Anda di halaman 1dari 12

PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU

PENGARUH KONSENTRASI AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERKECAMBAHAN


KACANG HIJAU
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata kuliah : Fisiologi Tumbuhan
Dosen : Yuyun Maryuningsih, S. Si. M.pd
Ria Yulia Gloria, SP. M.pd

Disusun oleh:
ANDRI
NIM : 58461205
IPA-BIO.B/VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
PENGARUH KONSENTRASI AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERKECAMBAHAN
KACANG HIJAU

NAMA
NIM
KELAS

: ANDRI
: 58461205
: BIO.B/VI
ABSTRAKSI

Perkecambahan adalah proses ketika bagian dari embrio, biasanya radikula, memasuki
kulit biji dan mungkin berproses dengan air dan O 2 dan pada temperatur yang stabil. Dormansi
didefinisikan

sebagai

keadaan

dari

biji

dimana

tidak

memperbolehkan

terjadinya

perkecambahan, walaupun kondisi untuk berkecambah sudah terpenuhi (Tempertur, air dan O 2).
Dalam ke hidupan sehari-hari kebanyakan masyarakat masih belum mengetahui manfaat dari air
cucian beras sehingga mereka langsung membuangnya saja padahal didalam air cucian beras itu
terdapat banyak nutrisi yang baik untuk pertumbuhan bagi tanaman. Dalam proses
perkecambahan diperlukan adanya nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Dalam penelitian ini
digunakan air cucian beras dengan konsentrasinya 100 %, 50 % dan 25 % serta control. Dengan
tujuan apakah air cucian beras ini mempengaruhi perkecambahan terutama dalam pertumbuhan
tinggi tanaman kacang hijau.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak ibu-ibu rumah tangga yang menanak nasi. Sebelum
nasi dimasak kebanyak ibu rumah tangga membersihkan beras dengan cara mencucinya terlebih
dahulu terkadang hasil dari air cucian beras itu mereka siram ke tanaman anggrek katanya
membuat tanaman menjadi subur. Dalam hal ini kebanyak orang malah tidak memeperdulikan
hal itu sehingga ketika mencuci beras air cuciannya mereka buang ke saluran air hal itu
disebabakan karena air tersebut tidak memberikan manfaat bagi lingkungan.
Masyarakat kurang mengetahui apa yang terkandung didalam air cucian beras sehingga
mereka meremehkan manfaat dari air cucian beras, selain itu juga untuk tumbuh dan
berkembangnya tanmanan dibutuhkan nutrisi sebagai penunjangnya karena dengan adanya
nutrisi tumbuhan bisa tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman yang
nutrisinya tidak terpenuhi.
Oleh sebab itu saya ingin mengetahui kandungan nutrisi yang terdapat di air cucian beras dan
apakah mempengaruhi dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman serta bagaimana
manfaanya terhadap lingkungan.

1.2
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap perkecambahan kacang
hijau?
b.
Kandungan apa yang terdapat didalam air cucian beras?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap perkecambahan kacang
hijau?
b.
Mengetahui Kandungan apa yang terdapat didalam air cucian beras?
1.4
Kegunaan Penelitian
a. Dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan pengaruh konsentrasi air cucian beras
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
b. Dapat menambah informasi tentang Kandungan apa yang terdapat didalam air cucian beras.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
PERKECAMBAHAN BIJI DAN DORMANSI
Biji merupakan komponen vital dari diet dunia. Biji gandum sendiri, yang mana terdiri dari 90%
semua biji yang dibudidayakan. Perkecambahan termasuk proses dimana dimulainya dengan
proses imbibisi air oleh dorman, biasanya kering, biji dan berakhir dengan proses elongasi dari
axis embrionik (H. Lambers et al., 2008).
Kacang Hijau
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Genus
Spesies

: Plantae
:Tracheobionta)
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Rosidae
: Fabales
: Phaseolus
: Phaseolus radiatus

B. PROSES PERKECAMBAHAN BIJI


Perkecambahan adalah proses ketika bagian dari embrio, biasanya radikula, memasuki kulit
biji dan mungkin berproses dengan air dan O2 dan pada temperatur yang stabil. Dormansi
didefinisikan sebagai keadaan dari biji dimana tidak memperbolehkan terjadinya
perkecambahan, walaupun kondisi untuk berkecambah sudah terpenuhi (Tempertur, air dan O2).
Dormansi secar efektif menunda proses perkecambahan. Keadaan diperlukan untuk memecah
dormansi dan mengijinkan permintaan akan perkecambahan sering agak berbeda dari yang
keadaan yang menguntungkan untuk tumbuh atau bertahan hidup dari tingkat kehidupan
autotropik dari tanaman
Penyerapan air
Masuk air secara imbibisi dan osmosisKulit biji Pengembangan embrio dan endosperm Kulit biji
pecah, radikal keluar

Pencernaan
Merupakan proses terjadinya pemecahan zat atau senyawa bermolekul besar dan
kompleks menjadi senyawa bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut
melalui membran dan dinding sel.
Makanan cadangan utama pada biji yaitu pati, hemiselulosa, lemak, protein:tidak larut
dalam air atau berupa senyawa koloid terdapat dalam jumlah besar pada endosperm dan
kotiledon
merupakan senyawa kompleks bermolekul besar
tidak dapat diangkut (immobile) ke daerah yang memerlukan embrionikaksis. Proses pencenaan
dibantu oleh enzimsenyawa organik yang diproduksi oleh sel hidup berupa protein merupakan
katalisator organik
fungsi pokok:
* enzim amilase merubah pati dan hemiselulosa menjadi gula
* enzim protease merubah protein menjadi asam amino
* enzim lipase merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserin
aktivasi enzim dilakukan oleh air setelah terjadinya imbibisi
enzim yang telah diaktivasi masuk ke dalam endosperm atau kotiledon untuk mencerna cadangan
makanan
Pengangkutan zat makanan
Hasil pencernaan diangkut dari jaringan penyimpanan makanan menuju titik-titik tumbuh
pada embrionik axis, radicle dan plumulae. Biji belum punya jaringan pengangkut, sehingga
pengangkutan dilakukan secara difusi atau osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya
Asimilasi
Merupakan tahapan terakhir dalam penggunaan cadangan makanan. Merupakan proses
pembangunan kembali, misalnya protein yang sudah dirombak menjadi asam amino disusun
kembali menjadi protein baru. Tenaga atau energi berasal dari proses pernapasan
Pernafasan (Respirasi)
Merupakan proses perombakan makanan (karbohidrat) menjadi senyawa lebih sederhana
dengan membebaskan sejumlah tenaga. Pertama kali terjadi pada embrionik axis setelah
cadangan habis baru beralih ke endosperm atau kotiledon. Aktivasi respirasi tertinggi adalah
pada saat radicle menembus kulit.
Pertumbuhan
Ada dua bentuk pertumbuhan embrionik axis: Pembesaran sel-sel yang sudah ada,
Pembentukan sel-sel yang baru pada titik-titik tumbuh berdasarkan faktor penyebab, mekanisme
dan bentuknya
AIR CUCIAN BERAS
Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain
sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsure mineral dan vitamin.
Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah pentosan,
selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan
oleh sifat fisikokimia patinya.
Protein adalah komponen kedua terbesar dari beras setelah pati. Sebagian besar (80%)
protein beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut protein glutein.
Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena mengandung

lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama dalam beras
meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini adalah karena
air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara
terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat
perangsang tumbuh (ZPT) buatan.Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan
kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup dengan menyiramnya ke media tanam misal tanah
(http://pinginpintar.com/).
Pupuk alternatif juga cukup banyak digunakan untuk menyuburkan tanaman antara lain air
rendaman
teh
dan
air
bekas
cucian
ikan
segar.
Juga limbah sisa ikan segar yang tidak diberi pengawet maupun tambahan bumbu. Semisal
bagian tulang maupun kepalanya.Air bekas akuarium atau kolam yang didapat saat menguran,
juga bisa jadi alternatif lain sebagai pupuk alami. Selain itu juga dapat dengan menggunakan
pupuk
kandang
(http://id.wikipedia.org/wiki_beras).

C.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan tanman kacang hijau.
Pengambilan data berdasarkan tinggi dari tanman kacang hijau
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 27 maret sampai 27 april 2011 di desa gegesik kulon
kecamatan gegesik kabupaten Cirebon
Desain Penelitian
Menyiapkan
bibit
tanaman
kacang
hijau

Menanam

kacang

hijau

dalam

rinjing

selama

tiga

hari

buah

Menaruh tanaman kacang hijau yang sudah berkecambah

Dalam

polybag

diisi

dengan

tanaman

kacang

hijau

Menyiram tanman kacang hijau dengan konsentrasi berbeda 100% 50 % 25 % dan air biasa

Mengukur

tinggi

tanaman

kacang

hijau

tiga

hari

sekali

Pembahasan
Kesimpulan
D. Hipotesis
Hipotesis
yang
diajukan
dalam
penelitian
ini
adalah:
1. Ada pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
2. Tidak Ada pengaruh konsentrasi air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
E. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah seluruh tanaman kacang hijau Sedangkan
sampel yang digunakan adalah kacang hijau.
F. Variable Penelitian
Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas : konsentrasi air cucian beras
2.Variabel kontrol: air biasa
G.

