Anda di halaman 1dari 14

KOEFISIEN VARIASI

DAN
BILANGAN BAKU

Irma Harlianingtyas, M.Si


Koefisien variasi adalah perbandingan antara
simpangan standar dengan nilai rata-rata yang
dinyatakan dengan persentase.
Koefisien variasi berguna untuk melihat sebaran data
dari rata-rata hitungnya.
Besarnya Koefisien Variasi dinyatakan dengan rumus,
s
KV   100%
x
KV = koefisien variasi
s = simpangan baku
x = rata-rata
Contoh 1:
• Semacam lampu elektron rata-rata dapat dipakai
selama 3500 jam dengan simpangan baku 1050 jam.
Lampu model lain rata-ratanya 10.000 jam dengan
simpangan baku 2000 jam. Hitunglah koefisien variasi
masing-masing.
Jawab :
1050
KV (lampu pertama) = x 100% = 30%
3500
2000
KV (lampu kedua) = x 100% = 20%
10000
Ternyata lampu kedua secara relatif mempunyai masa
pakai yang lebih seragam
Contoh 2 :
Standar deviasi sekelompok data adalah
1,5 sedang koefisien variasinya adalah
12,5%. Mean kelompok data tersebut
adalah….
Jawab :
S
KV = x 100%
x
12,5% = 1,5 x 100%
x
12,5% = 150 %
x
x = 150% = 12
12,5%
Bilangan Baku
Bilangan Baku digunakan untuk mengetahui
kedudukan suatu objek yang sedang dise-
lidiki dibandingkan terhadap keadaan pada
umumnya (nilai rata-rata) kumpulan objek
tersebut.
Bilangan Baku (nilai standar) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :

Z=
xx
s
x = nilai mentah

x= nilai rata-rata
s = standar deviasi
Dalam penggunaannya, bilangan Z ini sering
diubah menjadi keadan atau model baru, atau
tepatnya distribusi baru, yang mempunyai rata-
rata x
dan
0 simpangan baku s
yang
0 ditentukan.
Rumus :

xx
Z  x0  s0  
 s 
Contoh 1:
Seorang siswa mendapat nilai matematika
70 dengan rata-rata 60 dan standar deviasi
12, nilai Bahasa Inggris 80 dengan rata -
rata 75 dan simpangan bakunya 15,
manakah kedudukan nilai yang paling baik.
Jawab :

70  60
Zm = = 0,83
12

80  75
Zb = 15 = 0,33

Jadi kedudukan nilai matematika lebih


baik dari pada nilai Bahasa Inggris.
Contoh 2 :
Rata-rata dan simpangan baku upah
pesuruh kantor masing-masing adalah
Rp 65.000,00 dan Rp 1.500,00. Jika Pak
Darmawan salah seorang pesuruh yang
upahnya Rp 67.250,00, nilai standar
upah Pak Darmawan adalah….
Jawab :

Rp 67.250,00  Rp 65.000,00
Z=
Rp 1.500,00
= 1,5
Latihan 1 :
1. Seorang mahasiswa mendapat nilai 86 pada ujian
akhir matematika dimana rata-rata dan simpangan
baku kelompok, masing-masing 78 dan 10. Pada
ujian akhir statistika dimana rata-rata kelompok 84
dan simpangan baku 18, ia mendapat 92. Dalam
ujian mana ia mencapai kedudukan yang lebih baik?

2. Jika nilai diatas dirubah kedalam bilangan angka


baku dengan rata-rata 100 dan simpangan baku 20,
berapakah nilai Z yang baru?
Latihan 4 :
Ada tiga calon masing-masing datang dari tiga sekolah
tingkat akhir yang berbeda. Di sekolahnya masing-
masing calon A mendapat nilai matematika 83
sedangkan rata-rata kelasnya 62 dan simpangan baku
16. Calon B mndapat nilai 97 dengan rata-rata kelas 83
dan simpangan baku 23, sedangkan calon C mendapat
nilai 87 dengan rata-rata kelas 65 dan simpangan baku
14. Salah satu calon ini akan dipilih berdasarkan
sistem rata-rata 500 dan simpangan baku 100. Calon
mana yang sebaiknya didahulukan diterima?

Anda mungkin juga menyukai