PENDAHULUAN
Kaki adalah penyangga tubuh manusia dan berada dibagian bawah, oleh
karena itu banyak diantara kita yang jarang memperhatikan kesehatan kulit kaki.
Kulit kaki seharusnya dijaga dan dirawat agar berfungsi dengan baik dan sehat.
Selain itu, pada kaki terdapat syaraf yang menghubungkan berbagai anggota
tubuh oleh karena itu jika tidak dirawat dengan baik dapat menimbulkan
keluhan.
Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan ke
bagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya tidak melalui
termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata, obat
Foot cream merupakan krim yang dibuat khusus untuk merawat kesehatan
kaki dari bebagai masalah seperti kulit pecah-pecah pada kaki sehingga
mengganggu kesehatan kulit kaki. Oleh karena itu, sekarang sudah banyak
beredar krim yang digunakan untuk perawatan kaki, dengan berbagai bahan
Komponen yang digunakan dalam foot cream yaitu ekstrak lidah buaya dan
ekstrak daun pegagan adalah zat aktif. Ekstrak lidah buaya berfungsi untuk
memperbaiki dan meregenerasi kulit dan penyejuk kulit serta ekstrak daun
pegagan untuk pelembut dan pelembap kulit, pembersih kulit, serta sumber
1
vitamin bagi kulit. Penggunaan virgin coconut oil yang berfungsi untuk antijamur,
antibakteri, antivirus, antijamur, dan sebagai penstabil dal sediaan cream serta
membantu penyerapan kedalam kulit kaki yang pecah-pecah. Trietinolamin, adeps lanae
dan asam stearat yang berfungsi sebagai emulgator yang dapat mencampurkan dua fase
antara fase minyak dan fase air. Nipagin yang digunakan sebagai pengawet dan
foot cream.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kulit
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan
dalam tata kecantikan kulit. Pemahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit
yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih. Kulit merupakan organ tubuh
paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan
organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter
menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi
dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan
pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai
lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis) dan jaringan
3
2.1.1.Anatomi Kulit
1. Lapisan Epidermis
kehilangan sel kulit sebanyak 250 gr tapi selalu diimbangi dengan terjadi
pembentukan sel kulit baru dengan proses mulai dari pembelahan sel sampai
dengan pelepasan sel diperlukan waktu 14-28 hari, dengan rincian 14 hari
lagi untuk proses pelepasan sel. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh
darah, sehingga kiriman nutrisi untuk sel di lapisan ini sangat tergantung
epidermis itu sendiri terbagi dalam 4 lapisan (dimulai dari lapisan terbawah
kelapisan atas)
4
Lapisan terbawah dari lapisan epidermis yang bergerak secara terus
lapisan dermis, disusun oleh sel basal aktif yang terus menerus membelah
inilah yang terus menerus membuat sel-sel kulit baru untuk mengantikan
bagian sel-sel yang tua dan rusak, oleh karena itu disebut juga sel induk.
warna pada kulit, dan yang paling penting fungsi melanocyt untuk
melindungi DNA di inti sel kulit agar tidak bermutasi karena radiasi sinar
matahari.
Lapisan di atas sel basal tersusun dari sel keratinocyt bertugas mengisi
sel-sel dengan protein keratin yang bersifat bahan keras sehingga dapat
melindungi lapisan sel basal yang aktif membelah agar terhindar dari
dibagian ini ada sebagian yang masih hidup dan aktif membelah diri
terutama sel yang paling dekat dengan lapisan sel basal. Sel-sel yang
sudah penuh terisi keratin secara berangsur-angsur akan mati dan naik
bersenyawa dengan protein keratin saja yang dapat melewati lapisan ini,
5
mampu bekerja di permukaan kulit. Pada bagian kulit, kita tidak dapat
melihat lapisan keratin ini dengan kasat mata tapi anda dapat dengan
jelas melihat zat keratin yang menjadi kuku mapun rambut, itulah dia
protein keratin.
c. Stratum Granulosum
Sel dilapisan ini sudah merupakan sel mati dan tidak dapat membelah
diri tersusun dari sel-sel keratin atau sel yang sudah berisi bahan protein
penghubung sel keratin dengan bagian luar sel untuk tetap memberikan
nutrisi bagi sel keratin melalui cairan antar sel karena bagian sel ini
semakin jauh dari aliran darah. Pada orang kekurangan filaggrin dapat
Karena letak lapisan ini makin jauh dari aliran darah maka sedikit saja
darah, maka akan sangat mempengaruhi lapisan ini, sehingga sel kulit di
lapisan ini akan menjadi semakin pipih dan mati sebelum waktunya,
itulah yang menyebabkan kondisi kulit kita terlihat kusam dan tidak
sehat.
d. Stratum Lucidum
mengeras) yang ditemukan hanya pada lapisan telapak kaki dan tangan
sehingga terlihat pada bagian tersebut lebih tebal, tentusaja ketebalan ini
6
e. Stratum corneum /lapisan Horny/ lapisan tanduk/lapisan bersisik
Merupakan lapisan paling atas tersusun dari 15 -20 lapisan sel, diantara
ibarat seperti susunan batu bata dengan semen. Selain itu lemak antar sel
2. Lapisan Dermis
subcutis, banyak terdapat sel mast dan sel makrofag yang diperlukan
retikular karena banyak terdapat serat elastin dan kolagen yang sangat
7
Dengan adanya serat elastin dan kolagen akan membuat kulit menjadi
kuat, utuh kenyal dan meregang dengan baik. Komponen dari lapisan ini
Pembuluh darah, Serat elastin dan kolagen, Folikel Rambut, Syaraf nyeri
3. Lapisan Subcutis
dan lemak tebal untuk menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi
dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain
2.2. Cream
satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. Cream dibagi atas dua tipe yaitu air dalam minyak dan minyak dalam
air. Cream tipe minyak dalam air (O/W), jika minyak fase terdispersi dan
larutan air sebagai fase pembawa. Sedangkan cream tipe air dalam minyak
(W/O), jika larutan air sebagai fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti
8
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat yang mengandung satu atau
lebih bahan yang terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim
minyak atau minyak dalam air. Sekarang batasan tersebut lebih diarahkan
untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi
mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air yang
(safonifikasi) dari suatu asam lemak tinggi dengan suatu basa dan dikerjakan
Ada beberapa tipe krim seperti emulsi, air terdispersi dalam minyak
(A/M) dan emulsi minyak terdispersi dalam air (M/A). sebagai pengemulsi
dapat digunakan surfaktan anionik, kationik dan non anionik. Untuk krim tipe
2.2.1. Komponen
1. Zat aktif
2. Emulgator
berbeda jenis dapat menyatu, misalnya lemak atau minyak dengan air
9
(surfactant). Contoh emulgator yaitu lilin lebah, lanolin,alcohol atau
3. Stabilizer
kosmetik tersebut dapat lebih lama lestari baik dalam warna, bau dan
bentuk fisik.
4. Netraliser
5. Polymer (Carbomer)
bubuk halus, sering digunakan sebagai gel dalam kosmetik dan produk
menjaga emulsi.
6. Preservative
10
lain. Jenis pengawet kimia efeknya pada kulit seringkali tidak
7. Humectant
dalam air, menjaga kulit tetap halus dan lembut dan akan
8. Pewangi
11
9. Solvent
pelarut seperti air, alkohol, eter, dan minyak. Bahan yang dilarutkan
dalam zat pelarut terdiri atas tiga bentuk yaitu padat (garam), cair
Untuk membuat krim selain dibutuhkan bahan aktif atau zat khasiat
Metode pembuatan krim atau pembuatan salep dari tipe emulsi secara
komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin
dicairkan bersama di penangas air pada temperatur sekitar 70° sampai 75°
C.
Sementara itu, semua larutan berair yang tahan panas, komponen yang
larut dalam air, yang dibuat dalam sejumlah air yang dimurnikan,
12
pengadukan mekanik) kedalam campuran berlemak yang cair, temperatur
mengental.
2.2.3. Evaluasi
1. Uji Organoleptis
2. Uji Homogenitas
pada saat proses pembuatan krim bahan aktif obat dengan bahan
Dispersi yang seragam dari obat yang tidak larut dalam basis maupun
13
terhadap gaya gesek yang timbul akibat pemindahan produk, maupun
3. Uji pH
Sejumlah kecil zat warna yang larut dalam air (misal Methylen
Blue atau Briliant Blue FCF) ditaburkan pada permukaan emulsi. Jika
air sebagai dase luar (emulsi tipe o/w), maka zat warna tersebut akan
5. Uji Sensitivitas
Kulit dioleskan sampel, bila terjadi reaksi pada kulit seperti iritasi,
6. Test Iritasi :
Test dilakukan dengan teknik Patch Test pada kulit kelinci yang
dicukur.
14
Bahan yang akan dites diletakkan pada bahan berbentuk segiempat
bahan yang akan dites tetap di posisi semula dan mencegah bahan
timbang wadah.
bagian-bagiannya.
wadah.
Bobot bersih + isi dan wadah tidak kurang dari bobot yang tertera
pada etiket dan tidak satu pun wadah yang bobot bersih isinya
kurang dari 90% dan bobot yang tertera pada etiket untuk bobot ≤
60 g dan tidak kurang dari 95% dari bobot yang tertera pada etiket.
Untuk bobot lebih besar dari 60 g dan lebih dari 150 g. Jika
8. Uji Stabilitas
15
Tujuan pemeriksaan kestabilan obat adalah untuk menjamin bahwa
distribusi partikel dari globul fasa dalam selama life time produk.
fisiknya).
cukup.
16
9. Uji Sifat Aliran (Viskositas)
tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Viskositas dapat
tradisional. Prosedur
1. Homogenisasi sampel
2. Pengenceran
17
dengan cara yang sama hingga diperoleh suspensi dengan
3. Inokulasi dan Inkubasi
pengencer tanpa sampel dan media agar, pada cawan yang lain
Prosedur
1. Homogenisasi sampel
18
Dilakukan dengan cara prosedur homogenisasi sampel sesuai
2. Pengenceran
syarat SNI).
3. Inokulasi dan Inkubasi
19
filamen, sehingga penampakan umumnya seperti benang-
2.2.4. Karakteristik
1. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari
dalam kamar.
2. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk
memiliki kriteria :
20
5. Bebas partikulat keras dan tajam.
Kelebihan :
beracun
Kekurangan :
keadaan panas
21
3. Mudah kering danmudah rusak khususnya tipe W/O karena
secara berlebihan.
Foot cream merupakan krim yang dibuat khusus untuk perawatan kaki.
Pada umumnya fungsi utama foot cream adalah untuk mengobati pecah-pecah
pada kaki dan kasar karena kekeringan. Foot krim bekerja melembabkan dan
menstabilkan kembali kelembaban kulit kaki yang kering, sehingga kulit dapat
Tumit kaki yang pecah-pecah atau retak dan terasa kasar apabila diraba
disebabkan ada 2 fakor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal
sel-sel baru yang masih segar dan sehat. Gangguan hormonal dipengaruhi
oleh gaya hidup yang tidak sehat dan seringnya mengkonsumsi makanan
tidak aman dari bahan pengawet dan kimiawi. Dengan demikian tubuh
menjadi rentanakan berbagai masalah kesehatan kulit kaki seperti kaki pecah-
Faktor eksternal
22
Lingkungan disekitar kita juga mempengaruhi kesehatan kaki seperti
perubahan cuaca yang akhir-akhir ini begitu ekstrim. Kulit kaki yang
terlindungi bisa menjadi kering dengan cepat. Faktor lainnya adalah karena
sering terkena sabun atau deterjen ketika mencuci. Kandungan coastic soda
membuat kaki terasa panas dan terbakar sehingga merusak sel-sel kaki.
tetapi kontak dengan kaki yang terlalu sering,mengakibatkan sel kulit menjadi
yang sehat
23
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) lebih dikenal sebagai tanaman hias
dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetika, baik
secara langsung dalam keadaan segar atau diolah oleh perusahaan dan
keluarga liliaceae yang memiliki sekitar 200 spesies. Dikenal tiga spesies
lidah buaya yakni Aloe sorocortin yang berasal dari Zanzibar (Zanzibar
aloe), Aloe barbadansis miller dan Aloe vulgaris. Pada mumnya banyak
vera linn. Aloe vera, merupakan bahan alami yang memiliki banyak
1. Flavonoid
Flavanoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar dan
tersusun dari dua cincin aromatis yang terdiri dari 15 atom karbon,
dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propana (C3)
2. Tanin
24
Tanin merupakan senyawa organik yang terdiri dari campuran senyawa
bagian yang spesifik tanaman seperti daun, buah, akar dan batang. Tanin
berwarna coklat kuning yang larut dalam organik yang polar. Tanin
3. Saponin
aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Tipe saponin ini memiliki efek
25
sapogenin. Ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat
4. Polifenol
radikal bebas dari rusaknya ion ion logam. Kelompok tersebut sangat
mudah larut dalam air dan lemak serta dapat bereaksi dengan vitamin C
dan E
5. Steroid
menjadi substrat awal bagi vitamin yang larut dalam lemak, dan hormon
26
Tumbuhan yang secara empiris biasa digunakan dalam perawatan kaki
penyejuk kulit
Asam Stearat
Asam stearat, atau asam oktadekanoat, adalah asam lemak jenuh yang
mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat
diproses antara lemak hewan dengan air pada suhu dan tekanan tinggi.
Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati. larut dalam
etanol dan propilen glikol, tidak larut dalam air, memiliki Konsentrasi 1–
karet. Titik lebur asam stearat 69.6 °C dan titik didihnya 361 °C. Reduksi
kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku surfaktan, metil ester,
27
Adeps lanae adalah Cholestolesters yang dibersihkan dari bulu domba
bentuk yang menyerupai salep, mempunyai bau khas, Tidak larut dalam air,
dapat bercampur dengan air lebih kurang 2 kali beratnya, agak sukar larut
dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter
Triethanolamine
Parafinum liquiduidum
yang diperoleh dengan penyulingan. Zat cair yang mengandung minyak, tak
berbau dan tidak berwarna, hernih, tidak berflouresensi. Berat jenis tidak
lebih rendah dari 0,87 – 0,88 (selisih 0,0006 untuk 1°). Titik didih tidak
mendidih dan dikocok, maka zat cair yang mengandung spiritus itu setelah
reaksinya adalah netral. Parafin liquid dipanaskan pada suhu 60° dengan
campuran yang volumenya sama dari 1 bagian air dan 1 bagian asam sulfat
28
maka kedua lapisannya masing – masing tidak boleh mendapat warna.
Virgin coconut oil atau VCO adalah minyak yang dihasilkan dari buah
kelapa segar. Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO dihasilkan tidak
melalui penambahan bahan kimia atau pun proses melibatkan panas yang
tinggi. Selain warna dan rasa yang berbeda, VCO mempunyai asam lemak
Menurut Setiaji (2005), bahwa VCO yang berkualitas tidak mudah tengik
oksidasi tidak mudah terjadi, akan tetapi bila kualitas VCO rendah,
ketengikan akan terjadi lebih awal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh
lemak yang berada dalam VCO. Secara fisik, VCO harus berwarna jernih
lain. Apabila di dalam VCO masih terdapat kandungan air, biasanya akan
Nipagin
29
Kelarutannya dalam etanol 1:2, gliserin 1:60, air 1:400
Aquadest
Aquadest ini merupakan H2O murni, Karena sifatnya yang murni ini,
penelitian.
30
BAB III
METODOLOGI
Bahan F1 F2 F3 F4 Kegunaan
Ekstrak Lidah Buaya 15 % Zat aktif ( pelembut )
Ekstrak Delima 2% Zat aktif(penegerasi kulit)
Ekstrak etanol daun 10% Zat aktif (antimikroba)
kirinyuh
Ekstrak singkong 4% Zat aktif (epitelisasi kulit)
Isopropyl miristat 5,8% Emolien
Aquadest Ad Ad Ad Ad Pelarut
100 100 100 100
31
3.2. Formula Kelompok
kulit
antijamur
kulitnya.
