Anda di halaman 1dari 22

Makalah Komparasi Sistem Pendidikan

LATAR BELAKANG KONSEP PENDIDIKAN, PROBLEMATIKA DAN


KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CHINA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2 (KELAS AP IV A)

MARWAH 190201015
ISHMA AZIZAH SAHIBUDDIN 190201013

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiarat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang

berjudul “Latar Belakang Konsep Pendidikan, Problematika Dan

Kebijakan Pendidikan Di Cina” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada

mata kuliah Komparasi Sistem Pendidikan. Kami menyadari, bahwa

makalah yang kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangum akan kami nantikan untuk

penulisan makalah yang lebih baik.

Sengkang, 20 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

D. Manfaat 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Perbandingan Kurikulum Pendidikan Cina Dan Indonesia 3

B. Bagaimana Jenjang Pendidikan Formal Di Kedua Negara 1

BAB

III PENUTUP

A. Kesimpulan 16

B. Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berbicara mengenai dunia pendidikan dan problematika yang ada

didalamnya memang tak akan ada habisnya. Permasalahan dalam dunia

pendidikan memang beragam seperti rendahnya kualitas sarana fisik

misalnya banyak gedung sekolah yang rusak, rendahnya kualitas guru,

rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, kurangnya

pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan

kebutuhan, mahalnya biaya pendidikan dan lain sebagainya. Setiap

pendidikan itu mempunyai konsep, metode masing-masing yang

mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri. Konsep-konsep

tersebut dirumuskan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada dalam suatu

wilayah menyesuaikan dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang.

Dalam setiap negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda

sesuai dengan tujuan dari negara itu. sistem pendidikan dalam masing-

masing negara mempunyai ciri khas tersendiri yang menunjukan karakter,

aspirasi dan ide-ide dari negara tersebut. Karena keunikan sistem

pendidikan dari masing-masing negara itu, menjadi hal yang menarik jika

kita bahas, peneliti mencoba membandingkan dengan sistem pendidikan di

Indonesia sebagai bahan acuan yang mungkin bisa diambil sehingga

kedepannya pendidikan di Indonesia semakin maju dan tentunya dengan

mengambil metode yang sesuai dengan kepribadian, karakter dan tujuan

nasional pendidikan di Indonesia.

4
Meskipun termasuk ke dalam negara dengan jumlah rakyat terbesar di

dunia, tapi kebanyakan keturunan China bisa bertahan selama bertahun-

tahun di negara lain, baik untuk berlibur atau berpariwisata, belajar,

maupun untuk berdagang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan kurikulum pendidikan di Cina dan Indonesia

2. Bagaimana jenjang pendidikan formal di kedua negara

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perbandingan kurikulum pendidikan di Cina dan

Indonesia

2. Untuk mengetahui jenjang pendidikan formal di kedua negara

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui perbandingan kurikulum pendidikan Cina dan

Indonesia

2. Dapat mengetahui jenjang pendidikan formal di kedua negara

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbandingan Kurikulum Pendidikan Cina Dan Indonesia

China dan Indonesia menggunakan kurikulum pendidikan berbasis

pendidikan karakter. Tetapi dari kedua negara tersebut terdapat perbedaan-

perbedaan yang sangat mencolok, perbedaan itu adalah sebagai berikut:

Tabel dibawah ini akan membandingkan konsep dan pelaksanaan

pendidikan karakter di Cina dan Indonesia.

