Anda di halaman 1dari 25

SUSPENSI

DEFINISI SUSPENSI
 Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel
padat tidak larut, namun terdispersi dalam cairan
pembawanya
 Terdispersi = Tersebar
 Sehingga, suspensi disebut termasuk ke dalam sistem
dispersi
Gambaran sistem suspensi
(skala mikroskopis) :

Partikel padat
(ukuran : mikroskopis)
PENGGUNAAN SUSPENSI DALAM FARMASI :

1. Agar mudah ditelan (dibanding tablet) → utk


anak2
2. Mengurangi penguraian obat dalam air.
- utk zat yg sgt mudah terurai oleh air, dipilih
bentuk tidak larutnya
- lalu kemudian dibuat suspensi
contoh : beberapa antibiotik
3. Dapat menutupi rasa pahit → karena luas
4 permukaan bahan obat yg kontak dgn lidah <<<
4. Untuk penyerapan racun di lambung
→ digunanakn suspensi dgn partikel2 terdispersi
yg halus, shg luas permukaannya yg kontak
dgn senyawa2 racun >>>
contoh : kaolin, mg carbonat

5. Utk tujuan pelepasan obat diperlambat


misal : bentuk suspensi dalam minyak (yang
diinjeksikan)

5
Karakter suspensi yang baik

1. Partikel padatnya tidak mudah mengendap


2. Endapan yang terjadi mudah didispersikan
kembali (dgn pengocokan)
3. Mudah dituangkan (kekentalannya tepat)
4. Ukuran partikel harus kecil dan seragam
→ shg penampilannya baik, tidak kasar

6
FAKTOR2 YG DIPERHATIKAN
DLM PEMBUATAN SUSPENSI

1. Ukuran partikel
2. Kekentalan
3. Pembasahan
4. Muatan listrik partikel

7
1. Ukuran partikel
Berdasar pada Hukum Stokes :
d2 ( ρ1 – ρ2 )g
V = 
18 η

V = kecepatan pengendapan partikel


d = diameter partikel
ρ1 = berat jenis partikel
ρ2 = berat jenis medium cair
8
η = viskositas
d <<< → V <<<

d >>> → V >>>

Semakin kecil ukuran partikel, semakin kecil kecepatan


pengendapan partikel

9
Informasi ttg ukuran partikel dlm sediaan, merupakan hal
penting
Ini karena ukuran (maupun bentuk) partikel tersebut dapat
berubah selama penyimpanan
→ akibatnya, mutu sediaan berubah juga

Contoh kasus perubahan partikel tersebut :


1. Pada suhu simpan yang menaik, kelarutan partikel ↑
Dan ketika suhu menurun kembali, akan terjadi
kristalisasi (pembentukan kristal partikel)
Kristal yg baru terbentuk ini, memiliki sifat yg berbeda dr
partikel sebelumnya, misal : sifat kelarutannya dlm tubuh.
2. Ketidakseragaman uk. partikel → partikel sgt halus
akan menghambat kelarutan partikel besar.
Sehingga, partikel besar ini akan makin besar
10
Analisis ukuran partikel

Dengan sieving (ayakan bertingkat)


Dengan mikroskop
Dengan analisis sedimentasi

11
Analisis Sedimentasi

Yaitu dengan menggunakan alat sentrifuga

Pada alat ini, sampel suspensi disentrifugasi,


maka akan didapat jumlah partikel yang mengendap
dalam waktu tertentu
→ kecepatan pengendapan (V)

Maka berdasarkan hukum stokes, dapat dihitung ukuran


(diameter) partikel dlm suspensi itu

Prinsip sentrifugasi
12
= percepatan gravitasi
2. Kekentalan medium
Berdasar pada Hulum Stokes :
d2 ( ρ1 – ρ2 )g
V = 
18 η

V = kecepatan pengendapan partikel


d = diameter partikel
ρ1 = berat jenis partikel
ρ2 = berat jenis medium cair
13
η = viskositas
η <<< → V >>>

η >>> → V <<<

Semakin besar kekentalan medium, semakin kecil kecepatan


pengendapan partikel

14
Perlu diingat bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu
tinggi agar sediaan mudah dituang
Viskositas cairan pembawa dapat dinaikkan dengan
penambahan zat pengental yang dapat larut ke dalam cairan
tersebut.
Bahan - bahan pengental ini sering disebut sebagai
suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya bersifat
mudah berkembang dalam air (hidrokoloid).
3. Pembasahan (Wetting)

Agar partikel padat dapat mudah terdispersi dalam


medium cairnya, maka partikel tersebut harus
dapat terbasahi oleh cairan tsb

Sifat partikel ada 2 : Hidrofil dan Hidrofob

Khusus untuk bahan yg hidrofob, ia akan sulit


terbasahi → shg sulit terdispersi

16
Bahan Hidrofob :

sudut kontak cairan


= besar
permukaan padatan

Bahan Hidrofil :
- sudut kontak yang
lebih kecil
- luas permukaan padatan
yang kontak dengan cairan
lebih besar
Hukum pembasahan

Wsl = γsv + γlv - γsl

Wsl = kerja adhesi antara permukaan solid & liquid


γsl = tegangan antar muka solid & liquid

- Kerja adhesi yg besar akan menyebabkan padatan mudah


terbasahi oleh cairan
- Jika teg. antarmuka padatan dan cairan besar, maka kerja
adhesi kecil → shg padatan sulit terbasahi
18
Solusi masalah pembasahan

Dengan penambahan zat pembasah (wetting agent)

Fungsi : membuat partikel padat menjadi mudah dibasahi oleh


cairan pembawa (air) ; sehingga partikel padat mudah
terdispersi

Cara kerja : memperkecil sudut kontak antara partikel padat


dan cairan pembawa, sehingga partikel padat mudah kontak
dengan cairan pembawa

Contoh : gliserin (gliserol), propilen glikol, sorbitol


Cara menentukan derajat pembasahan partikel
oleh cairan

 Dengan memnentukan titik pembasahan, yaitu :

Menentukan jumlah cairan paling sedikit, untuk membuat


partikel padat terdispersi

20
4. Muatan Listrik Rangkap

- Pada bagian permukaan partikel padat, molekul2nya


melarut ke cairan dlm bentuk terionisasi
- Akibatnya, terbentuk muatan listrik
- Tepatnya, muatan listrik rangkap di daerah antar partikel
- Sehingga, daya tolak-menolak antar partikel dapat timbul
dlam caiarn suspensi

Suspensi menjadi lebih stabil, karena partikel2


padatnya terhindar dari agregasi (penggabungan)

21
permukaan partikel lapisan listrik
padat rangkap
22
(dalam cairan)
Muatan listrik rangkap di antara dua partikel :

Gaya tolak-menolak

23
 Perbedaan ukuran partikel menyebabkan perbedaan
jumlah muatan listrik rangkap

 Pada partikel2 yg kecil, muatan listrik ini akan lebih


banyak,
→ daya tolak-menolak >>, shg suspensi lebih stabil

Pada partikel2 yg kecil, luas permukaannya >>>, shg lebih


banyak molekul2 dr permukaan yg terlarut.
→ lebih banyak terbentuk muatan listrik

24
Cara menentukan
jumlah muatan listrik rangkap

Dengan mengukur nilai potensial listrik pada cairan


suspensi tersebut.

Disebut juga : Potensial Zeta

25

Anda mungkin juga menyukai