KELURAHAN PALASARI
KECAMATAN CIHAURBEUTI
TASIKMALAYA
LAPORAN
Disusun Oleh :
NIM.
TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjat kan kepada Alloh SWT , karena berkat rahmat dan
perkenan nya saya dapat menyelsaikan Laporan Asuhan keperawatan Gerontik ini.
Laporan ini di susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah S1
keperawatan. Saya selaku penyusun tugas laporan ini sangat sadar bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan . Oleh karena itu, kritik dan saran dosen pembimbing
dan teman – teman yang sangat saya harapkan agar tugas berikut nya dapat lebih baik
lagi .
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba
menjadi tua , tetapi berkembang dari bayi,anak-anak,dewasa dan ahirnya menjadi tua.
Hal ini normal,dengan perubahan fisik, dan tingkah laku ysng dapat di ramalkan yang
terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa
tua merupakan masa hidup manusia yang terahir. Dimana seseorang mengalami
kemunduran fisik,mental,dan sosial secara bertahap ( Lilik ma’rifatul azizah,2011 ).
Perubahan sistem kardiovaskuler pada lansia meliputi masa jantung bertambah,
ventrikel kiri mengalami hipertrofi, dan kemampuan perenggangan jantung berkurang
Karena perubahan pada jaringan ikat. Konsumsi oksigen pada tingkat maksimal
berkurang sehingga kapasitas paru menurun. Latihan berguna untuk meningkatakan
VO2 maksimum, mengurangi tekanan darah dan berat badan.
Berdasarkan definisi secara umum, seseorang di katakan lansia apabila usianya 60
tahun ke atas, baik pria maupun wanita. Sedangkan Departement kesehatan RI
menyebutkan sesorang di katakan berusia lanjut usia di mulai dari umur 55 tahun ke
atas. Menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) usia lanjut di mulai dari usia 60 tahun
( Kushariyadi,2010 ; Indriana ,2012 ;Wallnce, 2007 ).
B. TUJUAN
Maksud dan tujuan penulisan Laporan Asuhan Keperawatan Gerontik ini yaitu :
1. Untuk mengetahui Diagnosa Keperawatan Gerontik .
2. Untuk mengetahui Intervensi Keperawatan Gerontik
3. Untuk mengetahui Implementasi Keperawatan Gerontik
4. Untuk mengetahui Evaluasi Keperawatan Gerontik
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih
dan tekanan diastolic 120 mmHg ( Sharon, L.Rogen,1996 ).
Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg.
Angka 140 mmHg merujuk pada bacaan sitolik , ketika jantung memompa darah ke
seluruh tubuh. Sementara itu angka 90 mmHg mengacu pada bacaan diastolik , ketika
jantung dalam keadaan rileks sembari mengisi ulanmg bilik-biliknya dengan darah.
Perlu di ketahui bahwa tekanan sitolik adalah tekanan maksimal karena jantung
berkontraksi ,sementara itu tekanan diastolik adlah tekanan terendah di antara
kontraksi ( jantung beristirahat ). Hampir semua orang dapat mengalami tekanan
darah tinggi, Badan Kesehatan Dunia menyebut angkanya saat ini terus meningkat
secar global ( WHO ). Menurut WHO , penyakit hipertensi merupakan peningkatan
tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik
sama atau lebih besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin ,2003 ).
B. GEJALA HIPERTENSI
1. Sakit kepala parah
2. Pusing
3. Penglihatan buram
4. Mual
5. Telinga berdenging
6. Kebingungan
7. Detak jantung tak teratur
8. Kelelahan
9. Nyeri dada
10. Sulit bernapas
11. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga
C. PENYEBAB
Hipertensi yang penyebabnya tidak jelas di sebut hipertenai primer. Tetapi tekanan
darah tinggi juga bisa di sebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
Contoh nya seperti merokok, kebanyakan makan makanan asin.
D. FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang terkena hipertensi
adalah :
1. Kelelahan
2. Diabetes
3. Asam urat
4. Obesitas
5. Kolestrol tinggi
6. Penyakit ginjal
7. Kecanduan alkohol
E. PENGOBATAN
Gejala hipertensi tak harus di tangani dengan obat-obatan medis. Di samping
konsumsi obat-obatan harus melakukan perubahan gaya hidup positif. Beberapa
gaya hidup positif yang bisa di lakukan adalah :
1. Diet seimbang dan rendah garam
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
4. Tidak minum alkohol
5. Berusaha menurunkan berat badan jika mengalami obesitas
F. ETIOLOGI
1. Faktor keturunan
2. Ciri perseorangan
3. Kebiasaan hidup
4. Usia
BAB III
TINJAUAN KASUS
3. Spiritual
Ny.A Suka melakukan sholat lima waktu , mengaji , dan mengikuti pengajian
D. Pengkajian fungsional klien
KATZ indeks
No Aktivitas klien Mandiri Keter
Gantungan
1 Mandi di kamar mandi
2 Menyiapkan,menggunakan pakaian
3 Memakan makanan yang telah di siapkan
4 Memelihara kebersihan diri ( mencuci
rambut, menyisir rambut )
5 Buang air besar di wc
6 Dapat mengontol pengeluaran feses
7 Buang air kecil di wc
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal
tanpa alat bantu
10 Menjalankan ibadah sesuai keyakinan
11 Melakukan pekerjaan rumah
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri dan
keluarga
13 Mengelola keuangan
14 Menggunakan transfortasi umum
15 Menyiapkan/meminum obat sesuai aturan
16 Merencanakan dan mengambil keputusan
untuk kepentingan keluarga
17 Melakukan aktivitas di waktu luang
Jumlah 16
Keterangan : ( mandiri dalam makan, A MANDIRI
bak/bab,menggunakan pakain,mandi )
Analisa hasil
1 Makan 10 3x sehari
2 Minum 10 8 gelas
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat 10
tidur
4 Personal toilet ( cuci muka ,menyisir 10 2x sehari
rambut ,gosok gigi )
5 Keluar masuk toilet ( membuka 10
pakaian,menyeka tubuh ,menyiram )
6 Mandi 10 3x sehari
7 Jalan di permukaan datar 10
8 Naik turun tangga 10
9 Mengenakan pakaian 10
10 Bab 10 2x sehari
konsitensi
lembek
11 Bak 10 4x sehari
warna putih
bening
12 Olahraga / latihan 10 1x perminggu
13 Rekreasi / Mengisi waktu luang 10 Mengikuti
pengajian dan
jalan- jalan di
sekitar
Jumlah 130 MANDIRI
Analisa hasil
a. 130 : mandiri
b. 60-125 : ketergantungan sebagian
c. 55 : ketergantungan total
F. Pengkajian status mental gerontik
1. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Pratble
Mental Quetioner ( SPMSQ )
No Pertanyaan Jawaban Benar Salah
1 Tanggal berapa hari ini ?
Analisa hasil
Skore total =
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE
( Mini mental status exam )
No Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria
maksimal klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :
- Tahun =
- Musim =
- Tanggal =
- Hari =
- bulan =
2 Orientasi 5 Dimana kita sekarang berada ?
- negara =
- provinsi =
- kota =
- desa =
- kecamatan =
3 Registrasi 3 Menyebutkan kembali 3 obyek
yang telah di sebutkan oleh
pemeriksa :
- obyek =
- obyek =
- obyek =
4 Perhatian dan 5 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian di kurangi 7
sampai 5x.
-93 =
-86 =
-79 =
-72 =
-75 =
5 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi
jawaban no 3 di atas. Bila benar ,1
point untuk masing-masing obyek
6 Bahasa 9 Tunjukan pada klien suatu benda
dan tanyakan namanya pada klien
-
-
Minta klien untuk mengulang kata
berikut : tak ada jika, dan atau
tetapi. Bila benar, nilai satu point
-
Total nilai
Interpretasi hasil
G. pengkajian keseimbangan ( Tinetti,1998 )
H. Pengkajian Status Sosial
Status sosial lansia dapat di ukur dengan menggunakan APGAR keluarga. Penilaian :
Bila pertanyaan-pertanyaan yang di jawab selalu ( point 2 ), kadang-kadang ( point 1),
hampir tidak pernah ( point 0 ).
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian skore
Jumlah