Anda di halaman 1dari 5

SOSIO-KULTURAL

Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah


Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD?

SOPAN DAN SANTUN


Sopan Santun merupakan hal yang
harus dimiliki oleh setiap orang,
sehingga pendidikan berperan penting
dalam membina dan membimbing anak
anak agar memiliki sifat sopan santun.

TANTANGAN dan SOLUSI


Tantangan terbesar yang dihadapi dalam
membangun dan menuntun anak anak agar
memiliki sifat sopan santun adalah tekhnologi
yang semakin pesat dan salah dalam
penggunaannya.
Solusi yang dapat dilakukan sekolah adalah
dengan melarang peserta didik menggunakan
HP dilingkungan sekolah dan memberikan
pengarahan kepada peserta didik.

Tindakan Konkret
Tindakan yang dapat lakukan adalah
melakukan pembiasaan setiap hari kepada
anak anak tentang budaya sopan santun dan
melakukan kerja sama baik dengan osis dan
guru, sehingga apabila ada anak yang tidak
melakukan pembiasaan akan bisa langsung di
tegur dengan halus antar teman dan guru.

Menurut bapak pendidikan


Indonesia bapak Ki Hajar
Dewantara adalah

Sumber.
Modul 1.1 Refleksi filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar
Dewantara oleh Simon Petrus Rafael, M.Pd tahun 2022
SOSIO-KULTURAL
Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
daerah asal yang relevan menjadi penguatan
karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai
anggota masyarakat pada konteks lokal sosial
budaya di daerah Anda?

1 KERJA SAMA
Pemikiran KHD agar dapat di
kontekstualkan dengan nilai luhur
kearifan budaya dengan kerja sama.
dengan melakukan kerja sama baik
antar guru dengan siswa, guru dengan
yayasan, pihak sekolah dengan orang
tua maka pemikiran KHD tentang
menuntun anak dan menguatkan
kodratnya.
2

TANTANGAN dan SOLUSI


Tantangan terbesar yang dihadapi dalam
membangun kerja sama ini adalah perbedaan
pandangan.
Solusi yang dapat dilakukan sekolah adalah
dengan melakukan pendekatan secara aktif
dengan anak anak dan orang tua serta yayasan.

Tindakan Konkret
Tindakan yang dapat dilakukan adalah pada
saat awal masuk sekolah maka melakukan
parenting dengan orang tua, yayasan dan
para guru agar dapat memberikan
pandangan mengenai pendidikan KHD
dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
sehingga dapat memperkuat budi pekerti
maupun watak anak anak sesuai kodratnya.

Menurut bapak pendidikan


Indonesia bapak Ki Hajar
Dewantara adalah

Kekuatan sosio-kultural menjadi proses ‘menebalkan’ kekuatan


kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan
untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk
menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-
nya untuk menjadi manusia seutuhnya

Sumber.
Modul 1.1 Refleksi filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar
Dewantara oleh Simon Petrus Rafael, M.Pd tahun 2022
SOSIO-KULTURAL
Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
daerah asal yang relevan menjadi penguatan
karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai
anggota masyarakat pada konteks lokal sosial
budaya di daerah Anda?

1 Beriman dan Bertaqwa


Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia
merupakan kunci utama dalam
mengembangan pendidikan yang
merdeka dan dapat saling menghargai
antar beda agama sehingga
menumbuhkan sikap luhur lainya seperti
kebhinekaan global dan gotong royong
antar agama
2

TANTANGAN dan SOLUSI


Tantangan terbesar yang dihadapi dalam
membangun pola pikir anak tentang pentingnya
memiliki sifat yang beriman, bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan beraklak mulia.

Solusi yang dapat dilakukan sekolah adalah


selalu memberikan pembelajaran agama, literasi
, berinteraksi dengan teman beda agama di
sekolah sehingga anak anak dapat saling
memahami antara satu dengan yang lain.

Tindakan Konkret
membiasakan ibadah pagi, berdoa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan, literasi
pagi. Yang diimplementasikan siswa
diharapkan menjadi pratik baik atau
pembiasaan yang membudaya di sekolah

Menurut bapak pendidikan


Indonesia bapak Ki Hajar
Dewantara adalah

budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan


perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak
atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti
juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta
(kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor).

Sumber.
Modul 1.1 Refleksi filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar
Dewantara oleh Simon Petrus Rafael, M.Pd tahun 2022
3. Sepakati satu kekuatan
pemikiran KHD yang
menebalkan laku murid di
kelas atau sekolah Anda
sesuai dengan konteks
lokal sosial budaya di
daerah Anda yang dapat
diterapkan.

untuk menebalkan tingkah laku


murid di kelas atau di sekolah adalah
dengan melakukan pembiasaan
dalam menuntun murid dengan
bekerja sama antar guru, siswa,
yayasan dan orang tua.
KELOMPOK B. 1
kelas 05.66

JENRI NAPITU

FARAH DIBA

WINDA SARI GULTOM

SAIPUL BAHRI DALIMUNTHE

FAZLI MIRWAN, S.PD

Anda mungkin juga menyukai