(PSF 215)
MODUL 1
Konsep dan Sejarah Imunologi
DISUSUN OLEH
INHERNI MARTI ABNA S.Si, M.Si
2. Topik Perkuliahan
Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan tubuh
manusia. Ilmu ini membahas apa yang terjadi terhadap kekebalan tubuh pada saat manusia
sehat maupun sakit. Imunologi menjadi dasar ilmu dalam menegakkan diagnosis terhadap
suatu penyakit melalui berbagai pemeriksaan imun. Mata kuliah imunologi akan dibagi dalam
dua bagian yaitu sebelum UTS dan setelah UTS.
Adapun topik-topik perkuliahan sebelum UTS adalah :
1. Konsep dan Sejarah Imunologi
2. Organ dan Sel Sistem Imun
3. Imunogen/Antigen
4. Antibodi/Imunoglobulin
5. Komplemen-Sitokin
6. Reaksi Antigen-Antibodi
4. Definisi Imunologi
Kata Immunology berasal dari bahasa latin Immunos + Logos. Jadi Imunologi
(Immunology) yaitu studi tentang mekanisme biologis dari seluler, molekular serta fungsional
sistim imun. Sedangkan Sistim Imun (Immune System) adalah: Sistim yang terdiri dari
molekuler, seluler, jaringan dan organ yang berperan dalam proteksi/ kekebalan tubuh. Kata
imunitas (immunity) sendiri mempunyai pengertian sebagai proteks i dari penyakit infeksi
D. Kunci Jawaban
1. a. Baratawidjaja K. G, 2004, Imunologi Dasar, edisi ke-6, FKUI, Jakarta
b. Kresna B, Dasar Imunologi Klinik, FKUI, Jakarta
c. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS, 2013, Celluler and Molecular Imunology,
Philadelpia, WB Saunders Company
d. Roit, I., 1997, Essential Imunologi, 9th, Blackwell Co., London.
2. Sistim Imun (Immune System) adalah: Sistim yang terdiri dari Molekuler, Seluler,
Jaringan dan Organ yang berperan dalam proteksi/ kekebalan tubuh
3. Fungsi sistem imun adalah sebagai berikut:
• Melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke
dalam tubuh.
• Menghilangkan jaringan sel yang mati atau rusak (debris cell) untuk perbaikan
jaringan.
• Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.
• Menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh.
5. Metchnikoff
Pada tahun 1883, Metchnikoff sebenarnya telah mengatakan bahwa pertahanan tubuh
tidak saja diperankan oleh faktor humoral, tetapi leukosit juga berperan dalam pertahanan
tubuh terhadap penyakit infeksi. Pada waktu itu peran leukosit baru dikenal fungsi
fagositosisnya. Beliaulah yang menemukan sel makrofag. Sekarang kita mengetahui bahwa
sel makrofag aktif berperan pada imunitas selular untuk eliminasi antigen. Baru pada tahun
1964, Cooper dan Good dari penelitiannya pada ayam menyatakan bahwa siste m limfosit
terdiri atas 2 populasi, yaitu populasi yang perkembangannya bergantung pada timus dan
dinamakan limfosit T, serta populasi yang perkembangannya bergantung pada bursa fabricius
dan dinamakan limfosit B. Tetapi pada waktu itu belum dapat dibedaka n antara limfosit T dan
limfosit B. Limfosit T berperan dalam hipersensitivitas lambat pada kulit dan penolakan
jaringan, sedangkan limfosit B dalam produksi antibodi.
2. Penggolongan Imunologi
Imunologi digolongkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan cara mempertahankan diri dari penyakit
a. Sistem pertahanan tubuh non spesifik: Tidak membedakan mikrobia patogen yang
satu dengan yang lainnya.
b. Sistem pertahanan tubuh spesifik : Pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang
masuk dalam tubuh
2. Berdasarkan cara memperoleh
2. Antibodi
Antibodi atau disebut dengan immunoglobulin ini ada lah suatu sistem pertahanan
yang akan dibentuk pada saat terdapat antigen yang masuk atau biasa disebut juga sebagai
serumnya antigen. Antigen merupakan sejenis patogen, mereka ini sama sama berbahaya
jika/apabila tidak dicegah. Antigen ini adalah senyawa kimia berupa protein yang bisa
ditemukan di sel kanker atau pun juga sel asing yang masuk.
Cara kerja dari antibodi ini ialah dengan mengikat langsung antigen tersebut, setelah
itu kemudian akan diproses lebih lanjut oleh makrofag untuk kemudian dihancurkan.
Disebabkan karna antibodi tertentu akan bekerja dipenyakit spesifik, maka kemudian harus
banyak antibodi untuk dapat menangani segala macam jenis penyakit yang masuk juga.
Antibodi tersebut juga tersusun atas 2 gugus rantai polipeptida, diantaranya 2 rantai
berat serta 2 rantai ringan. tiap-tiap rantai tersebut nantinya akan saling
berkaitan/berhubungan antara satu sama lain serta kemudianmembentuk kromosom Y. Yang
mana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut kemudian dipakai yakni sebagai
tempat pengikat antigen.
E. Daftar Pustaka
a. Baratawidjaja K. G, Imunologi Dasar, edisi ke-6, FKUI, Jakarta, 2004
b. Kresna B, Dasar Imunologi Klinik, FKUI, Jakarta, 2004
c. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS, Celluler and Molecular Imunology, Philadelpia,
WB Saunders Company, 2013
d. Roit, I., Essential Imunologi, 9th, Blackwell Co., London, 1997