(Anguilla sp)
Prospek Budidaya Ikan Sidat
• Ikan sidat (Anguilla sp) merupakan jenis ikan yang sangat
laku di pasar Internasional seperti di Jepang, China,
Taiwan, Hongkong, Jerman, Italia dan beberapa negara lain
• Masyarakat di negara-negara tersebut menjadikan ikan
sidat sebagai makanan istimewa yang banyak dihidangkan
di restoran dan hotel mewah.
• Hal ini yang dijadikan salah satu alasan Indonesia
menganggap ikan sidat berpotensi besar sebagai salah
satu komoditas ekspor. Walaupun laju perkembangan dn
pemanfaatan ikan sidat di dalam negeri masih rendah
(Affandi 2005).
Sebagai katadrom, mereka tinggal di perairan tawar hingga 6-20 tahun, dan
begitu mau memijah kembali ke laut;
dalam perjalanan kembali ke laut itu mereka tidak makan.
Ikan ini pun mati setelah menunaikan tugasnya menurunkan generasinya
(memijah).
Pasar sidat meliputi pasar domestik dan internasional, namun suplainya masih
sangat terbatas, sehingga harga ikan ini cukup tinggi terutama untuk ukuran
benih (elver maupun fingerling).
Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya di Jepang maupun negara-negara
lain adalah semakin menurunnya suplai benih. Beberapa sebab menurunnya
suplai benih antara lain adalah karena penangkapan glass eel yang tak
terkendali, dan semakin rendahnya jumlah sidat dewasa yang mampu kembali ke
laut untuk memijah
Penangkapan yang tak terkendali di hampir semua negara berlangsung sudah
sejak lama, dimana glass eel biasa ditangkap untuk makanan yang lezat.
Kegiatan ini kemudian dilarang di Eropa, dan di Indonsesia berhenti setelah
mereka mengetahui bahwa harga glass eel ini sangat mahal. Semakin rendahnya
ikan dewasa yang mampu kembali ke laut disebabkan oleh semakin intensifnya
penangkapan glass eel, banyaknya penghalang yang menghadang glass eel /
elver naik ke hulu (antara lain bangunan-bangunan pengatur irigasi), dan belum
berhasilnya produksi benih dari budidaya.
Berbeda dengan di Indonesia, sebagian daerah potensial sidat seperti Sumatera,
Sulawesi, dll. belum dimanfaatkan secara optimal, kecuali di Selatan Pulau Jawa.
Demikian pula budidaya ikan ini belum sepenuhnya diusahakan secara maksimal.
Lanjutan…..
Lahan
1. Syarat:
a) Dekat dengan sumber air;
b) Kualitas airnya baik dan tidak tercemar oleh limbah industri dan logam berat;
c) Air mengalir secara kontinu sepanjang tahun;
d) Jenis tanahnya baik dan tidak porous;
e) Lahan sesuai dengan skala usaha.
Luas lahan harus disediakan tergantung dari tahapan/segmen kegiatan usaha yang
dipilih dan skala produksinya.
Sumber Air
• Air merupakan media hidup sidat. Keberhasilan
sidat sangat ditentukan oleh keadaan airnya. a)
Sumber air Memilih sumber air untuk budidaya
sidat tidak boleh sembarangan.
• Ada tiga sumber air yang baik untuk kegiatan
pembesaran.
• 1) Air sumur
• 2) Mata air
• 3) Air sungai
b) Kuantitas
• Kuantitas disebut juga debit air adalah jumlah air
yang tersedia atau mengalir di suatu tempat.
Jumlah air yang dibutuhkan dalam budidaya sidat
tergantung dari skala produksi dan tahapan
kegiatan yang dilakukan.
• Untuk pendederan, setiap produksi 1000
ekor/bulan dibutuhkan air sekitar 5 liter/detik.
Sementara untuk pembesaran, setiap skala produksi
10.000 ekor/bulan dibutuhkan air 5 liter/detik.
Kualitas