Disusun oleh :
DENNIAR SURYATIKA
125070218113002
MAHELVIVA NEVI P
125070218113058
SASMITO UTOMO
125070218113062
TRIREZIKA DIANINGRUM
125070218113026
UMI NUR AFIFAH
125070218113006
125070218113032
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1 | Page
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi
mencapai kesempurnaan makalah berikutnya.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita Aamiin.
Penulis
2 | Page
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................4
1.1Latar Belakang......................................................................................... 4
1.2Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3Tujuan....................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................6
2.1Definisi..................................................................................................... 6
2.2Klasifikasi................................................................................................. 6
2.3Epidemiologi............................................................................................. 7
2.4Etiologi..................................................................................................... 7
2.5Faktor Resiko............................................................................................ 8
2.6Patofisiologi.............................................................................................. 9
2.7Manifestasi Klinis...................................................................................... 12
2.8Komplikasi
........................................................................................ 12
2.9Pemeriksaan Diagnostik...........................................................................12
2.10Penatalaksanaan
Medis........................................................................................ ............13
2.11Asuhan
Keperawatan..................................................................................................
......13
BAB III PENUTUP............................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................27
3 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bayi merupakan
tahap
perkembangan
yang
menempati
angka
untuk
memprediksi
dalam
hal
kesematan
bayi
ataupun
Rumusan Masalah
Apa definisi dari BBLR?
Apa saja klasifikasi BBLR ?
Bagaimana epidemiologi dari BBLR?
Apa saja Etiologi yang dapat menyebabkan BBLR?
Apa saja faktor resiko BBLR?
Apa saja manifestasi klinis yang muncul pada kondisi BBLR?
Bagaimana patofisiologi terjadinya BBLR?
Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada BBLR?
Apa saja pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada kasus BBLR?
4 | Page
10.Apa saja penatalaksanaan medis dan yang dapat dilakukan pada bayi
BBLR?
11.Bagaimana pengkajian keperawatan yang dapat dilakukan pada bayi
BBLR?
12.Apa saja diagnosa yang dapat muncul pada bayi dengan BBLR?
13.Bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi dengan BBLR?
1.3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tujuan
Untuk mengetahui mengenai pengertian dari BBLR
Untuk mengetahui tentang klasifikasi dari BBLR
Untuk mengetahui bagaimana epidemiologi atau angka kejadian dari
BBLR
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
BBLR
10.Untuk mengetahui penetalaksanaan medis apa saja yang dilakukan pada
bayi BBLR
11.Untuk mengetahui pengkajian keperawatan yang ditemukan pada bayi
dengan BBLR
12.Untuk mengetahui diagnosa apa saja yang muncul pada bayi dengan
BBLR
13.Untuk mengetahui asuhan kepeperawatan yang tepat pada bayi dengan
BBLR
BAB II
5 | Page
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat badan pada
saat kelahiran kurang dari 2500 gram atau lebih rendah (WHO, 1961). Berat
badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badannya pada saat
kelahiran kurang dari 2500 gram sampai dengan 2499 gram.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI, 2004), bayi berat lahir rendah
(BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, tanpa
memandang masa gestasi, berat lahir rendah adalah yang ditimbang dalam
1 (satu) jam setelah bayi lahir.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram yang ditimbang dalam 1 jam setelah bayi lahir
2.2
Klasifikasi
Berdasarkan
buku
Surgery:
Basic
Science
and
Clinical
Evidence,
pembagian bayi dengan berat badan lahir rendah adalah sebegai berikut :
Berat
Klasifikasi
Badan
Lahir
Mortalitas
-
Rendah
Berat Badan Lahir Rendah
Sedang
Berat Badan Lahir Sangat
1501 gr
Antara 1500 gr dan
Rendah
Berat Badan Lahir Ekstrem
1001 gr
<100 gr
Rendah
Sedangkan dari sumber buku Infant Feeding andNutrition for Primary Care
dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Prematur
Kelahiran bayi yang termasuk dalam prematur ini sebelum minggu ke 37
dari usia kehamilan. Kira-kira dua sampai tiga bayi dengan BBLR
dilahirkan secara prematur dan memiliki ukuran yang sesuai dengan usia
kehamilannya. Semakin awal persalinan tersebut terjadi (bayi dilahirkan)
maka perkembangan organnya pun tidak maksimal, sehingga didapatkan
6 | Page
berat badan yang rendah, dan memiliki banyak resiko pada setiap
sistemnya seperti pernafasa, jantung.
b. Dismatur atau small-for-date
Bayi yang termasuk adalah yang kelahirannya sesuai dengan usia
kehamilan tapi hanya memiliki berat badan lahir yang rendah yang tidak
sesuai dengan usia kehamilannya.
2.3
Epidemiologi
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh
2.4
Etiologi
Penyebab terbanyak terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
Ibu,
sebagainya.
penyakit
seperti,
komplikasi
yang
anemia,
terjadi
sipilis,
pada
infeksi
kehamilan
TORCH
ibu
dan
seperti
7 | Page
ekonomi dan paparan zat-zat racun (Sitohang, 2004 dan WHO 2007)
Faktor Resiko
Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR pada penelitian
dari Analisis faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian bayi berat
badan lahir rendah dalam konteks keperawatan maternitas di rumah sakit
umum Palang Merah Indonesia kota Bogor,
Perpustakaan Universitas
Umur
Paritas
Jarak Kelahiran
Umur Kehamilan
Status Gizi
Status Sosial Ekonomi
8 | Page
2.6
Patofisiologi
Factor ibu
Penyakit b/d
kehamilan
Jarak hamil &
persalinan
terlalu dekat
Etiologi
Factor
plasenta
Insulfisiensi
plasenta
pravia
Factor
janin
Cacat
bawaan
Hidramnion
Solusio
placenta
Factor lain
Alcohol
Peroko
k
Asap rokok
Nikotin
Infeksi dalam
rahim
Hamil ganda
katekolamin
Radikal
bebas dan
oksidan
Vasokontriksi
pembuluh darah
Hipertensi
Vasokontraksi
pembuluh
darah
Suplai makanan
dan oksigenasi
fetus
9 | Page
Kerusakan
endotel
vasokontrikto
r vasodilator
Gangguan
metablsme
folat
Kerusakan
jaringan paru
Defisiensi folat
PPOK
Nutrient pertmb
ekspansi gen
fetus terganggu
hipoventila
si
asidosis
Oksigenasi
fetus
Gangguan pertmbhan
fetus
BBLR/BBLSR
Prematuritas
Pertmb tubuh
relative lebih
luas
Jaringan lemak
subkutan lbh tipis
DX. Risk
infeksi
10 | P a g e
Pengupan
berlbhn
Pernpaasn
dg suhu luar
Kehilangan
cairan
Kehilanga
n panas
Dehidrasi
DX.Hipoter
mi
Kehilangan
panas
melalui kulit
DX.Nutrisi
> Keb.
Tubuh
Kekurangan
cadangan
energi
Malnutrisi
Usus
Hati
Konjugasi
bilirubin blm
baik
Hiperbilirubin
hipoglikemi
Din dinding
lambung
lunak
Masalah
kembung
Ikterus
Paristaltik
belum
sempurna
Pengosonga
n lambung
belum baik
DX. Ketidakefektifan
Termoregulasi
Ginjal
Otak
Imaturitas ginjal
Imaturitas sentrum2
vital
Sekunder
terapi
Regulasi
pernapasan
Pernapasan
periodik
Reflek menelan
blm smpurna
Kulit
Mata
Imaturitas lensa
mata,sekunder efek
O2
Retroentral
fibroplasia
Halus mudah
lencet
Risk. Infeksi
piodema
Paru-paru
Sepsis
Rentinopaty
Infuse
pernapasan
DX. pola napas
tidak efektif
Penyakit
membrane
hialin
11 | P a g e
sempurna)
Terdapat banyak lanugo (rambut di tubuh)
Aktivitas yang lemah, kurang pergerakan
Kulit tipis, transparan & lemak subkutan sedikit
2.8
Komplikasi
10-17% mengalami defisit otak, apabila ibu tidak memberi makan
pendek,kesukaran belajar)
Retardasi mental
Kelainan elektroensefalografi
Cacat wicara dan cacat panca indra lainnya
Anemia
Sindrom kematian bayi mendadak
Infeksi
perhatian
yang
2.9
Pemeriksaan Diagnostik
Dalam kehamilan, pemntauan dilakukan dengan gravidogram secara
serial/berkala.
Pemeriksaan biometri janin secara ultrasonografi
Penentuan kadar estriol dalam urin ibu,kadarnya dapat menurun pada
gangguan pertumbuhan janin
dengan
elektroda
oksigen
transkutan
dan
1984)
Status & Lama Perkawinan
Penghasilan (Keadaan sosial
&
ekonomi),
dapat
mempengaruhi
Peminum
alkohol,
Kecanduan obat)
Keadaan Ibu Pada Saat Hamil
1. Infeksi akut
2. Perdarahan selama kehamilan
3. Toksemia gravidarum
4. Trauma Fisik
13 | P a g e
5. Kelainan plasenta
6. Kehamilan ganda
7. Tindakan operatif
8. Status nutrisi
c. Keluhan Utama
- Keluhan yang dirasakan sama dengan keluhan ibu hamil pada
-
umumnya.
Takut dalam mengalami
kesulitan
dan
persalinan
menyebabkan
minggu)
Trimester III (sampai 40
12,7-13,4 kg
minggu)
Berikut Rekomendasi Berat Badan Menurut IMT Pra-Hamil :
Sumber
Data
Depkes RI,
Kategori
Rekomendasi
Normal (18,5-25)
Low (<19,8)
Kenaikan BB
10-13 Kg
12,5-18 Kg
14 | P a g e
1995
Normal (19,8-26)
High (>26)
Institute og
11,5-16 Kg
7-11,5 Kg
Medicine,
1990
-
Tinggi fundus uteri kurang dari sekitar 2-3 cm dari seharusnya. Berikut
tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan :
Umur kehamilan
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu
Keterangan
-
kesempurnaannya
Mulai terjadi timbunan lemak dan glukosa sebagi
gr/hari
Merupakan tumbuh-kembang yang cepat
minggu
15 | P a g e
Pengkajian Umum
- Berat badan bayi baru lahir <2500 gr atau lebih
- Panjang kepala tumit <48-53 cm
- Lingkar kepala <33-35 cm
- Panjang badan (48-50 cm) dan lingkar kepala (rata-rata 33 dan
35,5 cm/13-14 inci)
Pengkajian Respirasi
- Resiprasi normal 30-60 x/menit, Takipnea : >60x/menit ; Apnea
-
: <20x/menit
Bentuk dada (barrel, konkaf)
Lingkar dada, normalnya 30,5-33 cm (12-13 inci)
16 | P a g e
o
o
dan bercak-bercak.
Pengkajian Gastrointestinal
- Lingkar perut, distensi abdomen
- Tidak ada suara bising usus
Pengkajian Genitourinaria
- Pengkajian berat badan merupakan penilaian dalam tingkat
-
uretra di ujungnya
Pengkajian Neurologis-Muskuloskeletal
- Gerakan bayi : kejang, spontan, acak, tingkat aktivitas
terhadap rangsang. Dapat terjadi Hipotonia-Lemas, kontrol
Pengkajian Kulit
- Perubahan warna : memerah, tanda-tanda iritasi, lepuh, abrasi,
-
e. Pemeriksaan Diagnostik
- USG (Ultrasonografi), dilakukan secara serial sehingga tumbuhkembangnya janin intrauteri dapat ditetapkan dan diikuti secara
seksama. Berikut penggunan USG dalam diagnosis dan evaluasi IUGR
(intra uterine growth restriction) :
dari
normal
yang
tahanan/vasokonstriksi,
artinya
dapat
aliran
menunjukkan
darahnya
terdapat
berkurang.
Jika
Jika
perbandingan
protein,
valin/glisin
meningkat,
fosfoenol-piruvat
karboksikinase
dan
pembentukan
glukoneogenesis.
18 | P a g e
B. Prioritas Diagnosa
1. Ketidakefektifan Pola Nafas
2. Ketidakefektifan Termoregulasi
3. Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh
C. Analisa Data
Diagnosa 1 : Ketidakefektifan Pola Nafas
Analisa data
Etiologi
DO :
-
Lingkar
dada
kurang,
Keperawatan
Ketidakefektifa
n
Pola nafas
b/d
(normalnya
-
Dx.
30,5-
33 cm (12-13 inci))
Adanya
penggunaan
otot
imaturitas
pusat
pernapasan
pernafasan
tambahan : cuping
hidung
atau
retraksi substernal,
interkostal,
-
atau
subklavikular
Adanya pernafasan
vagal/berhenti
sejenak
Tarikan
dalam
nafas
dan
tidak
teratur
RR < 30x/menit
subklavikular
Pola pernafasan Bayi megap-megap
Ketidakefektifan Pola Nafas
DS :
-
Keluarga mengeluh
bayi megap-megap
Tujuan : Untuk mengembalikan pola nafas sehingga efektif kembali
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan perawatan selama 5 x24 jam, diharapkan
pasien mampu :
19 | P a g e
(sever
(substanti
(moderat
( mild)
(none)
e)
al)
Oxygen
e)
V
saturation
Respiratory
rhythm
Cyanosis
Intervensi
Intervensi
Kaji riwayat ibu terhadap obat-obatan
Rasional
Untuk mengetahui factor predisposisi
yang
depresi
pernapasan
Untuk membantu menentukan kondisi
apneu
Untuk
akan
memperberat
mucus
membantu
yang
memudahkan
menghilangkan
menyumbat
jalan
pernapasan
Untuk memperbaiki fungsi pernapasan
Kolaborasi
pemberian
obat-obatan
20 | P a g e
Ketidakefektifan Termoregulasi
DATA
DO :
-
sedikit
Lemak coklat sedikit
sehingga cepat
kehilangan panas
Pembuluh darah
banyak terlihat pada
kulit
Nadi : 150 x/ menit
RR : dangkal, tidak
teratur
Suhu : berubah ubah
dengan mudah
Apgar Score : pada
ETIOLOGI
Bayi lahir kurang bulan
DIAGNOSA
KETIDAKEFEKTIFAN
TERMOREGULASI b.d
BBLR
warna kulit
kemungkinan bias
mencapai score 0 yaitu
Ketidakefektidan
Termoregulasi
tubuh kebiruan
DS :
Tujuan : Termoregulasi menjadi efektif sesuai dengan perkembangan
NOC : Termoregulasi : Neonates
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam, diharapkan pasien mampu :
-
NIC :
Intervensi
Monitor warna kulit dan suhu setiap
Mengetahui
Rasional
perubahan-perubahan
dua jam
suhu
dua
setiap
jam
dan
dapat
21 | P a g e
sesuai
Intake cairan
secara adekuat
Berikan
bayi
dengan
pemberian
secara
adekuat
akan
kalori
Mencegah terjadinya hipotermi
Suhu lingkungan mempengaruhi suhu
penggunaan
sampai 37.5
penghangat
incubator,
radiasi,
dan
panel
basinet
air (insensible)
metabolisme
Mencegan bayi dalam kondisi hipotermi
atau hipertermi
Pemanasan berlebih
akibat
mengakibatkan
stabilisasi suhu
Cegah komplikasi yang sering muncul :
asidosis
semakin buruk
metabolic,
hipoksia
dan
hipoglikemi
Evaluasi
S:O:
-
22 | P a g e
Diagnosa 3
Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh.
Analisa Data
DO :
Etiologi
Usia kehamilan kurang
Masalah Keperawatan
Ketidak Seimbangan
2500gr.
Reflex menelan dan
menghisap kurang.
sempurna
dari 37 minggu
DS : -
BBLR
Reflex menelan dan
menghisap kurang
BB Bayi < 2500gr
KETIDAK SEIMBANGAN
NUTRISI : KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
Tujuan : Nutrisi bayi terpenuhi dan Berat badan bayi dalam batasan normal.
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan perawatan selama 7x24 jam klien mampu :
Severe
subtantial
Moderate
Mild
No
deviation
deviation
deviation
deviation
deviation
from
from
from
from
from
normal
normal
normal
normal
normal
23 | P a g e
range
1
10060
9
range
2
range
3
range
4
range
5
Weight
Percentile
(child)
NIC :
Intervensi
Kaji reflex hisap dan menelan pada
Rasional
Kemampuan menghisap dan menelan
bayi
yang
yang pathologis
Pemberian ASI
lemah
dapat
menyebabkan
secara
dan
teratur
dan
secara cukup.
membantu
memenuhi
nutrisi klien.
keseimbangan cairan yang diberikan
kebeutuhan.
Kolaborasi
menetapkan
kalori
yang
dibutuhkan
kebutuhan
oleh
bayi,
kebutuhan
pas
sesai
24 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan istilah yang digunakan
untuk menggambarkan bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram.
Sebaliknya, rata-rata bayi baru lahir beratnya sekitar >2500 gram. Lebih dari 8
persen dari semua bayi yang baru lahir di Amerika Serikat memiliki berat lahir
rendah . Terlebih lagi bagi di negara berkembang yang tingkat sosial dan
ekonomi yang rendah maka akan semakin tinggi pula kejadin dari lahirnya bayi
dengan berat badan rendah atau prematur.
Bayi dengan berat badan lahir rendah terlihat jauh lebih kecil daripada
bayi lain dengan berat badan lahir normal. Kepala bayi dengan berat badan lahir
rendah mungkin tampak lebih besar daripada bagian tubuh, dan ia sering terlihat
tipis dengan sedikit lemak tubuh. Selain itu, sering terjadi kesulitan bernafas dan
ketidakmampuan dalam mempertahankan suhu tubuh sehingga seringkali
mengalami hipotermi. Oleh karena itu dibutuhkan penangan khusus dan
secepatnya bagi bayi dengan BBLR khususnya bayi prematur.
Dari hasil diskusi kelompok, didapatkan tiga diagnosa utama yang dapat
terjadi pada bayi dengan BBLR yaitu ketidakefektifan pola nafas, ketidakefektifan
termoregulasi, dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari tubuh.
25 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,Chandranita;
Manuaba,Fajar.2003.
Pengantar
Kuliah
Margaretts,Barrie;Kearney,John;Arab,Lenore.2005.
Gizi
Michael;
McCloskey
Dochterman,Butcher
Howard
K,dkk.2008.Nursing
Umum
Palang
Merah
Indonesia
Kota
Bogor.Jakarta
26 | P a g e
27 | P a g e