Anda di halaman 1dari 17

Nama : Dhea Limanda

NIM : I1022161041
Mata Kuliah : Kosmetologi
Dosen Pengampu : Dr. Liza Pratiwi, M.Sc., Apt.
Lotion minyak
kayu manis

Bau Kaki Staphylococcus Minyak Kayu Manis


epidermidis bacteria Meningkatkan
penerimaan dan
Minyak Atsiri kenyamanan 
Asam Isovalerat Mereduksi bau kaki
• Untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak kayu manis
terhadap staphylococcus epidermidis penyebab bau kaki yang
tidak dapat diterima.

• Strategi apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya


penetrasi minyak kayu manis ?
• Bagaimana solusi untuk menghilangkan bau kaki akibat bakteri
staphylococcus epidermidis ?
Identifikasi dan verifikasi minyak kayu manis
Pengamatan Penentuan Penentuan Bobot
Organoleptik Indeks Bias Jenis
 Bentuk, warna, Handrefactometer  Piknometer
dan bau.
Uji aktivitas antibakteri minyak kayu manis terhadap Staphylococcus epidermidis dengan
metode difusi sumuran
Diinokulasi sebanyak 1 mL suspensi
staphylococcus epidermidis yang
setara dengan Mac Farland 0,5

Biarkan memadat

Buat 10 sumuran
9 sumuran  Minyak kayu manis
dengan konsentrasi 2,5; 5; 10; 15; 20; Inkubasi selama 24 jam didalam
25; 50; 75; dan 100 % (v/v) inkubator pada suhu 37ºC
1 sumuran  Kontrol pelarut (etanol
96%)

Amati zona hambat


Formulasi lotion minyak kayu manis
Formulasi lotion minyak kayu manis
• Bahan A dipanaskan (hotplate) hingga suhu 80ºC meleleh semua dan mencapai
suhu 70ºC
• Masukkan setil alkohol ke dalam lelehan asam stearat dan diaduk hingga homogen
Fase • BHT + VCO  aduk hingga homogen
• Campuran BHT+VCO ditambahkan kedalam campuran alkohol+asam stearat Fase minyak
Minyak

• Bagian B dipanaskan pada hotplate hingga suhu 80ºC


• TEA dimasukkan kedalam aquadest dan diaduk  homogen
• Nipagin ditambahkan dalam gliserin  aduk homogen
• Campuran gliserin+TEA ditambahkan ke dalam campuran aquadest+TEA , aduk hingga
Fase Air homogen  Fase air

• Fase air + fase minyak dengan suhu pencampuran 80ºC diatas waterbath  aduk
menggunakan mixer (200 rpm) selama 10 menit  mencapai suhu kamar
• Ditambahkan minyak kayu manis dan dicampur sampai homogen
Uji sifat fisik lotion minyak kayu manis
Pengukuran pH menggunakan pH
Pengukuran daya sebar
stick langsung setelah lotion dibuat
Lotion minyak kayu manis
ditimbang seberat 1 gram 
Pengukuran viskositas (viscotester diletakkan di tengah kaca bulat
Rion seri VT 04)  lotion minyak berskala dan diletakkan kaca
kayu manis dimasukkan kedalam bulat lain dan pemberat 150 g di
cup dan dipasang pada portable atasnya, kemudian didiamkan
viscotester, kemudian viskositas selama 1 menit  penyebaran
lotion minyak kayu putih diketahui berupa diameter (penggaris) 
mengamati gerakan jarum dicatat
penunjuk viskositas.
Uji aktivitas antibakteri lotion minyak kayu manis terhadap Staphylococcus epidermidis
dengan metode difusi sumuran
Diinokulasi 1 mL suspensi Staphylococcus epidermidis yang setara dengan
Mac Farland 0,5 ke dalam media MHA steril  biarkan memadat

Dibuat 5 buah sumuran


• 3 sumuran masing-masing diisi lotion minyak kayu manis [12; 18; dan
24% (b/b)]
• 1 sumuran diisi kontrol basis
• 1 sumuran diisi kontrol positif (lotion klindamisin 2%)

Diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator pada suhu 37ºC amati


zona hambat
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa lotion minyak kayu
manis memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus
epidermidis dengan level sangat kuat sehingga potensial untuk
dikembangkan sebagai sediaan anti bakteri topikal.
Aktivitas antibakteri minyak kayu manis tidak berbeda setelah
diformulasikan alam bentuk lotion minyak kayu manis dalam
menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.

Anda mungkin juga menyukai