Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

SEDIAAN PARENTERAL DAN SEDIAAN OPTHALMIK

Disusun Oleh :

SHEREN

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sediaan Parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui
beberapa rute pemberian yaitu intravena, intraspinal, intramuskular, subkutis
dan intradermal. Apabila injeksi diberikan melalui intramuscular, seluruh
obat akan berada di tempat itu. Dari tempat suntikan itu obat akan masuk ke
dalam sirkulasi. Cara ini sesuai untuk bahan obat, baik yang bersifat lipofilik
maupun yang hidrofilik. Kedua bahan obat itu dapat diterima dalam jaringan
otot baik secara fisis maupun kimia. Bahkan bentuk sediaan larutan, suspensi,
atau emulsi juga dapat diterima lewat intramuscular, begitu juga pebawanya
bukan hanya air melainkan yang non air juga dapat. Hanya saja apabila beripa
larutan air harus diperhatikan Ph larutan tersebut.

Istilah parenteral berasal dari kata Yunani para dan enteron yang berarti
disamping atau lain dari usus. Sediaan ini diberikan dengan cara
menyuntikkan obat dibawah atau melalui satu atau lebih lapisan kulit atau
membran mukosa. Karena rute ini disekitar daerah pertahanan yang sangat
tinggi dari tubuh, yaitu kulit dan selaput/membran mukosa, maka kemurnian
yang sangat tinggi dari sediaan harus diperhatikan. Yang dimaksud dengan
kemurnian yang tinggi itu antara lain harus steril.

Obat suntik hingga volume 100 ml disebut sediaan parenteral volume kecil
sedangakn apabila lebih dari itu disebut sediaan parenteral volume besar,
yang biasa diberikan secara intravena. Produk parenteral, selain diusahakan
harus steriljuga tidak boleh mengandung partikel yang memberikan reaksi
pada pemberian juga diusahakan harus steril juga tidak boleh mengandung
partikel yang memberikan reaksi pada pemberian juga diusahakan tidak
mengandung bahan pirogenik. Bebas dari mikroba (steril) dapat dilakukan
dengan cara sterilisasi dengan pemanasan pada wadah akhir, namun harus
diingat bahwa ada bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan. Untuk itu
dapat dilakukan teknik aseptic.

Sediaan obat mata (optakmik) adalah tetes mata (Oculaguttae), salep mata
(ocukenta), pencuci mata (Colyria), dan beberapa bentuk pemakaian yang
khusus (lamella dan penyemprot mata) serta insert sebagai bentuk depo yang
ditentukan untuk digunakan pada mata utuh atau terluka. Obat mata
digunakan sebagai efek terapeutik lokal (Lukas, 2012).

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................i


BAB I
Pendahuluan ................................................................................................. ii
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
Daftar Isi ...................................................................................................... iii
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 3
1.4 Manfaat .................................................................................................. 4
BAB II
Pembahasan ................................................................................................. iv
BAB III
Penutup ........................................................................................................ v
1.1 Kesimpulan ............................................................................................ 1
1.2 Saran ...................................................................................................... 2
Daftar Pustaka
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sediaan parenteral ?
2. Jelaskan jenis sediaan parenteral!
3. Apa saja persyaratan sediaan parenteral ?
4. Apa saja langkah-langkah pemberian sediaan parenteral ?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian dari sediaan parenteral ?
6 Apa pengertian dari sediaan optalmik ?
7. Apa saja syarat pengawet bagi larutan obat tetes mata(sediaan optalmik) ?
8. Apa saja keuntungan dan kerugian dari sediaan optalmik?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mempelajari obat melalui sediaan parenteral dan sediaan optalmik
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa/i tentang
berbagai tipe sediaan yang digunakan melalui sediaan parenteral dan
sediaan optalmik.
3. Untuk memenuhi tuagas mata kuliah Teknologi Sediaan Steril.

1.4 Manfaat
Dalam pembahasan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam
memahami lebih lanjut mengenai sediaan parenteral dan sediaan optalmik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sediaan Parenteral dan Sediaan Optalmik

1. Sediaan Parenteral
Sediaan Parenteral adalah sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut
atau dapat dikatakan obat dimasukkan ke dalam tubuh selain saluran cerna
(langsung ke pembuluh darah) sehigga memperoleh efek yang cepat dan
langsung sampai sasaran. Misalnya suntikan atau insulin.
Injeksi dan infus termasuk semua bentuk obat yang digunakan secara
parenteral. Injeksi dapat berupa larutan, suspensi, atau emulsi. Apabila
obatnya tidak stabil dalam cairan, makadibuat dalam bentuk sediaan kering.
Apabila mau dipakai baru ditambahkan aqua steril untuk memperoleh larutan
atau suspensi injeksi.

2. Sediaan Optalmik
Sediaan optalmik adalah sediaan tetes mata yang steril berupa larutan atau
suspensi, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput
lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. Sediaan ini diteteskan ke
dalam mata sebagai antibacterial, anastetik, midriatik, miotik, dan
antiinflamasi.
Untuk membuat sediaan yang tersatukan, maka kita perlu memperhatikan
beberapa faktor persyaratan seperti berikut :
Harus steril atau bebas dari mikroorganisme.
Pemakaian tetes mata yang terkontaminasi

Anda mungkin juga menyukai