Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN

NEGARA INDONESIA, KOREA SELATAN


DAN FINLANDIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Pendidikan

Disusun oleh :
Nama : Isnanil Maulida
Nim : 3201414034

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


taufik, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Perbedaan Sistem Pendidikan Finlandia,
Korea Selatan dan Indonesia dengan tepat waktu tanpa ada suatu halangan yang
berarti.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang turut mendukung dan mendorong terselesainya makalah ini.
Diantaranya kepada:
1. Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan: Imam Shofwan
, yang telah memberikan tugas kepada penulis.
2. Ayah dan ibu serta teman-teman yang selalu memberikan semangat dan
dorongan baik secara riil maupun materiil kepada penulis dalam menyusun
makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca dan bersifat
membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis,
semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi membaca.

Semarang, 31 Januari 2014


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengertian Sistem Pendidikan .................................................................................... 3
B. Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Indonesia ...................................................... 6
C. Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Finlandia ...................................................... 7
D. Sistem Pendidikan yang Diterapkan di Korea Selatan ............................................... 9
BAB III. PENUTUP ........................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya
manusianya. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang mampu untuk menggunakan
semua sumber daya yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan untuk meningkatkan pendidikan dari semua sumber daya
manusianya. Tak dapat dielakkan lagi, pendidikan merupakan salah satu aspek
yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Terlebih, pendidikan
merupakan salah satu pilar pernting bagi peradaban sebuah bangsa. Pendidikan
dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi mata uang. Keberadaannya saling
berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena itulah, kemajuan sebuah bangsa,
sejatinya tidak pernah lepas dari peranan pendidikan.
Kata sistem dapat diartikan suatu strategi atau cara berpikir, sedangkan
kata pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan proses pembelajaran dan suasan belajar agar para pelajar dididik
secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya
dan masyarakat. Maka, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu
strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif
mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri
dan masyarakat.
Setiap negara di dunia ini tentu saja mempunyai sistem pendidikan mereka
sendiri. Sistem pendidikan yang diterapkan sekarang dirasa sudah sesuai dengan
kondisi masyarakat, terutama para peserta didik. Meskipun sudah diterapkan di
suatu negara, bukan berarti sistem pendidikan tersebut tidak memiliki celah dan
titik lemah dalam pelaksanaannya, karena memang tidak ada yang dapat dikatakan
sempurna. Begitu juga apabila suatu sistem pendidikan sudah berhasil diterapkan
di suatu negara, maka tidak berarti sistem tersebut juga dapat berhasil jika
diterapkan di negara lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu system pendidikan ?
2. Bagaimana system pendidikan di Indonesia ?
3. Bagaimana system pendidikan di Finlandia ?
4. Bagaimana system pendidikan di Korea Selatan ?

A. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan dan menguraikan tujuan diadakannya perbandingan
pendidikan.
2. Untuk membandingkan sistem pendidikan yang ada di Indonesia,
Korea Selatan dan Finlandia
3. Untuk mempelajari dan memahami tujuan dari perbandingan
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, systema yang memiliki arti cara
ataupun strategi, sedangkan dalam bahasa Inggris menjadi kata system yang juga
memiliki arti kata yang sama, yaitu cara, susunan dan jaringan. Selain itu, kata
sistem juga diartikan menjadi suatu strategi cara berpikir.

Sedangkan kata pendidikan berasal dari kata pedagogi yang juga berasal
dari bahasa Yunani kuno, Paid dan Agagos. Kata paid memiliki arti anak
sedangkan agagos berarti mendidik. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pendidikan atau pedagogi adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar dididik
secara aktif dalam rangka mengembangkan potensi diri yang dibutuhkannya dan
yang dibutuhkan dalam masyarakat.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan


adalah suatu strategi atau cara yang akan digunakan didalam proses pendidikan
terutama di dalam proses belajar mengajar agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Dibawah ini adalah penjelasan dari berbagai aspek yang akan dibahas
dalam membandingkan sistem pendidikan yang diterapkan di Finlandia yang
notabene adalah negara yang mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia,
Korea Selatan, dimana Korea Selatan adalah negara yang menerapkan sistem
pendidikan paling berhasil di kawasan Asia dan juga peringkat 2 di dunia setelah
Finlandia dan sistem pendidikan yang saat ini sedang diterapkan di Indonesia

B. System Pendidikan di Indonesia


Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Namun, sistem
pendidikan nasional masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ada
beberapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya:
1. Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.
2. Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta
didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai
ini disampaikan melalui pelajaran Pkn, bahkan nilai ini juga disampaikan
di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

3. Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.


4. Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat
bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif

5. Sistem pendidikan beragam.


6. Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta
pendidikan Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan
informal.

7. Sistem pendidikan yang efisien dalam pengelolaan waktu.


8. Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak
merasa terbebani dengan materi pelajaran yang disampaikan karena
waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.

9. Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.


10. Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum
dengan keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering
mengalami perubahan / pergantian dari waktu ke waktu, hingga sekarang
Indonesia menggunakan kurikulum KTSP.

C. Sistem Pendidikan di Finlandia


1. Anak-anak yang menjadi penduduk disini tidak memulai sekolah sampai
usia mereka 7 tahun.
2. Yang pastinya akan sangat disukai pelajar kita, pendidikan disini tidak ada
ujian dan pekerjaan rumah hingga usia mereka remaja.
3. Kepintaran anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun
pertama pendidikan mereka.
4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-
anak berada di usia 16 tahun.
5. Semua anak, pintar atau tidak, diajarkan di kelas yang sama.
6. Sejumlah 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama
sembilan tahun pertama mereka sekolah.
7. Sebanyak 66 persen siswa disini masuk ke perguruan tinggi.
8. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan
eksperimen praktis setiap kelas.
9. Kelulusan pelajar di Finlandia dari sekolah tinggi mencapai 93 persen.
Persentase ini 17,5 persen lebih tinggi dari Amerika Serikat.
10. Siswa SMA Finlandia yang meneruskan ke sekolah kejuruan sebanyak 43
persen.
11. Siswa sekolah dasar di Finlandia mendapatkan 75 menit dari istirahat
dalam sehari dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
12. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas dan mengambil 2
jam seminggu untuk pengembangan profesional.
13. Finlandia memiliki jumlah yang sama dengan guru diNew York City,
namun siswanya jauh lebih sedikit. Sekitar 600.000 siswa dibandingkan
dengan 1,1 juta di NYC.
14. Sistem sekolah adalah 100% didanai negara.
15. Semua guru di Finlandia harus memiliki gelar master, yang sepenuhnya
disubsidi.
16. Kurikulum nasional hanya menjadi pedoman luas.
17. Guru dipilih dari 10% lulusan terbaik.
18. Pada tahun 2010, 6600 pelamar bersaing untuk 660 kursi pada pelatihan
sekolah dasar
19. Gaji awal rata-rata untuk seorang guru Finlandia adalah $ 29.000 pada
tahun 2008. Dibandingkan dengan $ 36.000 di Amerika Serikat.
20. Namun, guru-guru SMA dengan 15 tahun pengalaman membuat 102
persen dari apa yang lulusan perguruan tinggi lain buat. Di AS, angka ini
62%.
21. Tidak ada manfaat membayar guru
22. Guru secara efektif diberi status yang sama seperti dokter dan pengacara
23. Dalam pengukuran standar internasional pada tahun 2001, anak-anak
Finlandia memiliki kecerdasan di atas atau sangat dekat dengan puncak
untuk ilmu pengetahuan, dalam membaca dan matematika. Hasil
pengukuran ini berjalan konsisten sama selalu sejak saat itu.
24. Dan meskipun Finlandia, dengan mudah mengalahkan negara-negara
dengan demografi yang sama Tetangganya, Norwegia, dengan ukuran
yang sama dan menampilkan budaya homogen yang sama, mengikuti
strategi yang sama yang sama dan mencapai peringkat yang sama dalam
studi internasional.

