PERCOBAAN
OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS B2
LABORATORIUM FARMASETIKA
JURUSAN FARMASI
2022
BAB I
GAMBARAN PABRIK
A. Logo Pabrik
B. Makna Logo
1. Elemen “+” : Palang (+) memiliki arti sebagai bebas dari kecelakaan dan
sakit.
3. Ular dan Mangkuk Hygieia : Mangkuk Hygeia dan ular merupakan simbol
4. Warna : Semua warna yang dipakai pada logo yaitu biru, hijau, coklat muda
dan putih melambangkan dan memiliki arti empat elemen kehidupan dimuka
bumi yaitu air, udara, api dan tanah. Keempat elemen ini memiliki arti
berarti satu tujuan berdirinya pabrik ini yaitu tentang atau terkait dengan
obat. Dipilih warna hijau karena memiliki kaitan yang kuat dengan alam,
C. Sejarah Pabrik
merupakan singkatan dari “One” dan “Farma”. Yang berarti satu tujuan
berdirinya pabrik ini yaitu tentang atau terkait dengan obat. PT.ONEFARM
didirikan oleh pengusaha muda 4 wanita dan 1 pria , yang memiliki latar belakang
pendidikan yang sama. Adapun produk pertama yang di buat yaitu: One-
obat yang diberi nama Cefotax-One®. Untuk kedepannya juga akan memproduksi
1. Visi
pasaran baik dalam negeri maupun luar negeri. Serta menjadikan perusahaan
2. Misi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
melewati kulit atau batas jaringan eksternal lain dimana zat aktif yang diberikan
organ atau jaringan. Injeksi adalah Sediaan yang ditujukan untuk pemberian
Rute intravena adalah yang paling umum dari semua rute parenteral dan
sangat nyaman untuk infus volume besar. Keuntungan dari rute pemberian
intravena dibandingkan dengan rute yang lain, antara lain sebagai berikut :
Respon instan, terutama penting dalam keadaan darurat seperti aritmia atau
elektrolit dan cairan dan dalam pengobatan infeksi yang mengancam jiwa
Sediaan parenteral adalah sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut atau
dapat dikatakan obat dimasukkan ke dalam tubuh selain saluran cerna (langsung
ke pembuluh darah) sehingga memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai
sasaran. Misal suntikan atau insulin. Injeksi dan infus termasuk semua bentuk
obat yang digunakan secara parentral. Injeksi dapat berupa larutan, suspensi, atau
Sediaan parenteral volume besar (LVP) adalah injeksi dosis tunggal untuk
intravena dan dikemas dalam wadah bertanda volume lebih dari 100 ml. LVP
biasa digunakan untuk cairan irigasi dan dialisis. Saat ini, cairan LVP digunakan
pula sebagai cairan pembawa obat lain dan juga nutrisi parenteral (Dirjen POM,
1995).
Infus adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan
dalam volume relatif banyak, mengacu kepada injeksi untuk pemberian intravena
dan dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih. Digunakan paling umum terhadap
Infus intravena merupakan sediaan steril berupa larutan steril dan emulsi,
sedapat mungkin isotonis terhadap darah dan diberikan dalam volume besar
dengan cairan dan jaringan tubuh yang sangat memungkinkan terjadinya infeksi
a. Untuk menjamin penyampaian obat yang masih belum banyak diketahui sifat-
sifatnya ke dalam suatu jaringan yang sakit atau daerah target dalam tubuh
dalam kadar yang cukup, khususnya jika diantisipasi bahwa senyawa obat yang
bersangkutan sulit mencapai sasaran tersebut jika diberikan melalui rute yang
lain
farmakologi tertentu, seperti waktu tunda, kadar puncak dalam darah, kadar
dalam jaringan, dll. Contoh: pemberian obat secara i.v untuk mendapatkan efek
yang segera.
c. Untuk menjamin dosis dan kepatuhan terhadap obat, khususnya untuk
d. Untuk mendapatkan efek obat yang tidak mungkin dicapai melalui rute lain,
mungkin karena obat tidak dapat diabsorbsi atau rusak oleh asam lambung atau
e. Untuk memberikan obat pada keadaan rute lain yang lebih disukai tidak
f. Untuk menghasilkan efek secara lokal jika diinginkan untuk mencegah atau
g. Untuk pemberian obat pada penderita yang tidak sadarkan diri atau tidak dapat
bekerja sama (gila). Contoh: pemberian obat penenang pada orang gila
i. Untuk mendapatkan efek lokal yang diinginkan, misalnya anestesi lokal pada
pencabutan gigi
b. Nutrisi (dekstrosa)
b. Bebas pyrogen
d. Larutan untuk infus intravena harus jernih dan praktis bebas partikel
f. Volume netto/volume terukur tidak kurang dari nilai yang ada pada etiket
sediaan
1) Keseragaman volume
2) Keseragaman bobot
3) Pirogenitas
4) Sterilitas
mosmol/L.
Untuk diagnosa atau test penyakit tertentu, seperti diphtheria (shick test),
c. Injeksi Intramuskular
Larutan berair dan berminyak dan juga bentuk suspensi diberikan melalui rute
intramuscular
d. Intravena
dalam bentuk infus i.v untuk mengganti cairan darah yang hilang akibat shock,
luka, operasi pembedahan, atau cairan tubuh hilang oleh diarrhoeia, seperti
pada kolera.
e. Injeksi Intra-arterial
f. Injeksi Intrakardial
h. Injeksi Intrasisternal
i. Injeksi Peridural
Injeksi peridural dapat dibuat dalam daerah torax, lumbar dan sakral.
a. Mekanisme Kerja
digunakan untuk menurunkan ICP, manitol tidak diragukan lagi yang paling
gradien konsentrasi osmotik di sawar darah-otak utuh yang menurunkan ICP saat
air berdifusi dari otak ke dalam kompartemen intravaskular. (Dipiro et al., 2020 ;
2753)
b. Indikasi
nilai energi yang kecil, karena sebagian besar dieliminasi dari tubuh sebelum
metabolisme apa pun dapat terjadi. Manitol terutama digunakan, dengan rehidrasi
yang memadai, untuk meningkatkan aliran urin pada pasien dengan gagal ginjal
edema serebral. Ini juga digunakan dalam jangka pendek manajemen glaukoma,
terutama untuk mengurangi tekanan intraokular sebelum operasi mata, dan untuk
mengurangi hemolisis dan sebagai pencahar osmotik oral untuk usus persiapan.
Manitol digunakan sebagai pengencer dan eksipien dalam sediaan farmasi dan
sebagai pemanis curah. Ini sedang diselidiki untuk digunakan dalam bronkiektasis
c. Kontraindikasi
gagal jantung (pada pasien dengan cadangan jantung berkurang, perluasan cairan
ekstraseluler dapat menyebabkan fulminan jantung gagal ginjal), dan pada pasien
dengan gagal ginjal kecuali tes dosis telah menghasilkan respon diuretik (jika
keracunan air akut). Manitol tidak boleh diberikan dengan darah utuh. Semua
pasien yang diberi manitol harus diamati dengan cermat untuk tanda-tanda
d. Dosis
Untuk infus intravena digunakan larutan 20%. Dosis dewasa berkisar antara
mengurangi edema otak diberikan 0,25-2 g/kgBB selama 30-60 menit. Untuk
edema dan asites dan untuk mengatasi gagal ginjal akut pada keracunan
e. Efek Samping
dapat menambahan jumlah cairan ekstra sel. Hal ini tentu berbahaya bagi pasien
f. Kategori
(Food and Drug Administration). Sementara itu, penggunaan pada ibu menyusui
belum dapat dipastikan keamanannya karena data tentang ada tidaknya ekskresi
obat ini ke ASI masih terbatas (Food and Drug Administration (FDA), 2018).
g. Interaksi
bawah dosis 200 g/hari jarang menyebabkan terjadinya gagal ginjal akut. Pada
i. Perhatian
ginjal dan tanda-tanda vital diperlukan selama infus untuk mencegah cairan dan
Larutan yang mengandung lebih dari 15% manitol dapat mengkristal selama
penyimpanan, terutama pada suhu rendah (kristal dapat dilarutkan kembali dengan
j. Farmakodinamik
sehingga jumlah elektrolit dan cair yang di ekskresi bertambah besar. Tetapi akan
menimbulkan diuretik yang besar diperlukan dosis diuretik yang cukup tinggi.
Tempat kerja utama manitol adala (1) tubuli proksimal, yaitu dengan menghambat
reabsorpsi natrium dan air akibat adanya papillary wash out, kecepatan aliran
filtrat yang tinggi atau adanya faktor lain (Widjaja, 2017; 20-21)
Hanya sejumlah kecil manitol yang diserap dari saluran pencernaan. Setelah
injeksi intravena man nitol diekskresikan dengan cepat oleh ginjal sebelum
metabolisme yang signifikan dapat terjadi di hati. Mannitol tidak melewati sawar
darah-otak atau menembus mata. Waktu paruh eliminasi sekitar 100 menit telah
1. Mannitol (Ansel. 2008 : 439 ;Sweetman SC. 2009 : 1330 ; Dirjen POM.
Rumus Struktur :
pH : 4.5-7
menunjukkan polimorfisme
larutan basa.
larutan barair
Inkompatibilitas : Larutan manitol, 20% b/v atau lebih kuat, dapat
besi.
Konsentrasi : 5-20 %
15 menit
2. Carbon Adsorben (Ditjen POM, 1979: 133 dan Rowe, 2009: 625)
adsorben.
Rumus Struktur :
pH : 7
Pemerian : Serbuk halus, bebas dari butiran, hitam; tidak
(95%) p.
Konsentrasi : 0.1 %
kering.
15 menit
3. Sodium Hydroxide (Ditjen POM, 2020: 1224 dan Rowe, 2009: 648 -
649)
soda
dan lembab.
natrium karbonat.
Kegunaan : ad just pH
Penyimpanan : Disimpan dalam nonlogam kedap udara wadah
jam
4. Asam Klorida (Ditjen POM, 2020: 185 dan Rowe, 2009: 308)
Rumus Struktur :
pH : 0.1
hidrogen.
Kegunaan : adjust pH
15 menit
5. Aqua Pro Injeksi (Ditjen POM, 1979: 96 ; Ditjen POM, 1995: 112 ;
Rumus Struktur :
tidak berasa.
15 menit
BAB III
FORMULASI
A. FORMULA
2. Rancangan Formula
Manitol 20 %
NaOH q.s
HCl q.s
3. Master Formula
Mannitol paling sering digunakan diantara obat ini, karena manitol tidak
mengalami metabolisme dalam badan dan hanya sedikit sekali di absorpsi tubuli
intravena, jadi obat ini tidak praktis untuk pengobatan edema kronik (Tanu I,
2007; 398-399).
Manitol tidak diserap ketika diberikan secara oral dan harus diberikan secara
intravena. Efek samping termasuk ekspansi air ekstraseluler dan dehidrasi, serta
hipo atau hipernatremia. Ekspansi air ekstraseluler terjadi karena adanya manitol
Infus adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan
dalam volume relatif banyak, mengacu kepada injeksi untuk pemberian intravena
dan dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih. Digunakan paling umum terhadap
sangat nyaman untuk infus volume besar. Keuntungan dari rute pemberian
intravena dibandingkan dengan rute yang lain, antara lain sebagai berikut :
Respon instan, terutama penting dalam keadaan darurat seperti aritmia atau
elektrolit dan cairan dan dalam pengobatan infeksi yang mengancam jiwa
Infus intravena merupakan sediaan steril berupa larutan steril dan emulsi,
sedapat mungkin isotonis terhadap darah dan diberikan dalam volume besar
dengan cairan dan jaringan tubuh yang sangat memungkinkan terjadinya infeksi
a. Zat Aktif
nilai energi yang kecil, karena sebagian besar dieliminasi dari tubuh sebelum
sebagai diuretik osmotik, sebagai agen diagnostik untuk fungsi ginjal, sebagai
tambahan dalam pengobatan gagal ginjal akut, dan sebagai agen untuk
tonisitas plasma darah. Peningkatan tonisitas plasma darah menarik air keluar dari
humor vitreous mata dan ke dalam ruang intravaskular dan menurunkan tekanan
Manitol adalah diuretik osmotik yang secara metabolik inert pada manusia
menghasilkan peningkatan aliran air dari jaringan, termasuk otak dan cairan
osmotik filtrat glomerulus, yang menghambat reabsorpsi air dan elektrolit tubular.
osmolalitas yang hilang dari filtrat hemolitik pada saat masuk kembali ke dalam
tubuh. Dosis pemberian manitol adalah 0,16 g/kg/jam dalam sesi hemodialisis
Manitol dapat digunakan pada pasien dengan edema serebral dengan dosis
1g/kg sebanyak larutan 20% dengan diberikan melewati infus intravena dengan
kecepatan yang cepat (Pionas,2018). Manitol 20% merupakan terapi yang paling
sering dipakai sebagai osmoterapi. Manitol 20% dinyatakan aman dan efektif oleh
Brain Trauma Foundation dan The European Brain Injury (Ismail J,2017; 375).
b. Bahan Tambahan
1) Karbon Aktif
Adsorben yang paling sering digunakan untuk menyerap logam berat ialah
arang aktif. Arang aktif merupakan suatu padatan yang memiliki pori berasal dari
tinggi. Semakin luas permukaan arang aktif maka daya adsorpsinya semakin
yang mengandung karbon atau arang yang diperlukan secara khusus untuk
mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan
besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat
besar yaitu 25-1000 % terhadap berat karbon aktif (Barmawan A.D, 2008).
Karbon aktif adalah salah satu adsorben yang digunakan dalam proses
penjernihan air. Karbon aktif digunakan luas permukaan besar sehingga daya
Karbon aktif adalah bahan yang baik sebagai adsorben karena mempunyai
2) NaOH
Natrium hidroksida adalah kaustik yang kuat. Solusi 2,5% dalam gliserol
dan kalsium oksida dikenal sebagai pasta London. Natrium hidroksida juga
Natrium hidroksida merupakan vasa kuat yang mampu menaikkan pH, tidak
3) HCl
Penggunaan HCL dikarenakan sifat HCL sebagai asam kuat sehingga ion
sediaan farmasi dan makanan. Mungkin juga digunakan untuk menyiapkan asam
secara oral untuk pengobatan dari ahlonidria (Rowe et al., 2009; 308).
Larutan asam yang dipilih adalah asam kuat (HCL) yang akan dititrasi oleh
basa kuat yaitub NaCl. HCL adalah suatu asam karena di dalam larutannya dapat
melepas ion H dan NaOH merupakan basa (Muhlis KL, 2010; 6).
Aqua pro injeksi adalah air untuk persiapan obat untuk pemerian parenteral
Aqua pro injeksi digunakan sebagai bahan pelarut atau zat pembawa untuk
bahan aktif farmasi. Kadar air yang di gunakan untuk aplikasi tertentu dalam
Aqua pro injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dari dikemas
dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan
tambahan lainnya dan digunakan sebagai bahan pembawa (Ditjen POM. 1995 :
112).
6. Perhitungan Bahan
a. Perhitungan Tonisitas
Dik :
Liso = 1,9 M
= 20 % × 0,1773 %
= 3,546 %
= -2,646 % (Hipertonis)
b. Perhitungan Osmolaritas
= 0,2 g/ml
= 200 g/L
g/L
M osmol/L = BM ×1000 × jumlah ion
200
= ×1000 × 1
182, 17
= 500 + 2%
= 510 ml
Manitol 20 %
20
¿ ×510
100
= 102 g
= 102 + 5 %
= 107,1 g
= 0,51 g
7. Cara Kerja
Ruang Prosedur
Grey area (ruang 1) Semua alat dan wadah disterilisasi dengan cara
sebelum disterilisasi.
selama 15 menit.
box.
masing 0,51 g.
meter.
panas.
Grey area (Ruang Flakon ditutup dengan menggunakan tutup karet flakon
8. Evaluasi Sediaan
a. Evaluasi Fisika
2) Penetapan pH
Pengukuran pH cairan uji menggunakan potensiometri (pH meter) yang
0,02 unit pH menggunakan elektrode indikator yang peka, elektrode kaca, dan
3) Uji kejernihan
dalam 15-25 mm, tidak berwarna, transparan dan terbuat dari kaca netral.
Bandingkan larutan uji dengan larutan suspensi padanan yang dibuat segar,
setinggi 40 mm. bandingkan kedua larutan dibawah cahaya yang terdifusi. 5 menit
setelah pembuatan suspensi padanan dengan tegak lurus ke arah bawah tabung
rupa sehingga suspensi padanan I dapat dibedakan dari air dan suspensi padanan
II dapat dibedakan dari suspensi padanan I. larutan dianggap jernih apabila sama
dengan air atau larutan yang digunakan dalam pengujian dengan kondisi yang
dipersyaratkan, atau jika opalesen tidak lebih dari suspensi padanan I (Dirjen
4) Uji kebocoran
Untuk cairan bening tidak berwarna (a) wadah takaran tunggal yang masih
Jika ada wadah yang bocor maka larutan metilen bm akan masuk kedalam karena
perubahan tekanan di luar dan di dalam wadah tersebut sehingga larutan dalam
wadah akan berwarna biru. Untuk cairan yang berwrna (b) lakukan dengan posisi
terbalik, wadah takaran tunggal di tempatkan diatas kertas saring atau kapas. Jika
terjadi kebocoran maka kertas saring atau kapas akan basah (Agoes G., 2013: 191-
192).
5) Uji kejernihan
wadah dari samping dengan latar belakang hitam untuk menyelidiki pengatur
berwarna putih dan latar belakang putih untuk menyelidiki pengatur berwarna
b. Evaluasi Kimia
1) Uji Identifikasi
Digunakan reaksi warna untuk identifikasi bahan aktif sediaan (Agoes G.,
2013; 238).
2) Penetapan kadar
Penentuan kadar yang luas digunakan adalah cara HPLC. Metode analisis
memisahkan puncak bahan aktif dari produk hasil degradasi/pengotor proses dan
c. Evaluasi Biologi
1) Sterilisasi
a) Inokulasi Langsung
- Disiapkan media untuk pengujian antara lain media tioglikolat cair (untuk
aerob).
- Dipindahkan cairan dari wadah uji menggunakan pipet atau jarum suntik
steril
- Diinkubasi media yang telah diinokulasi selama tidak kurang dari 14 hari
- Dibandingkan dengan kontrol negatif (media tanpa sediaan uji) dan kontrol
b) Penyaringan Membran
- Disaring infus melalui membran steril secara aseptik, lalu bilas membran
- Jendal gel Teknik Jendal Gel pada titik akhir reaksi dibandingkan
langsung enceran dari zat uji dengan enceran endotoksin yang dinyatakan
pembentukan kekeruhan
Pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji secara IV dan
ditujukan untuk sediaan yang dapat ditoleransi dengan uji kelinci dengan dosis
penyuntikan tidak lebih dari 10 mL/kg BB dalam jangka waktu tidak lebih dari 10
Ansel, H.C., Allen, L.V., and Popovich, N.G., 1999, Pharmaceutical Dosage
Forms and Drug Delivery System, Edisi VII, 439, Lippincott Williams
Ansel, H.C., Popovich, N.G., Allen, L.V., 2011, Pharmaceutical Dosage Form
Dipiro, J.T et al. Pharmacotherapy Handbook. eleven edit USA: The Mc.,
96
112
57
1085
Summary for CID 6251, Mannitol. Retrieved June 19, 2022 ; 6251
from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Mannitol.
Nguyen, T., Veltchev, K., & Nguyen, T. V. (2018). Mannitol Role in the
therapeutics : 54
Nuryanto Muljodipo, Sherwin R.U.A. Sompie, ST., MT, Reynold F. Robot, ST.,
journal Teknik Elektro dan Komputer vol.4 no.4, (2015), ISSN: 2301-
Sweetman, S.C. Martindale 36th Ed. New York: Pharmaceutical Press, 2009 ;
1330-1331
Tanu I. 2007. Farmakologi dan terapi edisi 5 . Hal:398-399. Balai Penerbit FKUI,
Jakarta
Voight R . 1984. Buku pelajaran teknologi farmasi edisi ke-5. Gadjah mada
A. SKEMA KERJA
B. Metode Sterilisasi
1. Alat
menit
menit
menit
µm menit
µm menit
2. Wadah
3. Bahan
jam