Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI
Percobaan 4

Identifikasi Minyak Lemak

Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa : Firman Wicaksana
NIM : 1908010060
Asisten Praktikum : Vidya Atikasari

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IV
IDENTIFIKASI MINYAK LEMAK, LEMAK DAN LILIN
1. Identitas Bahan
No. Nama Bahan Tanaman Asal Kandungan Minyak Lemak Khasiat
a. Oleum Arachidis Nama Indonesia : Minyak Kacang Gliserida dari asam oleat, asam Sabun, pembuatan margarin
Nama Ilmiah : Arachis hypogea linoleat, asam hipogeat, asam
Famili : Leguminacae arakhidat
b. Oleum Sesami Nama Indonesia : Minyak wijen Gliserida dari asam oleat, asam Sabun, salep liniment
Nama Ilmiah : Sesamum indicum linoleat, asam stearat, asam palmitat
Famili : Pedaliaceae
c. Oleum Cocos Nama Indonesia : minyak Kelapa Minyak lemak gliserdia, asam oleat Shampo, salep, sabun
Nama Ilmiah : Cocos nucifera dan asam laurat
Famili : Palmae
d. Oleum Olivae Nama Indonesia : Minyak Zaitun Trigliserida dari asam oleat dan asam Pencahar lemah, bahan
Nama Ilmiah : Olea europaea palmitat, gliserida asam linoleat makanan
Famili : Oleaceae
e. Oleum Maydis Nama Indonesia : Minyak jagung Gliserida Zat tambahan, pengganti
Nama Ilmiah : Zea mays minyak lemak bagi pasien yang
Famili : Poaceae tinggi kolesterol
2. Prosedur Identifikasi Minyak Lemak, Lemak dan Lilin
 Uji noda lemak
Uji noda lemak berteujuan untuk mengetahui apakah sampel mengandung
lemak atau tidak, alat yang digunakan ialah pipet tetes dan kertas saring,
bahan yang digunakan ialah oleum arachidis, oleum sesami, oleum cocos,
oleum olive dan oleum maydis.
Langkah pertama yang dilakukan ialah mengambil 1 tetes sampel oleum
kemudian di teteskan ke kertas saring dan diamkan sebentar kemudian di
angin-anginkan hingga kering. Hasil positif apabila muncul noda transparan
pada kertas saring.
 Uji kelarutan
Untuk mengetahui kelarutan dari minyak lemak, alat yang dignakan ialah
tabung reaksi dan rakk tabung, pipet tetes. Bahan yang digunakan sampel
minyak lemak, aquadest, etanol 96%, petroleum eter, eter, dan kloroform
Langkah pertama meneteskan masing masing 1 tetes minyak lemak pada lima
tabung reaksi yang telah diberi tanda, meneteskan aquadest pada salah satu
sampel minyak kemudian amatai berapa banyak aquadest yang diperlukan
hingga berapa banyak aquadest yang dibutuhkan sampai minyak lemak larut,
lakukan hal yang sama terhadap semua pelarut,
 Uji pembentukan emulsi
Uji emulsi bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya emulsi yang terbentuk
antara air dan minyak, alat yag dibutuhkan propipet, pipet ukur, pipet tetes,
rak tabung reaksi dan tabung reaksi. bahan yang digunakan larutan sabun, air
dan sampel minyak. Mengambil 5 ml aquadest dan dimasukkan kedalam
masing-masing tabng reaksi, kemudian mengambil sebanyak 1 tetes minyak
lemak kedalam tabung reaksi yang berisi 5ml aquadest, kemudian kocok
tabung reaksi apakah terjadi pemisah, selanjutnya teteskan larutan sabun
secukupnya lalu kocok amati perubahan yang terjadi, pembentukan ditandai
dengan tercampurnya antara air dan minyak karena sabun berperan sebagai
emulgator.
 Uji pembentukan sabun
Uji pembentukan sabun bertujuan untuk mengamati ada atau tidaknya reaksi
penyabunan pada sampel, alat propipet, pipet ukur, spiritus lamp, tabung
reaksi dan rak tabung reaksi, bahan sampel minyak lemak, cacl2, HCl,
MgSO4, NaOH dan aquadest
Langkah pertama yang dilakukan mengambil 2 ml NaOH lalu dimasukkan
kedalam tabung reaksi, lalu masukkan 1 ml sampel minyak lemak kedalam
tabung reaksi berisi NaOH, panaskan diatas api bunsen hingga mendidih,
selanjutnya masukkan 3 ml aquadest kedalam tabung reaksi, lalu kocok dan
amati sabun yang teramati, setelah itu bagi menjadi 3 bagia yang sama, tabung
pertama ditetesi dengan HCl 2N 5 tetes, tabung kedua di teteskan cacl2 dan
tabung 3 ditetesi mgso4 sebanyak 5 tetes, kocok dan amati. Uji pembentukan
sabun menunjukkan hasil positif apabila, warna berubah menjadi kuning
ketika ditambah HCl, menjadi berbuih dan keruh apabila ditambah CaCl2,
terbentuk endapan putih jika ditambahkan MgSO4
 Uji Ketidakjenuhan
Uji ketidakjenuhan bertujuan untuk mengamati tingkat kejenuhan minyak
lemak. Alat yang digunakan, tabung reaksi dan rak tabung, pipet ukur 2 ml
dan 10 ml, dan propipet cawan porselin. Bahan yang digunakan kloroform,
reaksi hubl, sampel minyak lemak.
Langkah yang dilakukan mengambil 4 ml kloroform ditambahkan 4 tetes
pereaksi hubl kedalam tabung reaksi, kemudan vortex hingga membentuk
warna merah muda disebut juga larutan A, masing- masing sampel sebanyak
0,2 ml ditetesi dengan larutan a hingga terbentuk warna yang stabil.
Selanjutnya catat volume larutan A yang digunakan untuk menghasilkan
warna merah yang stabil. Semakin banyak volume larutan A yang dibutuhkan
untuk menghasilkan warna merah yang stabil maka sampel semakin tidak
jenuh.

