FARMAKOGNOSI
Percobaan 4
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Firman Wicaksana
NIM : 1908010060
Asisten Praktikum : Vidya Atikasari
Uji Khusus
Penetapan jarak lebur
Uji ini bertujuan untuk mengetahui titik lebur sampel yang digunakan
Alat:
1. Pipa kapiler
Bahan
1. Cetaceum
2. Adeps lanae
3. Cera alba
Langkah pertama memasukan sampel kedalam pipa kapiler, nyalakan melting point
dengan menekan tombol on, atur suhu yang diinginkan dengan menekan tombol
mode. Atur suhu yang akan digunakan dengan menekan tombol mode, kemudain
angkat melting point sampai sejajar dengan mata, lalu masukkan pipa kapiler yang
berisi sampel, amati suhu yang diperlukan dari mulai sampel meleleh hingga meleleh
smepurna, setelah sampel meleleh sempurna tekan tombol stop dan catat titik
leburnya. Bandingkan titik lebur hasil pengamatan dnegan literatur yang relevan.
Uji sterol dengan libberman burchard
Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya sterol pada sampel
Alat :
1. Pipet tetes
2. Cawan Porselin
Bahan
1. Perekasi liberman burchard
2. Asam asetat glacial
3. Kloroform
4. Oleum cocos
5. H2SO4
6. Adeps Lanae
Masukkan 10 tetes oleum cocos kedalam cawan porselin selanjutnya mengambil
sebanyak 1 ml asam asetat glacial dan dimasukkan kedalam cawan porselin,
tambahkan 2 tetes H2SO4 pekat amati perubahan warna yang terjadi. Hasil positif
apabila terjadi perubahan warna hijau zamrud yang menandakan bahwa adanya sterol
pada sampel.
Uji khusus oleum sesami
Uji ini bertujuan untuk mengamati adanya senyawa sesamol pada oleum sesami
Alat:
1. Tabung reaksi dan rak tabung
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
Bahan
1. Oleum Sesami
2. Sakrosa 10% dalam HCl Pekat
Masukkan sebanyak 2 ml minyak lemak kedalam tabung reaksi, tambahkan beberapa
tetes sakrosa 10% dalam HCl Pekat, kocok, amati perubahan warna yang terjadi.
Hasil positif menunjukkan apabila terjadi perubahan warna merah muda yang berarti
sampel mengandung sesamol.
3. Identifikasi Umum Minyak Lemak, Lemak dan Lilin
Hasil Pengamatan
No. Identifikasi
Ol. Arachidis Ol. Sesami Ol. Cocos Ol. Olivae Ol. Maydis
a. Uji Noda Lemak Terdaat noda Terdapat noda Terdapat noda Terdapat noda Terdapat noda
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
Eter
larut dalam 10 dalam 10 tetes larut dalam 8 dalam 3 tetes eter larut dalam 8
tetes eter eter tetes eter tetes eter
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
P.E.
larut dalam 10 dalam 10 tetes PE larut dalam 5 dalam 4 tetes PE larut dalam 5
tetes PE tetes PE tetes PE
b. Uji Kelarutan
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
Kloroform
larut dalam 9 dalam 9 tetes larut dalam 10 dalam 4 tetes larut dalam 11
tetes Kloroform kloroform tetes Kloroform Kloroform tetes Kloroform
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
Etanol 96%
larut dalam 15 dalam 12 tetes larut dalam 20 dalam 8 tetes larut dalam 27
tetes Etanol 96% Eatnol 96% tetes Etanol 96% Etanol 96% tetes Etanol 96%
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
c. Etanol 96%
larut dalam 10 dalam 16 tetes Air larut dalam 10 dalam 5 tetes Air larut dalam 10
tetes Air tetes Air tetes Air
Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase
Ketika Ketika Ketika Ketika Ketika
ditambahkan air ditambahkan air ditambahkan air ditambahkan air ditambahkan air
Pembentukan Ada endapan Ada endapan Keruh Ada endapan Bening, ada buih
e. CaCl2
Sabun putih
Keruh Ada endapan Ada endapan Keruh Keruh, ada buih
MgSO4
putih
f. Uji Ketidak Jenuhan 6 tetes 4 tetes 8 tetes 6 tetes 5 tetes
4. Identifikasi Khusus Minyak Lemak, Lemak dan Lilin
a. Penetapan Jarak Lebur
Identifikasi Hasil Literatur Keterangan
Cera Alba 63 C
o
FI IV 1995 Masih berada di
Titik lebur 62-640C rentang yang
sesuai
Cetaceum 44oC FI III 1979 Masih berada di
Titik lebur 42-50oC rentang yang
sesuai
Adeps Lanae 40oC Hope edisi 6 2009 Dari kedua
Titik lebur 45-55oC literatur
1. menurut hope
Menurut Sweetman titik lebur lebih
2009 rendah dari
Titik lebur 38-44oC literatutr
2. Menurut
sweetman titik
lebur masih berada
direntang tersebut
Perbedaan yang nyata antara minyak lemak dengan lemak adalah bahwa
minyak lemak berbentuk cair pada suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk
padat. Lilin memiliki kepadatan yang lebih besar daripada lemak dan bersifat
rapuh, hal ini antara lain karena lilin merupakan hidrokarbon rantai panjang.
Antara lain yang
digunakan dalam bidang farmasi antara lain :
1. Minyak lemak: oleum sesame, oleum lini, oleum lecoris aselli, oleum cocos.
2. Lemak : oleum cacao, adeps lanae
3. Lilin : cera alba, cera flava, cetaceum
Langkah yang harus dilakukan dalam uji lemak yaitu mengambil 1 tetes sampel
oleum kemudian di teteskan ke kertas saring dan diamkan sebentar kemudian di
angin-anginkan hingga kering. Hasil positif apabila muncul noda transparan
pada kertas saring. Lalu langkah yang harus dilakukan dalam uji kelarutan yaitu
meneteskan masing masing 1 tetes minyak lemak pada lima tabung reaksi yang
telah diberi tanda, meneteskan aquadest pada salah satu sampel minyak
kemudian amatai berapa banyak aquadest yang diperlukan hingga berapa
banyak aquadest yang dibutuhkan sampai minyak lemak larut, lakukan hal yang
sama terhadap semua pelarut. Selanjutnya lanngkah yang harus dilakukan
dalam uji pembentukan emulsi yaitu mengambil 5 ml aquadest dan dimasukkan
kedalam masing-masing tabng reaksi, kemudian mengambil sebanyak 1 tetes
minyak lemak kedalam tabung reaksi yang berisi 5ml aquadest, kemudian
kocok tabung reaksi apakah terjadi pemisah, selanjutnya teteskan larutan sabun
secukupnya lalu kocok amati perubahan yang terjadi, pembentukan ditandai
dengan tercampurnya antara air dan minyak karena sabun berperan sebagai
emulgator. Langkah yang harus dilakukan dalam uji pembentukan sabun yaitu
mengambil 2 ml NaOH lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu masukkan
1 ml sampel minyak lemak kedalam tabung reaksi berisi NaOH, panaskan
diatas api bunsen hingga mendidih, selanjutnya masukkan 3 ml aquadest
kedalam tabung reaksi, lalu kocok dan amati sabun yang teramati, setelah itu
bagi menjadi 3 bagia yang sama, tabung pertama ditetesi dengan HCl 2N 5
tetes, tabung kedua di teteskan cacl2 dan tabung 3 ditetesi mgso4 sebanyak 5
tetes, kocok dan amati. Uji pembentukan sabun menunjukkan hasil positif
apabila, warna berubah menjadi kuning ketika ditambah HCl, menjadi berbuih
dan keruh apabila ditambah CaCl2, terbentuk endapan putih jika ditambahkan
MgSO4. Lalu langkah yang harus dilakukan dalam uji ketidakjenuhan yaitu
mengambil 4 ml kloroform ditambahkan 4 tetes pereaksi hubl kedalam tabung
reaksi, kemudan vortex hingga membentuk warna merah muda disebut juga
larutan A, masing- masing sampel sebanyak 0,2 ml ditetesi dengan larutan a
hingga terbentuk warna yang stabil. Selanjutnya catat volume larutan A yang
digunakan untuk menghasilkan warna merah yang stabil. Semakin banyak
volume larutan A yang dibutuhkan untuk menghasilkan warna merah yang
stabil maka sampel semakin tidak jenuh.
Lanjut ke uji khusus ada penetapan jarak lebur langkah pertama memasukan
sampel kedalam pipa kapiler, nyalakan melting point dengan menekan tombol
on, atur suhu yang diinginkan dengan menekan tombol mode. Atur suhu yang
akan digunakan dengan menekan tombol mode, kemudain angkat melting point
sampai sejajar dengan mata, lalu masukkan pipa kapiler yang berisi sampel,
amati suhu yang diperlukan dari mulai sampel meleleh hingga meleleh
smepurna, setelah sampel meleleh sempurna tekan tombol stop dan catat titik
leburnya. Bandingkan titik lebur hasil pengamatan dnegan literatur yang
relevan. Selanjutnya langkah untuk uji sterol dengan libberman burchard yaitu
masukkan 10 tetes oleum cocos kedalam cawan porselin selanjutnya
mengambil sebanyak 1 ml asam asetat glacial dan dimasukkan kedalam cawan
porselin, tambahkan 2 tetes H2SO4 pekat amati perubahan warna yang terjadi.
Hasil positif apabila terjadi perubahan warna hijau zamrud yang menandakan
bahwa adanya sterol pada sampel. Yang terakhir langkah untuk uji khusus
oleum sesami yaitu masukkan sebanyak 2 ml minyak lemak kedalam tabung
reaksi, tambahkan beberapa tetes sakrosa 10% dalam HCl Pekat, kocok, amati
perubahan warna yang terjadi. Hasil positif menunjukkan apabila terjadi
perubahan warna merah muda yang berarti sampel mengandung sesamol.
6. Kesimpulan
1. Pada praktikum kali ini yang berjudul identifikasi minyak lemak, lemak dan
lilin yang mempunyai tujuan yaitu setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa
diharapkan mampu mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin baik secara
fisika maupun kimia, terutama bahan yang digunakan dalam bidang farmasi.
2. Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat
diekstraksidengan pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol,
aseton, dankarbondisulfid. Lipid juga merupakan kelompok senyawa beraneka
ragam.
3. Minyak lemak dan lemak diperoleh daritumbuhan maupun hewan
4. Lilin adalah ester dari asam lemak berantai panjang dengan
alcoholmonohidrat.
7. Daftar Pustaka
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional
Edisi 3. Surabaya :Airlangga University.