Anda di halaman 1dari 15

Laporan Mini Riset

KEWIRAUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Rasita Purba,M.Pd

DISUSUN OLEH:

Nama : Silvia Ananda


Nim : 5183344015

PENDIDIKAN TATA RIAS (Reguler A)


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatNya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan hasil mini riset kewiausahaan, mengangkat 1 permasalahan
yang ada di dalam salon tersebut.

Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan Penulis, semoga bisa menjadi koreksi dimasa mendatang agar lebih baik lagi dari yang
sebelumnya. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada rekan rekan dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini. Semoga mini riset ini bisa memberikan ide sekaligus
pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................................................5
1.3  Rumusan masalah.................................................................................................................5
1.4 Tujuan penelitian....................................................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................6
2.1 Pengertian K3.........................................................................................................................6
2.2 Tujuan K3..............................................................................................................................6
2.3 Syarat-Syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.................................................................7
2.4 Pengenalan Bahaya Pada Area Kerja.....................................................................................8
2.5 Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja   (Unsafe Condition)....................................8
2.6 Apakah Kecelakaan Dapat Dicegah?.....................................................................................8
BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................................................9
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................................9
3.2 Subjek Penelitian....................................................................................................................9
3.3 Tempat dan Waktu.................................................................................................................9
3.4 Teknik pengumpulan Data.....................................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................10
4.1 Keterangan hasil yang diteliti..............................................................................................10
BAB V PENUTUP........................................................................................................................12
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
5.2 Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
LAMPIRAN..................................................................................................................................14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan adalah perilaku dan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu
yang bisa bermanfaat dan memiliki nilau jual. seorang yang memiliki semangat, sikap
perilaku dan kemampuan kewirausahaan disebut dengan wirausaha.

Seseorang yang berani mendirikan usaha adalah orang yang mengerahkan sumber daya.
Upaya untuk memaksimalkan sumberdaya tersebut adanya rancangan, ide, inovasi, proses,
pengendalian dan  tujuan. Peluang usaha sangat banyak tergantung bidang apa yang ingin di
tekuni. Mendirikan usaha juga ada resiko yang perlu di pertimbangkan dengan baik. Kerena
itu akan menjadi ancaman bagi mereka pengusaha.

Seseorang yang memiliki sifat kewirausahaan adalah orang-orang yang berjiwa dagang.
Memiliki kemampuan mengelolah uang dan memutar uang untuk memperbesar usahanya.
Seorang wirausaha juga harus bersifat kreatif dan inovatif yang bisa di tuangkan dalam
memenejemen usahanya.

Dalam rangka membuat tugas mini riset dari mata kuliah kewirausahaan yang rumusan
masalahnya, mengangkat 1 pokok permasalahan yang ada di salon tersebut, saya mengambil
permasalahan tentang kesehatan dan keselamatan pekerja (k3)

Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara serta


tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan
baik fisik, mental maupun sosial yang maksimal, sehingga dapat berproduksi secara
maksimal pula (Dainur,1992).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alatkerja, bahan, dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannyaserta cara-cara melakukan
pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik
barang maupun jasa.Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja, mengingat resiko
bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju dan mutakhir.
Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari,

4
oleh, dan untuk setiap tenaga kerja , dan masyarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah
kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. Tak terduga oleh karena di belakang peristiwa
itu tidak terdapat unsure kesengajaan,lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak
diharapkan oleh karena peristiwakecelakaan disertai kerugian materiil maupun penderitaan
dari yang paling ringansampai kepada yang paling berat dan tidak diinginkan
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian
yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Sekitar
300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah kematian karena
penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat
hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya (Pusat Kesehatan Kerja, 2005).
Salon merupakan salah satu dari sekian salon yang ada didaerah mannuruki. alasan
peneliti mengambil salon ini sebagai tempat penelitian adalah karena : salon ini salon yang
mempunyai banyak pelanggan tetap, salon ini juga merupakan salon yang telah lama berdiri
selain itu lokasi salon dekat dengan tempat tinggal peneliti.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan
suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat
mengakibatkan kecelakaan.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja
Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan

5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan pada perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Manusia perlu memperhatikan pelaksanaan keselamatan kerja
2. Mengerti lingkungan kerja
3. Mengerti tentang hak dan kewajiban karyawan

1.3  Rumusan masalah


a.    Bagaimana tingkat Pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja?
b.    Bagaiman Kondisi lingkungan kerja di salon tersebut?
c.    Bagaimana Fasilitas kesehatan yang diterima oleh pekerja?

1.4 Tujuan penelitian


a.    Untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja di Salon.
b.   Untuk mengetahui Penyakit akibat kerja dan pencegahannya
c.    Untuk mengetahui Fasilitas kesehatan yang diterima oleh pekerja disalon.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian K3
Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara serta
tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan baik
fisik, mental maupun sosial yang maksimal, sehingga dapat berproduksi secara maksimal.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alatkerja, bahan, dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannyaserta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah
dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja , dan Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam
Ilmu Kesehatan/Kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar para pekerja atau
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setingi-tingginya, baik fisik, amental, maupun
sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit-penyakit umum yarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak terduga
dan tak diharapkan.

2.2 Tujuan K3
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. mencegah timbulnya penyakit akibat suatu
pekerjaan. Mencegah/ mengurangi kematian. mencegah/mengurangi cacat tetap. mengamankan
material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi
dan lain sebagainya. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan
sumbersumber produksi lainnya. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja. memperlancar, meningkatkan dan
mengamankan produksi industri serta pembangunan.

7
2.3 Syarat-Syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Menurut perundang – undangan menjelaskan bahwa yang sekarang ini di terapkan guna
meminimisasikan resiko di lokasi proyek atau lokasi pabrik:
1.      Mencegah dan mengurangi kecelakaan
2.      Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3.      Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
4.      Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
lain yang berbahaya
5.      Memberi pertolongan pada kecelakaan
6.      Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
7.      Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
8.      Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
9.      Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10.  Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11.  Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12.  Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
13.  Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
14.  Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang, binatang, tanaman atau
barang.
15.  Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
16.  Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan
barang.
17.  Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja
ditujukan bagi: manusia (pekerja dan masyarakat), benda (alat, mesin, bangunan dll),
lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan)

8
2.4 Pengenalan Bahaya Pada Area Kerja
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendiri sendiri atau bersama-sama,
yaitu:
1. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
2. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
3. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
4. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
5. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

2.5 Keadaan Tidak Aman Dari Lingkungan Kerja   (Unsafe Condition)


1.     Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan
alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.
2.     Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau
pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/
kebersihan dan lain-lain).

2.6 Apakah Kecelakaan Dapat Dicegah?


Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan itu dapat dicegah? pada
prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:
1.      Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
2.      Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat
dicegah.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Jenis Penelitian


Pada penelitian ini peneliti menggunakan Teknik pengumpuulan data dengan cara observasi
dan mewawancarai pemmilik salon.
A. Metode
1. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang dilakukan oleh
pewawancara dan narasumber. wawancara adalah suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan
secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara langsung maupun jarak jauh, untuk
membahas dan menggali informasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu.
Wawancara (interview) memiliki tujuan yang jelas dan memiliki makna yang melebihi maksud
dari percakapan biasa. Proses wawancara ini terjadi dengan adanya komunikasi bolak-balik
antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, untuk menggali topik tertentu yang
dibahas.
3.2 Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian yang diteliti pada mini riset ini adalah salon yang ada di area Bukit
Lawang kab langkat, Diantaranya ialah salon Lenny salon & weding
3.3 Tempat dan Waktu
Tempat : Lenny salon & weding
Waktu : 29 Maret 2020
3.4 Teknik pengumpulan Data
Teknik pengumpuulann data yang dilakukan adalah menggunakan observasi dan wawancara
pada salon tersebut.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keterangan hasil yang diteliti


Dari hasil penelitian yang kami dapat adalah sebagai berikut:

1. Lenny Salon & weding

Alat Dan Bahan Keterangan


Kabel listrik Kurang tertata dengan baik
Meja & kursi Tertata rapi
Lemari tidak ada lemari
Kosmetik Aman bpom
Tempat tidur Rapi
Sisir dan gunting Bersih

Pokok Permasalahan yang berada di Lenny salon adalah kurangnya pengawasan tentang kabel
kabel peralatan, saklar dan tidak ada lemari:

1. Saat melakukan kegiatan yang memakai peralatan listrik cth : bebylist , hairdryer , alat
curly , mereka tidak meletakannya di trolly karena kurangnya fasilitas, sehingga pada saat

11
pengerjaan mereka hanya meletakannya di atas meja kaca, yang tentunya berbahaya,
karena di atas meja tersebut banyak di letakan barang2 lain seperti kosmetik dan
minuman pelanggan, terkadang ada jugga peralatan yang kabelnya terbelit2 karena di
letak sembarangan.

2. Pada saat menyusun peralatan, mereka tidak menggunakan lemari, hanya menyimpan di
dalam laci kaca yang minim penyimpananya, sehingga peratatannya menjadi terhimpit2
dan memaksimalisir terjadinya gesekan antar barang 1 dan barang lainnya, dan
kemungkinan terjadi kerusakan yg lebih besar.

3. Kosmetik juga tidak di letakan di dalam lemari, hanya di letakan di atas meja kaca,
sehingga kelihatan tidak rapih dan terlihat agak kumuh, dan masalah tentang saklar yang
di pasang di atas bed pencucian rambut, sanggat bebahaya atau mengakibatkan besarnya
kemunglinan terjadi konslet.

LAMPIRAN

12
BAB V

13
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa K3 sangat penting bagi pekerja. Kesehatan kerja adalah upaya
perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara serta tindakan lainnya dalam rangka
pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan kesehatan baik fisik, mental maupun sosial
yang maksimal, sehingga dapat berproduksi secara maksimal. Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang bertalian dengan mesin, alatkerja, bahan, dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannyaserta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan
kerja adalah tugas semua orang yang bekerja. Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk
setiap tenaga kerja , dan masyarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak
terduga dan tak diharapkan. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam Ilmu
Kesehatan/Kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar para pekerja atau masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setingi-tingginya, baik fisik, amental, maupun sosial,
dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap
penyakit-penyakit umum yarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak
terduga dan tak diharapkan.

5.2 Saran
Biasakanlah rapih dan bersih, karena kerapian dan kebersihan terkadan
menyelamatkanmu dari bahaya baik fisik, amental, maupun sosial, dengan usaha-usaha
preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-
penyakit umum yarakat pada umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak terduga dan
tak diharapkan.

14

Anda mungkin juga menyukai