Uji Khusus
 Penetapan jarak lebur
Uji ini bertujuan untuk mengetahui titik lebur sampel yang digunakan
Alat:
1. Pipa kapiler
Bahan
1. Cetaceum
2. Adeps lanae
3. Cera alba
Langkah pertama memasukan sampel kedalam pipa kapiler, nyalakan melting point
dengan menekan tombol on, atur suhu yang diinginkan dengan menekan tombol
mode. Atur suhu yang akan digunakan dengan menekan tombol mode, kemudain
angkat melting point sampai sejajar dengan mata, lalu masukkan pipa kapiler yang
berisi sampel, amati suhu yang diperlukan dari mulai sampel meleleh hingga meleleh
smepurna, setelah sampel meleleh sempurna tekan tombol stop dan catat titik
leburnya. Bandingkan titik lebur hasil pengamatan dnegan literatur yang relevan.
 Uji sterol dengan libberman burchard
Uji ini bertujuan untuk mendeteksi adanya sterol pada sampel
Alat :
1. Pipet tetes
2. Cawan Porselin
Bahan
1. Perekasi liberman burchard
2. Asam asetat glacial
3. Kloroform
4. Oleum cocos
5. H2SO4
6. Adeps Lanae
Masukkan 10 tetes oleum cocos kedalam cawan porselin selanjutnya mengambil
sebanyak 1 ml asam asetat glacial dan dimasukkan kedalam cawan porselin,
tambahkan 2 tetes H2SO4 pekat amati perubahan warna yang terjadi. Hasil positif
apabila terjadi perubahan warna hijau zamrud yang menandakan bahwa adanya sterol
pada sampel.
 Uji khusus oleum sesami
Uji ini bertujuan untuk mengamati adanya senyawa sesamol pada oleum sesami
Alat:
1. Tabung reaksi dan rak tabung
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
Bahan
1. Oleum Sesami
2. Sakrosa 10% dalam HCl Pekat
Masukkan sebanyak 2 ml minyak lemak kedalam tabung reaksi, tambahkan beberapa
tetes sakrosa 10% dalam HCl Pekat, kocok, amati perubahan warna yang terjadi.
Hasil positif menunjukkan apabila terjadi perubahan warna merah muda yang berarti
sampel mengandung sesamol.
3. Identifikasi Umum Minyak Lemak, Lemak dan Lilin
Hasil Pengamatan
No. Identifikasi
Ol. Arachidis Ol. Sesami Ol. Cocos Ol. Olivae Ol. Maydis
a. Uji Noda Lemak Terdaat noda Terdapat noda Terdapat noda Terdapat noda Terdapat noda
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
Eter
larut dalam 10 dalam 10 tetes larut dalam 8 dalam 3 tetes eter larut dalam 8
tetes eter eter tetes eter tetes eter
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
P.E.
larut dalam 10 dalam 10 tetes PE larut dalam 5 dalam 4 tetes PE larut dalam 5
tetes PE tetes PE tetes PE
b. Uji Kelarutan
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
Kloroform
larut dalam 9 dalam 9 tetes larut dalam 10 dalam 4 tetes larut dalam 11
tetes Kloroform kloroform tetes Kloroform Kloroform tetes Kloroform
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
Etanol 96%
larut dalam 15 dalam 12 tetes larut dalam 20 dalam 8 tetes larut dalam 27
tetes Etanol 96% Eatnol 96% tetes Etanol 96% Etanol 96% tetes Etanol 96%
1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum 1 tetes oleum
arachidis dapat sesami dapat larut cocos dapat olivedapat larut maydis dapat
c. Etanol 96%
larut dalam 10 dalam 16 tetes Air larut dalam 10 dalam 5 tetes Air larut dalam 10
tetes Air tetes Air tetes Air
Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase Terbentuk 2 fase
Ketika Ketika Ketika Ketika Ketika
ditambahkan air ditambahkan air ditambahkan air ditambahkan air ditambahkan air

Ketika Ketika Ketika Ketika Ketika


ditambahkan ditambahkan ditambahkan ditambahkan ditambahkan
d. Uji Pembentukan Emulsi sabun maka sabun maka sabun maka sabun maka sabun maka
- kedua fase - kedua fase - kedua fase - kedua fase - kedua fase
menyatu menyatu menyatu menyatu menyatu
- terdapat buih - terdapat buih - terdapat buih - terdapat buih - terdapat buih
- campuran keruh - campuran keruh - campuran - campuran keruh - campuran
keruh keruh

HCl Ada endapan Keruh Ada endapan Ada endapan Keruh

Pembentukan Ada endapan Ada endapan Keruh Ada endapan Bening, ada buih
e. CaCl2
Sabun putih
Keruh Ada endapan Ada endapan Keruh Keruh, ada buih
MgSO4
putih
f. Uji Ketidak Jenuhan 6 tetes 4 tetes 8 tetes 6 tetes 5 tetes
4. Identifikasi Khusus Minyak Lemak, Lemak dan Lilin
a. Penetapan Jarak Lebur
Identifikasi Hasil Literatur Keterangan
Cera Alba 63 C
o
FI IV 1995 Masih berada di
Titik lebur 62-640C rentang yang
sesuai
Cetaceum 44oC FI III 1979 Masih berada di
Titik lebur 42-50oC rentang yang
sesuai
Adeps Lanae 40oC Hope edisi 6 2009 Dari kedua
Titik lebur 45-55oC literatur
1. menurut hope
Menurut Sweetman titik lebur lebih
2009 rendah dari
Titik lebur 38-44oC literatutr

2. Menurut
sweetman titik
lebur masih berada
direntang tersebut

b. Uji Adanya Sterol Dengan Reaksi Lieberman Burchard


Identifikasi Hasil Pengamatan Keterangan
Oleum Cocos Berwarna kuning Yang berarti tidak
mengandung sterol
Adeps Lanae Berwarna hijau pudar Mengandung sterol

c. Uji khusus Oleum Sesami


Prosedur Identifikasi HasilPengamatan Keterangan
Masukkan sebanyak 2 ml Sampel terjadi Hasil positif menandakan
minyak lemak kedalam perbuhawan warna bahwa oleum sesami
tabung reaksi, tambahkan merah mengandung sesamol
beberapa tetes sakrosa
10% dalam HCl Pekat,
kocok, amati perubahan
warna yang terjadi
5. Pembahasan
Pada praktikum percobaan keempat kali ini yang berjudul “Identifikasi minyak
lemak, lemak dan lilin” dilakukan secara online dengan melihat video yang
telah disediakan dosen pengampu serta melihat data yang telah disediakan
dengan tujuan yaitu setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan
mampu mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin baik secara fisika
maupun kimia, terutama bahan yang digunakan dalam bidang farmasi.
Lipid berasal dari kata Yunani yang berarti lemak. Secara bahasa
lipidmerupakan lemak, sedangkan kalau dilihat dari stukturnya, lipid
merupakansenyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol dan berbagai
asamkarboksilat rantai panjang. Jadi lemak disusun dari dua jenis molekul yang
lebihkecil yaitu gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang
memilikitiga karbon yang masing-masing mengandung sebuah gugus hidroksil.
Asamlemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18
atomkarbon, panjangnya salah satu ujung asam lemak itu adalah kepala yang
terdiri atassuatu gugus karboksil dan gugus fungsional yang menyebabkan
molekul inidisebut asam lemak, yang berikatan dengan gugus karboksilat itu
adalah hidrokarbon panjang yang disebut ekor (Poedjiadi,2009).
Sifat dari lemak:
a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Minyak dan lemak merupakan campuran dari gliserida-gliserida
berbagaimacam asam-asam lemak. Sedangkan Wax (lilin) merupakan
campuran ester-esterdari alkohol polihidrik kecuali gliserol, dan asam-asam
lemak. (Riawan, 1990).
Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat
diekstraksidengan pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol,
aseton, dankarbondisulfid. Lipid juga merupakan kelompok senyawa beraneka
ragam. Lemak dikenal merupakan salah satu dari senyawa lipid. Adapun yang
termasuk senyawa lipid antara lain kolesterol, steroid, dan terpenoid
(Poedjiadi,2009).
Minyak lemak dan lemak menghasilkan gliserol bila disabunkan
(reaksisaponifikasi) dapat tersabunkan. Lilin merupakan alkohol rantai panjang
sehinggatidak larut dalam air. Pada tanaman, lilin terdapat pada dinding luar
lapisanepidermis, biasannya pada buah dan daun. Minyak lemak dan lemak
diperoleh daritumbuhan maupun hewan. Pemisahan kedua bahan tersebut dapat
dilakukandengan pemerasan secara dingin maupun dengan
pemanasan.(Goldstein. 1996). Lilin adalah ester dari asam lemak berantai
panjang dengan alcoholmonohidrat. Terdapat sebagai pelidung kulit dan bulu,
pelindung daun danbuah,atau sebagai sekresi insekta. Lilin tak larut dalam air.

Perbedaan yang nyata antara minyak lemak dengan lemak adalah bahwa
minyak lemak berbentuk cair pada suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk
padat. Lilin memiliki kepadatan yang lebih besar daripada lemak dan bersifat
rapuh, hal ini antara lain karena lilin merupakan hidrokarbon rantai panjang.
Antara lain yang
digunakan dalam bidang farmasi antara lain :
1. Minyak lemak: oleum sesame, oleum lini, oleum lecoris aselli, oleum cocos.
2. Lemak : oleum cacao, adeps lanae
3. Lilin : cera alba, cera flava, cetaceum

Metabolisme Lemak :Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol


membentuk lemak, danselanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus
atau pembuluh kil menujuke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus
ke pembuluh balik bawahselangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan
adiposa (jaringan lemak). Hal initerjadi apabila masih ada glukosa yang
dipergunakan sebagi sumber energi. Jikadibutuhkan, lemak akan diangkut ke
hati dalam bentuk senyawa lesitin. (Goldstein. 1996). Bahan yang digunakan
pada praktikum kali ini yaitu oleum arachidis, oleum sesami, oleum cocos,
oleum olivae, oleum maydis, cera alba, cetaceum, adeps lanae. Prosedur yang
digunakan pada praktikum kali ini yaitu uji noda lemak, uji kelarutan, uji
pembentukan sabun, uji pembentukan emulsi, uji ketidakjenuhan, uji khusus
yaitu penetapan jarak lebur, uji sterol dengan libberman burchard, uji khusus
oelum sesami.

Langkah yang harus dilakukan dalam uji lemak yaitu mengambil 1 tetes sampel
oleum kemudian di teteskan ke kertas saring dan diamkan sebentar kemudian di
angin-anginkan hingga kering. Hasil positif apabila muncul noda transparan
pada kertas saring. Lalu langkah yang harus dilakukan dalam uji kelarutan yaitu
meneteskan masing masing 1 tetes minyak lemak pada lima tabung reaksi yang
telah diberi tanda, meneteskan aquadest pada salah satu sampel minyak
kemudian amatai berapa banyak aquadest yang diperlukan hingga berapa
banyak aquadest yang dibutuhkan sampai minyak lemak larut, lakukan hal yang
sama terhadap semua pelarut. Selanjutnya lanngkah yang harus dilakukan
dalam uji pembentukan emulsi yaitu mengambil 5 ml aquadest dan dimasukkan
kedalam masing-masing tabng reaksi, kemudian mengambil sebanyak 1 tetes
minyak lemak kedalam tabung reaksi yang berisi 5ml aquadest, kemudian
kocok tabung reaksi apakah terjadi pemisah, selanjutnya teteskan larutan sabun
secukupnya lalu kocok amati perubahan yang terjadi, pembentukan ditandai
dengan tercampurnya antara air dan minyak karena sabun berperan sebagai
emulgator. Langkah yang harus dilakukan dalam uji pembentukan sabun yaitu
mengambil 2 ml NaOH lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi, lalu masukkan
1 ml sampel minyak lemak kedalam tabung reaksi berisi NaOH, panaskan
diatas api bunsen hingga mendidih, selanjutnya masukkan 3 ml aquadest
kedalam tabung reaksi, lalu kocok dan amati sabun yang teramati, setelah itu
bagi menjadi 3 bagia yang sama, tabung pertama ditetesi dengan HCl 2N 5
tetes, tabung kedua di teteskan cacl2 dan tabung 3 ditetesi mgso4 sebanyak 5
tetes, kocok dan amati. Uji pembentukan sabun menunjukkan hasil positif
apabila, warna berubah menjadi kuning ketika ditambah HCl, menjadi berbuih
dan keruh apabila ditambah CaCl2, terbentuk endapan putih jika ditambahkan
MgSO4. Lalu langkah yang harus dilakukan dalam uji ketidakjenuhan yaitu
mengambil 4 ml kloroform ditambahkan 4 tetes pereaksi hubl kedalam tabung
reaksi, kemudan vortex hingga membentuk warna merah muda disebut juga
larutan A, masing- masing sampel sebanyak 0,2 ml ditetesi dengan larutan a
hingga terbentuk warna yang stabil. Selanjutnya catat volume larutan A yang
digunakan untuk menghasilkan warna merah yang stabil. Semakin banyak
volume larutan A yang dibutuhkan untuk menghasilkan warna merah yang
stabil maka sampel semakin tidak jenuh.

Lanjut ke uji khusus ada penetapan jarak lebur langkah pertama memasukan
sampel kedalam pipa kapiler, nyalakan melting point dengan menekan tombol
on, atur suhu yang diinginkan dengan menekan tombol mode. Atur suhu yang
akan digunakan dengan menekan tombol mode, kemudain angkat melting point
sampai sejajar dengan mata, lalu masukkan pipa kapiler yang berisi sampel,
amati suhu yang diperlukan dari mulai sampel meleleh hingga meleleh
smepurna, setelah sampel meleleh sempurna tekan tombol stop dan catat titik
leburnya. Bandingkan titik lebur hasil pengamatan dnegan literatur yang
relevan. Selanjutnya langkah untuk uji sterol dengan libberman burchard yaitu
masukkan 10 tetes oleum cocos kedalam cawan porselin selanjutnya
mengambil sebanyak 1 ml asam asetat glacial dan dimasukkan kedalam cawan
porselin, tambahkan 2 tetes H2SO4 pekat amati perubahan warna yang terjadi.
Hasil positif apabila terjadi perubahan warna hijau zamrud yang menandakan
bahwa adanya sterol pada sampel. Yang terakhir langkah untuk uji khusus
oleum sesami yaitu masukkan sebanyak 2 ml minyak lemak kedalam tabung
reaksi, tambahkan beberapa tetes sakrosa 10% dalam HCl Pekat, kocok, amati
perubahan warna yang terjadi. Hasil positif menunjukkan apabila terjadi
perubahan warna merah muda yang berarti sampel mengandung sesamol.
6. Kesimpulan
1. Pada praktikum kali ini yang berjudul identifikasi minyak lemak, lemak dan
lilin yang mempunyai tujuan yaitu setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa
diharapkan mampu mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin baik secara
fisika maupun kimia, terutama bahan yang digunakan dalam bidang farmasi.
2. Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi dapat
diekstraksidengan pelarut non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol,
aseton, dankarbondisulfid. Lipid juga merupakan kelompok senyawa beraneka
ragam.
3. Minyak lemak dan lemak diperoleh daritumbuhan maupun hewan
4. Lilin adalah ester dari asam lemak berantai panjang dengan
alcoholmonohidrat.

7. Daftar Pustaka
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional
Edisi 3. Surabaya :Airlangga University.

Ketaren, S.1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press.


Jakarta

Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2009. Dasar-dasar


biokimia.Jakarta: Universitas Indonesia

Riawan S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai