Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM V

FORMULASI DAN UJI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK TEMU KUNCI

A. Tujuan
Mahasiswa dapat membuat sediaan sabun cair dari ekstrak temu kunci dan dapat
mengevaluasi sediaan sabun cair.
B. Dasar Teori
Rimpang temu kunci banyak terdapat di Indonesia dan sangat mudah untuk dikembangkan di
samping itu juga tanaman temu kunci mempunyai khasiat untuk memperbaiki gangguan
pencernaan, karminativa, obat batuk kering, dan merangsang keluarnya air seni, juga bersifat
analgetika dan mengobati radang pada indung telur (Gunawan et al.,1980). Kandungan kimia
temu kunci antara lain minyak atsiri, damar, zat pati, saponin, flavonoid, pinostrolerin dan
alipinetin. Minyak atsiri temu kunci mengandung kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen
(Anonim, 2002).
Sabun cair adalah sediaan berbentuk cair yang ditujukan untuk membersihkan kulit, dibuat
dari bahan dasar sabun yang ditambahkan surfaktan, pengawet, penstabil busa, pewangi dan
pewarna yang diperbolehkan, dan dapat digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada
kulit (SNI, 1996). Sabun cair memiliki bentuk yang menarik dan lebih praktis dibandingkan
sabun dalam bentuk padatan. Sabun antiseptik yang beredar di pasaran apabila sering digunakan
dalam rentang waktu yang lama dapat menyebabkan efek samping dan iritasi kulit (Sharma et al.,
2016).
C. Alat dan bahan
1. Alat
- Mortir dan stemper
- Timbangan
- Gelas ukur
- Waterbath
- Cawan porselen
- Batang pengaduk
- Kaca arloji
- Viskometer
- Kertas perkamen
- pH meter
2. Bahan
- Ekstrak temu kunci
- Etanol 96%
- Minyak jarak
- Minyak zaitun
- Minyak kelapa
- KOH
- HPMC
- Asam stearat
- Gliserin
- Aquadest
D. Formulasi Sediaan Sabun Cair
R/ Ekstrak temu kunci 10 gram
Minyak jarak 10 gram
Minyak zaitun 15 gram
Minyak kelapa 10 gram
KOH 5, 15 gram
HPMC 3 gram
Asam stearat 2 gram
Gliserin 18, 75 gram
Aquadest ad 100
E. Perhitungan Penimbangan Obat
a. Ekstrak temu kunci = 10 gram
b. Minyak jarak = 10 gram
c. Minyak zaitun = 15 gram
d. Minyak kelapa = 10 gram
e. KOH = 5, 15 gram
f. HPMC = 3 gram
g. Asam stearat = 2 gram
h. Gliserin = 18, 75 gram
i. Aquadest ad 100
F. Cara Kerja
1. Pembuatan ekstrak temu kunci

250 mg serbuk temu kunci


- Ditambahkan etanol 96%
- Diaduk
- Didiamkan 1 x 24 jam
- Disaring
- Diuapkan diatas waterbath

HASIL
2. Pembuatan sediaan sabun cair ekstrak temu kunci
Timbang semua bahan

- Dimasukkan minyak jarak, minyak zaitun, dan minyak kelapa. Aduk ad


homogen
- Dimasukkan larutan KOH sedikit demi sedikit dengan suhu 60-70℃ hingga
terbentuk pasta.
- Dimasukkan asam stearat yang sudah dilelehkan, aduk ad homogen
- Ditambahkan HPMC yang sudah dikembangkan dalam aquasdest panas ad
homogen
- Dimasukkan gliserin dan ekstrak temu kunci, aduk ad homogen

HASIL
3. Uji evaluasi sediaan sabun cair ekstrak temu kunci
a. Uji organoleptik

Sediaan sabun cair


- Dilakukan pengamatan organoleptik yang meliputi perubahan bentuk, warna,
dan aroma

HASIL
b. Uji pH
Sediaan sabun cair
- Dicelupkan pH stik
- Diamati pH sediaan sabun cair
- pH sediaan harus sesuai dengan pH kulit antara 4,5 – 6,5 (Ismail, 2013)

HASIL
c. Uji busa

1 mL sediaan sabun cair


- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
- Ditambahkan aquadest sampai 10 mL
- Dikocok dengan membolak-balikkan tabung reaksi, lalu diukur tinggi busa yang
dihasilkan
- Didiamkan selama 5 menit
- Diukur lagi tinggi busa yang dihasilkan setelah 5 menit

HASIL

d. Uji homogenitas

Sediaan sabun cair


- Dioleskan pada kaca arloji
- Kemudian struktur diamati ada atau tidaknya partikel yang belum tercampur

HASIL
e. Uji viskositas
- Sediaan sabun cair

- Diukur viskositasnya menggunakan alat viskometer brookfield digital spindle


- Dicatat viskositas yang terbaca pada layar monitor alat viskometer

HASIL

Anda mungkin juga menyukai