Anda di halaman 1dari 21

Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di bangsal PD 

dengan stroke. Hasil


pengkajian menunjukkan klien mengekuh nyeri kepala dengan skala 6 (0-10), mulut
mencong, sulit menelan dan mual. Tanda-tanda vital memperlihatkan TD 140/90mmHg,
frekuensi nadi 78 kali/menit, frekuensi napas 20 kali/menit dan suhu 37oC. Hasil CT
scan diperoleh gambaran adanya intracerebral hemorrhage (ICH). Apakah [osisi yang
tepat pada klien?
1/1
Pronasi
Supinasi
Semi-fowler
Trandelenburg
Elevasi kepala
 
Tanggapan
Pada kasus klien stroke dengan adanya kondisi intracerebral hemorrhage, klien sangat rentan
mengalami peningkatan tekanan intrakranial yang dapat memperburuk kondisi klien. oleh karena itu,
klien perlu diposisikan elevasi kepala 30 0 untuk memfasilitasi aliran darah balik vena

 
Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat di bangsal PD dengan efusi pleura. Hasil
pengkajian menunjukkan klien mengeluh sesak napas disertai nyeri dada saat inspirasi
serta badannya lemah. TTV menunjukkan TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 110
kali/menit, frekuensi napas 30 kali/menit, suhu 38,2oC dan terdengar bunyi redup pada
anterior basal toraks dekstra. Hasil pemeriksaan Rontgen toraks diperoleh adanya
kesan penumpukkan cairan pada rongga pleura dekstra. Apakah masalah keperawatn
pada kasus ini?
0/1
Nyeri akut
Hipertermia
Hipervolemia
 
Intoleransi aktivitas
Pola napas tidak efektif

 
Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirawat di bangsal PD dengan kolitis ulseratif. Hasil
pengkajian memperlihatkan klien mengeluh nyeri perut, BAB >5 kali sehari dengan
kosistensi cair, badan terasa lemas, dan disertai mual dan muntah. Data lain yaitu
mukosa bibir kering, turgor kulit menurun, akral dingin, bising usus >15 kali/menit, TD
90/70 mmHg, frekuensi napas 24 kali/menit, frekuensi nadi 100 kali/menit dan suhu
36oC. Apakah masalah keperawatan pada kasus ini?
0/1
Diare
Nyeri akut
 
Hipovolemia
Defisit nutrisi
Intoleransi aktivitas

 
Seorang perempuan berusia 45 ahun dirawat di bangsal PD dengan demam typoid.
haisl pengkajian menunjukkan klien mengeluh badan lemas, nafsu makan menurun dan
demam tinggi pada malam hari. Perawat sedang melakukan pemasangan infus dengan
cairan RL. Setelah dilakukan disinfeksi area penusukkan  dan jarum bersama kaetetr IV
mulai diinsersi ke dalam vena, terlihat darah keluar melaui tabung indikator. Apakah
tindakan yang dilakukan selanjutnya?
1/1
Menekan vena agar darah tidak tumpah
Memasukkan seluruh kateter dan menarik bagian jarumnya
 
Menarik jarumnya dan menyambungkan dengan selang infus
Mengalirkan cairan agar darah dalam kateter tidak membeku
Melakukan fiksasi pada selang yang tersambung dengan kateter
Tanggapan
Dalam prosedur pemasangan infus, setelah diketahui bahwa insersi jarum bersama kateter IV
sudah mesuk ke vena, maka perlu memasukka seluruh bagian kateter dan menarik jarum kemudian
menekannya untuk segera disambungkan pada selang infus yang telah terisi cairan infus. hal ini
perlu dilakukan untuk menghindari keteter IV tertekuk

 
Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di bangsal PD dnegan ulkus DM sejak 3
minggu yang lalu. Klien telah menjalani nekrotomi ulkus. Hasil pengkajian
memperlihatkan perkembangan luka yang tampak merah, mudah berdarah, tidak
berbau dan tidak ada pus. Hasil pemeriksaan menunjukkan GDS 180 mg/dL. Saat ini
perawat merencanakan edukasi kesehatan untuk perawatan lanjutan klien di rumah
(discharge planning). Apakah topik edukasi yang diberikan?
1/1
Olahraga
Kontrol diet
Minum obat teratur
Kontrol GDS secara teratur
Perawatan luka secara rutin
 
Tanggapan
Pada kondisi klien ulkus DM yang telah mengalami nekrotomi ulkus dan menunjukkan adanya
proses granulasi jaringan yang baik, maka perlu dilakukan perawatan luka secara rutin agar
terhindar dari infeksi yang dapat menghambat penyembuhan luka

 
Seorang perempuan berusi 40 tahun dirawat di bangsal PD dengan sirosis hepatis.
Hasil pengkajian menunjukkan sklera ikterik, asitesm pitting edema pada ekstremitas
inferior dan tampak feses kehitaman. Hasail USG memperlihatkan abdomen tampak
hepatomegali. Pemeriksaan hematologi menunjukkan kadar protein total 3,3 g%,
albumin 1,2 g/dL dan Hb 12 g/dL. Apakah intervensi keperawatan pada kasus ini?
1/1
Pemberian transfusi packed red cell
Pemberian infus NaCl 0,9%
Pemberian infus albumin
 
Pemberian vitamin K
Pemberian antibiotik
Tanggapan
Klien dengan sirosis hepatik cenderung mengalami hipoalbuminemia. albumin diproduksi oleh
retikulum endoplasma dari hati dan disekresi dalam serum darah. Albumin sangat penting menjaga
cairan plasma tetap berada di intravaskular. jika kadar albumin dibawah normal (3,5-5,5 g/dL), maka
hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairna plasma di intertisial. oleh karena itu, diperlukan
pemberian infus albumin pada klien

 
Seorang laki-laki berusia 19 tahun drawat di bangsal PD dnegan PPOK. Haisl
pengkajian menunjukkan klien mengeluh sesak napas, batuk-batuk namun dahak
susah dikeluarkan, frekuensi napas 27 kali/menit, dan terdengar suara ronchi pada
seluruh lapang paru posterior. Perawat memberikan ventolin dengan nebulizer dan klien
menghirup uap yang keluar dari nebulizer sebanyak 10 kali, setelah itu mesin
dimatikan. Apa tindakan yang selanjutnya dilakukan?
1/1
Mencuci tangan
Membereskan alat
Melakukan auskultasi paru
Melatih klien untuk relaksasi napas dalam
Melakukan clapping dan melatih batuk efektif
 
Tanggapan
Dalam prosedur fisioterapi dada pada klien PPOK dengan penumpukan sputum yang kental,
idealnya setelah dilakukan terapi nebulazer untuk membuka bronkus, maka dilanjutkan dengan
clapping dan batuk efektif sehingga sputum dapat dikeluarkan

 
Seorang perempaun berusia 50 tahun drawat di bangsal PD dengan stroke
nonhemoragik. Hasil pengkajian menunjukkan kesadarn klien somnolen denganGCS 11
(E3M5V3), terdapat gangguan menelan dan kelemahan ekstremitas kanan. TTV
memperlihatkan TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 80 kali/ment, napas 28 kali/menit,
suhu 37,8oC dan terdengar suara ronki pada auskultasi paru. Apakah masalah
keperawatn pada kasus ini?
1/1
Penurunan kapasitas adaptis intrakranial
 
Bersihan jalan napas tidak efektif
Hambatan mobilitas fisik
Defisit nutrisi
Hipertermia
Tanggapan
Pada klien dengan stroke nonhemoragik, dapat terjadi gangguan mekanisme perfusi jaringan
serebral yang menyebabkan kondisi iskemik, sehingga terjadi konpensasi edema serebral yang
menurunkan kapasistas intrakranial. masalah keperawatan utama yang dapat menyebabkan
berbagai gangguan fungsi neurologi seperti kesadaran menurun, gangguan menelan, dan
kelemahan kemampuan motorik ekstremitas adalah penurunan kapasitas adaptif intrakranial

 
Seorang laki-laki berusia 33 tahun dirawat di bangsal PD denga psoriasis, Hasil
pengkajian menunjukkan klien mengeluh gatal dan perih pada kulit yang kemerahan ,
terdapat bercak-bercak eritema dan skuama yang kasar disekitar siku dan lututnya.
Klien terlihat sering menggaruk kulit yang terasa gatal dengan kukunya yang panjang.
Klien mengatakan kahwatir akan kondisinya. Apakah masalah keperawatan pada kasus
ini?
1/1
Ansietas
Nyeri akut
Risiko infeksi
Defisit pengetahuan
Gangguan integritas kulit
 
Tanggapan
Pada klien dengan psoriasis terdapat kondisi kerusakan integritas kulit dimana kulit tampak
kemerahan, menebal, bersisik, dan kering. Gejala ini sering muncul pada area siku, lutut, kulit
kepala, dan punggung bawah. hal ini akan menimbulkan gatal hebat yang jika tidak tertangani dapat
memperberat kondisi lesi

 
Seorang kali-laki berusia 30 tahun dirawat di bangsal bedah dengan luka bakar. Haisl
pengkajian menunjukan klien mengalami luka bakar di area kepala, lengan kanan,
dada, dan perut sehingga luas luka bakar klien adalah 36% dan BB klien 50 kg. Klien
telah mendapatkan infus RL 8 jam pertama dan saat ini akan dilanjutkan terapi
resusitasi cairan dalam 16 jam berikutnya. Berapa jumlah cairan resusitasi lanjutan
yang perlu diberikan?
1/1
3.600 mL
 
4.800 mL
6.000 mL
7.200 mL
8.600 mL
Tanggapan
Pada kondisi klien dengan luka bakar diperlukan resusitasi cairan dengan perhitungan rumus
Parkland atau rumus Baxter= 4 x % luka bakar x kgBB dalam 24 jam, sehingga jumlah kebutuhan
cairan total pada klien ini = 4 x 36% x 50 kg= 7.200 mL. cairan resusitasi ini diberikan setengahnya
pada 8 jam pertama yaitu 3.600 mL dan sisanya yang perlu diberikan pada 16 jam berikutnya
adalah 3.600 mL

 
Seorang perempuan berusia 65 tahun dirawat di bangsal PD dengan congestive heart
failure (CHF). Hasil pengkajian didapatkan klien mengeluh sesak napas, lemah dan
sering batuk pada malam hari. Terdapat ronki pada kedua lapang pasru area basal,
asites dan peningkatan JVP. TTV menunjukkan TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 75
kali/menit, napas 30 kali/menit dan suhu 37,6oC. Apakah intervensi pada kasus ini?
0/1
Melatih ROM aktif
Memberikan terapi oksigen
Memberikan terapi diuretik
Melakukan fisioterapi dada
Memberikan ventolin dengan nebulizer
 
 
Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat di bangsal bedah dengan pascatiroidektomi
hari ke-2. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengeluh nyeri dileher dengan skala 7
(0-10), tampak sakit dan gelisah, terdapat balutan luka dibagian depan leher, produksi
sekret meningkat dan tidak bisa tidur malam hari. TTV menunjukkan TD 130/90 mmHg,
frekuensi nadi 84 kali/menit, napas 26 kali/menit dan suhu 37oC. Apakah masalah
keperawatan pada kasus ini?
0/1
Bersihan jalan napas tidak efektif
 
Gangguan integritas kulit
Gangguan pola tidur
Risiko infeksi
Nyeri akut

 
Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di bangsal PD dengan TB paru. Hasil
pengkajian Menunjukkan kondisi klien lemah, sesak napas, batuk berdahak dan
penuruna BB sebanyak 5 kg dalam waktu 2 bulan terakhir. TTV menunjukkan TD
100/70 mmHg, frekuensi napas 26 kali/menit, nadi 100 kali/menit, suhu 38oC dan
terdengar ronki diseluruh lapang paru. Klien telah terpasang terapi oksigen kanula nasal
3 L/menit. Apakah intervensi keperawatan pada kasus ini? 
1/1
Memberikan nutrisi tinggi kalori dan protein
Melakukan fisioterapi dada
 
Mengatur posisi tidur
Mengompres hangat
Melatih ROM aktif
Tanggapan
Klien TB paru sering mengalami penumpukan sputum pada saluran pernapasan akibat rekasi
infeksi. oleh karena itu, klien sangat membutuhkan fisioterapi dada agar agar dapat mengeluarkan
sekret secara optimal

 
Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di bangsal PD dengan infark miokard
akut. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengeluh nyeri dada menjalar ke punggung
dengan skala 7 (0-10), tampak gelisah, lemah, sesak napas, banyak keluar keringat
dan mual. TTV menunjukkan TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 92 kali/menit, napas 32
kali/menit dan suhu 37,5oC. Apakah masalah keperawatan pada kasus ini?
1/1
Gangguan pola tidur
Intoleransi aktivitas
Defisit nutrisi
Nyeri akut
 
Ansietas
Tanggapan
Pada klien dengan infark miokard akut sering kali terdapat nyeri menjalar hingga ke leher dan
punggung yang disebabkan oleh kondisi iskemik otot jantung. skala nyeri 7 merupakan skala berat
yang jika tidak tertangani dapat berakibat fatal yaitu henti jantung karena tidak adekuatnya asupan
oksigen ke jantung

 
Seorang perempuan berusia 42 tahun dirawat di bangsal bedah pascalaparotomi
reseksi kasinoma kolon. Hasil pengkajian menunjukkan pada klien terapsang drain di
daerah abdomen, terdapat luka insisi sepanjang 15 cm, tidak ada pus, kesadaran klien
compos mentis, tampak lemah, mengeluh nyeri di daerah luka insisi dan selang drain.
Perawat akan melakukan observasi jumlah volume darah yang tertampung drain.
Apakah tujuan utama tindakan perawat pada klien?
0/1
Mengkaji jumlah perdarahn area insisi
Mengobservasi perbaikan kondisi umum
Memastikan selang drain masiih terpasang
Mencegah akumulasi cairan di dalam luka insisi
Mengukur jumlah cairan yang hilang setelah pembedahan
 
 
Seorang klien laki-laki berusia 35 tahun dirawat di bangsal bedah  dengan fraktur kosta.
Hasil pengkajian menunjukkan klien tampak sesak napas, pengembangan dada
asimetris, terdapat jejas pada toraks dekstra dan terapsang WSD. Klien telah diberikan
terapi oksigen kanula nasal 3 L/menit. Hasil pemeriksan analisa gas darah (AGD)
ditemukan nilai pH = 7,11, PaCO2 = 55 mmHg, HCO3 = 23 mEq/L, PaO2 = 88 mmHg
dan saturasi O2 97%. Apakah hasl analisis pemeriksaan AGD pada kasus ini?
0/1
Asidosis metabolik murni
Alkalosis metabolik murni
Asidosis respiratorik murni
Asidosis respiratorik terkompensasi sebagian
 
Alkalosis respiratorik terkompensasi sempurna

 
Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di bangsal PD dengan diare kronis lebih dari
satu bulan. Hasil pengkajian menunjukkan klien tampak lemah , BB turun 8 kg sejak
satu bulan lalu dan mukosa bibir kering. Klien telah menjalani pemeriksaan laboratorium
tes Elisa dan dinyatakan HIV positif. Klien tampak menatik diri dan tidak mau dikunjungi
selain oleh keluarga. Beberapa teman klien yang datang berusaha menanyakan kepada
perawat tentang penyakit klien. Namun, perawat tetap menjada kerahasiaan data
kesehatan klien. Apakah prinsip etik yang diterapkan pada kasus ini?
1/1
Nonmaleficience
Confidentiality
 
