Offering GHI-W
Kelompok 3
BIOLOGI
November 2017
JUDUL
DASAR TEORI
Tanaman memiliki berbagai macam kegunaan bagi manusia, salah satu kegunaan tersebut
dibeberapa tanaman memiliki kandungan minyak. Minyak terdiri dari minyak lemak dan minyak
atsiri. Minyak lemak dihasilkan contohnya minyak kelapa, minyak sawit, kedelai, kacang tanah,
zaitun, wijen, buah matahari. Beberapa jenis tanaman penglrasil minyak atsiri potensial di
lndonesia diantaranya adalah kayu manis (Cinnamom sp), nilam (Pogostemon sp), jahe dan
pala. Minyak pada umumnya memiliki berat jenis yang lebih rendah dari air sehingga dapat
dipisahkan dari air. Pembuatan minyak pada umumnya dilakukan dengan cara pressing,
fermentasi, pemanasan, pemisahan berdasarkan titik beku air dan minyak.
Minyak merupakan ester dari asam lemak dan gliserol. Asam lemak terdiri dari gugus
karboksil yang bersifat hidrofilik dan rantai karbon yang panjang, pendek, atau sedang bila
ditinjau dari panjang rantai karbonnya, rantai karbon bersifat hidrofobik (Kartini, 2011). Minyak
lemak adalah trigliserida yang berasal dari hewan ataupun tumbuhan (Poedjiadi, 2005). Minyak
atsiri dikenal juga dengan nama minyak eteris atau minyak terbang (ethereal oil, volatile oil)
dihasilkan oleh tumbuhan (Pratama,2016). Minyak tersebut mudah menguap pada suhu kamar
tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau
tumbuhan penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air
(Ketaren, 1985)
TUJUAN
Alat
CARA KERJA
Tutup tabung reaksi dengan plastik dan rapatkan tutup dengan karet
gelang
Masukan kedalam frezzer hingga memisah hingga menjadi dua lapisan, cek
agar tidak sampai membeku. Mengambil lapisan teratas dengan
menggunakan sendok, tampung pada mangkuk plastic, kemudain blender
hingga tercampur. Tuang campuran dalam tabung sentrifuge. Lakukan
sentrifuge dengan kecepatan tinggi selama lima menit hingga memisah
antara lapisan minyak dan air /protein. Lapisan minyak diambil dan
dikumpulkan
ANALISIS DATA
Reaksi saponifikasi
Pada uji kandungan minyak atsiri diatas dapat diperoleh data sebagai berikut
pada ekstrak, bunga mawar didapatkan warna coklat muda dengan indikasi bau
sedang setelah dipanaskan, bunga melati kuning dengan indikasi bau menyengat
setelah dipanaskan, bunga kantil coklat dengan indikasi bau menyengat setelah
dipanaskan, daun sikat botol hijau dengan indikasi bau menyengat setelah
dipanaskan, kayu manis coklat dengan indikasi bau sedang setelah dipanaskan, biji
kedelai kuning dengan indikasi bau lemah setelah dipanaskan, pulosari coklat dengan
indikasi bau sedang setelah dipanaskan dan kacang tanah berwarna putih dengan
indikasi bau sedang setelah dipanaskan. Setelah pengujian bahwa pada bunga mawar,
melati, kantil, sikat botol, kayu manis dan puosari terdapat minyak atsiri, sedangkan
minyak lemak terdapat pada biji kedelai dan kacang tanah.
PEMBAHASAN
Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak dicampur
dengan alkai yang menghasilkan sabun dan gliserol. Prinsip dalam proses ini yaitu
lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Proses
pencampuran antara minyak dan alkali kemudian akan membentuk suatu cairan yang
mengental, yang disebut trace.pada campuran tersebut ditambahkan gara NaCl
sebagai sabun padat yang memisahkan dari gliserol (Gebelin,2005) Pada bahan uji
minyak kayu putih setelah ditambahkan NaOH 1 memiliki warna yang awalnya
bening menadi putih keruh lalu setelah ditambahkan 3 tetes minyak lagi berubah
menjadi kekuningan 2 lapis. Sedngka pada minyak goring sebelum diberi perlakuan
memiliki warna kuning keemasan, tapi setelah diberi 4 tetes NaOH 1, minyak
tersebut memiliki warna kuning pudar setelah itu diberikan kembali 3 tetes minyak
goreng hasil warna yang terdapat berubah menjadi putih susu. Kejadian pada minyak
goreng ini terjadi karena ikatan antara hidrokarbon dengan basa NaOH akan
terbentuk sabun dan gliserol (Poedjiadi, 2005). Terdapatnya perbedaan warna antara
minyak goring dan kayu putih karena dipengaruhi oleh trigliserida dengan asam
lemak yang rantai C-nya pendek, akan didapat bilangan penyabunan yang lebih tinggi
dari pada asam lemak dengan rantai C panjang
Pada melati dengan warna kuning menghasilkan minyak atsiri dengan bau
yang menyengat.. Kantil dengan warna coklat menghasilkan minyak atsiri dengan
bau menyengat. Bunga bunga kantil mengandung 0,2 % minyak atsiri yang diperoleh
dengan penyulingan (Syamsiah, 2014). Begitupun dengan Daun Sikat Botol dengan
warna hijaunya menghasilkan minyak atsiri dengan bau menyengat. Hal ini karena
aroma yang dihasilkan sesuai dengan aroma yang dihasilkan dari tanaman
penghasilnya dan dan umumnya larut dalam pelarut organik tetapi tidak larut dalam
air (Rusli, 2010). Pada kayu manis menghasilkan dengan warna coklat menghasilkan
minyak atsiri berbau sedang, biji kedelai dengan warna kuning menghasilkan minyak
lemak dengan bau yang lemah. Selanjutnya, pada pulosari dengan warna coklat
menghasilkan minyak atsiri berbau sedang, dan pada kacang tanah menghasilkan
minyak lemak dengan bau yang sedang. Untuk bau yang lemah dikarenakan
kandungan atsir yang mudah atau cepat hilang oleh suhu kamar.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat minyak kelapa
murni (VOC), diantaranya adalah dengan cara pemanasan. Pada praktikum ini, proses
proses pembuatan minyak bahan 1 kelapa yang belum diparut. Proses pemarutan
dilakukan secara manual setelah kelapa sudah terparut, dilakukan metode
penyaringan agar mendapatkan santan yang tersimpan dalm kelapa dengan cara
mencampur dengan 250 air matang dan memeras pada baskom. Santan merupakan
campuran antara molekul air, minyak dan protein. Protein dalam santan berfungsi
sebagai pengemulsi. Volume santan yang di dapatkan dari pemerasan tersebut sebesar
250 ml. Selanjutnya, santan yang sudah terkumpul tersebut di panaskan di atas wajan
dengan menggunakan api sedang agar tidak merusak kandungan nutrisi pada santan
yang menyehatkan. Selama pemanasan santan diaduk secara terus menerus agar
panas yang dihantarkan merata serta tidak mengalami kegosongan pada santan.
Pemanasan lapisan molekul protein bagian dalam yang bersifat hidrofob akan
keluar,sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofil akan terlipat kedalam sehingga
emulsi santan akan terpecah. Seperti yang terpaparkan di dasar teori bahwa Minyak
merupakan ester dari asam lemak dan gliserol. Asam lemak terdiri dari gugus
karboksil yang bersifat hidrofilik dan rantai karbon yang panjang, pendek, atau
sedang bila ditinjau dari panjang rantai karbonnya, rantai karbon bersifat hidrofobik
(Kartini, 2011). Terpecahnya protein tersebut karena mengalami koagulasi lalu akan
mengalami pengendapan, sehingga minyak dan air akan terpisah. Setelah minyak dan
air terpisah, minyak disaring menggunakan kain saring atau dituangkan dengan hati-
hati agar endapan tidak ikut tercampur kembali, sehingga mendapatkan minyak
kelapa murni yang berwarna bening. Setalah mendapatkan minyak murni, volume
yang didapatkan adalh 50 ml. Berkurangnya nilai volume ini dikarenakan terdapat
penguapan dan koagulasi pada santan. Seperti yang dijelaskan pada dasar teori yang
dikemukaan oleh Ketaren (1985), bahwa minyak mudah menguap baik. Jadi
penguapan minyak yang terdapat pada santan terjadi karena adanya pemanasan.
Pada uji Pembuatan minyak kelapa ala herba bagoes, pertama yang
dilakukan sama halnya seperti pembuatan minyak kelapa dengan cara pemanasan
yakni, 1 kelapa tua diparut dan di tambahkan air matang sebanyak 250 dan diperas
untuk mendapatkan santannya. Volume pada uji santan setelah diperas mendapatkan
sebanyak 450 ml. Namun santan yang didapatkan tidak lagi dipanaskan, melainkan
di masukkan pada kedalam frezzer untuk menghasilkan dua lapisan serta melakukan
pengecekkan agar tidak sampai membeku. Setelah mengalami pemisahan, lapisan
santan yang paling atas diambil menggunakan sendok dan di masukkan kedalam
mangkuk plastik kemudian diblender hingga tercampur. Setelah homogeny santan
tersebut di sentrifuge dengan kecepatan tinggi selama lima menit hingga memisah
antara lapisan minyak dan air /protein. Volume setelah sentrifuge mendapatkan 100
ml minyak cair. Herba bagoes merupakan metode pendinginan, jadi santan yang
didinginkan dan terdapat dua lapisan tersebut dikarenakan minyak yang ada pada
santan akan membeku lebih cepat dibandingkan air, sehingga akan membentuk dua
lapisan. Atau dengan kaya lain minyak akan menggumpal lebih awal dan selanjutnya
dapat dipisahkan dengan komponen air. Didukung dengan pernyataan Ketaren(1985),
bahwa umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air Dengan cara
sentrifugasi merupakan metode untuk memisahkan minyak air, sehingga minyak yang
didapatkan sudah tidak tercampur air (minyak murni).
KESIMPULAN
1. Dalam uji coba diatas dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri dan minyak lemak
bisa dibedakan melalui aroma. Minyak atsiri mempunyai bau yang cepat hilang
setelah dipanaskan sedangkan minyak lemak mempunyai bau yang lebih tahan
lama. Kacang kedelai dan kacang tanah mengandung minyak lemak sedangkan
bunga mawar, melati, kantil, kayu manis, sikat botol dan pulosari merupakan
minyak atsiri
2. Pembuatan minyak kelapa yang dilakukan pada uji pembuatan minyak kelapa di
praktikum kali ini ada 2 macam. Yang pertama dengan pemanasan dan yang kedua
dengan teknik herba bagoes (pendinginan). Pada praktikum ini teknik dengan
herba bagoes mempunyai hasil yang lebih banyak dari pada teknik pemanasan.
pemanasan dari 250 ml diperoleh 50 ml (5 ml menghasilkan 1 ml) sedangkan pada
teknik herba bagoes 450 ml diperoleh 100 ml (4,5 ml menghasilkan 1 ml)
DAFTAR RUJUKAN
Ketaren, S., 1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, Balai Pustaka, Jakarta, h. 44-
47, 62-64
Lutony, T.L dan Rahmayati, 2002. Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri.
Jakarta: Penerbit Swadaya. Hal. 23-24, 31-33.
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta. UI
Press