D. System Pendidikan di Korea Selatan


Seperti halnya pendidikan di negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Pendidikan di Korea Selatan dilaksanakan dalam beberapa jenjang, yaitu jenjang
pendidikan primer (primary education), pendidikan sekunder (secondary
education), dan pendidikan tinggi (high education).
Pendidikan primer di Korea Selatan diwajibkan untuk anak-anak berusia 6
sampai 14 tahun. Pada jenjang pendidikan primer ini, prosesnya
dilaksanakan di taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
Pendidikan sekunder di Korea selatan idealnya dilaksanakan selama 6
tahun, yaitu 3 tahun di sekolah menengah (setara dengan SMP di
Indonesia) dan sekolah atas (setara dengan SMA di Indonesia). Pada
jenjang pendidikan sekunder ini, prosesnya dilaksanakan sekolah-sekolah
kejuruan (setara dengan SMK di Indonesia). Selain itu, pada usia-usia
sekolah menengah dan sekolah tinggi ini, anak-anak Korea Selatan
melaksanakan beberapa pendidikan tambahan, yaitu melalui kegiatan
kursus-kursus tertentu.
Pendidikan tinggi di Korea Selatan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan
perkuliahan di beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri
maupun swasta yang jumlahnya sekitar 330 perguruan tinggi. Adapun
beberapa perguruan tinggi yang terkemuka di Korea Selatan antara lain
Universitas Korea (Korea University), Universitas Nasional Seoul (Seoul
National University), Universitas Ewha (Ewha Women's University), dan
Universitas Yonsei (Yonsei University).
Sistem pendidikan Korea Selatan yang tergolong disiplin dan terstruktur
adalah pengaruh Konfusianisme yang sudah tertanam sejak lama dalam
masyarakat Korea. Siswa-siswanya jarang memiliki waktu cukup untuk bersantai
karena mengalami tekanan untuk berprestasi baik dan masuk universitas
Manajemen Pendidikan Korea Selatan
Kekuasaan dan kewenangan dilimpahkan kepada menteri pendidikan. Di daerah
terdapat dewan pendidikan (board ofeducation). Pada setiap propinsi dan daerah
khusus (Seoul dn Busam), masing-masing dewan pendidikan terdiri dari tujuh
orang anggota yang dipilih oleh daerah ototnom, dari lima orang dipilih dan dua
orang lainnya merupakan jabatan ex officio; yang dipegang oleh walikota daerah
khusus atau gubernur propinsi dan super intendent, Dewan pendidikan diketuai
oleh walikota atau gubernur.
Anggaran pendidikan
Anggaran pendidikan Korea Selatan berasal dari anggaran Negara, dengan
total anggaran 18,9% dari Anggaran Negara. Pada tahun 1995 ada
kebijakan wajib belajar 9 tahun, sehingga forsi anggaran terbesar
diperuntukan untuk ini, adapun sumber biaya pendidikan, bersumber dari,
GNP untuk pendidikan, pajak pendidikan, keuangan pendidikan daerah,
dunia industri khusus bagi pendidikan kejuruan.
Guru/Personalia
Terdapat dua jenis pendidikan guru, yaitu tingkat academic (grade 13-14)
untuk guru SD, dan pendidikan guru empat tahun untuk guru sekolah
menengah. Dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah untuk pendidikan
guru negeri. Kemudian guru mendapat sertifikat yaitu : sertifikat guru pra
sekolah, guru SD, dan guru sekolah menengah, sertifikat ini diberikan oleh
kepala sekolah dengan kategori guru magang, guru biasa dua (yang telah
diselesaikan onjob training) dan lesensi bagi guru magang dikeluarkan
bagi mereka yang telah lulus ujian kualifikasi lulusan program empat
tahun dalam bidang engineering, perikanan, perdagangan, dan pertanian.
Sedangkan untuk menjadi dosen yunior college, harus berkualifikasi
master (S2) dengan pengalaman dua tahun dan untuk menjadi dosen di
senior college harus berkualifikasi dokter (S3).
Kurikulum
Reformasi kurikulum pendidikan di korea, dilaksanakan sejak tahun 1970-
an dengan mengkoordinasikan pembelajaran teknik dalam kelas dan
pemanfaatan teknologi, adapun yang dikerjakan oleh guru, meliputi lima
langkah yaitu (1) perencanaan pengajaran, (2) Diagnosis murid (3)
membimbing siswa belajar dengan berbagai program, (4) test dan menilai
hasil belajar. Di sekolah tingkat menengah tidak diadakan saringan masuk,
hal ini dikarenakan adanya kebijakan "equal accessibility" ke sekolah
menengah di daerahnya.
Keunggulan
Beberapa hal yang perlu menjadi perbandingan bagi kita dalam
pengelolaan pendidikan dengan Korea Selatan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
Untuk sekolah taman kanak-kanak "Youchiwon" dimulai usia 3 tahun
hingga 6 tahun, kapan saja boleh masuk sekolah ini asal sudah mencukupi
usiannya. Sebenarnya ada juga usia 2 tahun tapi sekolah ini berseling
sehari sekolah dan sehari tidak, hanya beberapa jam saja ini hanya milik
swasta. Pra sekolah ada yang milik negara dan swasta. Untuk pra sekolah
swasta pemerintah tetap membantu, mengawasi dan memperhatikan
sepenuhnya pengolahan sekolah-sekolah TK ini.
Hal yang sangat mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi di korea
Selatan selain investasi pemerintah di bidang pendidikan, adalah kebijakan
pemerintah terutama mengenai ekonomi yang mendukung tumbuhnya
industri. Industri tersebut kemudian menjadi mesin ekonomi yang efektif
karena perkembangannya disesuaikan dengan ketersediaan tenaga kerja
yang dihasilkan oleh sistem pendidikan.
Baik negri dan swasta pra sekolah memiliki program pendidikan yang
sama, yaitu lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan
bersosialisasi dengan lingkungan. Mengajarkan tentang kehidupan sehari-
hari, BAB, ganti baju, sikat gigi dan lain-lain.
Sebelum masuk sekolah SD biasanya untuk pra sekolah anak-anak akan
dibawa berkunjung ke SD untuk sekedar melihat-lihat sekolah mereka
selanjutnya bagaimana. Pada umumnya anak yang masuk sekolah SD
menerima surat pemberitahuan ijin masuk sekolah pada bulan Februari dan
awal maret. Lalu bisa mendaftar pada sekolah dasar.
Korea sangat terobsesi dengan pendidikan. Pendidikan benar-benar
ditekankan kepada siswa seperti orang gila. Seberapa keras siswa belajar?
Selama tahun-tahun sekolah mereka dan kadang-kadang bahkan selama
bertahun-tahun, siswa pergi ke sekolah dari jam 8 pagi sampai lewat
tengah malam. Hal ini dikarenakan setelah selesai sekolah, mereka harus
menghadiri pendidikan khusus untuk mencoba untuk meningkatkan
kinerja akademis mereka. Mereka diprioritaskan untuk mempersiapkan
diri mengikuti ujian masuk perguruan tinggi yang sangat ketat, yang
banyak mendukung masa depan mereka. Di Korea, jika Anda masuk
sebuah universitas bergengsi, Anda akan memperoleh kesempatan yang
baik untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang baik. Seorang anak
memasuki Universitas yang baik tidak hanya menjamin keadaan ekonomi
individunya, tetapi juga mencerminkan reputasi orang tua anak. Dalam
budaya Korea, pertimbangan yang paling penting bagi seorang pimpinan
bukan kepribadian atau pengalaman kerja, melainkan di Universitas apa
orang tersebut belajar. Korea memiliki tingkat kelulusan SMA 97%, ini
adalah yang tertinggi tercatat di negara-negara maju. Sangat menarik
untuk dicatat bahwa 80% sekolah-sekolah di korea memperolehkan
hukuman fisik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan yang sedang
di anut Indonesia masih rendah jika dipandang dari segi kualitas. Sistem
pendidikan yang baik adalah sistem pendidikan yang sesuai dan fleksibel
terhadap kondisi masyarakat. Indonesia harus mampu untuk bangkit dan
mengejar ketertinggalan dengan memperbaiki sistem pendidikannya saat ini.
Dalam hal ini, memperbaiki bukan berarti harus meniru sistem pendidikan
yang dianut oleh negara yang berhasil dengan sistem pendidikannya. Sistem
pendidikan yang dilakukan di Finlandia dan Korea Selatan yang dikenal
sangat berhasil di negara mereka belum tentu juga dapat berhasil diterapkan
di Indonesia.

B. SARAN
Dalam rangka perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, maka Indonesia
dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengevaluasi segala aspek yang ada pada sistem pendidikan yang
sedang diterapkan.
2. Mengubah/memperbaiki komponen-komponen yang ada pada sistem
pendidikan yang akan diterapkan.
3. Menerapkan kebijakan-kebijakan dari sistem Finlanda, Korea Selatan
ataupun negara lain yang dirasa sesuai dengan kondisi yang ada di
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

http://www.siperubahan.com/read/1473/Sistem-Pendidikan-Indonesia-VS-
Sistem-Pendidikan-Finlandia

http://konsultanpendidikan.com/2013/07/22/mengenal-lebih-dalam-tentang-
negeri-ginseng-sistem-pendidikan-korea-selatan-part-1/

http://galihbazhari.blogspot.com/2014/03/kajian-kurikulum-sistem-
pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai