Matriks
(b x b) (b x l)
Ms Mt
det = 0 det 0
p(M) < b p(M) = b p(M) < b ; b < l
Mu M-1 Mu
Umum Khas Umum
Kebalikan Matriks
Kebalikan atau inverse dari matriks bujur sangkar A ialah
matriks yang bersifat unik A-1 dimana elemen anggota matriks
tersebut sedemikian rupa, sehingga:
A.A-1 = A-1 A = I
Bila inverse dari matriks A yaitu A-1 tidak dapat dicari maka
matriks A disebut matriks singular, hal ini dikarenakan nilai
determinan dari matriks tersebut = 0 ------- |A| = 0 Bila
nilai |A| ≠ 0, berarti inverse matriks A yaitu A-1 dapat dicari
nilainya, maka matriks A disebut sebagai matriks non
singular
Pengolahan secara umum :
Kn1 Kn2…………..Knn
Kofaktor dapat dicari dengan cara
Nilai dari elemen Kij diperoleh dengan mencoret baris ke i dan kolom ke j sehingga
tersisa nilai yang tidak tercoret
Contoh : A= 2 3 K 11 = 1 K 21 = -3
4 1 K12 = -4 K22 = 2
K= 1 -4
-3 2
A = 1 2 3
3 0 2
Cara pembalikan matriks berordo lebih dari
dua
2 1 1
K11 = 0 2 = -2 K21 = - 2 3 = 1 K31 = 2 3 = 4
1 1 1 1 0 2
K12 =- 3 2 = 1 K22 = + 1 3 = -5 K32 = - 1 3 = 7
2 1 2 1 3 2
K13 = 3 0 = 3 K23 = - 1 2 = 3 K33 = 1 2 = -6
2 1 2 1 3 0
K = -2 1 3 Adj A = K’ = -2 1 4
1 -5 3 1 -5 7
4 7 -6 3 3 -6
Menentukan Kebalikan (Invers) Matriks Dengan Matriks Adjoin, jika A matriks bujur sangkar
ordo n yang non singular dan Kij kofaktor dari elemen aij, maka invers matriks A adalah A-1
dengan
A-1 = Adj (A)
A
Contoh :
1. A = 8 4 K11 = 3 K12 = -5
5 3 K21 = -4 K22 = 8
Adj A = 3 -4 A = 24 – 20 = 4 Jadi A -1 = 3 -4 = 3/4 -1
-5 8 -5 8 -5/4 2
4
2. A= 0 1 2
1 2 3
2 1 1
K11 = 2 3 = -1 K21 = - 1 2 =1 K 31 = 1 2 = -1
1 1 1 1 2 3
K12 = - 1 3 = +5 K22 = 0 2 = -4 K32 = - 0 2 =2
2 1 2 1 1 3
K13 = 1 2 = -3 K23 = - 0 1 =2 K33 = 0 1 = -1
2 1 2 1 1 2
Adj A = -1 1 -1 A = 0+ +
1 +
2 - 0- 1- A = 0+6+2 – 8-0-1
5 -4 2 1 2 3 1 2 = -1
-3 2 -1 2 1 1 2 1
A-1 = Adj (A) -1 1 -1
A = 5 -4 2
-3 2 -1
-1
= 1 -1 1
-5 4 -2
3 -2 1
3 A= 1 2 3
3 0 2
2 1 1
K11 = 0 2 = -2 K21 = - 2 3 =1 K31 = 2 3 =4
1 1 1 1 0 2
K12 = - 3 2 = +1 K22 = 1 3 = -5 K32 = - 1 3 =7
2 1 2 1 3 2
K13 = 3 0 = +3 K23 = - 1 2 =3 K33 = 1 2 = -6
2 1 2 1 3 0
Adj A = -2 1 4 A = 1+ 2
+ + - 1-
3 -
2 A = 0+8+9 – 0-2-6
1 -5 7 3 0 2 3 0 =9
3 3 -6 2 1 1 2 1
A-1 = Adj (A) -2 1 4
A = 1 -5 7
3 3 -6
9
= -2/9 1/9 4/9
1/9 -5/9 7/9
3/9 3/9 -6/9
4 A= 0 -1 2 2
1 1 2 3 Tentukan kebalikan matriks A dengan menggunakan matriks
adjoint
2 2 2 5
2 3 1 3
K24 = 0 -1 2 = (0 - 4 + 12) – (8 + 0 - 2) = (8 – 6) = 2
2 2 2
2 3 1
K31 = -1 2 2 = (-6 + 18 + 2) – (12 - 3 + 6) = (14 – 15) = -1
1 2 3
3 1 3
K33 = 0 -1 2 = ((0 - 6 + 6) – (4 + 0 - 3) = (0 – 1) = -1
1 1 3
2 3 3
A
-1
= Adjoint A = = 7 -9 -1 6 =
A -3 4 0 -2
1 0 -1 1
-2 2 1 -2
1
A-1 = 7 -9 -1 6
-3 4 0 -2
1 0 -1 1
-2 2 1 -2
A . A-1 = A-1 . A = I
0 1 2 1 -1 1 1 0 0
1 2 3 -5 4 -2 = 0 1 0
2 1 1 3 -2 1 0 0 1
0 1 2 2 7 -9 -1 6 1 0 0 0
1 1 2 3 -3 4 0 -2 = 0 1 0 0
2 2 2 3 1 0 -1 1 0 0 1 0
2 3 3 3 -2 2 1 -2 0 0 0 1
Pencarian Kebalikan Matriks
dengan Transformasi elementer
Matriks kebalikan dapat ditentukan dengan
transformasi elementer, baik elementer baris
maupun transformasi elementer kolom
Untuk menentukan kebalikan matriks A, dikerjakan
dengan transformasi elementer baris pada matriks
M = (A In ), matriks yang diperoleh dari matriks In
karena transformasi pada M disebut matriks A-1
Jadi pada saat matriks A berubah menjadi matriks
identitas, maka matriks identitas akan berubah
menjadi matriks A-1
Bentuk transformasi elementer
• Penukaran baris-baris ke i dan ke j dinyatakan dengan Rij,
• Penukaran kolom-kolom ke i dan ke j dinyatakan dengan Lij
• Perkalian setiap elemen baris ke i oleh suatu skalar k dimana k ≠ 0
dinyatakan dengan Ri(k) ,
• Perkalian setiap elemen kolom ke i oleh suatu skalar k dimana k ≠ 0
dinyatakan dengan Li(k)
• Penambahan pada elemen-elemen baris ke i dengan k kali elemen-
elemen padanannya dari baris ke j, dimana k suatu skalar
dinyatakan dengan Rij(k) ,
• Penambahan pada elemen-elemen kolom ke i dengan k kali
elemen-elemen padanannya dari kolom ke j, dimana k suatu skalar
dinyatakan dengan Lij(k)
Cara pembalikan matriks berordo lebih dari
dua
A = 1 2 3 R 1.3 2 1 1 = B
3 0 2 3 0 2
2 1 1 1 2 3
L2.3 1 3 2 = C
3 2 0
2 1 1
R2(2) 1 2 3 = D
6 0 4
2 1 1
L3(-1) 1 2 -3 = E
3 0 -2
2 1 -1
R1.3(2) 5 4 5 = F
3 0 2
2 1 1
L2.3(-1) 1 -1 3 = G
3 -2 2
2 0 1
Untuk menentukan kebalikan matriks A dengan metode transformasi
elementer,maka matriks A digandingkan dengan matriks identitas (M =
(A In ), kemudian dilakukan transformasi elementer, sehingga matriks A
berubah menjadi identitas dan matriks identitas berubah menjadi
matriks kebalikan dari matriks A (A-1 )
0 0 1 0 3 -2 0 0 1 0 3 -2
0 0 1 0 3 -2
Jawab:
B I= 0 1 2 2 1 0 0 0 R 1.2 1 1 2 3 0 1 0 0
1 1 2 3 0 1 0 0 0 1 2 2 1 0 0 0
2 2 2 3 0 0 1 0 2 2 2 3 0 0 1 0
2 3 3 3 0 0 0 1 2 3 3 3 0 0 0 1
R3.1(-2) 1 1 2 3 0 1 0 0 R 4.2(-1) 1 1 2 3 0 1 0 0
R4.1(-2) 0 1 2 2 1 0 0 0 0 1 2 2 1 0 0 0
0 0 - 2 -3 0 -2 1 0 0 0 -2 -3 0 -2 1 0
0 1 -1 -3 0 -2 0 1 0 0 -3 -5 -1 -2 0 1
Lanjutan
R3(-1/2) 1 1 2 3 0 1 0 0 R 4.3(3) 1 1 2 3 0 1 0 0
0 1 2 2 1 0 0 0 0 1 2 2 1 0 0 0
0 0 1 3/2 0 1 -1/2 0 0 0 1 3/2 0 1 -1/2 0
0 0 -3 -5 -1 -2 0 1 0 0 0 -1/2 -1 1 -3/2 1
R4(-2) 1 1 2 3 0 1 0 0 R 1.2(-1) 1 0 0 1 -1 1 0 0
0 1 2 2 1 0 0 0 0 1 2 2 1 0 0 0
0 0 1 3/2 0 1 -1/2 0 0 0 1 3/2 0 1 -1/2 0
0 0 0 1 2 -2 3 -2 0 0 0 1 2 -2 3 -2
R2.3(-2) 1 0 0 1 -1 1 0 0 R 1.4(-1) 1 0 0 0 -3 3 -3 2
0 1 0 -1 1 -2 1 0 R2.4(1) 0 1 0 0 3 -4 4 -2
0 0 1 3/2 0 1 -1/2 0 R3.4(-3/2) 0 0 1 0 -3 4 -5 3
0 0 0 1 2 -2 3 -2 0 0 0 1 2 -2 3 -2
Lanjutan
1. A = 1 2 3
1 3 4
1 4 3
2. B = 1 2 -1 2
2 2 -1 1
-1 -1 1 -1
2 1 -1 2