Beneficence
Fidelity
Justice
Tanggapan
Data kesehatan klien sangat penting untuk dirahasiakan oleh perawat sebagai tenaga kesehatan
kecuali di persidangan hukum negara. dalam kasus ini, perawat merahasiakan kondisi sakit klien
yang mengidap HIV positif dari pernyataan beberapa temannya. hal ini sesuai dengan prinsip etik
confidentiality

 
Seorang perempuasn berusai 45 tahun dirawat di bangsal bedah pascaoperasi
pembuatan kolostomi. Hasilpengkajian menunjukkan kantong kolostomi klien hampir
teisi penuh. Perawat kemudian melakukan perawatan kolostomi. Saat ini dilakukan
pelepasan kantong secara perlahan mulai dari bagian atas kemudian ditutup dengan
kassa lembap. Apakah tindakan selnajutnya pada kasus ini?
1/1
Mencuci tangan
Mengirigasi kantong stoma
Memasang kantong stoma baru
Mengoleskan salep zinc pelindung kulit
Membersihkan dan mengeringkan kulit peristoma
 
Tanggapan
Pada kondisi klien dengan kolostomi, area kulit sekitar stoma (peristoma) dapat mengalami
inflamasi akibat kontaminasi feses. oleh karena itu, sangat penting untuk membersihkan area
peristoma sebelum penggantian kantong stoma dalam perawatan kolostomi
 
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di bangsal bedah pasca operasi total hip
arthroplasty. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengeluh nyeri  pada kaki skala 3 (0-
10) terutama saat digerakkan , kondisi TTV stabil, drain telah dilepas 3 hari yang lalu,
area paha tidak bengkak dan klien sudah mulai bisa latihan mobilisasi bertahap.
Perawat merencanakan  discharge planning. Apakah edukasi yang perlu diberikan?
0/1
Relaksasi napas dalam saat merasa nyeri
 
Mengindari fleksi pada kaki kurang dari 90 derajat
Mengubah posisi kanan dan kiri setiap 2 jam sekali
Memasang korset badan setiap hari di area punggung
Melatih range of motion seluruh sendi dengan optimal

 
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di bangsal PD dengan penyakit ginjal
kronis dan telah menjalani hemodialisis rutin sejak 5 bulan yang lalu. Hasil pengkajian
menunjukkan klien mengeluh sesak napas, mual dan lemah. Terdapat asites dan piting
edema derajat 2 pada ekstremitas inferior dan jumlah urin 100 mL/ 24 jam. TTV
mneunjukkan TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 86 kali/menit, napas 27 kali/menit dan
suhu 37,5oC. Klien akan kembali melakukan terapi hemodialisis hari ini. Apakah
pengkajian selanjutnya yang perlu dilakukan?
0/1
Mengkaji kadar ureum dan kretainin
 
Penimbangan BB
Auskultasi bunyi napas
Mengkaji kadar hematokrit
Mengkaji asupan cairan

 
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di bangsal bedah dengan fraktur tertutup 1/3
distal tibia sinistra. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengeluh nyeri pada tungkal
kirinya dengan skala 7 (0-10), tidak bisa digerakkan, bengkak, tampak pucat, kebas
dan  tidak teraba denyut nadi perifer pada area distal. Saat ini terpasang bidai dan klien
direncanakan menjalani tindakan operasi fiksasi internal. Apakah tindakan keperawatan
ada kasus ini?
0/1
Melonggarkan fiksasi bidai pada area fraktur
Memasang elastis bandage pada area distal
 
Meninggikan posisi area fraktur
Memberikan kompres dingin
Melatih teknik relaksasi

 
Seorang laki-laki berusai 60 tahun dirawat di bangsal bedah dengan batu saluran kemih
vesica urinaria. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengalami kesulitan berkemih,
BAK menetes dan tidak mengalir dengan deras dan lancar. Klien akan menjalani
pemasangan kateter urin. Setelah kateter dimasukkan tanpa hambatan pada meatus
uretra, segera tampak urin keluar  dan ditampung dalam bengkok. Apakah tindakan
yang selanjutnya dilakukan klien?
0/1
Menggembungkan balon keteter dengan NaCl 0,9%
Memasukkan keteter hingga batas percabangan
Mencabangkan kateter dengan kantong urin
Memfiksasi kateter di area pubis
 
Membuka duk bolong

 
Seorang perepuan berusia 40 tahun dirawat di bansal PD dengan DHF. Hasil
pengkajian menunjukkan lemas, pusing, demam dan terdapat ptechie paa kedua
lengan. TTV memperlihatkan  TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 78 kali/menit, napas 24
kali/menit dan suhu tubuh  38,5oC. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb =
11 mg/dL, Ht= 45% dan trombosit = 55.000/mcL. Apakah masalah keperawatan pada
kasus ini?
0/1
Gangguan integritas kulit
Intoleransi aktivitas
Risiko perdarahan
Hipertermia
 
Nyeri akut

 
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di bangsal PD dengan leukimia. Haisl
pengkajian menunjukkan klien mengeluh lemah dan pusing. Pada pemeriksaan
laboratorium darah didapatkan Hb= 6,8 g/dL, Ht = 35% dan eritrosit= 2,0 juta/μL.
Perawat akan memberikan transfusi packed red cell (PRC). Saar ini telah terpasang
infus NaCl 0,9% dan darah 1 kolf telah dihangatkan. Apakah tindakan keperawatan
pada kasus ini?
0/1
Mengobservasi kondisi umum klien
Memasang kantong darah transfusi
Mengecek kesesuaian label darah
Mengecek golongan darah
Mengecek reaksi alergi
 
 
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di bangsal bedah pascaoperasi katarak pada
kedua matanya 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengatakan
kadang merasa gatal pada matanya, lensa kedua mata tampak jernih, sklera putih.
tidka ada pus, refleks cahaya positif dan visus meningkat. Saat ini klien direncanakan
pulang dan perawat berencana melakukan edukasi kesehatan. Apakah edukasi yang
perlu diberikan pada kasus ini?
1/1
Memberikan tetes mata sesering mungkin
Menghindari untuk menggosol mata
 
Melepas perban saat mandi
Menggunakan kaca mata
Mengirigasi mata
Tanggapan
Pada Klien pascaoperasi katarak yang telah membaik kondisi matanya, penting menghindari untuk
menggosok mata. Menggosok mata dapat menyebabkan infeksi pada mata yang menghambat
penyembuhan
setelah operasi.

 
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di bangsal bedah dengan luka bakar. Hasil
pengkajian didapatkan klien mnegatakan masih sedikit nyeri pada luka di kedua
kakinya, granulasi jaringan baru mulai terbentuk, warna dasar luka merah, tidak ada
pus dan tidak ada jaringan nekrotik. Apakah fase penyembuhan luka pada klien?
1/1
Inflamasi
Epitelisasi
Proliferasi
 
Homeostasis
Remodeling
Tanggapan
roses penyembuhan luka secara alami memiliki tiga fase, yaitu inflamasi, proliferasi, dan
maturasi/remodeling. Fase inflamasi merupakan fase awal yang ditandai dengan reaksi pembekuan
darah oleh platelet, vasokonstriksi, dan proses pencegahan infeksi (merah, bengkak, dan nyeri).
Fase kedua adalah proliferasi di mana terjadi granulasi jaringan fibroblast dan neovaskularisasi
hingga terbentukya kolagen pada lapisan luka. Fase yang terakhir adalah maturasi/ remodeling
yang ditandai dengan terjadinya proses epitelisasi dan keratinisasi sehingga warna luka kembali
serupa dengan area di sekitarnya.

 
Seorang perempuan berusia 28 tahun dirawat di bangsal  PD dnegan HIV/AIDS. Hasil
pengkajian menunjukkan klien mengeluh demam, mual, pusing, bibir kering dan badan
terasa lemas. Terdapat penurunan BB 10 kg dalam 1 bulan, turgor kulit menurun dan
jumlah urin 200 cc/ 8 jam. Klien akan menjalani terapi cairan infus RL 2.500cc/hari
dengan faktor tetes  IV 20 tetes/mL. Berapa jumlah tpm yang diberikan pada klien?
1/1
15
20
35
 
40
45
Tanggapan
Cara perhitungan tetesan infus yaitu dengan mengalikan jumlah cairan dengan faktor tetes
kemudian dibagi waktu dalam menit.
2500 cc x 20 tetes/cc
= 34,72 tetes/menit
24 jam x 60 menit
= 35 tetes/menit

 
Seorang perempuan berusia 58 tahun dirawat di bangsal PD dengan cardiac heart
failure (CHF). Hasil pengkajian didapatkan klien mengeluh nyeri dada menjalar ke
punggung dan lengan kiri dengan skala 7 (0-10), lemah, sesak napas, gelisah dan kaki
bengkak. TTV menunjukkan TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 72 kali/menit, napas 30
kali/menit, suhu 37,5oC. Hasil EKG menunjukkan adanya elevasi ST. Apakan tindakan
keperawatan pada kasus ini?
0/1
Membatasi aktivitas
Mengurangi asupan cairan
Menganjurkan klien rileks
Memberikan obat nitrogliserin
Mengajarkan latihan napas dalam
 
 
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di bangsal bedah dengan cedera kepala.
Hasil pengkajian didapatkan kesadaran menurun, klien dapat membuka mata dengan
rangsang suara, dapat melokalisasi nyeri saat diberikan rangsang nyeri dan berbicara
bingung (disorientasi), pupil isokor dan pupil cahaya positif. TTV menunjukkan TD
140/90 mmHg, frekuensi nadi 88 kali/menit, napas 22 kali/menit dan suhu 36,8oC.
Berapakah nilai GCS pada klien? 
0/1
12
11
 
10
9
8

 
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di bangsal bedah dengan fraktur tertutup
pada tungkai kanan. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengatakan ia memiliki
riwayat patah tulang sejak 3 bulan yang lalu karena kecelakaan motor, namun hanya
berobat ke dukun tulang dan tidak sembuh serta otot terlihat semakin mengecil. Saat
perawat mengkaji, klien dapat mengangkat tungkai kanannya, namun diberi tahanan,
langsung jatuh lagi. Berapakah nilai kekuatan otot pada klien?
1/1
1
2
3
 
4
5
Tanggapan
Pada Kllen CHF, dapat terjadi sumbatan arteri koronarla yang menimbulkan infark miokar vang
melas. Tindakan yang tepat pada kondisard adalah mendilatasi arteri koroner dengan pemberian
nitrogliserin (ISDN) sublingual.

 
Seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di bangsal PD tumot otak. Hasil pengkajian
menunjukkan klien mengeluh nyeri kepala, tidak dapat menaik-turunkan alis, tidak
merasakan asam, manis dan pahit di lidah bagian depan, bebicara tidak jelas, serta
kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3V4M5 = 12. Dimanakah kelumpuhan saraf
kranial yang terjadi pada klien?
0/1
VII. IX & X
VII & XII
VII & IX
X & XII
 
IX & X

 
Seorang lakii-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal bedah dengan pascaoperasi
trakeostomi hari ke-3. Hasil pengkajian didapatkan klien mengeluh sesak, masih
merasakan nyeri, susah berbicara, dan terdengar suara gurgling karena produksi cairan
pada lubang trakeostomi menumpuk. TTV menunjukkan TD 110/70 mmHg, frekuensi
nadi 78 kali/menit, napas 26 kali/menit dan suhu 37,6oC. Apakah tindakan keperawatan
pada kasus ini?
 
0/1
Memberikan oksigen nasal kanul 3 L/menit
Memberikan posisi yang nyaman
Manajemen nyeri
Nebulasi
 
Suction

 
Seorang perempuan berusia47 taun dirawat di bangsal PD  dengan kanker paru. Hasil
pengkajian didapatkan klien mengeluh sesak napas dan lemah, frekuensi napas 28
kali/menit, pola napas ireguler dan menggunakan otot bantu pernapasa. Hasil
pemeriksaan AGD menunjukkan PH= 7,40, PaCO2= 24 mmHg, PaO2= 78 mmHg, dan
HCO3= 28 mEq/L. Apakah metode pemberian oksigen yang tepat pada kasus ini?
0/1
Binasal kanul
 
Masker venturi
Masker sederhana
Masker rebreathing
Masker non-rebreathing
 
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di bangsal PD dengan asma bronkial. Hasil
pengkajian didapatkan klien mengeluh sesak napas, dan memiliki riawayat asma
kambuh jika terkena debu. TTV menunjukkan TD 120/80mmHg, nadi 85 kali/menit,
napas 28 kali/menit dan suhu 37oC.serta trdengar suara paru wheezing.Perawat
berencana memberikan terapi epinefrin sesuai program. Apakah tujuan tindakan
perawat?
0/1
Mengencerkan sekret
Relaksasi oto bronkus
Mencegah inflamasi bronkus
Mengurangi produksi sputum
 
Pencegahan produksi histamin

 
Seorag laki-laki berusia 31 tahun dirawat di bangsal bedah dengan apendisitis. Hasil
pengkajian menunjukkan klien mengeluh nyeri dibagian abdomen kuadran kanan
bawah. Klien direncanakan menjalani pemeriksaan khas yang akan didapatkan pada
kasus ini?
0/1
Mengeluh nyeri lepas pada area abdomen kuadran 2
 
Mengeluh nyeri tekan pada titik Mc. Burney
Adanya massa pada abdomen kuadran 2
Terdapat penurunan bising usus
Abdomen tampak datar

 
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal PD dengan gagal jantung. Hasil
pengkajian menunjukkan klien mengeluh sesak, cepat lelah dan kaki bengkak. Perawat
sedang melakukan pemeriksaan fisik pada klein. Adapun pemeriksaan itu tersebut
bertujuan untuk mengidentifikasi adanya peningkatan tekanan pada atriun kanan.
Perawat melakukan penekanan abdomen pada kuadran kanan atas sekitar 30-60 detik
dnegan posisi semi-fowler. Saat dilakukan penekanan perawat melakukan inspeksi
terhadap pelebaran vena jugularis. Apakah jenis pemeriksaan yang sedang dilakukan?
0/1
Refluks hepatojugularis
Jugularis venous pressure
 
Gastroesophageal reflux
Central venous pressure
Refleks vagal

 
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di bangsal PD dengan systemic lupus
erythematosus (SLE). Klien telah menjalani perawatan selama 1 minggu di RS. Tampak
ruam pada kulit sudah mulai menghilang, nyeri sudah mulai mereda, badan tiak terasa
lemas seperti awal masuk RS. Klien direncanakan untuk pulang. Apakah perencanaan
pulang yang perlu diberikan?
1/1
Pengaturan diet
Membatasi aktivitas fisik
Menghindari sinanr matahari langsung
 
Mekakukan terapi dingin untuk mengurangi nyeri
Melakukan terapi relaksasi untuk mengatasi cemas
Tanggapan
Pada klien dengan SLE, penting untuk menghindari pencetus terjadinya inflamasi pada jaringan ikat,
salah satunya yaitu paparan sinar matahari. Jika terkena sinar matahari langsung, maka kulit klien
cenderung mudah mengalami iritasi sehingga ruam pada kulit dan terasa panas.

 
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di bangsal bedah dengan benign prostatic
hyperplasia. Hasil pengkajian menunjukkan klien mengeluh BAK nyeri, tidak tuntas,
menetes dan terdapat distensi kandung kemih. Saat perawat melakukan pemasangan
kateter Foley, terjadi tahanan pada uretra. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan?
0/1
Mengganti dengan ukuran kateter yang lebih kecil
Tetap melanjutkan pemasangan kateter Foley
Menganjurkan klien untuk napas dalam
 
Membatalkan pemasangan kateter Foley
Melaporkan pada perawat senior

 
Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat dengan ulkus DM. Hasil pengkajian
menunjukkan klien mengeluh nyeri dan luka kakinya sulit sembuh, tampak luka
berwarna putih dan hitam, serta terdapat pus berwarna kuning kehijauan. Klien telah
diberikan antibiotik selama 2 minggu tetapi belum menunjukkan adanya proses
perbaikan pada lukanya. Apakah tindakan keperawatan pada kasus ini?
0/1
Melakukan perawatan luka
 
Memberikan antibiotik tambahan
Melakukan pendidikan kesehatan
Melakukan kolaborasi tindakan amputasi
Melakukan kolaborasi pemeriksaan kuktur

 
Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat di bangsal PD dengan stroke. Hasil
pengkajian menunjukkan kesadaran klien somnolen, hemiparesis dekstra dan kulit di
area penonjolan tulang tampak kering dan kemerahan.TTV memperlihatkan TD 150/80
mmHg, nadi 88kali/menit, napas 24 kali/menit dan suhu 37,9oC. Apakah tindakan
keperawatan pada kasus ini?
1/1
Melakukan masase di daerah kemerahan
Melakukan alih baring setiap dua jam
 
Melakukan pendidikan kesehatan
Memposisikan semi fowler
Melatih ROM pasif
Tanggapan
Kondisi hemiparesis menyebabkan hambatan mobilitas fisik pada klien stroke. Jika dibiarkan, maka
pada area penonjolan tulang akan mengalami iskemik akibat tidak adekuatnya vaskularisasi ke area
tersebut, sehingga menyebabkan luka dekubitus. Oleh karena itu, tindakan yang tepat yaitu dengan
melakukan alih baring setiap dua jam.

 
Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di bangsal PD dengan gagal ginjal kronis,
Hasil pengkajia menunjukkan klien merasa sesak, kaki bengkak dan ia meyakini akan
lebih cepat sembuh apabila minum air suci yang dibawa dari tempat ibadah sehingga
klien tidak meminum air dari RS. Apakah tindakan keperawatan pada kasus ini?
0/1
Mengajurkan minum air dari RS sesuai kebutuhan
Melaporkan kepada kepala ruangan terkait kasus klien
Melarang klien minum air suci tersebut sebanyak-banyaknya
Membolehkan minum air suci tersebut sesuai kebutuhan cairan
Membolehkan minum air suci tersebut namun ditambah air di RS
 
 
Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di bangsal PD dengan gastritis. Klien
sudah 3 kali masuk ke RS dengan penyakit yang sama. Hasil pengkajian menunjukkan
klien mengeluh nyeri hilang timbul, mual dan sulit mengatur pola makan. Klien sering
mengonsumsi makanan yang pedas, sering minum kopi dan keluarga sudah
mengingatkan tetapi klien tidak menghiraukan. TTV menunjukkan TD 130/80 mmHg,
nadi 84 kali/menit, napas 20 kali/menit, suhu 37,5oC dan bising usus 25 kali/menit.
Apakah masalah keperawatan pada kasus ini?
1/1
Nyeri akut
Defisit nutrisi
Defisit pengetahuan
Menejemen kesehatan tidak efektif
 
Disfungsi motilitas gastrointestinal
Tanggapan
Pada kasus tersebut diketahui bahwa klien mengetahui jika perilaku hidup tidak sehat yang ia jalani
akan menyebabkan kondisi gastritisnya kambuh kembali. Namun, ia kesulitan untuk mengelola
manajemen kesehatan seperti menghindari makanan pedas dan mengonsumsi kopi untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di bangsal PD dengan diabetes melitus.
Hasil pengkajian didapatkan klien mengeluh pusing, tampak lemah, gemetar dan
berkeringat dingin. TTV menunjukkan TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100 kali/menit,
napas 20 kali/menit dan suhu 36,2oC. Klien telah diinjeksi insulin 30 menit lalu. Apakah
tindakan keperawatan pada kasus ini?
1/1
Melakukan pemeriksaan EKG
Memberikan infus dekstrosa 40%
Memantau kadar gula darah
 
Memantau TTV
Memberikan infus RL
Tanggapan
Pada kasus tersebut diketahui bahwa klien mengidap DM dan telah diberikan terapi insulin 30 menit
yang lalu. Setelah tindakan tersebut, perawat perlu melakukan evaluasi terhadap efektivitas terapi.
Klien menunjukkan tanda-tanda hipoglikemia, antara lain lemah, pusing, gemetar, pucat, serta
peningkatan frekuensi nadi, sehingga perlu dievaluasi kadar glukosa darah.

 
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di bangsal bedah dengan fraktur
humerus dekstra pasca-ORIF hari pertama.Hasil pengkajian didapatkan klien meringis,
mengeluh nyeri dengan skala 7 (0-10), serta sering terbangun di malam hari karena
merasakan nyeri pada bagian jahitan luka. Klien mengeluh tidak bisa tidur fan takut
untuk bergerak. TTV menunjukkan TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88 kali/menit,
napas 26 kali/menit dan suhu 38oC. Apakah tindakan keperawatan pda kasus ini?
1/1
Mengajarkan teknik napas dalam
Mengatur pola istirahat tidur
Memberikan obat analgesik
 
Melakukan perawatan luka
Memberikan terapi oksigen
Tanggapan
Pada kasus tersebut diketahui bahwa
Remi mengalami nyeri berat (skala 7- 9) pascaoperasi
demasangan ORIF. Untuk mengatast nyeri tersebur,
diperlukan terapi farmakologi analgesik yang segera
dapat menurunkan skala nyeri.

 
Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di bangsal bedah dengan glaukoma. Hasil
pengkajian menunjukkan klien mengeluh mangalami penurunan penglihatan pada mata
kiri sejak 3 bulan yang lalu, serta mata sering beriar dan perih. Klien direncanakan
menjalani operasi. perawat sedang melakukan pemeriksaan visus pada mata kiri dan
diperoleh hasil bahwa klien dapat menghitung  jari pemeriksa pada jarak 6 meter.
Berapa hasil pemeriksaan visus mata kiri pada klien tersebut?
1/1
6/20
6/40
6/60
 
6/80
6/100
Tanggapan
Pembahasan: Pada kasus tersebut diketahui bahwa Klien mengalami penurunan penglihatan akibat
glaukoma. Untuk hasil pemeriksaan visus, klien dapat menghitung jari pemeriksa pada jarak 6 meter
di mana normalnya dapat dilakukan pada maksimal jarak 60 meter.

 
Seorang perempuan berusia 28 ahun dirawat di bangsal bedah dengan otitis media
kronis. Hasil pengkajian didapatkan klein mnegluh pendengerannya menurun sejak 1
bulan yang lalu. Perawat sedang melakukan pemeriksaan tes Rinnie pada telinga klien.
Setelah persiapan, perawat kemudian mulai menggetarkan garputala. Apakah langkah
selanjutnya yang dilakukan?
0/1
Meletakkan garputala di tengah garis kepala klien
Meletakkan garputala di tulang mastoid klien
Meletakkan garputala di tulang mastoid perawat
Meletakkan garputala di liang telinga klien
 
Meletakkan garputala di liang telinga perawat

 
Seroang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal bedah dengan trauma toraks.
Hasil pengkajian menunjukkan klien tampak sesak, pengembangan dada simetris,
terdapat hematoma pada toras anterior sinistra dan terdengar redup saat perkusi di
bagian tersebut. Pada dada klien sebelah kiri tersebut telah terpasang selang WSD.
Perawat akan mengkaji apakah pada selang WSD terdapat kerusakan atau tidak.
Apakah hasil indikator pemeriksaan pada alat tersebut dalam kondisi baik?
1/1
Suara napas vesikuler terdengar disleuruh lapang paru
Adanya gelembung udara pada cairan di botol WSD
Adanya undulasi cairan pada selang di botol WSD
 
Tempat insersi selang tidak berdesis
Tempat insersi selang tidak nyeri
Tanggapan
Pada pemeriksaan patensi alat WSD perlu diperhatikan undulasi cairan pada selang WSD yang
memperlihatkan kinerja pernapasan pulmo. Jika tidak ada, maka dapat disebabkan oleh
tersumbatnya selang, dan motor suction tidak berjalan, sehingga perlu dievaluasi berkala.

 
Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di bangsal bedah dengan kanker kolon
pascaoperasi laparotomi 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan klien mengeluh
sesak dan batuk-batuk, namun sekret tidak bsia dikeluarkan. Perawat akan
memberikan edukasi tentang latihan batuk efektif pada klien. Namun, pada saat
implementasi,klein mengeluh nyeri ringan pada daerah luka operasi. Apakah respons
yang tepat pada kasus ini?
0/1
"Rasa nyeri setelah operasi adalah normal"
 
'Rasa nyeri akan berkurang setelah beberapa hari"
"Pakailah bantal dan tekan sedikit didaerah perut"
"Pakailah tangan dan tekan sedikit di daerah perut"
"Saya akan memberikan obat yang diresepkan doter"

 
Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di bangsal PD dnegan AMI pascaoperasi
pemasangan ring jantung. Klien baru kembali dari ruang pemulihan setelah operasi.
Pada jam 10 pagi, tekanan darah 120/80mmHg, frekuensi nadi 80 kali/menit, napas 20
kali/menit dan suhu 37oC. Pada jam 11 dan 12 pagi, TTV dalam keadaan stabil. Ketika
jam 1 siang, tekanan darah menjadi 106/74 mmHg, frekuensi nadi menjadi 66 kali/menit
dan napas 24 kali/menit. Klien terpasang infus RL dan oksigen kanula nasal 3L/menit.
Apakah intervensi keperawatan pada kasus ini?
1/1
Mengecek tanda-tanda vital lagi setelah 15 menit
 
Mengecek tanda-tanda vital lagi setelah 1 jam
Memosisikan klien semi-fowler
Melakukan pemeriksaan EKG
Memberikan terapi inotropik
Tanggapan
Setelah operasi jantung, klien dapat mengalami kondisi hemodinamik yang tidak stabil. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital secara ketat 15 menit sekali jika terdapat tanda-
tanda penurunan kondisi hemodinamik. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi tindakan selan jutnya
yang perlu segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai