SISTEM IMUN
MANUSIA
DISUSUN OLEH :
DWI SRI AYU ANNISA
FAHMELA AFIFAH
ULFA MARDIANTI MAHMUD
NINA AYU
DHELVINA SYIFA
DOSEN PENGAMPU:
MAYARNI, M. SI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................ 3
PENDAHULUAN.................................................... 3
A.Identitas Modul................................................ 3
B.Kompetensi Dasar.............................................. 3
C.Deskripsi Singkat Materi.................................... 3
D. Petunjuk Penggunaan Modul.............................. 3
KEGIATAN PEMBELAJARAN ................................... 5
SISTEM iMUN..................................................... 5
A.Uraian Materi ................................................. 5
a) Pengertian Sistem Imun
b) Manfaat Sistem Imunitas
c) Faktor yang Mempengaruhi Sistem Imunitas
d) Pengelompokkan Sistem Imunitas
e) Jenis Imunitas (Kekebalan Tubuh)
f) Sel-sel yang Terlibat dalam Respons Imunitas
g) Mekanisme Respons Imunitas Humoral
h) Organ Limfoid
i) Mekanisme Sistem Imun
j) Gangguan SIstem Imun
k) Vaksin
B. Rangkuman.................................................. 8
EVALUASI........................................................ 14
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
DAFTAR PUSTAKA ............................................ 21
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS MODUL
Nama :
Mata Pelajaran: Biologi
Kelas / Semester: XI / 1 (satu)
Judul: Sistem Imun Manusia
B. KOMPETENSI DASAR
3.14 Menganalisis peran sistem imun dan imunisasi
terhadap proses fisiologi di dalam tubuh.
Keterangan Gambar:
1. Membentuk sitoplasma pada saat bakteri atau benda asing melekat pada
2. permukaan sel makrofag
3. Sitoplasma tersebut melekuk ke dalam membungkus bakteri atau benda asing, tonjolan
sitoplasma yang saling bertemu akan melebur menjadi satu sehingga bakteri atau benda asing
akan tertangkap di dalam vakuola.
4. Lisosom yang memiliki kemampuan untuk memecah materi yang berasal dari dalam
maupun dari luar akan menyatu dengan vakuola sehingga bakteri atau benda asing tersebut
akan musnah.
c. Inflamasi (Peradangan)
Inflamasi adalah reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera,
yang ditandai dengan kemerahan, panas, pembengkakan, nyeri, dan
kehilangan fungsi. Tujuannya untuk membawa fagosit dan protein
plasma ke jaringan yang terinfeksi untuk mengisolasi,
menghancurkan, menginaktifkan agen penyerang, membersihkan
debris, serta mempersiapkan penyembuhan dan perbaikan jaringan.
Keterangan Gambar:
1. Jaringan mengalami luka, kemudian merangsang mastosit mengeluarkan baik
histamine maupun senyawa kimia lainnya.
2. Terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan kecepatan
aliran darah sehingga permeabilitas pembuluh darah meningkat. Hal ini
mengakibatkan terjadinya perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil dan monosit)
menuju jaringan yang terinfeksi
3. Sel-sel fagosit kemudian memakan patogen
Keterangan Gambar:
1. Virus menginfeksi sel
2. Gen interferon virus masuk ke inti sel
3. Molekul interveron
4. Interferon masuk ke sel lain sebagai benda asing
5. Interferon menstimulasi sel untuk menyusun protein antivirus
6. Protein antivirus memblokir reproduksi virus
2. SISTEM IMUNITAS SPESIFIK
Sistem imunitas adaptif (adaptive immune system; sistem
imunitas spesifik): Reaksi pertahanan tubuh yang
disesuaikan/diadaptasikan terhadap karakteristik antigen.
Sistem imunitas adaptif terdiri atas reseptor yang
terekspresi pada limfosit sel T dan limfosit sel B. Sistem
Imunitas. Ciri sistem imunitas adaptif yaitu:
Respons terbentuk lebih lambat (memerlukan waktu
untuk beradaptasi terhadap antigen).
Respons bersifat spesifik terhadap berbagai antigen.
Pajanan awal akan membentuksel memori,
sehinggapajanan berikutnya denganantigen yang sama
menghasilkan respons yang lebih cepat.
Yang berperan:
a. Komponen Respons Imunitas Spesifik
Antigen, zat yang merangsang respons imunitas, terutama dalam
menghasilkan antibodi.Terdiri atas bagian determinan antigen
(epitop), yaitu bagian antigen yang membangkitkan respons imun,
dan hapten, yaitu molekul kecil yang jika sendirian tidak dapat
menginduksi produksi antibodi, melainkan harus bergabung
dengan carrier yang bermolekul besar.
Keterangan Gambar:
Pada Gambar, antibodi berwarnaungu, antigen berwarnakuning.
1. Antibodi A akan berikatandengan epitop pada permukaan antigen.
2. Antobodi B yang berbeda bereaksi dengan epitop yang berbeda pada molekul
antigen besar yang sama.
3. Antobodi C yang berbeda bereaksi dengan epitop yang berbeda pada molekul
antigen besar yang sama.
Antibodi, protein larut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons
terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi dengan antigen
tersebut.Merupakan protein plasmayang disebut imunoglobulin (Ig), yang
terdiriatas 5 kelas.
1) IgA, melawan mikroorganisme, banyak terdapat pada zat sekresi
seperti keringat, ASI, dan ludah.
2) IgD, membantu memicu respons imunitas, jumlah sedikit.
3) IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia
4) IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan lebih besar
setelah pajanan pertama.
5) IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh
darah.
Keterangan Gambar:
1. IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%. Jumlahnya akan lebih besar setelah pajanan
pertama.
2. IgD, membantu memicu respons imunitas, jumlah sedikit.
3. IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan mediator kimia lain.
4. IgA, melawan mikroorganisme, banyak terdapat pada zat sekresi seperti keringat,
ASI, da ludah.
5. IgM, antibodi pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah
H.ORGAN LIMFOID
Sebagian kecil limfosit beredar dalam darah, sebagian besar
limfosit berada dalam sekumpulan organ dan jaringan yang
dinamakan organ limfoid. Organ limfoid terdiriatas organ
limfoid primer dan organ limfoid perifer.
Organ limfoid primer merupakan tempat pembuatan dan
pematangan limfosit (“pemrograman fungsi
mendatangnya”). Organ limfoid perifer adalah tempat
limfosit berpartisipasi dan berperan dalam sistem imunitas
tubuh.
bila kelak terpajan dengan antigen (kuman) yang sama, orang tersebut
sudah mempunyai antibodi sehingga tidak terjadi penyakit yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang, masyarakat/populasi, bahkan melenyapkan penyakit
tertentu dari dunia seperti misalnya penyakit polio dan cacar, atau
seperti virus sars-cov maupun mers-cov. Vaksin belum dapat
sepenuhnya mencegah terjadinya infeksi, namun dapat diharapkan
mencegah terjadinya penyakit dengan gejala yang parah atau kritis.
Ada dua cara untuk mendapat kekebalan tubuh terhadap suatu antigen
yaitu secara alamiah apabila orang tersebut terinfeksi oleh patogen
tersebut atau secara buatan melalui vaksinasi. Namun kekebalan yang
didapat melalui vaksinasi, tidaklah bertahan seumur hidup terhadap
infeksi penyakit berbahaya.
Saat tubuh manusia terpapar suatu antigen untuk pertama kalinya,
sistem imun membutuhkan waktu untuk merespons dan
memproduksi antibodi khusus untuk antigen tersebut dalam rentang
waktu ini, orang tersebut rentan jatuh sakit.kemudian akan
membentuk antibody sebagai berikut.
1. Setelah antibodi spesifik untuk antigen tersebut diproduksi,
antibodi ini bekerja sama dengan bagian sistem imun lainnya
untuk menghancurkan patogen dan menghentikan penyakit.
2. Antibodi terhadap suatu patogen biasanya tidak memberikan
perlindungan terhadap patogen lain kecuali jika kedua patogen
tersebut sangat mirip dengan satu sama lain, seperti sepupu.
3. Setelah tubuh memproduksi antibodi dalam memberikan respons
utama terhadap suatu antigen, tubuh juga menciptakan sel-sel
pengingat yang memproduksi antibodi, yang akan tetap hidup
bahkan setelah patogennya dikalahkan oleh antibodi.
4. Jika tubuh terpapar pada patogen yang sama lebih dari satu kali,
respons antibodi menjadi jauh lebih cepat dan lebih efektif
dibandingkan paparan yang pertama kali karena sel-sel pengingat
ini sudah siap memompa keluar antibodi terhadap antigen
tersebut.
RANGKUMAN
1. Sistem imunitas(immune system) adalahsistem pertahanan alamiahtubuh
untuk melawan(organisme) patogen.
2. Organisme patogen yaitu organisme yang dapat menimbulkan
penyakitpada manusia: Cacing parasit, protozoa, fungi, bakteria, dan virus.
3. Sistem imun terdiriatas imunitas non spesifik dan imunitas spesifik.
4. Sistem imunitasnon-spesifik atau bawaanmerupakan lini pertahanan
pertama terhadap patogen. Sistem imunitas bawaan terdiriatas komponen
selular yaitu fagositdan komponen kimiawi yaitu komplemen.
5. Sistem imunitasadaptif merupakan reaksi pertahanan tubuh yang
disesuaikan/diadaptasikan terhadapkarakteristik antigen. Sistem imunitas
adaptifterdiri atas reseptor yang terekspresi pada limfosit sel T dan limfosit
sel B sistem Imunitas.
6. Antigen merupakanzat yang merangsang respons imunitas, terutamadalam
menghasilkan antibody, sedangkan antibody merupakan protein larut yang
dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan
antigen dan akan bereaksidengan antigen tersebut.
7. Factor yang mempengaruhi sistem imun berupa usia, gender,nutrisi,
psikoneuroimunologi, dan kelainan organ lain.
8. Organ limfoidprimer merupakan tempat pembuatan dan pematangan
limfosit(“pemrograman fungsi mendatangnya”).
9. Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau
dilemahkan yang bila diberikan kepada orang yang sehat untuk
menimbulkan antibodi spesifik terhadapmikroorganisma tersebut.
10. Ada dua cara untuk mendapat kekebalan tubuh terhadap suatu antigen
yaitu secara alamiah apabila orang tersebut terinfeksi oleh patogen tersebut
atau secara buatan melalui vaksinasi.