Anda di halaman 1dari 5

SISTEM HORMON

Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistim yang mirip dengan vertebrae yang lebih
tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan endokrin yang tidak
didapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi, misalnya Badan Stanius yang memiliki
fungsi sebagai kelenjar endokrin yang membantu dalam proses osmoregulasi.
Kerja hormon menyerupai kerja syaraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan
kerja organ-organ di dalam tubuh. Namun, control kerja syaraf lebih cepat dibanding
dengan control endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari
ektodermal adalah protein, peptida, atau derivat dari asam-asam amino, dan hormone
yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal)
berupa steroid.

A. KELENJAR PITUITARY
Kelenjar ini disebut pula hypophysa terletak di bawah dienchephalon. Suatu tangkai yang
menghubungkan antara kelenjar ini dengan dienchepalon disebut Infundibulum. Kelenjar
ini walaupun kecil, fungsi dan strukturnya merupakan organ tubuh yang sangat rumit dan
sulit. Pada stadia embrionik, kelenjar ini berasal dari gabungan elemen neural yang
tumbuh ke bawah dari diencephalon dan elemen epithel (kantung Rathke) yang tumbuh
ke atas dari bagian dorsal rongga mulut. Pertumbuhan dari hypophysa, berasal dari dua
macam organ, yaitu: Neurohypophyse dan Adenohypophyse.Neurohypofise dibentuk
dari bagian alas dienchephalon (Infundibulum) sedangkan Adenohypophyse, terbentuk
dari perlekukan bagian ektodermal dari rongga mulut embrio (stomodaeum), disebut
kantong hypophyse atau kantung Rathke. Hubungannya dengan rongga
mulut akan hilang setelah pertumbuhannya selesai. Neurohypophyse memiliki struktur
berupa serabut-serabut yang sejajar, berasal dari hypothalamus di dalam otak. Fungsi
dari bagian hypophysa ini mengeluarkan horman ke dalam hypothalmus dan diteruskan
ke neurohypophyses oleh sel-sel neorosekresi dan masuk ke dalam aliran darah.
Adenohypophyse terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pars distalis atau lobes
anterior, merupakan bagian yang terbesar, lebih konstan dan aktif dari yang lain.
Parsintermedia kehadirannya bervariasi dan fungsinya diketahui mengontrol
melanophore dan mungkin juga dalam melanogenesis. Neurosekresi dari hypothalamus
(oxytocyn dan vasetocyn) disimpan dan dikeluarkan oleh neurohypofise. Sekeresi ini
berperan dalam osmoregulasi dan reproduksi. Adenohypophyse mengandung beraneka
sel pembuat hormon.
Hormon-hormon yang disekresikan oleh parsdistalis adalah prolactin ikan (penting dalam
pengaturan Na ikan air tawar), hormone pertumbuhan, carticothropyn
(ACTH),gonadothropyn dan thyrotropyn. Kelenjar pituitary sering diberi gelar kelenjar
induk (master gland) karena banyak menpengaruhi kegiatan kelenjar lainnya
.
B. KELENJAR THYROID
Semua vertebrata mempunyai kelenjar thyroid. Sebagian besar ikan bertulang sejati dan
Cyclostomata terdiri dari folikel-folikel yang relatif menyebar di dekat aorta ventral, arteri
branchialis affarent, jantung, insang, kepala ginjal, limp, otak atau mata. Pada
Elasmobranchii dan beberapa ikan bertulang sejati thyroid merupakan kelenjar tersendiri
yang dikelilingi oleh jaringan pengikat.
Hormon thyroid mempunyai beberapa fungsi fisiologik dan beberapa fungsi lainnya yang
belum diketahui, namun terbukti bahwa ia mampu mempengaruhi laju konsumsi
oksigen,membantu pengendapan guanin dalam kulit, dan mengubah metabolisme
nitrogen dan karbohidarat. Ia juga telah diketahui mempengaruhi sistem dan fungsi
syaraf dan proses osmoregulasi.

C. KELENJAR PARATHYROID
Bagian sekresi dari kelenjar parathyroid berdiferensiasi dari epithel kantong farings
ketiga dan keempat. Ini berarti kantong-kantong farings mempunyai andil dalam
pembentukan jaringan kelenjar. Hormon parathyroid adalah polipetida yang dinamakan
parathormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium, dan sedikit menentukan kadar
fosfor di dalam darah.
Kalsium akan menghilang jika dari darah dan terjadi kejang otot jika hormon ini tidak ada.
Jaringan kelenjar pada Cylostomata dan ikan, homolog dengan parathyroid telah
ditemukan, namum fungsinya belum diketahui pasti. (Hildenbran, 1974).
D. JARINGAN INTERRENAL (ADRENAL CORTEX)
Pada ikan Osteichthyes, jaringan yang ekivalen atau homolog dengan adrenal cortex
atau pada vertebrata tingkat tinggi. Strukturnya sama dengan gonad dalam hal produksi
hormonnya yang mengandung steroid, dan asal-usul embriologinya.
Jaringan korteksnya merupakan derivat dari mesoderm yang membatasi rongga solom
dekat tempat berasalnya pematang genital. Pada Elasmobranchia, jaringan ini bentuknya
memanjang terletak pada bagian belakang ginjal. Sedangkan pada kelompok-kelompok
sel yang tersebar di sepanjang vena cardinalis.
Sel-sel yang menyerupai sel adrenocortical didapatkan pada dinding vena cardinalis ikan
lamprey. Jaringan interrenal mensekresikan hormone adrenocorticosteroid yang
mengontrol proses osmoregulasi dengan cara mempengaruhi ginjal,insang dan saluran
gastrointestinal, dan mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat.
Jaringan interrenal pada Cyclostomata, tersebar sepanjang vena cardinalis posterior dan
vena lainnya.
Pada Teleostei jaringan interrenal menyebar, tetapi selalu membentuk bintik-bintik noda
yang terdapat di dekat atau pada kepala ginjal.

E. JARINGAN CHROMAFFIN (SUPRARENAL)


Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan beberapa vertebrata. Sel-sel chromaffin
pada ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena poscardinalis dan dimungkinkan
perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Jaringan chromaffin pada Elasmobranchii
menyatu dengan syaraf simpathetic dan aorta dorsalis, terletak di depan jaringan
interrenal.
Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki serabut preganglion dari sistem syaraf
otonom. Syaraf ini dan kelenjar endokrin Adrenal medulla, keduanya sebagai derivat
endokterm dari neural krest embrio, dan semuanya menggetahkan adrenalin dan non
adrenalin.
Jaringan ini mensekresikan adrenalin mengadakan respon terhadap hormon ini dalam
berbagai cara, seperti menaikkan kadar gula dalam darah dan menaikkan tekanan
darah, konsentrasi melanin dalam melanophora, serta merintangi otot polos. Kerja
hormon ini menyerupai sistem kerja syaraf simpathetic, yang mana hormon ini sangat
erat hubungannya.
Distribusi jaringan khromaffin di dalam tubuh dapat terletak di dekat tetapi terpisah dari
jaringan organ interrena, dapat juga tercampur dengan jaringan interrenal atau korteks
adrenal.

F. KELENJAR ULTIMOBRANCHIAL
Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid pada mammalia. Pada ikan bertulang
sejati kelenjar ini terletak di bawah esophagus dekat sinus venosus.
Pada Elasmobranchii kelenjar ini terletak pada sisi kiri bawah pharynx. Kelenjar
ini mensekresikan hormon calcitonin, yang berperan dalam metabolisme kalsium.
Ultimobranchial yaitu derivat dari sepasang kantong farings yang paling belakang, dan
corpusculus stanus terletak pada bagian posterior dari ginjal Teleostei.

G. GONAD
Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad merupakan kelenjar endokrin. Kelenjar seks
ikut dalam sekresi steroid, hal ini sangat penting dalam pemijahan, pembuatan sarang,
dan aspek- aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Estrogen mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan dari sistem genital betina, dan mengatur sifat-sifat seksual sekunder.
Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon jantan dan secara
keseluruhan dinamakan Androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan diferensiasi,
dan berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan, organ kopulasi, dan tingkah laku
seksual dan pemijahan.
Semua hormon gonad mempunyai hubungan timbal balik yang kompleks dengan
hypophyse. Beberapa ditujukan terhadap fungsi jaringan interrenal atau jaringan korteks
atau terhadap aktivitas thyroid atau badan pineal.

H. PULAU-PULAU LANGERHANS
Pada ikan bertulang sejati biasanya jaringan ini terdapat di pyloric caeca, usus kecil,
limpa dan empedu. Jaringan ini menghasilkan insulin yang berperan penting dalam
metabolism karbohidrat dan dalam pengubahan glukosa menjadi glycogen, dan dalam
oksidasi glukosa dan pembuatan lemak.
I. BADAN PINEAL
Organ pineal pada puncak otak atau pada bagian atas dienchepalon merupakan
fotoreseptor. Sekresi yang dihasilkan oleh badan pineal adalah melatonin yang
mengumpulkan melanin. Bila jaringan ini dihilangkan maka akan membawa perubahan
dalam pertumbuhan. Ikan terutama Teleostei, pada ekornya terdapat pembengkakan
ventral pada medulla spinalisnya. Secara histologis, pembengkakan ini mempunyai
kesamaan dengan neurohypophyse dan dinamakan urohypophysa. Pembengkakan ini
diperkirakan mempunyai fungsi endokrin, mengatur tekanan osmose di dalam tubuh.

J. BADAN STANIUS
Kelenjar ini memilik fungsi sebagai kelenjar endokrin yang sekresi sekresinya diduga ikut
dalam proses penyesuaian tekanan osmotic lingkungan dengan tekanan osmotik cairan
tubuh pada ikan (osmoregulasi).

Anda mungkin juga menyukai