32
4. Daging (gel) lidah buaya kemudian dibilas beberapa kali dengan air
yang mengalir.
5. Gel lidah buaya segera di blender dan hasilnya yang berupa ekstrak
kasar disaring.
menit.
kotoran
33
c. Fase air yaitu Trietanolamin dan akuades, dipanaskan di atas hot plate
e. Krim dibuat dengan cara: dituangkan ekstrak lidah buaya dan ekstrak
34
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1. Formula 1
Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak lidah buaya yang berfungsi
untuk untuk pelembut dan pelembap kulit, pembersih kulit, serta sumber
vitamin bagi kulit. Dasar krim yang digunakan adalah asam stearat,
4.1.2. Formula 2
miristat, tween 60, span 60 dan gliserin. Menghasilkan krim yang stabil
4.1.3. Formula 3
35
Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak etanol daun kirinyuh yang
4.1.4. Formula 4
zat karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin C, protein, zat besi dan vitamin
Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak lidah buaya dan ekstrak daun
pelembap kulit, pembersih kulit, serta sumber vitamin bagi kulit. Dasar
krim yang digunakan adalah asam stearat, trietinolamin, adeps lanae dan
paraffin liquid serta penambahan virgin coconut oil yang berguna sebagai
penyerapan serta memberi tekstur yang lembut dan halus pada kulit.
36
4.2. Kelebihan Formula Kelompok
Zat aktif yang digunakan ganda yaitu ekstrak lidah buaya dan ekstrak
yang pecah-pecah. Dan lidah buaya untuk pelembab kulit dan pelembut.
Penambahan virgin coconut oil juga menjaga sediaan cream lebih stabil
37
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Foot cream merupakan krim yang dibuat khusus untuk perawatan kaki. Pada
umumnya fungsi utama foot cream adalah untuk mengobati pecah-pecah pada
kaki dan kasar karena kekeringan. Foot krim bekerja melembabkan dan
menstabilkan kembali kelembaban kulit kaki yang kering, sehingga kulit dapat
Karakteristik foot cream secara umum antara lain :Mudah dioleskan merata
pada kulit, Mudah dicuci besih dari daerah lekatan, Tidak berbau tengik., Bebas
partikulat keras dan tajam., Tidak mengiritasi kulit, Dalam penyimpanan, harus
memiliki sifat sebagai berikut : Harus tetap homogen dan stabil, Tidak berbau
Komponen foot cream antara lain terdiri atas zat aktif, emulgator, stabilizer,
lidah buaya, virgin coconut oil, asam stearat, parrafin liquidum, trietanolamin,
ekstrak lidah buaya dan ekstrak daun pegagan yang memberikan aktivitas ganda
yaitu daun pegagan berfungsi untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit seperti
kulit kaki yang pecah-pecah. Dan lidah buaya untuk pelembab kulit dan
38
pelembut. Penambahan virgin coconut oil sebagai mempercepat penyerapan
pada kulit dan penambah efek kelembutan yang diberikan pada kulit.
Penambahan virgin coconut oil juga menjaga sediaan cream lebih stabil dan
tahan lama
Evaluasi yang dilakukan pada foot cream adalah Uji Organoleptis, Uji
Homogenitas, Uji pH, Test Type Emulsi, Uji Sensitivitas, Test Iritasi, Uji Isi
5.2. Saran
Biasanya komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin
39
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi, dkk. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Armstrong, N.A., and James, K.C., 1996, Pharmaceutical Experimental Design and
Falles,R. 2013. Formulasi Krim Penyembuh Luka Terinfeksi Ekstrak daun Tapak
Hanny,S. 2013. Krim Kulit Buah Durian Sebagai Obat Herbal Pengobatan
Edition.
40
Kibbe, A. H., 2006, Povidone in : Rowe, R. C., Sheskey, P. J., and Owen, S. C.,
Lucida, Henny.dkk., 2003, Uji Daya Peningkat Penetrasi Virgin Coconut Oil (VCO)
41