Anda di halaman 1dari 22

DASAR IMUNOLOGI

Nama : Sheren
NPM : 18-512-068
Jurusan : Farmasi
SEJARAH IMUNOLOGI

Imunologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sistem pertahanan


tubuh. Terminologi kata “imunologi” berasal dari kata immunitas dari bahasa latin
yang berarti pengecualian atau pembebasan. Pada saat imunologi belum
berkembang, nenek moyang bangsa Cina membuat puder dari serpihan kulit
penderita cacar untuk melindungi anak-anak mereka dari penyakit tersebut. Puder
dipaparkan pada anak-anak dengan cara dihirup.
Ilmu ini sebenarnya, berawal dari penemuan vaksin oleh Edward Jenner pada
tahun 1796. Edwar Jenner dengan ketekunannya telah menemukan vaksin penyakit
cacar menular, smallpox.
World Health Organitatio(WHO) menyatakan smallpox musnah pada tahun (Penemu Vaksin
1979. karena pada massa jener belum bisa menjelaskan perihal smallpox dengan Edward Jenner
baik. Pada abad ke-19 Robert Koch bisa menjelaskan adanya beberapa agen pada tahun
penginfeksi berupa mikroorganisme yang menimbulkan penyakit yang meliputi virus, 1796)
bakteri, fungi, dan beberapa eukaryotik yang selanjutnya disebut parasit. Penemuan
oleh Robert Koch dan penemuan besar lain pada abad ke-19 telah mengilhami
penemuan-penemuan vaksin beberapa penyakit. Pada tahun 1880, Louis Pasteur
menemukan vaksin kolera yang bisa menyerang ayam. Pada perkembangan Louis
Pasteur berhasil menemukan vaksin rabies. Pada tahun 1980, Emil Von Behring dan
Shibasaburo Kitasato menemukan bahwa individu yang telah diberi vaksin akan
mneghasilkan antibodi yang bisa diamati pada serum.
DEFINISI IMUNOLOGI FUNGSI SISTEM IMUN

• Imunologi : Berasal dari bahasa  Melindungi tubuh dari invasi


Latin, immunis=kebal, penyebab penyakit dengan
logos=ilmu. menghancurkan dan
• Imunologi : Adalah imu yang menghilangkan
mempelajari sistem kekebalan, mikroorganisme atau substansi
pertahanan, dan menetralisasi asing (bakteri, parasit, jamur,
benda/substansi asing dalam dan virus, serta tumor) yang
tubuh. masuk ke dalam tubuh.
• Imunitas : Reaksi tubuh  Menghilangkan jaringan ataau
terhadap masuknya substansi sel yang mati atau rusak untuk
asing. perbaikan jaringan.
• Respon Imun : Kumpulan  Mengenali dan mneghilangkan
respon terhadap substansi sel yang abnormal.
asing yang terkoordinasi.
• Sistem Imun : Sel dan molekul
yang bertanggung jawab dalam
imunitas.
RESPON IMUN JENIS-JENIS RESPON IMUN
Respon imun adalah respon tubuh berupa  Respon Imun Non Spesifik
suatu urtan kejadian yang kompleks terhadap Respon imun non spesifik (innate
antigen, untuk mengeliminasi antigen. Respon immunity) merupakan imunitas alamiah yang
ini dapat melibatkan berbagai macam sel dan telah ada sejak lahir.
protein, teruama sel makrofag, sel limfosit, Respon imun non spesifik terdiri dari :
komplemen dan sitokin yang saling berinteraksi 1.Pertahanan fisik/mekanik
secara kompleks. 2.Pertahanan biokimia
 Tahapan Respon Sistem Imun : 3.Pertahanan humoral
1. Deteksi dan mengenali benda 4.Pertahanan seluler
asing.
2. Komunikasi dengan sel lain  Respon Imun Spesifik
untuk merespon
respon imun spesifik merupakan
3. Rekruitmen bantuan dan
mekanisme pertahanan yang ditujukan
koordinasi respon
4. Destruksi atau supresi khusus terhadap satu jenis antigen, karena
penginvasi. itu tidak dapat berperan terhadap antigen
 Fungsi Respon Imun : jenis lain.
1. Pertahanan ( Defense) : Sistem imun spesifik ada 2 yaiutu :
terhadap benda asing/mikroba. 1. Sistem Imun Spesifik Humoral
2. Homeostatis : eliminasi sel tak 2. Sistem Imun Spesifik Seluler
berguna/debris. Imunitas spesifik dapat terjadi sebagai
3. pengawasan(Surveillance) : bertugas berikut :
untuk waspada dan mengenal adanya 3. Alamiah, dan
perubahan-perubahan dan secara 4. Buatan.
cepat membuang sel-sel yang abnormal
tersebut.
PENGERTIAN ANTIGEN DAN ANTIBODI
 ANTIGEN
Atigen merupakan glikoprotein yang
terdapatpada permukaan sel darah merah (Diah
dkk, 2007). Antigen juga berupa zat-zat asing
yang pada umumnya merupakan protein yang
berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk
ke dalam tubuh. Beberapa berupa polisakarida
atau polipeptida, yang tergolong makromolekul
dengan BM > 10.0000.
 ATIBODI
Antibodi adalah senjata utama respon
humoral(George, 2006). Antibodi merupakan
protein-protein yang dihasilkan oleh sel-B
(limfosit B) untuk merespon adanya antigen
yang masuk ke tubuh, kemudian bereaksi
secara spesifik dengan antigen tersebut.
Konfigurasi molekul antigen-antibodi
sedemikian rupa sehingga hanya antibodiyang
timbul sebagai respon terhadap suatu antigen
tertentu saja yang cocok dengan permukaan
antigen itu sekaligus bereaksi dengannya.
Antibodi dapat ditemukan pada darah atau
kelenjar tubuh, dan digunakan oleh sistem
kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan
menetralisasikan benda asing seperti bakteri
dan virus (Anonim, nd).
SISTEM KOMPLEMEN

Sistem komplemen adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat


kompleks protein yang satu dengan lainnya sangat berbeda. Pada keadaan
normal komplemen beredar di sirkulasi darah dalam keadaan tidak aktif, yang
setiap saat dapat diaktifkan melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan
yang lain, disebut jalur klasik dan jalur alternatif. Aktivasi sistem komplemen
menyebabkan interaksi berantai yang menghasilkan berbagai substansi biologik
aktif yang diakhiri dengan lisisnya memra sel antigen.
Aktivasi sistem komplemen tersebut selain bermanfaat bagi pertahanan tubuh,
sebaliknya juga dapat membahayakan bahkan mengakibatkan kematian, hingga
efeknya disebut seperti pisau bermata dua. Bila aktivasi komplemen akibat
endapan kompleks antigen-antibodi pada jaringan berlangsung terus-menerus,
akan terjadi kerusakan jaringan dan dapat menimbulkan penyakit.
SKEMA AKTIVASI JALUR SKEMA AKTIVASI JALUR
KLASIK ALTERNATI
SEL-SEL SITEM IMUNOLOGI

Sel-sel imun terdiri dari sel APC(Antigen Presenting Cell) yang bertugas
mengenali antigen yang masuk lalu informasi yang didapat oleh sel APC
dikomunikasikan pada sel T (limfosit T) untuk memusnahkan antigen yang masuk,
dalam hal ini sel T dapat memusnahkan antigen dengan cara mengerahkan
banyak sel T atau dengan bantuan sel B (limfosit B) untuk membentuk antibody
yang digunakan sebagai senjata dalam memusnahkan agen (Admin 2013).
Sel yang terlibat dalam sistem imun normalnya berupa sel yang bersirkulasi
dalam darah dan pada cairan lymph. Sel-sel tersebut dapat dijumpai dalam jumlah
yang besar pada organ limfoid dan dapat ditemukan pula dalam keadaan tersebar
pada seluruh jaringan tubuh kecuali pada CNS (Central Nervous System). Sel-sel
yang terlibat dalam sistem imun itu berasal dari sum-sum tulang. Kemampuan sel-
sel tersebut untuuk bersirkulasid an mengadakan perpindahan antara darah,
lymph dan jaringan adalah hal yang sangat penting untuk terjadinya respon imun
(Muhaimin Rifai 2011).
SEL-SEL SISTEM IMUN
REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Menurut Gell dan Coombs, reaksi hipersensitivitas dapat dibagi menjadi 4
tipe, yaitu :
1. Tipe I hipersensitivitas Anafilaktik
2. Tipe II hipersensitivitas sitotoksik yang bergantung antibodi
3. Tipe III hipersensitivitas yang diperani kompleks imun
4. Tipe IV hipersensitivitas cell-mediated (hepersensitif tipe lambat)
TERIMA
KASIH
PERNAFASAN

NAMA : SHEREN
NPM : 18-512-068
JURUSAN : FARMASI
DEFINISI
PERNAFASAN
Pernafasan atau respirasi adalah pertukaran, yaitu oksigen(O2) yang dibutuhkan tubuh
untuk metabolisme sel dan karbondioksida(CO2) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Pernapasan (atau ventilasi) adalah proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari
paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama
dengan memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru
beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga
dada terdapat juga jantung didalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma.
Di dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat digunakan
setelah dioksidasi di dalam tubuhnya. Proses menghasilkan energi melalui oksidasi bahan
makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel.

 Respirasi sel terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob

1. Respirasi aerob : adalah proses pembakaran bahan makanan dengan mebutuhkan


oksigen (O2).
2. Respirasi anaerob : adalah suatu proses pembakaran bahan makanan dengan tidak
membutuhkan oksigen (O2).
ALAT-ALAT DALAM SISTEM
PERNAFASAN
1. RONGGA HIDUNG

Rongga Hidung merupakan tempat


masuknya udara pernapasan (pertama kali).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di
dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
subasea) dan kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap
benda asing yang masuk lewat saluran
pernafasan. Selain itu, terdapat juga rambut
pendek dan tebal yang berfungsi menyaring
partikel kotoran yang masuk bersama udara.
Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk. Di dalam rongga hidung terjadi
penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-
paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap. Selain sebagai organ
pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif.
2. FARING
Faring merupakan persimpangan antara
saluran makanan (esofagus) dan saluran
respirasi (trakhea). Tiga bagian faring :
1. Nasofaring (daerah faring yang membuka
ke arah rongga hidung).
2. Orofaring (membuka ke arah rongga
mulut).
3. Laringofaring (membuka ke arah laring).
Pada bagian belakang faring(posterior)
terdapat laring(tekak) tempat terletaknya pita
suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui
faring akan menyebabkan pita suara bergetar
dan terdengar sebagai suara. Makan sambil
berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernafasan , karena
saluran pernafsan pada saat itu sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernafas,
dan berbicara tidak terjadi bersamaan
sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan.
3. LARING
 Laring terletak dibawah faring, dan
merupakan pangkal tenggorokan.
 Laring tersusun oleh tulang.
 Fungsi laring yaitu menyalurkan udara
dari faring ke trakhea.
 Terdapat glotis (bagian atas laring),
glotis akan menutup oleh jaringan
penutup bernama epiglotis saat ada
makanan yang lewat.
 Laring juga disebut sebagai kotak suara
karena memiliki pita suara.
Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara. Laring berperan
untuk pembentukan suara dan untuk
melindungi jalan nafas terhadap
masuknya makanan dan cairan. Laring
dapat tersumbat, antara lain oleh benda
asing (gumpalan makanan), infeksi
(misalnya infeksi dan tumor).
4. TRAKEA
Trakea merupakan tenggorokan
berupa pipa yang panjangnya 10 cm,
terletak sebagian di leher dan sebagian
di rongga dada (torak). Dinding
tenggorrokan tipis dan kaku, dikelilingi
oleh cincin tulang rawan, dan pada
bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia
ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran
pernafasan.
Trakea terdiri atas tiga lapis, yaitu :
1. Lapis tengah terdiri ats jaringan ikat.
2. Lapis tengah terdiri atas otot polos
dan cincin tulang rawan
3. Lapis terdalam terdiri atas a jaringa
epitel bersilia yang mengasilkan
banyak lendir yang berfungsi untuk
menangkap benda-benda asing
yang akan masuk ke paru-paru
bersama udara pernafasan.
5. BRONKUS

Bronkus merupakan cabang


batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, menuju ke paru-paru kanan
dan kiri. Dinding bronkus teridir atas
tiga lapis, yaitu jaringan ikat, otot
polos, dan jaringan epitel.
Struktur lapisan mukosa bronkus
sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur
dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna.
Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus.
6. BRONKIOLUS
Bronkiolus adalah
percabangan kecil-kecil
dari bronkus.
Sel-sel epitel bersilia
pada bronkiolus
berubah menjadi sisik
epitel.
Pada bronkiolus ini
sudah tidak terdapat
cincin tulang rawan
Bronkiolus akan
berakhir pada alveolus.
7. PARU-PARU DAN ALVEOLUS
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, yaitu
kanan dan kiri. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-
paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus
dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2
lobus. par-u-paru dibungkus oleh dua selaput yang
tipis, disebut pleura. Selaput bagan dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
(pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang berseblahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis). Diantara selaput
tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang
berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan
pada waktu mengemang dan mengempis.
Didalam paru-paru terdapat kantong udara sebagai
tempat difusi gas yaitu alveolus. Permukaan alveolus
dilengkapi kapiler darah sehingga memungkinkan
terjadinya difusi gas. Alveolus berupa gelembung-
gelembung udara. Pada bagian alveolus ini terjadi
pertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah
dan karbondioksida dari darah ke udara bebas.
Pertukaran ini terjadi secara difusi yang berhubungan
dengan kapiler-kapiler darah. Pada paru-paru terdapat
kurang lebih 300 juta alveolus.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai