Anda di halaman 1dari 2

Kue tradisional merupakan salah satu komponen penting dalam wisata kuliner

Indonesia bukan hanya sekedar jajanan tetapi juga melambangkan ciri khas suatu
daerah namun seiring dengan berkembangnya waktu kue tradisional sudah seakan
tersingkirkan dan jarang ditemukan lagi kecuali di acara acara tertentu. Singkang
Sulawesi Selatan Kabupaten Wajo memiliki banyak kue tradisional diantaranya apang
Paranggi, Bolu cukke, Dange dan Barongko kue tradisional ini biasanya juga
dihadirkan dalam acara acara penting seperti acara Mappetu ada di dalam suku Bugis
(lamaran) dan mappakulawi (aqiqah). Karena kesibukan pekerjaan masyarakat
Sengkang sering membeli kue siap saji yang bisa langsung dinikmati dan salah satu
kue tradisional yang paling diminati adalah barongko. Barongko merupakan kue
tradisional dari suku bugis berbahan dasar pisang kemudian dihaluskan dan di campur
dengan gula pasir dan telur lalu dikukus.
Berdasarkan hasil observasi terhadap penjual kue basah yang ada di kota
sengkang tepatnya pasar mini ternyata kue barongko merupakan kue basah yang
paling laris kue barongko dengan bahan dasar pisang.
Sudah satu tahun lebih virus corona menginfeksi sejumlah negara di dunia
sejak kasus pertama yang dilaporkan di China pada pertengahan Dessember 2019.
Salah satu cara mencegah penularan dari Covid-19 yakni dengan meningkatkan daya
tahan tubuh atau sistem imun. Maka dari itu kami akan memulai sebuah usaha yaitu
kue tradisional barongko tombong kelapa, bukan hanya sebagai jajanan tradisional
yang nikmat tetapi juga bisa menigkatkan imun dan sistem kekebalan tubuh. Kami
berinisiatif mengganti bahan dasar barongko yang berbahan dasar pisang menjadi
tombong kelapa.
Salah satu kampung diderah kami Sengkang kab Wajo Sulawesi Selatan
tepatnya di Desa Bila Liu kecamatan Sabbangparu mayorias penduduknya adalah
petani kelapa, kelapa yang sudah dipanen dijadikan kopra (kelapa kering) kemudian
dijual, sabuk atau kulit kelapa juga dijual kepada pengepul untuk dijadikan kerajinan
dan yang tersisah adalah tombong kelapa yang biasanya di buang oleh petani kelapa
tidak dimamfaatkan dan menjadi limbah. Karena adanya limbah dari petani kelapa
yaitu tombong kelapa sehingga muncul inisiatif membuat usaha kue barongko
berbahan dasar tombong kelapa. Hal inilah yang mendorong kami membuat usaha kue
tradisional barongko tombong kelapa.
Barongko tombong kelapa yang kami jadikan wirausaha berbeda dengan
barongko pada umumnya yang di jual dipasaran yang berbahan dasar pisang,
keunggulan dari produk kami pemanfaatan limbah tombong kelapa tidak memerlukan
modal untuk pembelian bahan dasar kue dan sistem penjualan kami dilakukan secara
ofline dan online. Target pasar kami adalah semua lapisan masyarakat mulai dari anak
anak remaja dan orang dewasa dan langsia.
Tombong kelapa ini juga mengandung banyak mineral seperti kalsium,
potasium, mangan, dan fosfor. Tombong kelapa juga mengandung air kelapa, menurut
prof made setiawan kandungan air kelapa terdiri atas gula (glukosa, fruktosa, dan
sukrosa), protein, lemak, mineral, vitamin c, asam niotinat, asam pantotenat, biotin,
riboflavin, dan juga asam folat. Tombong kelapa kaya akan nutrisi yang membantu
tubuh membangun kekebalan yang kuat terhadap beberapa inveksi dan penyakit
berbahaya.
Peluaang usaha ini akan sangan menjajikan karena didaerah kami sendiri
usaha kue baronko belum ada yang terjun dalam usaha kue barongko tombong kelapa,
sebagai mana kita ketahui tombong kelapa ini memiliki nilai gizi yang tinggi sehingga
kalau diolah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan bermamfaat bagi kesehatan.
Selain itu kota kami Sengkang kab Wajo sulawesi selatan merupakan sentra
perdagangan dari berbagai daerah dan dengan banyaknya peminat kue barongko di
Kota sengkang memungkinkan usaha ini akan berjalan dengan baik jika dijalankan
dan tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi
berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai