Anda di halaman 1dari 26

A.

Arah Pengkaderan HPMM


1. Pengantar
Kehadiran Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrenpulu (HPMM) ditengah-
tengah masyarakat Massenrempulu merupakan sebuah bentuk komitmen
kedaerahan para pelajar dan mahasiswa Massenrenpulu yang merasa sebagai
bagian integral dari masyarakat Massenrrenpulu secara keseluruhan. Kenyataan ini
membuat para kader HPMM dipundaknya melekat setumpuk tanggung jawab yang
harus ditunaikan sebagai wujud pangabdian kepada masyarakat.
Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrenpulu sebagai bagian integral dari
masyarakat pada umumnya dan gerakan mahasiswa pada khususnya dituntut untuk
melakukan upaya pemberdayaan sumber daya umat atau masyarakat
Massenrempulu sebagai implementasi dari komitmen moral dan intelektualnya.
Komitmen ini merupakan keharusan untuk menghdapi tantangan yang demikian
dahsyat. Karena itu menyikapi dan menghadapinya mengisyaratkan adanya sumber
daya kader dengan citra diri yang paripurna, komitmen moral yang mantap, sifat yang
tegas, kemampuan intelektual yang mumpuni, skil manajerial yan profesional dan
kepemimpinan yang adil dan tangguh.
Pengkaderan HPMM harus diletakkan sebagai sebuah upaya organisasional
untuk mengaktualisasikan potensi dan pemberian pahamanan ajaran islam sebagai
asas organisasi secara komprehensif. Untuk itu pengkaderan HPMM harus meliputi
pengembangan aspek moralitas, pembinaan sikap, mentalitas ilmu pengetahuan
dan daya kretifitas yang memungkinkan bagi kader HPMM untuk tampil sebagai
sosok khalifah yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif.
Dengan demikian, Pengkaderan HPMM harus dipahami sebagai upaya pemberi
respon positif terhadap tantangan internal dan eksternal, yang kemudian secara
sinergis melahirkan artikulasi strategis dan antisipatif terhadap berbagai tantangan
yang berkembang di dalam internal organisasi maupun tantangan yang dihadapi
masyarakat Massenrempulu secara keseluruhan. Respon tersebut merupakan
bentuk perjuangan terpadu yang berada dalam suatu wilayah strategis dalam
pembinaan dan pengembangan kader.
2. Landasan Pengkaderan
1. Landasan Pokok
a. Al-Qur’an
b. As-Sunnah
2. Landasan Konstitusional
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HPMM
b. Mutiara Perjuangan HPMM

1
3. Landasan Strategis Operasional
a. Pedoman Umum Pengkaderan HPMM
3. Kader Cita HPMM
Kader cita HPMM adalah kerakteristik yang ideal yang ingin dicapai dan
diletakkan pada diri setiap kader HPMM yang diharapkan terbentuk dalam proses
Pengkaderan di HPMM. Kader cita HPMM ini merupakan sinergisitas dari tujuan
yang ungin dicapai oleh HPMM secara keseluruhan. Karakteristik kader cita HPMM
adalah sebagai berikut:
a. Senantiasa bersungguh-sungguh didalam mencari ilmu sehingga
memperoleh hikmah dari ilmu yang telah diperolehnya dan senantiasa
mensyukuri seluruh ciptaan Allah sebagai sebuah upaya untuk mendekatkan
diri Kepada-Nya.
b. Bersikap kritis terhadap berbagai pendapat, realitas sosial dan memiliki
kebulatan komitmen dan tekad untuk bersama dengan masyarakatnya untuk
melakukan transformasi sosial menuju tatanan masyarakat yang dicita-
citakan.
c. Memiliki komitmen ke-Massenrempuluan yang kritis yang diterjemahkan
kedalam bentuk tanggung jawwab dan partisipasi riil pembaanguna
masyarakat Massenrempulu secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
d. Patuh dan taat dalam berribadah serta bersungguh-sungguh dalam
mengajak manusia untuk ber-Amar ma’ruf Nahi Mungkar.
e. Hanya takut kepada Allah.
4. Masyarakat Cita HPMM
Masyarakat cita HPMM adalah bentuk tatanan masyarakat ideal yang ingin
memperjuangkan dan dicapai oleh HPMM. Masyarakat cita HPMM merupakan
model peradaban dambaan umat manusia dimasa depan. Tatanan masyarakat
dalam dimensi oeradaban masa depan perspektif HPMM adalah tatanan
masyarakat yang sejahtera, adil ddan makmur dalam keridhohan Allah SWT.