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah:
Polybag
Penggaris
Rinjing
Gelas Aqua Bekas
Pipet
Bahan
biji

kacang

yang
hijau

,Tanah,

digunakan
Air

dalam
cucian

penelitian
beras

dan

ini
air

F. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyiapkan biji kacang hijau
3. Menyiapkan rinjing
4. Menyiapkan 5 polybag yang telah berisi tanah dengan perlakuan sebagai berikut :
I. Konsentrasi air biasa
II. Konsentrasi air cucian beras 25 %
III. Konsentrasi air cucian beras 50 %
IV. Konsentrasi air cucian beras 75 %
V. Konsentrasi air cucian beras 100 %
5 .Menanam bibit tanaman kedalam rinjing

yaitu:
biasa

6.Mendiamkannya selama tiga hari


7. Menanam kecamabah tanaman pada masing-masing polybag dimana setiap polybag diisi
dengan 5 tanaman kacang hijau
8 Menyiram tanaman pada masing-masing polybag dengan air cucian beras setiap hari
9. Mengamati pertumbuhantinggi tanaman.kacang hijau
7. Pengambilan data pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 30 hari(satu bulan.)
9. Setiap perlakuan diulang 4 kali ulangan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung tinggi tanaman kacang
hijau
Data hasil pengamatan kemudian dicatat dalam tabel sebagai berikut.

BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
A.TABEL TINGGI TANAMAN
Polibag 1
Hari

Polibag 2

100%

rata

Polibag 3

50%

rata

Polibag 4

25%

rata

rata

Kontrol

5-Jan

10-Jun

6,5

6,3

6,9

15.1

5,9

5,7

5,5

13.5

4,2

4,8

9.8

4,5

4,7

15-Nov

10

10,8

16.6

8,8

8,5

8,3

15.5

6,6

6,9

14.9

6,8

16-20

15

14

15,5

34.2

14

13

13,1

31.4

10.9

10,7

24

10

10,8

21-25

17

16,8

17,7

39.7

17

15

15,3

37.1

14,1

13.9

14

32.7

13,9

14,9

12,8

26-30

19

18,9

19,9

57.8

17

16

16,7

38.6

16,7

15,9

17

37.9

16.9

17

15,8

Rata

55,5

46.4

pesentase

55 X 100% = 55,5%

46,4 x 50 %= 23,2%

C. GRAFIK TINGGI TANAMAN

40,7
40,7x 25 % = 10,2%

41.7
41.7

3
10.3
15.8
23.8
33.1
39.2

D. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan Konsentrasi air cucian beras berpengaruh terhadap tinggi tanaman
kacang hijau dimana konsentrasi air cucian beras 100% memberikan rerata terbesar yaitu 3 cm ,
15.1 cm,16.6 cm 34.2 cm 39.7 cm 57.8 cm presentasenya 55 % dan berbeda nyata dengan
konsentrasi air cucian beras lainnya.seperti pada konsentrasi 50 % tinggi rata-rata tiap
tanamannya 3 cm 13.5 cm,15.5cm 31.4cm, 37.1 cm 38.6 cm presentasenya 23,2 % , konsentrasi
25 % tinggi tanaman rata-ratanya 3cm, 9.8cm ,14.9 cm 24 cm, 32.7 cm, 37.9 cm presentasenya
10,2 % dan control tinggi tanamannya 3 cm,10.3 cm,15.8 cm,23.8 cm, 33.1 cm, 39.2 cm
Hal ini terbukti dengan pertambahan tinggi pada tanaman kacang hujau yang disiram dengan
konsentrasi air cucian beras 100% daripada kacang hujau yang disiram dengan air cucian beras
yang konsentrasinya 0%, 25%, dan 50% Yang sesuai dengan perhitungan presentasenya dimana
tinggi maka Ho ditolak dan hipotesis penelitian diterima. Selain itu dari data yang sudah kami
peroleh semakin semakin tinggi konsentrasi air cucian beras maka semakin banyak pertambahan
jumlah pertambahan tinggi kacang hijau. dari perhitungan persentase maka Ho ditolak dan
hipotesis penelitian diterima, sehingga konsentrasi air cucian beras berpengaruh terhadap jumlah
daun dan tinggi tanaman terong. Akan tetapi, berdasarkan hasil pengamatan konsentrasi air
cucian beras tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertambahan jumlah daun,
sedangkan untuk pertambahan tinggi tanaman dipengaruhi secara signifikan oleh konsentrasi air
cucian beras.
Pertambahan tinggi tanaman pada kacang hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin
dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT)
buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk
dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk
merangsang pertumbuhan Akar (http://pinginpintar.com/).
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui adanya kompetisi antar kacang hijau satu
dengan yang lain. hal ini bias dilihat pada hasil pengamatn di tiap-tiap polibag yang sau polibag
terdapat tiga tanaman kacang hijau . Hal ini dapat dilihat dari perbedaan pertambahan tinggi
tanaman antar kacang hijau satu dengan yang lain Kompetisi dapat terjadi antara dua individu
yang memiliki kebutuhan nutrisi yang sama. Bilamana keberadaan sumber makanan berkurang
karena aktivitas memakan masing-masing individu yang menggunakan sumber daya,
kemampuan individu lain dalam populasi untuk memperoleh sumber daya menjadi berkurang.
Organisme yang kebutuhan sumber dayanya sama akan berkompetisi lebih kuat, dan dengan
demikian kompetisi antar individu dalam spesies yang sama lebih kuat daripada antar individu
yang berbeda spesiesnya.Kompetisi terjadi pada bermacam-macam sumber daya. Bagi tumbuhtumbuhan, sinar, makanan, dan air merupakan sumber daya yang penting, tetapi tumbuhtumbuhan mungkin berkompetisi dalam polinator (Hadisubroto, 1989: 94)
Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya.
Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsure mineral dan
vitamin. Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah
pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama
ditentukan
oleh
sifat
fisikokimia
patinya.
Protein adalah komponen kedua terbesar dari beras setelah pati. Sebagian besar (80%) protein
beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut protein glutein. Dibandingkan

dengan biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena mengandung lisin-nya lebih
tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama dalam beras meskipun
jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini adalah karena air cucian
beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara
terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat
perangsang
tumbuh
(ZPT)
buatan.
Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru sedangkan
giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup dengan menyiramnya ke media tanam misal tanah Pupuk
alternatif juga cukup banyak digunakan untuk menyuburkan tanaman antara lain aair bekas
cucian ikan segar..
BAB V
KESIMPULAN
A.kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulakan bahwa Ada pengaruh konsentrasi
air cucian beras terhadap pertumbuhan (Pertambahan tinggi tanaman kacang hijau ) hasil
pengamatan Konsentrasi air cucian beras berpengaruh terhadap tinggi tanaman kacang hijau
dimana konsentrasi air cucian beras 100% memberikan rerata terbesar yaitu 3 cm ,15.1 cm,16.6
cm 34.2 cm 39.7 cm 57.8 cm presentasenya 55 % dan berbeda nyata dengan konsentrasi air
cucian beras lainnya.seperti pada konsentrasi 50 % tinggi rata-rata tiap tanamannya 3 cm 13.5
cm,15.5cm 31.4cm, 37.1 cm 38.6 cm presentasenya 23,2 % , konsentrasi 25 % tinggi tanaman
rata-ratanya 3cm, 9.8cm ,14.9 cm 24 cm, 32.7 cm, 37.9 cm presentasenya 10,2 % dan control
tinggi tanamannya 3 cm,10.3 cm,15.8 cm,23.8 cm, 33.1 cm, 39.2 cm
Pertambahan tinggi tanaman pada kacang hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon auksin
dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh (ZPT)
buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang pertumbuhan pucuk
dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun sedangkan giberelin berguna untuk
merangsang pertumbuhan Akar
B. Saran
Masyrakat harus bisa memanfaat limbah rumah tangga seperti air cucian beras sebagai
pupuk yang alami sebagai pemanfaatan yang efektif dan efesien serta ekonomis dibandingkan
dengan pupuk yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1, 2008. Bahan Penyubur Tanaman. (Online), http://pinginpintar.com/.
Anonim2,2008.Beras.(Online),http://id.wikipedia.org/wiki_beras.
Bewley, Derek J. 1997. Seed Germination and Dormancy. The Plant Cell, Vol. 9 1055-1066
America Society of Plant Physiologist.

Meyer, B.S and Anderson, D.B. 1952. Plant Physiology. D Van Nostrand Company Inc.,
New York.
Heddy, Suwasono; Soemitro, Sutiman; Soekariomo, Sardjono. 1990. Pengantar Ekologi.
Jakarta: Rajawali.
Wilkins, M. B. 1992. Fisiologi Tanaman. Bumi Angkasa, Jakarta.

LAMPIRAN

Diposkan oleh andri kosazhie di 19.37


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
1 komentar:

1.
Novita Ophie27 Juli 2012 06.50
terimakasih, sangat membantu.. :-)
Balas
Muat yang lain...
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut
Arsip Blog

2012 (6)

2011 (13)
o Desember (4)
o November (9)

LAPORAN GENETIKA

GIZI DAN SISTEM PENCERNAAN

HERNIA

TAWON

PENGARUH KONSENTRASI AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PE...

buku bioteknologi ternak

ZINGIBER OFFICINALE

Melati Jasminum sambac (L.)

Jatropha multifida L

Mengenai Saya

andri kosazhie
Lihat profil lengkapku
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Osn Biologi
    Soal Osn Biologi
    Dokumen4 halaman
    Soal Osn Biologi
    Runi Icha
    Belum ada peringkat
  • Transpor Electron
    Transpor Electron
    Dokumen3 halaman
    Transpor Electron
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Format Penilaian Khanifah 4401414065
    Format Penilaian Khanifah 4401414065
    Dokumen12 halaman
    Format Penilaian Khanifah 4401414065
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Respirasi Seluler
    Respirasi Seluler
    Dokumen23 halaman
    Respirasi Seluler
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Format Penilaian Khanifah 4401414065
    Format Penilaian Khanifah 4401414065
    Dokumen12 halaman
    Format Penilaian Khanifah 4401414065
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Karakter Manusia Berdasarkan Golongan Darah
    Karakter Manusia Berdasarkan Golongan Darah
    Dokumen26 halaman
    Karakter Manusia Berdasarkan Golongan Darah
    Hida Hidayah
    Belum ada peringkat
  • Laporan PPL 1 Sman 5 Magelang
    Laporan PPL 1 Sman 5 Magelang
    Dokumen157 halaman
    Laporan PPL 1 Sman 5 Magelang
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Perkecambahan Kacang Hijau
    Perkecambahan Kacang Hijau
    Dokumen12 halaman
    Perkecambahan Kacang Hijau
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Laporan Air Kelapa
    Laporan Air Kelapa
    Dokumen25 halaman
    Laporan Air Kelapa
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • The Winner of Article
    The Winner of Article
    Dokumen12 halaman
    The Winner of Article
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Soal Genetika
    Soal Genetika
    Dokumen7 halaman
    Soal Genetika
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Genetika 2
    Genetika 2
    Dokumen4 halaman
    Genetika 2
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Petnjuk Pengerjaan Soal
    Petnjuk Pengerjaan Soal
    Dokumen3 halaman
    Petnjuk Pengerjaan Soal
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Perkecambahan Kacang Hijau
    Perkecambahan Kacang Hijau
    Dokumen12 halaman
    Perkecambahan Kacang Hijau
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Uji Timbal
    Uji Timbal
    Dokumen4 halaman
    Uji Timbal
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Laporan Biokimia Kerja Enzim
    Laporan Biokimia Kerja Enzim
    Dokumen16 halaman
    Laporan Biokimia Kerja Enzim
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Lapsem
    Lapsem
    Dokumen5 halaman
    Lapsem
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Laporan Biologi Final
    Laporan Biologi Final
    Dokumen16 halaman
    Laporan Biologi Final
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Kemangi
    Kemangi
    Dokumen3 halaman
    Kemangi
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Transpor Electron
    Transpor Electron
    Dokumen3 halaman
    Transpor Electron
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Hidrolisis Atp
    Hidrolisis Atp
    Dokumen2 halaman
    Hidrolisis Atp
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Ke Mangi
    Ke Mangi
    Dokumen3 halaman
    Ke Mangi
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Etiket Kering A4
    Etiket Kering A4
    Dokumen1 halaman
    Etiket Kering A4
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Hasil Penelitian Buah Mlinjo
    Hasil Penelitian Buah Mlinjo
    Dokumen1 halaman
    Hasil Penelitian Buah Mlinjo
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Contac Person Yang Bisa Di Hubungi
    Contac Person Yang Bisa Di Hubungi
    Dokumen1 halaman
    Contac Person Yang Bisa Di Hubungi
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Kesetiaan Yang Tergadaikan
    Kesetiaan Yang Tergadaikan
    Dokumen7 halaman
    Kesetiaan Yang Tergadaikan
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Kesetiaan Yang Tergadaikan
    Kesetiaan Yang Tergadaikan
    Dokumen7 halaman
    Kesetiaan Yang Tergadaikan
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • Jem Bret
    Jem Bret
    Dokumen3 halaman
    Jem Bret
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat
  • S.keterangan Penghasilan
    S.keterangan Penghasilan
    Dokumen5 halaman
    S.keterangan Penghasilan
    Haniefifhah Angelofheart D'celestialDiamond
    Belum ada peringkat