No Cina Indonesia
1 Cina menjadikan pendidikan Indonesia berupaya melakukan hal
karakter sebagai pendidikan yang sama, namun hakikat pendidikan
yang paling utama. Hakikat karakter di Indonesia belum belum
pendidikan karakternya yaitu: menjadi kesepakatan bersama.
“to transform a huge Karakter seperti apa? Jika ada
population from being a rumusannya, atas dasar apa rumusan
burden to being superior itu ada?
human resources”
2 Pendidikan karakter di Cina Indonesia kurang mengembangkan
ditekankan pada pengembangan semua potensi anak didik. Ini terlihat
seluruh kecerdasan yaitu: dari sarana dan guru yang tidak
berbahasa, matematika, spatial dipersiapkan untuk mengembangkan
(ruang), kinistetik, musik, semua kecerdasan anak. Termasuk
interpersonal, intrapersonal dan masih diberlakukanya Ujian Nasional.
kecerdasan mengenal alam.
3 Cina memperkuat pendidikan Pendidikan moral Indonesia hanya
karakter dengan peningkatan cukup Pancasila? Mengapa tidak
pendidikan moral yang berasal memperkuatnya dengan pendidikan
dari Marxism-Leninism, Mao moral dari Gajah Mada, Hasyim
Zedong Thought, danDeng Asyari, Hamka, Soekarno, Hatta, Gus
Xiaoping Theory Dur, dan pemikir besar Indonesia
lainya.
4 Cina menerapkan tradisi dan Apakah yang menjadi tradisi dan nilai-
nilai-nilai Cina dalam nilai Indonesia? Apakah nilai-nilai
pendidikan seperti kejujuran, Indonesia sudah ada? Jika ada, seperti
dapat dipercaya, toleransi, spirit apakah Indonesia? Apakah Indonesia
kesetiaan pada satu pekerjaan, apa adanya atau Indonesia yang dicita-
patriotik, heroik, kesetiaan pada citakan?
keluarga, rajin, pekerja keras,
dan disiplin.
5 Melakukan penyerapan budaya Apakah Indonesia mampu menyaring

6
terbaik dari bangsa lain karena atau langsung menyerap budaya
memiliki 2 (dua) keuntungan apapun walau tidak baik? Misalnya
yaitu dapat meningkatkan misalnya membenci bangsa Yahudi.
budaya sendiri dan
meningkatkan persahabatan
dengan bangsa lain.
6 Membentuk team spirit dan Indonesia melakukan pekan olah raga
kegiatan bersama diantara para dan seni, dll, namun demikian yang
pendidik karena tidak ada orang dimunculkan semangat menangnya
yang sukses hanya karena bukan kebersamaannya. Ada
upaya dirinya sendiri seperti pertandingan yang berakhir dengan
Bill Gate dan Edison. permusuhan.
7 Reformasi kurikulum dilakukan Indonesia melakukan reformasi
dengan cara antara lain: guru kurikulum, namun dasar filosofis dan
harus memperbaiki cara relevansinya kurang jelas serta tidak
mengajar dengan mambawa diikuti oleh perubahan profesionalisme
para siswa ke dunia nyata (real guru dan buku teks. Menurut
situation), mengerti kehidupan Prof.Soedijarto, sejak tahun 1975,
sosial dan memahami Indonesia tidak melakukan sungguh-
pentingnya kerja keras. Beban sungguh untuk melakukan national
belajar siswa harus ringan assesment dalam perubahan kurikulum.
tetapi tepat guna. Revisi buku
teks untuk mengurangi
tumpang tindih dan kesulitan,
salah referensi, dan kesalahan
konten. Reformasi kurikulum
dilakukan tepat waktu.
8 Cina mengajarkan bahasa asing Guru bahasa asing Indonesia tidak jauh
dengan memperhatikan 6 beda dengan guru lainya. Metode
(enam) hal yaitu: mengajar mengajarnya bukan “enjoyful learning”
dengan menarik, rajin, terus
berlatih, semangat, sabar, dan
percaya diri.
9 Tidak mewajibkan siswa untuk Bagaimana dengan menulis halus di SD
dapat menulis kaligrafi huruf Indonesia? Sudah tepatkah cara itu?
Cina, namun mewajibkan Memperhatikan saraf motorik halus
Putonghua (bahasa ibu di Cina) anak SD belum sempurna, maka
dan mempromosikan bahasa ini menulis halus perlu ditinjau lagi.
dimulai dari pendidikan dasar
hingga ke tingkat selanjutnya.
10 Menghapuskan sistem nilai Guru-guru Indonesia hanya melihat
(skala 1-100), evaluasi siswa UTS dan UAS, kadang jawaban
dilakukan setiap hari, siswapun tidak dibaca oleh guru. Guru
menambahkan dengan di Indonesia tidak melakukan penilaian
komentar-komentar berupa secara berkelanjutan. Sistem tes ini
pujian, kritik yang membangun, sangat berpengaruh pada karakter
semua aturan penilaian siswa.
dicantumkan didalam

7
kurikulum, sistem tes yang
dilaksanakan bervariasi tidak
hanya tes tertulis tetapi dapat
berupa berbagai bentuk tes.
11 Menyelenggarakan pendidikan Indonesia juga menerapkan yang sama,
olahraga dari Preschool sampai namun filosofinya kurang kuat. Cina
ke pendidikan tinggi, melakukanya dari konsep bahwa
mengkondisikan lingkungan kesehatan adalah nomor satu.
sekolah yang aman dan nyaman Lingkungan sekolah di Indonesia
dengan menerapkan konsep dikelilingi oleh jajanan tidak sehat.
sekolah alam.
12 Menerapkan pendidikan Indonesia kurang menerapkan
aesthetik dan seni karena dapat pendidikan ini, sehingga karakter anak
mengembangkan spirit tidak terbentuk dengan baik. Tidak
kemanusiaan dan mendorong banyak sekolah yang mengembangkan
kesehatan mental. kesenian, mungkin hanya rebana yang
disosialisasikan.
13 Menjalankan prinsip bahwa Pendidikan karakter di Indonesia tidak
karakter pendidikan tidak dapat diikuti dengan pembinaan guru dan
efektif tanpa guru dan kepala kepala sekolah yang baik sehingga
sekolah yang baik siswa kehilangan teladan nyata.
14 Menyiapkan lingkungan Pemerintah Indonesia membiarkan
masyarakat yang positive kelompok-kelompok dalam masyarakat
dalam menciptakan pendidikan saling membenci dan terjadinya
karakter. kekerasan. Membiarkan kelompok-
kelompok garis keras mengendalikan
kehidupan masyarakat menyebabkan
pendidikan karakter di Indonesia tidak
terbangun dengan cepat.

Berikut adalah analisis perbandingan kurikulium Cina dan Indonesia


a. Kurikulum Cina
Mempunyai lima karakteristik, yaitu ukuran, komprehensif, tidak
seimbang, kompetitif, dan tersentralisasi. Sistem pendidikan di Cina
termasuk komprehensif dan merupakan sistem pendidikan yang
terlengkap, terdiri dari pendidikan prasekolah (sebelum usia 6 tahun),
pendidikan dasar (bisa masuk pada usia 6 tahun, sedangkan diwilayah
pedesaan dimulai usia 5 tahun), pendidikan menengah (3 tahun untuk
menegah pertama, dan 3 tahun untuk pendidikan lanjut), universitas (4
tahun untuk sarjana 2-3 tahun untuk nonsarjana), serta pendidikan
pascasarjana(2-3tahun untuk magisterat 2-3untuk doktoral).

8
Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang
walaupun banyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan sekolah-
sekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di Cina berada
di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah pedesaan itu
memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang tidak memadai.
Banyak anak-anak dikawasan pedesaan yang menghentikan pendidikannya
walaupun belum menyelesaikan pendidikan dasarnya karena alasan
ekonomi.
Sistem pendekatan atau sistem pembelajaran di Cina menekankan pada
penguasaan materi, konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para
siswanya. Hal ini ditempuh dengan proses belajar mengajar yang kondusif.
Kurikulum yang modern, sarana dan prasarana yang memadai, guru yang
berkualitas, dana pendidikan yang mencukupi, dan budaya belajar yang
tinggi membuat Cina menjadi salah satu Negara maju di dunia saat ini.
Siswa tidak dituntut untuk terlalu menghafal konsep / materi, namun siswa
diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang
sedang dipelajarinya.
b. Kurikulum Indonesia
Karakteristik kurikulum Indonesia yaitu mempunyai Tujuan Pendidikan
Nasional mengandung filosofi pendidikan sebagai educare yang berarti
membimbing, menuntun, dan memimpin.
Filosofi pendidikan sebagai educare lebih mengutamakan proses
pendidikan yang tidak terjebak pada banyaknya materi yang dipaksakan
kepada peserta didik dan harus dikuasai. Proses pendidikan educare lebih
merupakan aktivitas hidup untuk menyertai, mengantar, mendampingi,
membimbing, memampukan peserta didik sehingga tumbuh berkembang
sampai pada tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Peran pendidik lebih
sebagai narasumber, pendorong, pemberi motivasi, dan fasilitator bagi
peserta didik sehingga dapat mengantar pada tumbuhnya kepercayaan diri,
kemandirian, kedewasaan dan kecerdasan peserta didik.
Sistem penyelenggaraan / penjenjangan pendidikan di Indonesia terbagi
menjadi beberapa jalur pendidikan yang kemudian teruari lagi menjadi

9
beberapa jenis dan bentuk pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas: (1)
pendidikan formal; (2) pendidikan nonformal; dan (3) pendidikan
informal. Sementara jenis pendidikan mencakup : (1) pendidikan umum;
(2) kejuruan; (3) akademik; (4) profesi; (5) vokasi; (6) keagamaan; dan (7)
khusus.

Untuk memenuhi peradaban berbasis pengetahuan sebagai jawaban

darai tantangan abad 21, china mengubah tujuan kurikulum pendidikan

yang sesuai dengan harapan masyarakat china yang memungkinkan

setiap individu untuk menemukan, menggali dan memperkaya potensi

kreatifnya serta menemukan kelebihan individualisnya. Pendidikan

china selama dua dekade terakhir di pandu oleh dua prinsip dasar yang

dipandu oleh Deng Xiaoping, bahwa pendidikan harus berorientasi

pada modernisasi, ke dunia luar dan ke masa depan.

kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa

agar berkembang optimal. di Cina tidak terlalu menekankan kepada

hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap

dapat membunuh karakter anak.

Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih

olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai.

Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting

yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni

budaya.

Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah

Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian

10
semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/

SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina

dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya

digabungkan dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi,

dilakukakn Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan

ilmu science dan ilmu sosial.

1) Struktur mata pelajaran

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum

untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. Kelompok mata pelajaran Cina dan Moral;

b. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

serta Matematika;

c. Kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik;

d. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.

e. Kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.

2) Jumlah mata pelajaran

a. SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata

pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.

b. SMP memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata

pelajaran Moral, Moral, Cina, Asing, dan Politik.

c. SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena

mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata

pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat

11
serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran

pilihan. Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian

Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi

menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.

3) Satuan Waktu / Pembagian Alokasi Waktu

a. Jumlah hari sekolah / tahun : 180 – 200

b. Jumlah menit di sekolah/ tahun : 68.400

c. Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45

d. Jumlah jam pelajaran / minggu : 36

e. Jumlah menit jam pelajaran / minggu : 1.620

f. Pembagian tahun ajaran : 2

g. Jumlah hari sekolah / minggu : 5

4) Sistem Penjamin Mutu Program (Lembaga)

Sistem penjamin mutu program Cina diantaranya :

a. NOCFL (National Office for Teaching Chinese as a Foreign

Language) yaitu lembaga yang menyediakan tempat ujian yang

berskala internasional.

b. CEAIE (Chinese Education Association for International

Exchange); yaitu lembaga yang menyediakan sekolah unggulan

dalam bidang teknologi dan kreativitas.

c. CSE (Chinese Society of Education); yaitu lembaga

eksperimental pendidikan moral pada sekolah – sekolah swasta.

d. CNIER (Cina National Institute for Educational Research);

yaitu lembaga eksperimental pendidikan kualitas.

12
1. Struktur Kurikulum

a. Peningkatan kurikulum seimbang

Keseimbangan yang lebih baik antara kurikulum berbasis disiplin,

kurikulum terpadu, dan kurikulum berbasis komprehensif.

Kurikulum berbasis disiplin, diterapkan pada sekolah SMA, yaitu

pada mata pelajaran bahasa China, matematika, bahasa asing,

fisika, kimia dan biologi. Kurikulum terpadu, diterapkan disekolah

dasar dengan materi mngenai karakter dan kehidupan, kebajikan

moral dan masyarakat, seni dan sains. Di SMP dan SMA

kurikulum terpadu diterapkan pada sejarah masyarakat, sains dan

seni. Kurikulum praktek komnprehensif, merupakan kurikulum

eskperimental yang berpusat pada kegiatan siswa dan terkait

dengan kehidupan sosial.

b. Keseimbangan yang baik antara dalam proposi pengaturan

kegiatan jam belajar untuk berbagai jenis kurikulum.

c. Keseimbangan yang lebih baik dalam kurikulum untuk kelompok

usia yang berbeda pada pendidikan wajib belajar 9 tahun.

B. Jenjang Pendidikan Formal di Cina dan Indonesia

Pendidikan formal adalah sistem pembelajaran terstruktur yang bersifat

resmi dan diadakan lembaga atau institusi. Menurut UU Nomor 20 tahun

2003 Bab IV Pasal 13 Ayat 1, jalur pendidikan di Negara Indonesia dibagi

menjadi formal, non formal, dan informal. Di dalamnya ada beberapa

tingkatan. 

13
a) Jenjang Pendidikan Formal di Cina

1. Pendidikan Dasar

Anak-anak China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun

dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selam 3 tahun.

Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar

berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama10 Bhasa

China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya.Selain

itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar.Dukungan besar juga

diberikan untuk pendidikan jasmani.

2. Basic Education meliputi Taman Kanak-kanak (TK)

Sekolah dasar (SD), dan Sekolah Menengah (SMP dan SMA).

Lama pendidikannya yaitu : prasekolah usia 3 tahun ke atas, Sekolah

Dasar selama 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun

3. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan


menengah akademis dan pendidikan menengah
kejuruan/khusus/teknik.Sekolah menengah akademis dibagi menjadi
dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai pada usia 12
tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior,
mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat
lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior
dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3 tahun. Di
Sekolah Menengah Senior, murid-murid memilih untuk mengikuti
kelas sains atau sosial. Lulusannya diarahkan untuk lulus Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Nasional.Olahraga dan politik juga dimasukkan ke
dalam kurikulum.Sekolah kejuruan memiliki program antara 2 sampai
4 tahun dan memberikan pelatihan keahlian di bidang pertanian,
manajerial, ketenagakerjaan dan teknik.Sekolah teknik menawarkan

14
program 4 tahun untuk melatih siswanya.Sekolah jenis ini
diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.
4. Pendidikan Khusus
China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak

dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-

anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat

kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk

mencapai kemampuan standar minimum.

5. Pendidikan Tinggi

Apapun jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian

Masuk Perguruan Tinggi Nasional yang berlangsung pada bulan Juli

dan diadakan pemisahan antara kelas sosial dan sains.Penempatan

jurusan ditentukan oleh hasil tes.Siswa yang mengikuti ujian

mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih.Sistemnya serupa

dengan UMPTN di Indonesia.

Pendidikan Tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan.

Sebenarnya ada banyak universitas dan college di China tetapi

tingkatan dna kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal

misalnya Beijing University dan Shanghai's University.Umumnya

siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana.

Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus

ujian. Selain universitas ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun

dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan

dapat meningkatkan gelarnya menjadi sarjana.

b) Jenjang Pendidikan Formal di Indonesia

11
15
1. PAUD

Jenjang pendidikan pertama ini adalah sistem belajar yang diberikan

untuk anak dengan usia 3 sampai 6 tahun. Mereka adalah generasi

emas yang memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan di berbagai

aspek, mulai dari fisik, kognitif, kreativitas, emosional, sampai

keterampilan berkomunikasi dengan lingkungan

Pendidikan anak usia dini sebenarnya ialah investasi awal untuk

perkembangan anak untuk mendapatkan proses pendidikan yang baik.

Pada masa-masa ini, mereka akan melewati sistem belajar khusus, dan

dikenalkan pada banyak hal baru. Inilah yang nanti akan berguna di

jenjang selanjutnya.

2. Taman Kanak-kanak (TK)

TK adalah pendidikan formal untuk anak yang berusia maksimal 6

tahun atau di bawahnya. Umumnya, pemberian kurikulum jenjang ini

lebih kepada pembelajaran untuk membantu dan mengembangkan

pertumbuhan anak dari sisi jasmani rohani. Tujuannya agar mereka

bisa mengikuti tingkatan lebih lanjut.

Tingkatan kedua ini memiliki sebutan sederajatnya yaitu Raudhatul

Athfal (RA). Sistem kurikulum yang diterapkan tidak jauh berbeda

bahkan cenderung sama. Tapi, perbedaannya ada pada siapa yang

mengelola. Jika TK dikelola oleh lembaga swasta, RA di bawah

pengawasan Kementerian Agama.

3. Sekolah Dasar (SD)

12
16
Tingkatan selanjutnya adalah sekolah Dasar. Pendidikan ini

ditempuh selama waktu 6 tahun yaitu dimulai dari kelas 1 sampai kelas

6. Inilah jenjang awal Kamu akan mengenal dan diharuskan mengikuti

Ujian Nasional yang diselenggarakan Negara atau pemerintah sebagai

salah satu syarat kelulusan.

Selama 6 tahun, Kamu akan mempelajari beberapa mata pelajaran

dasar mengenai bahasa Indonesia, matematika, kewarganegaraan, dan

masih banyak lagi. Biasanya jenjang pendidikan Sekolah Dasar

diperuntukkan pada anak yang usianya antara minimal 6 atau 7 tahun

sampai ia berumur 13 tahun.

4. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Setelah lulus dari jenjang pendidikan SD peserta didik akan

menempuh tingkatan lanjutan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Proses belajarnya ditempuh selama 3 tahun mulai dari kelas 7 sampai

9. Kelulusan di jenjang ini juga menggunakan syarat Ujian Nasional

untuk masuk ke tingkat berikutnya.

Tentang mata pelajaran, di jenjang SMP wawasan pengetahuan akan

terus dikembangkan dan ditingkatkan. Level materinya jelas berbeda.

Pelajar juga dituntut membiasakan sistem belajar siswa aktif.

Tingkatan ini memiliki sederajat lainnya yang berbeda pengelola yaitu

Madrasah Tsanawiyah (MTs/N)

5. Sekolah Menengah Atas (SMA)

Jenjang pendidikan formal selanjutnya setelah lulus dari SMP,

adalah Sekolah Menengah Atas (SMA). Tingkatan sederajatnya ada

13 17
SMK dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri. Lama proses belajarnya

selama 3 tahun dan wajib mengikuti Ujian Nasional agar bisa lulus dan

ke jenjang selanjutnya.

Setelah lulus dari jenjang pendidikan formal SMA, peserta didik bisa

memutuskan untuk langsung bekerja atau masuk ke perguruan tinggi.

Di usia inilah seseorang biasanya akan dilatih memutuskan sebuah

pilihan untuk karirnya dan masa depannya kelak.

6. Perguruan Tinggi

Inilah tahap terakhir dari jalur pendidikan formal yang diterapkan

di Indonesia. Di sini pelajar akan memilih jurusan atau konsentrasi

bidang sesuai dengan minat atau bakat. Kamu akan mendapat gelar

mahasiswa, dan saat lulus akan diberi gelar sarjana S1.

Di perguruan tinggi ada beberapa jalur yang ada, mulai dari

Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Universitas, dan Institut. Semua

jenis itu sebenarnya sama saja, hanya berbeda pengelola. Jenjang

pendidikan ini ditempuh selama 4 tahun untuk S1 dan D4, 3 tahun

untuk D3, 2 tahun untuk D2, dan seterusnya.

14 18
15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Di China diberlakukan sistem belajar 9 tahun, masa sekolah anak-

anak dimulai dari umur 5 tahun. Pendidikan di China dibagi menjadi

beberapa jenjang yaitu, terdiri dari 3 tahun PAUD, 6 tahun pendidikan

dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, 3 tahun pendidikan

menengah ke atas. Pendidikan tinggi setingkat akademi 2-3 tahun,

pendidikan tinggi kejuruan teknik 4 tahun, pendidikan gelar sarjana 4

tahun, pendidikan gelar magister 2-3 tahun, pendidikan doctor 3 tahun.

Kurikulum di China yaitu memmpunyai tujuan “untuk mengaktifkan

pebelajar dengan cara yang aktif dan hidup dan berkembang secara

moral, intelektual, dan fisik dengan cara pengembangan semua

19
potensi dan untuk pengembangan semua potensi dan untuk

mempersiapkan generasi baru yang memilki cita-cita, kebajikan moral

yang dididik dalam disiplin.”yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengambungkan keterampilan sesuai dengan

kemampuan, minat dan bakatnya melalui bimbingan dan pengjaran

yang dilakukan oleh guru.

Konsep pemikiran pendidikan di China menggunakan falsafah

kofusianisme Dalam Konfusianisme pemikiran diarahkan sebagai

pemecahan masalah-masalah praktis. Karena itu falsafah Cina

cenderung menolak kemutalakan atau pandangan hitam putih secara

berlebihan. Kebenaran harus diuji dalam peristiwa-peristiwa aktual

dalam panggung kehidupan, dan baru setelah teruji ia dapat diakui

sebagai kebenaran. Kemudian China menggunakan teori pendidikan


16
berbasis kararakter dengan merumuskan filsafat pendidikan karakter

yang meliputi pembahasan mengenai: hakikat dari pendidikan

karakter yaitu “to transform a huge population from being a burden to

being superior human resources yang ditekankan pada pengembangan

kecerrdasan yaitu kecerdasan berbahasa, matematika, spatial (ruang),

kinestik, musik, interpersonal, intrapersonal dan kecerdasan mengenal

alam.

Indonesia dan china mempunyai persamaan kurikulum yaitu

pendidikan berbasis karakter. Negara china sudah berhasil membawa

negerinya menjadi negara yang maju dan pendidikan dinegeri itu

pernah menjadi pendidikan yang terbaik di dunia. Bebeda dengan

20
Indonesia memang sama-sama menggunakan kurikulum pendidikan

karakter tapi mash banyak sekali yang masih harus dibenahi.

B. Saran

Negara china merupakan negara yang sangat memperhatikan kualitas

pendidikan masayarakatnya. Semoga dengan makalah ini kita dapat

mengambil pelajaran berharga dari sistem pendidikan di china

sehingga tujuan pendidikan nasional Indonesia dapat terealisasi

tentunya kita hanya mengambil yang sesuai dengan pandangan dan

karakter bangsa Indonesia. Saran bagi pemerintah dan masyarakat

banyaklah belajar dari negeri China.

DAFTAR PUSTAKA

17

http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china.html diakses tanggal 27


September 2015 13:14:58 wib
Ahmadi,Abu dan Nur Uhbiyah. 2001. ilmu Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta.
UU RI, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang – Depdiknas
Arifin.2003.ilmu Perbandingan Pendidikan.Jakarta: Golden Trayon Press.
http://ssbelajar.blogspot.co.id/negara-cina(RRC)-belajar.html diakses tanggal 01
Oktober 2015 5:11:04
http://mikeportal.blogspot.co.id/2013/05/republik-rakyat-china.htmldiakses
tanggal 1 0ktober 2015, 05:12 wib
http://laili-masruroh.blogspot.co.id/Jejak-Perkuliahan-PENDIDIKAN-DI
CHINA.html diakses tanggal 01 Oktober 2015 9:11:02
http://s2.wp.com/Nambah-Pengetahuan-Dengan-Mengetahui-Sistem-Pendidikan-
Cina Yu-Sekolah-Luar-Negeri.html diakses tanggal 27 September 2015
13:42:59

21
http://www.atdikbudbeijing.com/sistem-pendidikan-china-Profile-Pendidikan-
China.html diakses tanggal 27 September 2015 13:14:58
Said, Muhammad dan Junimar Affan. 1987. Mendidik Dari Zaman ke
Zaman. Bandung: Jemmars.
http://wartasejarah.blogspot.co.id/warta-sejarah-Karakter-dan-konsep-pendidikan-
cina.html dikases tanggal 27 September 2015 13:40:30
http://guruidaman.blogspot.co.id/manajemen-pendidikan-Belajar-Pendidikan-
Karakter-Dari Cina.html diakses tanggal 02 Oktober 2015 6:59:44
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter.Jakarta: Bumiaksara.
http://guruidaman.blogspot.co.id/manajemen-pendidikan-Belajar-Pendidikan-
Karakter-Dari Cina.html diakses tanggal 02 Oktober 2015 6:59:44
http://wartasejarah.blogspot.co.id/warta-sejarah-karakter-dan-konsep-pendidikan-
cina.html diakses tanggal 27 September 2015 13:40:30
http://engineer-robi.blogspot.co.id/perbedaan-kurikulum-china-dan-indonesia-
engineer alrowein robi.html diakses tanggal 27 September 2015 13:46:49

18

22

Anda mungkin juga menyukai