Anda di halaman 1dari 15

MATERI AJAR

PELAYANAN FARMASI

Sistem Perpetual
Dengan model Problem Based Learning (PBL)

Untuk SMK Farmasi Kelas XII


Sesuai Kurikulum 2013

Apt. Ratu Sri Yuliawati.S.Si.,Gr


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat dan
ramat-Nya penulis dapat menyelesaikan modul pelayanan farmasi ini. Modul ini
memuat tentang uraian materi-materi yang berkaitan dengan “Perhitungan Nilai
Persediaan Barang dengan sistem perpetual”. Dalam penyusunan modul ini tidak
sedikit hambatan yang dialami. Namun, atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak modul ini bisa terselesaikan.
Seperti layaknya sebuah bahan ajar, maka pembahasan dimulai dengan
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur
tingkat penguasaan materi setiap topik. Dengan demikian pengguna bahan ajar ini
secara mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman, dalam
keterbatasan penulis memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang materi ini,
kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusunan modul ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
penyusunan modul ini lebih baik lagi di masa akan datang.
Atas saran dan kritiknya penulis mengucapkan terima kasih

Bandung, januari 2023


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i


Daftar Isi .......................................................................................................... ii
Daftar Gambar ................................................................................................ iii
Daftar Tabel ..................................................................................................... iv
A. Kompetensi Dasar ..................................................................................... 1
B. Peta Konsep ............................................................................................... 2
C. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................... 3
Tujuan Pembelajaran ............................................................................... 3
D. Materi Pembelajaran
Materi Singkat Sistem Perpetual .............................................................. 4
Penilaian Persediaan Dengan Metode Perpetual ..................................... 8
E. Latihan Soal .............................................................................................. 9
F. Daftar Pustaka ..........................................................................................10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Konsep Perhitungan Nilai Barang Sistem Perpetual................. 2


DAFTAR TABEL

Tabel 1. KIKD perhitungan biaya obat menurut permintaan ..............................


A. Kompetensi Dasar

KOMPETENSI DASAR Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :

3.18 Menghitung nilai 3.18.1 Menganalisis nilai persediaan barang dan


persediaan barang biaya obat dalam resep dengan sistem
dan biaya obat dalam periodik metode FIFO. LIFO dan average
resep
3.18.2 Mengevaluasi nilai persediaan barang dan
biaya obat dalam resep dengan sistem
periodik metode FIFO. LIFO dan average
3.18.3 Mengevaluasi HPP pada nilai persediaan
barang sistem periodic
3.18.4 Menganalisis nilai persediaan barang dan
biaya obat dalam resep dengan sistem
perpetual metode FIFO. LIFO dan
average
3.18.5 Mengkalkulasi nilai persediaan barang
dan biaya obat dalam resep dengan sistem
perpetual metode FIFO. LIFO dan
average
4.14.1. Mengidentifikasi nilai persediaan barang
dan biaya obat dalam resep dengan sistem
periodik metode FIFO. LIFO dan average
4.14.2. Menentukan perhitungan nilai persediaan
barang dan biaya obat dalam resep dengan
sistem periodik metode FIFO. LIFO dan
4.18 Melakukan average
perhitungan nilai 4.14.3. Menentukan perhitungan HPP pada nilai
persediaan barang persediaan barang sistem periodic
dan biaya obat 4.14.4. Mengidentifikasi nilai persediaan barang
dalam resep dan biaya obat dalam resep dengan sistem
perpetual metode FIFO. LIFO dan
average
4.14.5. Menentukan perhitungan nilai persediaan
barang dan biaya obat dalam resep dengan
sistem perpetual metode FIFO. LIFO dan
average
Tabel 1. KIKD Nilai Persediaan Barang dan Biaya Obat dalam Resep
B. Peta Konsep

Nilai Persediaan
Barang
Nilai Persediaan
Akhir
Sistem
Perpetual
1. FIFO
2. LIFO
3. Average

Gambar 1. Peta Konsep Perhitungan Nilai Barang Sistem Perpetual


C. Kegiatan Pembelajaran

3.18.1. Mengidentifikasi nilai persediaan barang dan biaya obat dalam resep
dengan sistem perpetual metode FIFO. LIFO dan average.
3.18.2. Mengevaluasi nilai persediaan barang dan biaya obat dalam resep dengan
sistem perpetual metode FIFO. LIFO dan average.
4.18.1. Mengidentifikasi nilai persediaan barang dan biaya obat dalam resep
dengan sistem perpetual metode FIFO. LIFO dan average.
4.18.2. Menentukan perhitungan nilai persediaan barang dan biaya obat dalam
resep dengan sistem perpetual metode FIFO. LIFO dan average.

Tujuan Pembelajaran

Setiap kelompok berdiskusi untuk dapat menganalisis, mengevaluasi,


mengidentifikasi dan menentukan perhitungan nilai persediaan barang akhir
sistem perpetual serta memiliki sikap ingin tahu, jujur dan tanggung jawab
menggunakan pendekatan TPACK model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terintegrasi STEAM.
1. Melalui pengamatan gambar yang menunjukan kegiatan seorang karyawan
sedang melakukan pengecekan stock barang yang ada di gudang sehingga
peserta didik dapat menganalisis dan merumuskan masalah tentang kegiatan
tersebut.
2. Melalui pengumpulan data perhitungan nilai persediaan barang akhir,
peserta didik mampu melakukan perhitungan nilai persediaan barang dengan
sistem perpetual.
D. Materi Pembelajaran
Materi Singkat Sistem Perpetual
Sistem Perpetual adalah sistem pencatatan persediaan dimana perusahaan akan
melakukan pencatatan terhadap transaksi yang berhubungan dengan persediaan
secara terus menerus pada saat transaksi tersebut terjadi.
Dalam sistem perpetual, perusahaan mengadakan pencatatan secara mendetail
atas biaya perolehan barang persediaan barang dagang yang dibeli maupun dijual.
Pencatatan tersebut berlangsung secara terus-menerus, sehingga menunjukkan
jumlah persediaan yang ada di perusahaan untuk setiap jenis persediaan
secara real time.
Dengan kata lain, pada sistem perpetual ini, persediaan akan dimuktahirkan secara
terus menerus. Sistem ini dapat menciptakan pengawasan atas persediaan yang
lebih baik. Walaupun pencatatannya dilakukan secara terus menerus, perhitungan
fisik harus tetap dilakukan paling tidak sekali dalam waktu setahun.
Perhitungan fisik ini harus dilakukan agar dapat mengungkap adanya transaksi
persediaan yang tidak tertangkap oleh sistem elektronik, misalnya persediaan
yang salah simpan, rusak, ataupun dicuri. Dengan perhitungan fisik ini, jumlah
persediaan akhir yang menunjukkan keadaan sebenarnya dapat disajikan dalam
laporan keuangan, dan sekaligus juga dapat memeriksa lagi ketelitian yang
terdapat dalam sistem perpetual.
Sistem perpetual ini umumnya digunakan oleh perusahaan yang menjual barang
dengan harga relatif mahal dan jumlahnya sedikit, seperti mobil, laptop, dan lain-
lain.
Dengan sistem perpetual, beban pokok dari barang yang dijual akan ditentukan
setiap kali terjadinya penjualan. Perlu diperhatikan bahwa dalam pencatatan
menggunakan sistem perpetual, akun pembelian, retur pembelian, potongan
pembelian, dan akun biaya angkut pembelian tidak akan digunakan. Akun
tersebut digantikan dengan akun Persediaan Barang Dagang dan akun Beban
Pokok Penjualan.
Salah satu kelebihan sistem pencatatan persediaan metode perpetual yakni
perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada stok
tersisa. Alasannya, perusahaan dapat mengetahui stok yang sebenarnya di
lapangan dengan mudah berkat adanya pencatatan yang dilakukan setiap waktu
Penilaian Persediaan Dengan Metode Perpetual
Agar Perusahaan dapat menentukan Harga Pokok Penjualan dari suatu
product/barang, maka sangatlah penting untuk mengetahui berapa besarnya
persediaan akhir pada akhir periode tertentu.
Untuk dapat menilai berapa persediaan akhir suatu product/barang, maka dalam
akuntansi keuangan/laporan keuangan komersial dikenal dengan adanya
Penilaian Persediaan Dengan Metode Perpetual.
Ada 3 metode perpetual yang bisa digunakan untuk mencatat persediaan, yaitu :
1. FIFO
Kebanyakan perusahaan menjual barang berdasarkan urutan yang sama
dengan saat barang dibeli.
Hal ini terutama dilakukan untuk barang yang tidak tahan lama dan barang
yang mode dan modelnya sering berubah.
Sebagai contoh, toko bahan makanan mengatur rak produk susu berdasarkan
tanggal kadaluwarsa.
Begitu pula dengan toko pakaian pria dan wanita memajang pakaianya sesuai
musim.
Pada akhir musim, mereka sering menjual barang untuk menyingkirkan
pakaian yang sudah tidak sesuai dengan musim atau mode yang akan datang.
Oleh karena itu, metode perpetual FIFO sering konsisten dengan arus fisik atau
pergerakan barang.
Dalam kasus ini, metode FIFO memberikan hasil yang kurang lebih sama
dengan hasil yang diperoleh dari metode identifikasi biaya spesifik.
Untuk setiap unit terjual dan yang masih berada dalam persediaan
Saat metode perpetual FIFO dari biaya persediaan digunakan, biaya
dimasukkan dalam harga pokok penjualan dengan urutan yang sama saat biaya
tersebut terjadi.
Contoh Soal :
PT A mencatat persediaan barang dagang Agustus 2021 :
Tgl 1 : Persediaan Awal 100 unit @ Rp 200
Tgl 10 : Pembelian 200 unit @ Rp 300
Tgl 18 : Penjualan 150 unit
Tgl 21 : Pembelian 200 unit @ Rp 400
Tgl 22 : Penjualan 100 unit
Tgl 23 : Pembelian 100 unit @ Rp 350
Berapakah nilai persediaan akhir barang yang didapat dengen menggunakan
metode FIFO!
Pengerjaan :
Pembelian Penjualan Persediaan
Tgl Harga Harga Total Harga Total
Unit Total Unit Unit
/ unit / unit Harga / unit harga
1 100 200 20.000
10 200 300 60.000 100 200 20.000
200 300 60.000
18 100 200 20.000 150 300 45.000
50 300 15.000
21 200 400 80.000 150 300 45.000
200 400 80.000
22 100 300 30.000 50 300 15.000
200 400 80.000
23 100 350 35.000 50 300 15.000
200 400 80.000
100 350 35.000
Nilai Persediaan Akhir 350 130.000

2. LIFO
Metode perpetual LIFO adalah metode yang digunakan dalam sistem
persediaan barang dagangan, di mana biaya unit yang terjual merupakan biaya
dari pembelian yang terakhir.
Contoh Soal :
Jika dilihat pada soal metode FIFO berapakah nilai persediaan akhir barang
yang didapat jika mengguakan metode LIFO!
Pengerjaan :
Pembelian HPP Persediaan
Tgl Harga Harga Total Harga Total
Unit Total Unit Unit
/ unit / unit Harga / unit harga
1 100 200 20.000
10 200 300 60.000 100 200 20.000
200 300 60.000
18 150 300 45.000 100 200 20.000
50 300 15.000
21 200 400 80.000 100 200 20.000
50 300 15.000
200 400 80.000
22 100 400 40.000 100 200 20.000
50 300 15.000
100 400 40.000
23 100 350 35.000 100 200 20.000
50 300 15.000
100 400 40.000
100 350 35.000
Nilai Persediaan Akhir 350 110.000

3. Average
Metode perpetual average (biaya rata-rata) digunakan untuk mengelola
persediaan dengan cara menghitung biaya unit rata-rata untuk setiap jenis
barang setiap kali terjadi pembelian.
Kemudian biaya unit ini digunakan untuk menghitung biaya setiap penjualan
sampai pembelian lain dilakukan dan biaya rata-rata yang baru dihitung.

Contoh Soal :
Jika dilihat pada soal metode FIFO berapakah nilai persediaan akhir barang
yang didapat jika mengguakan metode Average!
Pengerjaan :
Pembelian HPP Persediaan
Tgl Harga Harga Total Harga Total
Unit Total Unit Unit
/ unit / unit Harga / unit harga
1 100 200 20.000
10 200 300 60.000 300 267 80.000
18 150 267 40.050 150 267 40.050
21 200 400 80.000 350 343 120.050
22 100 343 34.300 250 343 87.750
23 100 350 35.000 350 351 122.750
Nilai Persediaan Akhir 350 122.750

Untuk lebih jelas bagaimana cara menghitung nilai persediaan


barang sistem perpetual metode FIFO, LIFO dan Average
silahkan klik link berikut ini :

1. FIFO
https://www.youtube.com/watch?v=OTjOBz3ZyEI
2. LIFO
https://www.youtube.com/watch?v=0JSaYZH6yiE
3. Average
https://www.youtube.com/watch?v=wGy_BJsdQ3U
E. Latihan Soal
1. Sebuah toko membeli persediaan makanan kemasan 100 kotak seharga Rp.
5.000. esok harinya, membeli lagi sebanyak 100 kotak seharga Rp. 7.000.
Hari selanjutnya ada pengunjung yang membeli 100 kotak. Tentukanlah nilai
persediaan akhir barang yang dicatat pada laporan laba rugi jika
menggunakan metode FIFO!
2. PT. Wani merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang Kesehatan.
Dimana perusahaan tersebut selalu melakukan perhitungan nilai persediaan
barang dengan menggunakan sistem perpetual, dan di akhir bulan setelah
dilakukan pendataan nilai barang tersebut diketahui :
Persediaan awal 200 unit @ Rp 10.000,00
Pembelian I 400 unit @ Rp 12.000,00
Pembelian II 300 unit @ Rp 15.000,00
Penjualan I 600 unit
Tentukan harga nilai persediaan akhir barang yang diperoleh PT. Wani
apabila dihitung menggunakan metode LIFO
3. PD Jaya Abadi merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
elektronik. Dimana perusahaan tersebut selalu melakukan perhitungan nilai
persediaan barang dengan menggunakan sistem perpetual, dan di akhir bulan
setelah dilakukan pendataan nilai barang tersebut diketahui :
Persediaan awal 100 unit @ Rp 10.000,-
Pembelian I 300 unit @ Rp 12.000,-
Penjualan I 200 unit
Pembelian II 200 unit @ Rp 15.000,-
Tentukan harga nilai persediaan akhir barang yang diperoleh PD Abadi Jaya
apabila dihitung menggunakan metode Average.
G. Daftar Pustaka
Kuraesin, Ai., S.Si., apt., irfah Iskandar, S.Farm., Apt., Nurtendi, S.Farm.,Apt.,
Paryati. “Pelayanan Farmasi”. SMK/MAK Kompetensi Keahlian Farmasi
Klinis dan Komunitas Kelas XI dan XII. 2014. Penerbit : EGC.

Jubelio, “Cara menghitung HPP untuk menentukan harga jual sebuah produk”,
2020, https://jubelio.com/. Diakses : 9 Agustus 2021

Akuntansi, Stan., “Contoh Soal Metode Penilaian Persediaan Pada Sistem


Perpetual”, 2018, https://www.stanakuntansi.com/. Diakses : 9 Agustus
2021

Ma’ruf, “Contoh Soal Metode FIFO, LIFO dan Average Bonus Jawaban
Penyelesaiannya”. 2021. https://www.akuntansilengkap.com/, Diakses : 9
Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai