Sensitif

Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka
terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergii. Pembuluh darah kapiler dan
ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan permukaan kulit.
Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah,
gatal, iritasi hingga luka.

• Kulit Kombinasi
Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak merata. Pada bagian
tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu
perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus. Area kulit
berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area kulit
kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut.
FACIAL WASH

Facial adalah sabun yang dikhususkan untuk membersikan wajah,


biasanya memiliki pH rendah atau mendekati pH normal kulit yakni 5,5 –
6,5 dan mengandung detergent yang lebih ringan. Sabun yang biasa kita
gunakan dibuat melalui reaksi saponifikasi dari minyak dan lemak dengan
NaOH atau KOH, atau memalui reaksi netralisasi dari asam lemak yang
dihasilkan melalui pemisahan dari minyak dan lemak dengan NaOH atau
KOH.
Manfaat Facial Wash
 Mengangkat kotoran dan minyak pada wajah
 Membantu mencerahkan wajah
 Mengurangi jerawat dan bekas jerawat
 Membuat kulit bersih dan segar
Jenis Facial Wash
Sabun dapat digolongkan menjadi 3 kategori berdasarkan bentuknya, yaitu:

Sabun Padat

Foaming Facial wash

Gel Facial wash

Creamy Facial Wash

Perbedaan ketiganya terletak pada jumlah dan tipe garam basanya. Sabun padat
lebih banyak mengandung NaOH sebab garam natrium dari asam lemak berbentuk
padat dan garam kalium labih lembut. Sedangkan pada creamy facial wash dan gel
facial wash lebih banyak mengandung KOH.
Mekanisme Kerja Sabun
Sabun mempunyai dua bagian polaritas yang berbeda, yaitu rantai
karbon yang panjang (nonpolar/hidrofobik) dan garam karboksilat
(polar/hidrofilik). Ketika sabun digunakan untuk membersihkan kotoran,
bagian nonpolar dari sabun melarutkan bagian nonpolar dari lemak dan
minyak dari kotoran sedangkan bagian polar dari sabun melarutkan
kotoran yang larut dalam air.
Molekul sabun melapisi minyak dan lemak dari kotoran, membentuk
kelompok yang disebut misel, kemudian bagian polar dari sabun
membentuk misel menjadi polar, mengemulsi misel tersebut di dalam air.
Hasilnya globul-globul kecil dari minyak dan lemak terlapisi molekul sabun
kemudian tertarik ke dalam air dan bagian tersebut dapat tercuci.
Bahan Baku Pembuatan Sabun
A. Bahan Utama
1. Basa
Na2CO3, NaOH, NH4OH, KOH dan Etanolamin
2. Lemak, asam lemak dan minyak
a. Lemak dan minyak hewani
Berasal dari minyak sapi, kambinng, domba dan hewan lain

b. Lemak dan minyak dari tumbuhan


Berasal dari lemak dan minyak dari tumbuhan antara lain minyak kelapa, minyak
kelapa sawit, minyak zaitun, minyak jeruk, minyak biji kapas, dll

c. Asam lemak
Asam Lemak yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun antara lain asam
linoleat, asam oleat, asam stearat, asam ricinoleat, dan asam kaporat.
B. Bahan Tambahan
Untuk menghasilkan formula yang dibutuhkan saat ini perlu
adanya bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan
sabun padat untuk penampilan dan estetika produk yang baik.
Zat tambahan meliputi pewangi, pelembab, pewarna,
antioksidan serta pengkhelat (pengikat logam).

C. Bahan Tambahan Khusus


Berbagai tambahan untuk memenuhi kebutuhn pasar produsen,
maupun segi ekonomi dapat dimasukkan ke dalam sabun.
EVALUASI SEDIAAN FACIAL WASH
1. Evaluasi fisika kimia sabun, terdiri dari:
A. Organoleptik: bentuk, bau, warna
a) Tinggi stabilitas busa: Tinggi stabilitas busa ini diukur pada tinggi dan stabilitas
busa dalam air suling serta tinggi dan stabilitas busa dalam air sadah
b) Uji Viskositas: Menggunakan viskometer brookfield
c) Syarat (2000-50000 cp untuk sediaan semisolid)
d) Uji daya sebar sabun (5-7 cm untuk sediaan semisolid)
e) Uji Ph (syarat pH 5,0 – 6,5)
f) Kadar air
g) Uji lemak bebas atau alkali bebas
h) Uji Washability: sediaan yang dipakai harus mudah dicuci dengan air
2. Evaluasi stabilitas
Untuk menguji kemampuan sabun cuci muka untuk bertahan
dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan. Sabun disimpan pada suhu
ruang, suhu tinggi, dan suhu rendah selama periode tertentu
dan diamati apakah ada perubahan secara fisika, kimia dan
kandungan mikroorganisme.
Syarat Mutu Sabun
a. Lemak yang tidak tersabunkan
Syarat: < 2,5%
Lemak yang tidak tersabunkan adalah lemak netral atau trigliserida netral
yang tidak bereaksi selama proses penyabunan.
b. Kadar air
Syarat: maks. 15%
c. Asam lemak bebas atau alkali bebas
Syarat: asam lemak bebas < 2.5%
Alkali bebas (dihitung sebagai NaOH maks. 0.1%)
Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada dalam sabun, tetapi
yang tidak terikat dalam senyawa natrium ataupun senyawa trigliserida
Nature Republic Soothing and Moisture Aloe
Vera Cleansing Gel Foam
Bahan Manfaat
Aqua Pelarut
Sodium Laureth Sulfate Surfactant, Emulsifying,
Cleansing, Foaming
Myristic acid Emulsifier, surfactant

Lauramide DEA Viscosity control, foam


boosting, antistatic
Cocamide MEA Viscosity control, foam boosting
Aloe Barbadensis Leaf Moisturizer, emolien
Extract
Cocamidopropyl Betaine Viscosity control, skin
conditioning
Glycerin Moisturizer, emolien
TEA emulsifier
Palmitic acid Emolien, surfactant
Dimethicon Skin conditiong
Laureth 23 Cleansing, emulsifier
Disodium EDTA Viscosity control

Sodium Benzoate Pengawet

Methylchloroisothiazolinone Pengawet

Magnesium Nitrate Skin conditiong

Magnesium klorida Viscosity control

Methylisothiazolinone Pengawet
Parfum Corrigen odoris
TEA-Dodecylbenzenesulfonate Cleansing, foaming, surfactant
Body Shop Tea Tree Skin Clearing Foaming Cleanser
Bahan Khasiat
Aqua Pelarut
Cocamidopropyl Betaine Pelarut
Polysorbate 20 Surfactant, emulsifier
Coco-glucoside Pelarut, Moisturizer
Melaleuca alternifolia leaf oil Pelarut

PEG-40 Hydrogenated Castor Oil Surfactant

Glycerin Moisturizer
Sodium Hydroxide pH adjusters
PEG-10 olive glycerides Moisturizer, emolien
Menthol adstringen
Salix Alba Bark Extract Soothing, skin conditioning

PVP Moisturizer, emolien


Citric Acid emulsifier
p-anisic acid Parfum
Leptospermum Petersonii Oil Parfum
Calophyllum Inophyllum Antioksidan, antimikroba.
Seed Oil
Myristamidopropyl PG- Antistatic, skin conditioning
Dimonium Chloride Phospate
Limonene Chelating agent
Phenoxyethanol pengawet
Tocopherol Corrigen odoris
TERIMAKASIH

Kelompok 1

Anda mungkin juga menyukai