1
3. Landasan Strategis Operasional
a. Pedoman Umum Pengkaderan HPMM
3. Kader Cita HPMM
Kader cita HPMM adalah kerakteristik yang ideal yang ingin dicapai dan
diletakkan pada diri setiap kader HPMM yang diharapkan terbentuk dalam proses
Pengkaderan di HPMM. Kader cita HPMM ini merupakan sinergisitas dari tujuan
yang ungin dicapai oleh HPMM secara keseluruhan. Karakteristik kader cita HPMM
adalah sebagai berikut:
a. Senantiasa bersungguh-sungguh didalam mencari ilmu sehingga
memperoleh hikmah dari ilmu yang telah diperolehnya dan senantiasa
mensyukuri seluruh ciptaan Allah sebagai sebuah upaya untuk mendekatkan
diri Kepada-Nya.
b. Bersikap kritis terhadap berbagai pendapat, realitas sosial dan memiliki
kebulatan komitmen dan tekad untuk bersama dengan masyarakatnya untuk
melakukan transformasi sosial menuju tatanan masyarakat yang dicita-
citakan.
c. Memiliki komitmen ke-Massenrempuluan yang kritis yang diterjemahkan
kedalam bentuk tanggung jawwab dan partisipasi riil pembaanguna
masyarakat Massenrempulu secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
d. Patuh dan taat dalam berribadah serta bersungguh-sungguh dalam
mengajak manusia untuk ber-Amar ma’ruf Nahi Mungkar.
e. Hanya takut kepada Allah.
4. Masyarakat Cita HPMM
Masyarakat cita HPMM adalah bentuk tatanan masyarakat ideal yang ingin
memperjuangkan dan dicapai oleh HPMM. Masyarakat cita HPMM merupakan
model peradaban dambaan umat manusia dimasa depan. Tatanan masyarakat
dalam dimensi oeradaban masa depan perspektif HPMM adalah tatanan
masyarakat yang sejahtera, adil ddan makmur dalam keridhohan Allah SWT.
2
sejahtera dalam keridhoan Allah SWT. Kader HPMM diharapkan memiliki
kualifikasi sosiologis sebagai berikut:
1) Sebagai pribadi, kader HPMM adalah hamba Allah yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki pribadi yang paripurna dan mentalitas
yang mantap.
2) Sebagai pemuda, kader HPMM adalah sosok manusia yang militan dan
memiliki kepekaan sosial yang tinggi yang senantiasa menjadi pelopor Amar
Ma’ruf Nahi Muungkar dalam masyarakatnya.
3) Sebagai warga masyarakat Massenrempulu, kader HPMM merupakan warna
masyarakat Massenrempulu yang selalu peduli dan peka terhadap aspirasi
masyarakat messenrengpulu, memiliki solidaritas yang tinggi dan senantiasa
berpartisipasi aktif dalam dinamika masyarakat Massenrempulu.
4) Sebagai Pelajar dan Mahasiswa, kader HPMM addalah orang yang
berpendidikan dan memiliki jiwa dan kemampuan intelektual sebagai bekal
dalam melakukan transpormasi sosial di bumi Massenrempulu dan gerakan
mahasiswa pada umumnya.
5) Sebagai Pemimpin, kader HPMM adalah sosok figur yang memiliki
kemampuan untuk emimpin organisasi khususnya dan komunits sosial pada
umumnya dengan berlandaskan pada sifat amanah , adil, jujur, dan benar
serta penyeruh, pengayom dan panutan bagi lingkungan sosial yang
dipimpinnya.
b. Pengkaderan
Pengkaderan adalah usaha organisasi secara sistematis untuk
mensosialisasikan dan mengamalkan nilai-nilai yang dianut dalam organisasi
serta mengaktualkan potensi kader sehingga mempercepat tercapainya tujuan
organisasi.
c. Sistem Pengkaderan
Sistem pengkaderan adalah keseluruhan komponen Pengkaderan yang
saling memiliki keterkaitan fungsional, dilaksanakan secara konsisten dan
sistemaatis sesuai dengan pedoman Pengkaderan HPMM.
d. Manajemen Pengkaderan
Manajemen Pengkaderan adalah prose pengelolaan sumber daya kader dan
sumber daya organisasi secara sistematis, sinergis dan berkelanjutan dalam
rangka mencapai tujuan Pengkaderan dan tujuan HPMM secara umum.
e. Mekanisme Pengkaderan
Mekanisme Pengkaderan adalah proses yan harus dilalui secara bertahap
dalam melakukan Pengkaderan untuk mencapai tujuan Pengkaderan khususnya
dan tujuan HPMM secara umum.
3
2. Tujuan Pengkaderan
Tujuan Pengkaderan HPMM adalah menciptakan kader-lader yang berkualitas
dan memiliki kemauan dan kemampuan mengemban amanah kemanusiaan dalam
rangka memperjuangkan tegaknya misi islam dan terwujudnya tatanan masyarakat
Massenrempulu yang adil dan sejahtera dalam keridhoan Allah SWT secara khusus
dan umat manusia pada umumnya.
3. Asas Pengkaderan
Asas Pengkaderan adalah prinsip-prinsip yang menjiwai semangat pelaksanaan
Pengkaderan. Beberapa asas yang harus dikembangkan dalam Pengkaderan
HPMM adalah:
a. Asas ketaqwaan, artinya bahwa Pengkaderan harus mampu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan setiap pribadi kader.
b. Asas Perjuangan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus merupakan menivestasi
dari perjuangan untuk menujukeadaan yang lebih baik.
c. Asas Keumatan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus dapat memberi manfaat
langsung ataupun tidak langsung terhadap peningkatan kehidupan umat.
d. Asas kesinambungan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus mampu memproses
secara terus-menerus tidak terbatas pada dimensi ruang dan waktu, sekaligus
mampu menopang kesimnambungan perjuangan organisasi khususnya dan
perjuangan umat islam pada umumnya.
e. Asas Kemandirian, artinya bahwa Pengkaderan itu mencipttakan kondisi yang
dinamis untuk melahirkan kader-kader yang mandiri dalam bersikap, berfikir dan
memutuskan masalah pribadi dan kelembagaan.
f. Asas Kemassenrenpuluan dan Persaudaraan, artinya bahwa Pengkaderan harus
mampu menumbuhkan semangat KeMassenrempuluan dalam diri setiap kader
dan kelembagaan yang diikat dengan semangat persaudaraan dan
kekeluargaan.
g. Asas Pemecahan Masalah, artinya bahwa Pengkaderan itu harus mempu
memberikan kerangka analitik, pendekatan pemecahan masalah secara rasional,
efektif dan efisien.
h. Asas Keteladanan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus memperlihatkan aspek-
aspek keteladanan sebagai faktor penting dalam proses Pengkaderan.
4. Fungsi Pengkaderan
Pengkaderan HPMM memiliki fungsi sebagai motor penggerak organisasi yang
menjiwai dan mendorong lahirnya usaha-usaha yang terencana, sistematis, dan
berkelanjutan menuju kearah tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian
fungsi Pengkaderan dituntut untuk dapat melahirkan kondisi-kondisi sebagai
berikut:
4
a. Kesinambungan dan peningkatan kualitas perjuangan misi islam.
b. Kesinambungan dan kedinamisan kepemimpinan HPMM.
c. Kesinambungan eksistensi HPMM dan peningkatan peran-peran personal kader
dan kelembagaan dalam dinamika masyarakat Massenrempulu secara khusus.
d. Konsistensi pemahaman perjuangan HPMM.
5. Muatan Pengkaderan
Muatan Pengkaderan adalah semangat atau isi yang perlu diinternalisasikan,
disosialisasikan, dan dikembangkan dalam setiap Pengkaderan sesuai dengan
proforsinya. Muatan Pengkaderan ini merupakan arahan strategis sebagai derivasu
daru tujuan Pengkaderan itu sendiri. Muatan Pengkaderan ini dijabarkan kedalam
tema-tema, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, dapat dikembangken secara
kreatif sesuai dengan jenjang perrkaderan. Karenanya muatan ini tidak bersifat
membatasi, tetapi justru memberikan arahan dalam pengembangan sumber daya
keder untuk menuju kualitas kader cita yang holistik. Beberapa muatan parkaderan
yang dimaksud adalah:
1. Muatan Ideologi
Muatan ini berisi nilai-niali universal seperti kedilan, kemanusiaan,
persaudaraan, kebebasan, kasih sayang, kearifan dan sebagainya yang
semuanya itu merupakan nilai-nilai dasar pesan ajaran islam. Muatan ideolgis ini
menjadi peletak dasar bagi pengembangan berbagai aspek kehidupan lainnya,
termasuk asumsi dasar mengenai Allah SWT, alam semesta, manusia, hari akhir
dan seterusnya.
2. Muatan Kepribadian
Muatan ini berisi beberapa aspek yang akan membentuk kepribbadian kader
seperti sikap, mentalitas intelektual, kebiasaan dan sebagainya.
3. Muatan Efistemologi
Muatan efistemologi berisi tentang kaidah-kaidah sains sebagai muatan yang
memberikan landasan keilmuan bagi kader. Dengan demikian kader HPMM
diharapkan mmemiliki kerangka analisis yang jelas dan tepat dalam menyikapi
dan mencari solusi atas berbagai problematika sosial yang ada. Sehingga
diharapkan kader-kader HPMM mampu bersikap, berfikir dan berperilaku saintifik
serta mampu mengembangkan potensi intelektual yang dimilikinya.
4. Muatan Sosiologi-Politis
Muatan sosiologis-Politik berisi seputar berbagai persoalan sosial, budaya,
politik, ekonomi, sejarah dan budaya. Dengan demikian diharapkan kader-kader
HPMM memiliki kemampuan dalam memberikan pandangannya dan tawaran
solusi atas problematika sosial-politik yang sedang dihadapi secara konprehensif
dan holistic.
5
5. Muatan Oganisatoris
Muatan organisatoris berisis berbagai aspek yang berkaitan dengan seluk-
beluk keorganisasian HPMM, misalnya menyangkut perkembangan dan peran-
peran kesejahteraan pergerakannya, dinamika organisasinya, konstitusinya,
Pengkaderannya, dan lain-lain. Dengan pemahaman muatan ini maka kader
HPMM diproyeksikan memiliki sense of belonging dan memiliki kesaran penuh
untuk berjuang melalui HPMM.
6. Muatan Skil Profesionalitas
Muatan ini berisi pengetahuan praktis yang bersifat strategis ataupun teknis
yang mempu membekali kader guna mengembangkan profesi secara
professional yang berdaya bagi pengembangan organisasi dan masa depan
pribadi kader.
6
D. MODEL PENGKADERAN
Model Pengkaderan yang dikembangkan oleh HPMM diharapkan mampu
menciptakan kader yang memiliki sumber daya yang dapat dianddalkan yang pada
gilirannya secara aktual dan potensial akan mempercepat terwujudnya masyarakat adil
dan makmur dalam kerodhoan Allah SWT.
1. Model Pendidikan
a. Pengertian
Model pendidikan adalah jenis Pengkaderan yang mampu meletakkan dasar-
dasar pembinaan dan pengembangan potensi kader melalui proses sosialisasi
dan internalisasi nilai-nilai yang menjadi landasan yang membentuk pola pikir,
mentalitas dan perilaku seorang kader. Dalam pelaksanaannya, model
pendidikan lebih diarahkan pada pembentuka aspek kognitif, apektif kader
dengan tanpa mengabaikan aspek psikomotorik.
b. Tujuan
Tujuan dari model Pendidikan adalah untuk mensosialisalikan dan
menginternalisasikan Nilai-Nilai Islam dalam rangka membina sikap dan
mentalitas kader. Dengan demikian kader diharapkan mempu mempertegas citra
diri, identitas pribadi dan peran-peran yang harus dilakukan dalam rangka
mencapai tuujuan HPMM.
c. Bentuk pengembangannya
Model Pendidikan dapat dikembangkan dalam bentuk latihan dan keluarga.
Model Latihan Terdiri atas:
1) Latihan Umum, meliputi:
Latihan Kader 1(Basic Training) dilaksanakan oleh Jajaran
Tujuan :
a. Memiliki kesadaran menjalankan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari
b. Mampu meningkatkan kemampuan akademis
c. Memiliki kesadaran akan tanggungjawab keurnatan dan kebangsaan
d. Memiliki Kesadaran berorganisasi
2) Latihan Kader 1I (Intermediate Training)
Tujuan :
a. Memiliki kesadaran intlektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif
dalam memperjuangkan misi HPMM
b. Memiliki kemampuan manajerial dalam berorganisasi
3) Training Of Trainer
7
Tujuan :
a. Memberikan pembekalan dan pemahaman kepada calon trainer
HPMM
4) Latihan Khusus, meliputi:
a. Up Grading Kepengurusan
b. Follow Up Lepasan LK 1
c. Kajian Paket dan Kajian Kontemporer
5) Model Keluarga,
Model keluarga dikembangkan dalam bentuk:
a. Tingkat Anggota
b. Tingkat Pengurus
c. Tingkat Pengurus dan Anggota
2. Model Kegiatan
a. Pengertian
Pengkaderan model kegiatan adalah jenis Pengkaderan yang menekankan
pada pemetaan potensi kader dan aktualisasinya dalam aktivitas nyata.
b. Tujuan
Tujuan model kegiatan adalah untuk mengaktualisasikan potensi kreativitas
kader ke dalam bentuk kerja-kerja nyata baik secara individu maupun
kelembagaan.
c. Pengembangan Model Kegiatan
Pengembangan model kegiatan meliputi dua cakupan, yaitu:
1) Kegiatan Sendiri
2) Kegiatan Bersama
3. Model Jaringan
a. Pengertian
Model jaringan atau kemitraan adalah kegiatan yang dilakukan dalam
kelembagaan dalam kaitannya Dengan lembaga lain yang diproyeksikan sebagai
media sosialisasi visi dan misi HPMM dengan mengembangkan strategi
organisasi yang merupakan implementasi dari pemahaman pluralitas dan
iklusivitas HPMM.
b. Tujuan
Tujuan model jaringan adalah untuk mempertegas keberadaan kader-kader
HPMM khususnya dan organisasi pada umumnya ditengah pluralitas lembaga-
lembaga lain dan mengakses informasi yang bermanfaat bagi pengembangan
organisasi.
c. Pengembangan Model Jaringan
Pengembangan model jaringan mencakup tiga bentuk, yaitu:
8
1) Pendelegasian Kader
2) Kerjasama Dengan Lembaga lain
1. MATERI SUPLEMENT
NO MATERI WAKTU
60 Menit
01 Pembukaan Dan Perkenalan
120 Menit
02 Orientasi Training
90 Menit
03 Metode Persidangan
120 Menit
04 Falasfah Kemahasiswaan dan Organisasi
2. MATERI INTI
9
NO MATERI DURASI WAKTU
150 Menit
01 Landasan dan Kerangka Berfikir Ilmiah
120 Menit
02 Tauhid Dalam Perspektif Islam
150 Menit
03 Esensi Manusia
120 Menit
04 Kepemimpinan dan Perubahan Sosial
120 Menit
05 Gender Dalam Perspektif Kearifan local
150 Menit
06 Falsafah Kebudayaan Massenrempulu
210 menit
07 Konstitusi HPMM
180 Menit
08 Sejarah Perjuangan HPMM
120 Menit
09 Tafsir Tujuan HPMM
10
POKOK-POKOK BAHASAN NILAI DASAR PENGKADERAN HPMM
11
1. Indra
2. Teks
3. Wahmi (Hati)
4. Akal
F. Metode-metode mendapatkan pengetahuan
1. Deduksi
2. Induksi
G. Prinsip dasar pengetahuan (Prinsip Niscaya lagi Rasional)
1. Prinsip Identitas
2. Prinsip non kontradiksi
3. Prinsip kesemasaan.
4. Prinsip kausalitas
H. Kesalahan-kesalahn berfikir
1. Over generalization
2. Post Hoc Ergo Proter Hoc
3. Argumentum Ad varecundiam
4. Circular reasoning
5. Argumentum Ad Miseria
12
C. Esensi Islam
1. Mengenal dan mengetahui Tujuan
a. Mengenal (pembuktian) Eksistensi (Keberadaan) Allah SWT
b. Hakikat dan makna Ketauhidan “La Ila Ha Illallah” (Tauhid Sifat, Dzat, &
Perbuatan)
2. Mengenal dan mengetahui Pembimbing
3. Mengenal dan mengetahui Jalan (Syari’at)
13
JENJANG MATERI 4 : ALOKASI WAKTU :
14
JENJANG MATERI 5 : ALOKASI WAKTU :
15
JENJANG MATERI 6 : ALOKASI WAKTU :
16
c. Peserta dapat memahami fase-fase perjuangan HPMM
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Ilmu Sejarah
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Peran dan Fungsi sejarah
B. Gagasan dan visi pendiri, dan pendirian HPMM
1. Sosok pendiri HPMM
2. Visi didirikannya HPMM
3. Gagasan perjuangan perubahan sosial
C. fase-fase perjuangan HPMM
1. Fase pra kemerdekaan
2. Fase pasca kemerdekaan (era orde lama da orde baru, serta era reformasi
1998)
3. Fase sekarang
17
B. Penjelasan tentang :
1. Nama (Di hafal)
2. Status (Di hafal)
3. Azaz (Di hafal)
4. Peran (Di hafal)
5. Fungsi (Di hafal)
6. Tujuan (Di hafal dan akan di tafsirkan pada materi tafsir tujuan HPMM)
C. Penjelasan tentang hakikat dan makna konstitusi HPMM
1. Proses penyadaran secara konstitusional.
a. Proses pengololaan organisasi
b. Proses penyelesaian masalah organisasi
18
6. Bertaqwa
7. Berilmu
8. Kreatuf
9. Bernafaskan Islam
10. Bertanggung Jawab
11. Terwujudnya masyarakat adil makmur
12. Ridha ALLAH SWT
C. Tafsiran dan pemaknaan tentang Status, Fungsi, Azaz, dan Peran HPMM.
19
b. Menerbitkan surat mandat Master Of Training, Vice Of Master dan tim-tim
Instruktur lainnya.
c. Mengkoordinir Korps Pengader untuk membentuk Tim Instruktur yang teridiri
dari: Master Of Training, Vice Of Master, Pemateri, Instruktur (Moderator)
d. Mengawal dan mengawasi Prosesi LK 1 yang dilaksanakan oleh Jajaran
pelaksana.
5. Tim Instruktur :
A. Master Of Training
a. Master of Training adalah Lulusan LK 2
b. Master Of Training adalah penanggung jawab prosesi Latihan Kader 1.
c. Master Of Training adalah orang yang sudah menguasai semua materi
LK 1.
d. Mengkoordinir kerja-kerja Vice Of Master dalam pelaksanaan Latihan
Kader 1 HPMM
e. Tidak memandu materi dalam pelaksanaan Latihan Kader 1 atau
dikondisikan ( tim Instruktur yang telah di tunjuk berhalangan ).
f. Melaporkan hasil akhir Latihan Kader 1 dan disampaikan kepada PP-
HPMM pada saat penutupan latihan kader 1.
g. Hadir full Time di lokasi pelaksanaan Latihan Kader 1 terkecuali ada hal
yang sifatnya mendesak.
B. Vice Of Master
a. Vice Of Master adalah Lulusan LK 2 atau Pengurus Pusat atau Korps
Pengader.
b. Vice Of Master adalah Pendamping master of training.
C. Pemateri
a. Pemateri adalah kader HPMM yang dianggap cakap untuk membawakan
materi latihan kader 1 HPMM.
b. Pemateri dimandatkan oleh pengurus pusat HPMM untuk membawakan
materi latihan kader 1 HPMM.
D. Instruktur
a. Intruktur adalah pemandu pemateri atau moderator / pengantar
b. Intruktur adalah lulusan Latihan Kader 1 dari jajaran pelaksana yang di
tunjuk oleh steering comite.
c. Instruktur memberikan pengantar materi selama 15 menit.
TAHAP PEMBUKAAN
20
1. Pengumpulan Formulir dan Biodata Peserta sebelum acara pembukaan dimulai.
2. Panitia Pelaksana menyiapkan acara pembukaan, perlengkapan, petugas, tempat dan
konsumsi pembukaan.
3. Sebelum Ketua Umum PP HPMM atau yang mewakili dan Master Of Tarining / Vice Of
Master datang, acara pembukaan belum bisa dimulai.
4. Susunan acara pembukaan:
a. Pembukaan
b. Pembacaan ayat suci alqur’an
c. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HPMM
d. Laporan Ketua Panitia Pelaksana
e. Penyerahan nama-nama peserta dari Pengurus Jajaran Pelaksana ke Pengurus
Pusat HPMM dan diteruskan ke Master Of Training / Vice Of Master yang ditandai
dengan pembacaan ikrar serah-terima.
f. Sambutan-sambutan:
1) Ketua umum jajaran pelaksana atau yang mewakili
2) Ketua umum PP-HPMM atau yang mewakili sekaligus membuka kegiatan
Latihan Kader 1 secara resmi
g. Pembacaan Do’a
h. Penutupan
5. Pengumuman lain-lain dari Panitia Pelaksana (misalnya tempat tidur, MCK dan lain-lain)
6. Acara diserahkan ke Tim Instruktur
TAHAP PELAKSANAAN
1. Sebelum sesi dimulai, cek kesiapan tempat dan perlengkapan ruangan pelaksanaan
Latihan Kader 1.
2. Senantiasa ada Panitia Pelaksana yang piket (stand by di ruang pelaksanaan Latihan
Kader 1).
3. Setiap komponen (Master Of Tarining / Vice Of Master, Team Instruktur, Pengurus,
Panitia Pelaksana, dan Peserta Latihan Kader 1), harus membangun suasana yang
kondusif dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Shalat Berjamaah.
4. berpakaian rapi dengan baju yang berkerah.
TAHAP EVALUASI
1. Tahap Evaulasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk pembinaan karakter Peserta
Latihan Kader 1 yang dilakukan setelah Materi konstitusi diturunkan.
21
2. Proses Evaluasi bertujuan untuk mengukur dan menilai tingkat pemahaman peserta
tentang instruksional umum dari materi yang telah diturunkan.
3. Proses evaluasi diharapkan mampu membentuk kader yang progresif.
1. Tim Instruktur dan Jajaran Pelaksana membentuk tim evaluasi yang di pimpin oleh
Master of Training.
2. Tim evaluasi merancang mekanisme prosesi evaluasi
3. Selama proses evaluasi berjalan, dilarang melakukan kontak fisik (kekerasan) antara
tim evaluasi dengan peserta LK 1.
4. Apabila dalam proses evaluasi terjadi kontak fisik (kekerasan), maka tim evaluasi dan
jajaran pelaksana akan ditindak tegas oleh Pengurus Pusat HPMM.
TAHAP PENUTUPAN
1. Setelah lembar evaluasi akhir dikumpul, dan surat keputusan kelulusan telah selesai di
isi, penutupan bisa dimulai.
2. Organizing Committe menyiapkan acara penutupan, perlengkapan, petugas, tempat
dan konsumsi penutupan.
3. Susunan acara penutupan:
a. Pembukaan
b. Pembacaan ayat suci Al qur’an
c. Menyanyikan Lagu Indonesia raya dan Mars HPMM
d. Laporan Ketua Panitia Pelaksana
e. Laporan Master Of Tarining / Vice Of Master.
f. Pengukuhan peserta latihan kader 1 oleh Ketua Umun PP-HPMM atau yang
mewakili
g. Penyerahan nama-nama peserta lulusan Latihan Kader 1 dari Master Of Tarining /
Vice Of Master ke Pengurus Pusat HPMM dan dilanjutkan ke Jajaran Pelaksana
yang ditandai dengan pembacaan ikrar serah-terima.
h. Sambutan-sambutan:
1) Wakil dari peserta
2) Ketua umum jajaran pelaksana atau yang mewakili
3) Ketua Umum PP-HPMM atau yang mewakili sekaligus menutup kegiatan
Latihan Kader 1 secara resmi
i. Pembacaan Do’a
j. Penutup
22
PROSESI PENGUKUHAN
23
3. Koordinatir Instruktur:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama peserta Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami terima dan akan kami bina sesuai dengan
pola Pengkaderan yang ada di HPMM”
1. Koordinatir Instruktur:
“Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami serahkan untuk di follow-up-i sesuai dengan pola
Pengkaderan yang ada di HPMM”
2. Pengurus Besar HPMM:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM jajaran ............. kami terima dan akan kami teruskan ke Pengurus
Jajaran ............... untuk di follow-up-i sesuai dengan pola Pengkaderan yang ada di
HPM”
“Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami serahkan untuk di follow-up-i sesuai dengan pola
Pengkaderan yang ada di HPMM”
3. Pengurus Jajaran Pelaksana:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM Komisariat/Cabang/Kordinator Wilayah ............... kami terima an akan
kami follow-up-i sesuai dengan pola Pengkaderan yang ada di HPMM.
SISTEMATIKA LAPORAN
24
Khatimah
Lampiran-lampiran (kalau ada):
Surat keluar
Surat masuk
Daftar hadir Organizing Committee
Surat keputusan kepanitiaan
Nota-nota
Dan lain-lain
“Aku Bersyahadat Bahwasanya Tiada Tuhan selaian ALLAH dan aku bersyahadat
bahwasanya Muhammad Nabi dan Rasul ALLAH”
RABBITUBILLAHIRABBA WABIL ISLAMIDINAH WABIMUHAMMADIN WANABIYAH
WARRASULA
“Aku Ridha ALLAH Tuhanku, Islam Agamaku dan Muhammad adalah Nabi dan Rasul
Allah ”
Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab kami anggota baru Himpunana
Pelajar Mahasiswa Massenrempulu dengan ini berjanji dan berikrar :
25
1. Bahwa kami akan selalu memenuhi tugas dan kewajiban yang di amanahkan
oleh HPMM dengan senantiasa berpegang teguh kepada AL-Qur’an dan Al-
Hadits.
2. Bahwa kami akan selalu menjaga nama baik HPMM dengan tunduk dan patuh
pada anggaran dasar, anggaran rumah tangga, pedoman-pedoman dan
ketentuan-ketentuan HPMM lainnya.
3. Bahwa kami kan senantiasa bertanggung jawab demi terwujudnya tatanan
masyarakat massenrempulu yang sejahtera, adil dan makmur dalam
keridhaan ALLAH SWT pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
INNASSHALATI, WANUZUKI, WAMAHYAYAH, WAMAMATI, LILLAHI RABBIL ALAMIN
26