Anda di halaman 1dari 23

HORMON

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
KELOMPOK ANAK IKAN

4443141859 MOHAMMAD FAISAL


4443160067 IRFANDI
4443142046 IHSANUL FIKRI RASYID
4443160063 SAMSUL ARIFIN
4443160003 TEGUH RIONO
4443160055 AKBAR SYARIFFUDIN
4443160009 IRWAN
4443160051 M ANDRE W
HORMON

Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu yang
mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ organ lain dalam tubuh.
Hormon adalah zat yang di lepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ,
yang mampu mempengaruhi kegiatan dalam sel-sel.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang di hasilkan oleh kelenjar
endokrin vertebrata, walaupun demikian, hormone dihasilkan oleh hampir semua system
organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormone dilepaskan langsung ke aliran
darah. Walaupun demkian, ada juga hormon yang disebut ektohormon yaitu hormone yang
tidak langsung dialirkan dalam darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
SISTEM HORMON

Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistem yang mirip dengan vertebrae
yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan
endokrin yang tidak di dapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi,
misalnya Badan Stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin yang
membantu dalam proes osmoregulasi.
HORMON BERDASARKAN FUNGSI
HORMON IKAN
1. Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di dasar otak (sela tursika), terdiri
atas dua bagian utama, yakni adenohipofisa dan neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas
pars distalis dan pars intermedia, sedangkan, neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosa
yang berfungsi mensekresikan ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan
bagian utama adenohipofisa yang menghasilkan sel-sel pesekresi hormon prolaktin, hormon
adrenocorticotropic (ACTH), hormon pelepas tiroid (Thyroid Stimulating Hormone), hormon
pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan gonadotropin serta pars intermedia mensekresi hormon
pelepas melanosit (Melanocyte Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya diatur
oleh faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.
TABEL HORMON HORMON YANG MENGATUR KELENJAR
PITUTIARI
HORMON HIPOTOLAMUS SINGAKATAN
Corticotropin (ACTH) releasing hormonThyrotrpin GnRH, GnRF
(TSH) releasing hormon

Gonadotropin releasing hormon GnRIH, GnRIF


Gonadotropin release-inhibiting hormon SRH, SRF
Somatostatin hormon (STH) releasing hormon SRIH, SRIF
Somatostatin hormon (STH) release-innhibiting PRH, PRF
hormon
Prolaktin releasing hormon

Prolaktin release-inhibiting hormon PRIH, PRIF


Melancyte stimulating hormon (MSH) releasing MRH, MRF
hormon
Melanocyte stimulaitng hormon (MSH) release
innhibiting hormon CRH, CRFTRH, TRF
2. Kelenjar Thyroid
Kelenjar tiroid pada sebagian ikan bertulang sejati terdiri atas folikel folikel
yang menyebar di permukaan jantung, aorta ventralis, dan di bawah arteri
branklis.
Pada ikan belodok (Perophthalmus sp) dan ikan pedang (Xiphias sp) kelenjar
teroid di temukan dalam bentuk padat.
Kelenjar tiroid ini mengeluarkan hormon tiroksin, yang mempunyai beberapa
fungsi fisiologik, antara lain : mempengaruhi laju konsumsi oksigen, membantu
proses metabloisme, dan berperan dalam proses osmoregulasi.
Pada ikan salmon hormon tiroksin verguna untuk meningkatkan kesukaan ikan
salmon muda pada air asin. Berperan dalam metamorfosis.
3. KELENJAR PARATHYROID

Hormon parathyroid adalah polipetida yang di namakan parathormon yang


berfungsi mengatur kadar kalsium. Dan sedikit menentukan kadar fosfor di
dalam darah. Kalsium akan menghilang dari darah dan mengakibatkan
kejang otot jika hormon ini tidak ada pada ikan.
4. JARINGAN INTERRENAL

Jaringan interrenal ikan homolog dengan jaringan interrenal verebrata


tingkat tinggi. Pada ikan Elasmobranchii jaringan interrenal terletak pada
posterior ginjal, jika pada ikan yang bertulang sejati jaringan interrenal ini
berupa sel sel yang tersebar di sepanjang vena cardinalis pada ginjal.
5. JARINGAN CROMAFHIN

Jaringan chromafhin pada ikan bertulang sejati di tersebar di vena


porkadinalis, sedangkan pada elasmobranchi di temukan di depan jaringan
interrenal.
Jaringan cromafhin mengekresikanhormon adrenalin, yang sangat
mempengaruhi kerja jantung, dan tekanan darah.
Pada saat tertentu hormon ini berperan meningkatkan energi dan pasokan
okseigen pada ikan/
6. KELENJAR ULTIMOBRANCHIAL

Pada ikan bertulang sejati kelenjar ini terletak pada di bawah


kerongkongan. Hampir melekat pada insang. Pada elasmobranchi terletak di
sebelah kiri bawah kerongkongan.
Kelenjar ini berfungsi mengekresikan hormon kalsitonin yang berperan dalam
metabolisme kalsium. Hormon kalsitonin ini pada ikan berperan menurunkan
pemasukan kalsium melalui insang.
7. KELENJAR SEKS

Kelenjar seks atau gonad pada ikan mensekresikan hormon steroid. Hormon
ini berperan dalam tingkah laku reproduktif.
Hormon steroid ada 2 :
1. Pada jantan di sebut androgen sedangkan
2. Pada ikan betina di sebut estogen.
Hormon steroid pada ikan di produksi oleh sel khusus ovarium dan testis.
Ovarium menghasilkan estrogen pada ikan berlaku sebagai daya penarik
ikan jantan.
Testis menghasilakan androgen yang berperan dalam tingkah laku seksual
dan aktifitas pemijahan ikan.
8. PULAU LANGERHANS

Kelenjar pulau pulau langerhans sering di sebut juga pulau pulau pankreas.
Pada ikan bertulang sejati kelenjar langerhans ini ditemukan di dekat usus
halus, dan kantung empedu.
Kelenjar pulau langerhans ini mensekresikan hormon insulin dan glikagon.
Hormn insulin pada ijan berperan sebagai pemecah glikalpgen dan lemak di
dalam hati.
9. BADAN PINEAL

Badan pineal pada ikan terletak melekat di esefalon dan berfungi sebagai
indera cahaya.
Sekseri yang di keluarkan dari bahan pineal ini adalah hormon melatonin,
yang berpengaruh kuat pada tingkah laku dan fisiologis karena berfungsi
dalam ritme kirkadian ( bergantung pada masukan cahaya)
Hormon melatonin disekresikan selama fase gelap, dan membantu respon
ikan terhadap variasi terang tahunan.
10. BADAN STANUS

Badan stanus ini hanya di temukan pada ikan yang berfungsi sebagai
kelenjar endokrin. Yang terletak menempel pada ginjal. Badan stanus ini
merekresikan hormon stanniokalsin. Hormon ini hanya disejresikan jika kalsium
pada darah ikan tinggi agar terjadi penurunan konsentrasi kalsium.
11. SISTEM NEUROSEKRETORI KAUDAL

Di antara vertebrata lainnya sistem neurosekretori kaudal ini juga hanya ada
pada ikan, yang terletak pada ujung sumsum tulang punggung pada
Elasmobranchi dan Teleostei, pada sistem ini terdapat pembesaran neuron
suatu sekretori yang di namakan sel dahlgren, pada axon sel ini berujung
pada suatu kumpulan kapiler yang berfungsi dalam penyimpanan dan
pengeluaran sekresi.
STRUKTUR KIMIA

Berdasarkan struktur kimia maka hormon dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu:


Turunan asam amino. Kelompok hormon ini kadang-kadang disebut juga sebagai biogenik amine, disintesis dari asam
amino tirosin dan triptopan. Yang termasuk turunan tirosin adalah hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid,
epineprin (E), norepineprin (NE) dan dopamine. Sementara turunan triptopan adalah hormon melatonin yang dihasikan oleh
kelenjar pineal.
Hormon peptida. Merupakan rangkaian asam amino dan umumnya hormon peptida disintesis sebagai
prohormon. Prohormon merupakan molekul yang tidak aktif yang nantinya dirubah menjadi aktif sebelum maupun sesudah
disekresikan.
Turunan lipid. Terdiri dari 2 kelas yaitu 1) eicosanoid, merupakan molekul kecil dengan 5 cincin karbon pada salah satu
ujung. Komponen ini merupakan faktor parakrin penting dalam koordinasi aktivitas selular seperti prostaglandin dan 2)
hormon steroid, merupakan lipid yang secara struktural sama dengan kolesterol. Termasuk disini adalah hormon yang
disekresikan oleh organ reproduksi pria (androgen), wanita (estrogen, progesteron), korteks adrenal (kortikosteroid) dan
ginjal (kalsitriol).
AKSI HORMON

Kerja hormon menyerupai kerja syaraf, yaitu mengontrol dan mengatur


keseimbangan kerja organ organ di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja
syaraf lebih cepat di bandingkan dengan kontrol kelenjar endokrin.
Hormon yang di hasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah
protein, pepida, atau derivat dari asam asam amino.
KESIMPULAN

Dalam banyak kasus, refleks endokrin dikontrol oleh mekanisme umpan balik
negative. Berdasarkan struktur kimia, hormon diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok
yaitu : turunan asam amino, hormone peptida dan turunan lipid. Hipotalamus
merupakan pusat pengaturan tertinggi yang mengintegrasikan aktivitas sistem saraf
dan endokrin melalui 3 cara yaitu : mensekresikan hormon pengatur, mensintesis
hormon dan mengontrol saraf sel-sel endokrin di medulla adrenalis. Hipotalamus
dihubungkan dengan kelenjar pituitari oleh infundibulum. Hipotalamus menghasilkan
hormon-hormon GnRH, TRH, PRH, PRIH, CRH, GH-RH dan GH-IH.

Anda mungkin juga menyukai