BUDIDAYAK
PERIKAKAN
SKS MATA KULIAH : 3(1-2)
TIM PENGAJAR
Total Pertemuan 16
Tata Cara Penilaian
Metode Penilaian:
1. Penilaian prestasi MK menggunakan gabungan dari komponen:
Teori, untuk UTS dan UAS berupa: Ujian (Objective Test),
Quist, Tugas, Sikap, Kehadiran.
Sikap, berupa: Kedisiplinan, Tatakrama, Tanggung Jawab yang
dikonversikan ke kategori Baik (80-100), Sedang (60-79), dan
Buruk (< 60).
Teori 100% (ujian 50%; tugas/quiz 20%; sikap 20%, kehadiran
10%)
Praktik, berupa: Pre-tes, Keaktifan, Post-tes, Laporan, sikap
dan ujian praktik (Laboratorium, Kerja Lapang/Field work).
2. Penilaian menggunakan ketentuan yang telah diatur dalam
Peraturan Akademik POLITANI PANGKEP
PENILAIAN TEORI & PRAKTIK SETIAP MODUL MATA KULIAH
Penilaian Teori
Mahasiswa Kehadiran Tugas/Quiz Sikap UTS/UAS TOTAL
(10%) (20%) (20%) (50%) (100%)
Penilaian Praktik
Mahasiswa Kehadiran PreTest Sikap Aktifitas Post Laporan Ujian TOTAL
(10%) (5%) (20%) (20%) Test (20%) (20%) (100%)
(5%)
BOBOT NILAI
No. Jenis Nilai Bobot Nilai No. Nilai Angka Nilai Indek
(%) Huruf Nilai
1. Teori (UTS & UAS) 33 1. 80 - 100 A 4,0
2. Praktik (Tugas 67 2. 75 - 79 A- 3,5
Terstruktur & Tugas 3. 70 - 74 B 3,0
Mandiri)
4. 65 - 69 B- 2,5
Total 100
5. 55 - 64 C 2,0
6. 40 - 54 D 1,0
7. <40 E 0,0
MENUMBUHKAN JIWA
WIRAUSAHA
PENDAHULUAN
Menurut McClelland (2000), salah satu faktor yang
menyebabkan sebuah negara menjadi maju adalah
ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara
tersebut berjumlah 2% dari populasi penduduknya.
Jumlah wirausaha yang terdapat di Indonesia
mencapai 400 ribu jiwa atau kurang dari 1% populasi
penduduk Indonesia yang berkisar 270 juta jiwa.
Amerika Serikat misalnya yang memiliki jumlah
wirausaha sebesar 11,5% dari populasi penduduknya
atau negara tetangga yaitu Singapura dengan 7,2%
warganya bekerja sebagai wirausaha.
Kedua negara tersebut menjadi salah satu negara
dengan perkembangan ekonomi termaju di dunia.
KEWIRAUSAHAAN
Secara harfiah, wira artinya utama,
gagah, luhur, berani, teladan atau
pejuang.
Usaha artinya kegiatan yang dilakukan
terus menerus dalam mengelola sumber
daya untuk menghasilkan barang atau
jasa yang akan dijual untuk mendapatkan
keuntungan.
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan disebut dengan istilah
entrepreneurship dalam kamus sering
diartikan dengan istilah
kewiraswastaan.
Wirausaha/entrepreneur adalah
pejuang yang jadi teladan dalam
bidang usaha
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan merupakan pengambilan
risiko untuk menjalankan usaha sendiri
dengan memanfaatkan peluang-peluang
untuk menciptakan usaha baru atau
dengan pendekatan yang inovatif
sehingga usaha yang dikelola berkembang
menjadi besar dan mandiri dalam
menghadapi tantangan- tantangan
persaingan
(Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995)
Kewirausahaan (entreprenuership):
semangat, sikap dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha
mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk
baru
meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik dan atau
memperoleh keuntungan yang besar.
2
Arti penting kewirausahaan di dalam
kehidupan suatu masyarakat atau
bangsa
Meningkatkan pendapatan masyarakat,
Mengurangi angka pengangguran,
Memanfaatkan sumber daya ekonomi
(terutama yang idle) menjadi produktif,
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Membantu terwujudnya pemerataan
Ekonomi
Manfaat Kewirausahaan bagi
Individu
Menciptakan pendapatan yang tak
terbatas.
Kebebasan mengelola usaha.
Menumbuhkan Inisiatif, Kreatifitas dan
Inovasi.
Memupuk keberanian, kepeloporan dan
kepemimpinan.
Membangun mental baja dan siap
menanggung resiko.
Karakter Wirausahawan
Kreatif
Inovatif
Adaptif
Dinamik
Kemampuan berintegrasi
Kemampuan mengambil risiko atas
keputusan yang dibuat
Integritas
Kompetensi
Pemecah masalah
CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA
1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam
31
1. Percaya Diri (Self Confident)
32
2. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas
dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi,
berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan
memulai. Untuk memulai diperlukan niat dan
tekad yang kuat, serta karsa yang besar.
33
3. Keberanian Mengambil Risiko
34
Keberanian untuk menanggung risiko yang
menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan
risiko yang penuh dengan perhitungan dan
realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya
secara realistik.
wirausaha menyukai tantangan yang sukar
namun dapat dicapai. Wirausaha menghindari
situasi risiko yang rendah karena tidak ada
tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi
karena ingin berhasil.
35
4. Kepemimpinan
36
5. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan
adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan. Karena ia
memiliki pandangan yang jauh ke masa
depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya.
Pandangan yang jauh ke depan,
membuat wirausaha tidak cepat puas
dengan karsa dan karya yang sudah ada
sekarang
37
6. Kreatifitas dan inovasi
Kreatifitas adalah berpikir sesuatu
yang baru (thinking new things) dan
keinovasian adalah melakukan
sesuatu yang baru (doing new things).
Kreatifitas diartikan sebagai
kemampuan mengembangkan ide-ide
baru dan untuk menemukan cara-cara
baru dalam memecahkan persoalan
dan mencari peluang.
38
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan dan
peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup.
Oleh karena itu, kewirausahaan
adalah berpikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru.
39
7. Memiliki tenaga dalam
Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
Keuletan,
Ketabahan,
Ketekunan,
Kejujuran
Kedisiplinan
Ketulusan
Keikhlasan
Kesopanan, keramahan
40
MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA
“A Winner
menghindari ketergantungan pada
orang lain, agar lebih produktif
dan untuk memaksimalkan potensi
makes diri.
commitments
Anda dapat memprogram ulang
A Loser makes diri anda untuk sukses melalui
promises”
deklarasi tertulis, bahwa pikiran
perasaan, ucapan dan tindakan
anda akan selalu diperbaiki ke
arah yang lebih baik
42
Keberanian untuk membentuk jiwa
wirausaha juga didorong oleh dosen di
kampus atau lembaga pelatihan.
Mereka memberikan materi
kewirausahaan yang praktis dan menarik
sehingga membangkitkan minat
mahasiswa untuk berwirausaha.
(Hidden Name) 45
Susun Target dan Perencanaan
Niat dan Tekad
Memiliki ide bisnis
Modal
Networking
Mengukur Resiko
Pelajari Kisah atau Pengalaman
Pebisnis Lain
MENUMBUHKAN JIWA
WIRAUSAHA
“Sukses bukan langkah statis”
SUKSES
BERKELANJUTAN
Bertindak
Berlatih
Belajar
48
KRIPIK MAICIH
• Modal sebesar 15 juta rupiah, Reza mulai
memproduksi keripik singkong yang diberi nama
“Maicih” dan diluncurkan pada bulan Juni 2010.
• Omset bisnisnya terus meningkat dengan
pendapatan mencapai 7 milyar perbulan hanya
dalam waktu setengah tahun saja.
49
Faktor-Faktor yang mempengaruhi untuk
menjadi wirausahawan
1. Personal
Ketidakpuasan terhadap pekerjaan
sekarang
Faktor pendidikan dan pengalaman
PHK
Dorongan faktor usia
Keberanian menanggung risiko
Komitmen atau minat tinggi terhadap
bisnis
2. Lingkungan:
Adanya persaingan dalam kehidupan
Adanya sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan (tabungan, modal, warisan,
bangunan di lokasi yang strategis)
Mengikuti pelatihan bisnis
Kebijakan pemerintah (kemudahan, kredit, dan
bimbingan)
3. Faktor sosiologi pemicu bisnis:
Adanya relasi dari orang lain
Ada tim yang dapat diajak kerjasama
Dorongan orang tua untuk membuka usaha
Bantuan famili
Pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
PROFIL WIRAUSAHAWAN
1. Jiwa yang dimiliki wirausahawan:
berpikir yang baru
melihat peluang
inovasi produk
mengerti preferensi konsumen
berani tampil beda
memiliki konsep dan strategi praktis.
11
2. Semangat wirausahawan
Kemampuan untuk mengambil risiko
dan mengambil keputusan
Mempunyai ide-ide yg cemerlang, dan
optimis dlm berusaha untuk
memikirkan, mengem-bangkan gagasan
baru, unik dan diminati banyak orang.
Tekun, teliti dan produktif
Berkarya dg semangat kebersamaan
dan etika bisnis yg sehat
Memiliki motivasi untuk berkarya secara
mandiri.
12
3. Sikap Wirausahawan
Memiliki rasa tanggung jawab
Selalu dinamis, ulet dan gigih, tidak cepat
menyerah karena sadar bahwa untuk mencapai
kemajuan perlu kerja keras
Berani menerima kritik dan saran yg bermanfaat
Berinisiatif untuk maju dan melakukan yg terbaik
untuk mencapai keberhasilan
4. Kemampuan Wirausahawan
Melihat peluang dan berusaha memanfaatkannya
Melihat masa depan dan memiliki perencanaan
yang tepat
Mendapatkan informasi dan memanfaatkannya
untuk kemajuan perusahaan
Mampu memimpin orang banyak
13
5. Ciri kepribadian seorang wirausaha
Memiliki cita-cita yg kemudian berusaha
mewujudkannya
Berani menanggung risiko
Mau dan suka bekerja keras
Memiliki semangat kerja yg tinggi dan
tidak mudah putus asa
Memiliki rasa percaya diri yang kuat
Memiliki ketrampilan untuk memimpin
orang lain
Memiliki daya inovasi dan kreatifitas
yang tinggi
14
6. Lima esensi pokok kewirausahaan
Kemauan kuat untuk berkarya dengan
semangat kemandirian (khususnya dalam
bidang ekonomi)
Kemauan memecahkan masalah dan
membuat keputusan secara sistematis,
termasuk keberanian mengambil risiko
usaha
Kemauan berpikir dan bertindak secara
kreatif dan inovatif
Kemauan bekerja secara teliti, tekun dan
produktif
Kemauan berkarya dalam kebersamaan
berlandaskan etika bisnis yang sehat
15
7. Karakteristik wirausahawan
menurut McClelland:
Keinginan untuk berprestasi
Keinginan untuk bertanggung jawab
Preferensi kepada resiko-resiko menengah
Persepsi pada kemungkinan berhasil
Rangsangan oleh umpan balik
Aktivitas enerjik
Orientasi ke masa depan
Ketrampilan dalam pengorganisasian
Sikap terhadap uang
16
SIKAP NEGATIF PROFESI WIRAUSAHA
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap
negatif masyarakat sehingga mereka kurang
berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain
sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur,
kikir sumber penghasilan tidak stabil, kurang
terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya.
Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian
besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik.
Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat
Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis.
Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang
seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi
bisnis.
59
SEKIAN DAN TERIMA KASIH