B. Pokok-Pokok Pengkaderan HPMM


1. Ketentuan Umum
Dalam rangaka memahami pengkaderan secara lebih konfrehensif dan terpadu,
maka perlu memahami mengenai pengertian (ketentuan umum) tentang pokok-
pokok Pengkaderan, sebagai berikut:
a. Kader
Kader adalah anggota HPMM yang telah melewati prosesi Pengkaderan
HPMM secara bersungguh-sungguh sehingga memiliki kemampuan, kesadaran,
dan komitmen moral dalam memperjuangkan tatanan masyarakat yang adil dan

2
sejahtera dalam keridhoan Allah SWT. Kader HPMM diharapkan memiliki
kualifikasi sosiologis sebagai berikut:
1) Sebagai pribadi, kader HPMM adalah hamba Allah yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki pribadi yang paripurna dan mentalitas
yang mantap.
2) Sebagai pemuda, kader HPMM adalah sosok manusia yang militan dan
memiliki kepekaan sosial yang tinggi yang senantiasa menjadi pelopor Amar
Ma’ruf Nahi Muungkar dalam masyarakatnya.
3) Sebagai warga masyarakat Massenrempulu, kader HPMM merupakan warna
masyarakat Massenrempulu yang selalu peduli dan peka terhadap aspirasi
masyarakat messenrengpulu, memiliki solidaritas yang tinggi dan senantiasa
berpartisipasi aktif dalam dinamika masyarakat Massenrempulu.
4) Sebagai Pelajar dan Mahasiswa, kader HPMM addalah orang yang
berpendidikan dan memiliki jiwa dan kemampuan intelektual sebagai bekal
dalam melakukan transpormasi sosial di bumi Massenrempulu dan gerakan
mahasiswa pada umumnya.
5) Sebagai Pemimpin, kader HPMM adalah sosok figur yang memiliki
kemampuan untuk emimpin organisasi khususnya dan komunits sosial pada
umumnya dengan berlandaskan pada sifat amanah , adil, jujur, dan benar
serta penyeruh, pengayom dan panutan bagi lingkungan sosial yang
dipimpinnya.
b. Pengkaderan
Pengkaderan adalah usaha organisasi secara sistematis untuk
mensosialisasikan dan mengamalkan nilai-nilai yang dianut dalam organisasi
serta mengaktualkan potensi kader sehingga mempercepat tercapainya tujuan
organisasi.
c. Sistem Pengkaderan
Sistem pengkaderan adalah keseluruhan komponen Pengkaderan yang
saling memiliki keterkaitan fungsional, dilaksanakan secara konsisten dan
sistemaatis sesuai dengan pedoman Pengkaderan HPMM.
d. Manajemen Pengkaderan
Manajemen Pengkaderan adalah prose pengelolaan sumber daya kader dan
sumber daya organisasi secara sistematis, sinergis dan berkelanjutan dalam
rangka mencapai tujuan Pengkaderan dan tujuan HPMM secara umum.
e. Mekanisme Pengkaderan
Mekanisme Pengkaderan adalah proses yan harus dilalui secara bertahap
dalam melakukan Pengkaderan untuk mencapai tujuan Pengkaderan khususnya
dan tujuan HPMM secara umum.

3
2. Tujuan Pengkaderan
Tujuan Pengkaderan HPMM adalah menciptakan kader-lader yang berkualitas
dan memiliki kemauan dan kemampuan mengemban amanah kemanusiaan dalam
rangka memperjuangkan tegaknya misi islam dan terwujudnya tatanan masyarakat
Massenrempulu yang adil dan sejahtera dalam keridhoan Allah SWT secara khusus
dan umat manusia pada umumnya.
3. Asas Pengkaderan
Asas Pengkaderan adalah prinsip-prinsip yang menjiwai semangat pelaksanaan
Pengkaderan. Beberapa asas yang harus dikembangkan dalam Pengkaderan
HPMM adalah:
a. Asas ketaqwaan, artinya bahwa Pengkaderan harus mampu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan setiap pribadi kader.
b. Asas Perjuangan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus merupakan menivestasi
dari perjuangan untuk menujukeadaan yang lebih baik.
c. Asas Keumatan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus dapat memberi manfaat
langsung ataupun tidak langsung terhadap peningkatan kehidupan umat.
d. Asas kesinambungan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus mampu memproses
secara terus-menerus tidak terbatas pada dimensi ruang dan waktu, sekaligus
mampu menopang kesimnambungan perjuangan organisasi khususnya dan
perjuangan umat islam pada umumnya.
e. Asas Kemandirian, artinya bahwa Pengkaderan itu mencipttakan kondisi yang
dinamis untuk melahirkan kader-kader yang mandiri dalam bersikap, berfikir dan
memutuskan masalah pribadi dan kelembagaan.
f. Asas Kemassenrenpuluan dan Persaudaraan, artinya bahwa Pengkaderan harus
mampu menumbuhkan semangat KeMassenrempuluan dalam diri setiap kader
dan kelembagaan yang diikat dengan semangat persaudaraan dan
kekeluargaan.
g. Asas Pemecahan Masalah, artinya bahwa Pengkaderan itu harus mempu
memberikan kerangka analitik, pendekatan pemecahan masalah secara rasional,
efektif dan efisien.
h. Asas Keteladanan, artinya bahwa Pengkaderan itu harus memperlihatkan aspek-
aspek keteladanan sebagai faktor penting dalam proses Pengkaderan.
4. Fungsi Pengkaderan
Pengkaderan HPMM memiliki fungsi sebagai motor penggerak organisasi yang
menjiwai dan mendorong lahirnya usaha-usaha yang terencana, sistematis, dan
berkelanjutan menuju kearah tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian
fungsi Pengkaderan dituntut untuk dapat melahirkan kondisi-kondisi sebagai
berikut:

4
a. Kesinambungan dan peningkatan kualitas perjuangan misi islam.
b. Kesinambungan dan kedinamisan kepemimpinan HPMM.
c. Kesinambungan eksistensi HPMM dan peningkatan peran-peran personal kader
dan kelembagaan dalam dinamika masyarakat Massenrempulu secara khusus.
d. Konsistensi pemahaman perjuangan HPMM.
5. Muatan Pengkaderan
Muatan Pengkaderan adalah semangat atau isi yang perlu diinternalisasikan,
disosialisasikan, dan dikembangkan dalam setiap Pengkaderan sesuai dengan
proforsinya. Muatan Pengkaderan ini merupakan arahan strategis sebagai derivasu
daru tujuan Pengkaderan itu sendiri. Muatan Pengkaderan ini dijabarkan kedalam
tema-tema, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, dapat dikembangken secara
kreatif sesuai dengan jenjang perrkaderan. Karenanya muatan ini tidak bersifat
membatasi, tetapi justru memberikan arahan dalam pengembangan sumber daya
keder untuk menuju kualitas kader cita yang holistik. Beberapa muatan parkaderan
yang dimaksud adalah:
1. Muatan Ideologi
Muatan ini berisi nilai-niali universal seperti kedilan, kemanusiaan,
persaudaraan, kebebasan, kasih sayang, kearifan dan sebagainya yang
semuanya itu merupakan nilai-nilai dasar pesan ajaran islam. Muatan ideolgis ini
menjadi peletak dasar bagi pengembangan berbagai aspek kehidupan lainnya,
termasuk asumsi dasar mengenai Allah SWT, alam semesta, manusia, hari akhir
dan seterusnya.
2. Muatan Kepribadian
Muatan ini berisi beberapa aspek yang akan membentuk kepribbadian kader
seperti sikap, mentalitas intelektual, kebiasaan dan sebagainya.
3. Muatan Efistemologi
Muatan efistemologi berisi tentang kaidah-kaidah sains sebagai muatan yang
memberikan landasan keilmuan bagi kader. Dengan demikian kader HPMM
diharapkan mmemiliki kerangka analisis yang jelas dan tepat dalam menyikapi
dan mencari solusi atas berbagai problematika sosial yang ada. Sehingga
diharapkan kader-kader HPMM mampu bersikap, berfikir dan berperilaku saintifik
serta mampu mengembangkan potensi intelektual yang dimilikinya.
4. Muatan Sosiologi-Politis
Muatan sosiologis-Politik berisi seputar berbagai persoalan sosial, budaya,
politik, ekonomi, sejarah dan budaya. Dengan demikian diharapkan kader-kader
HPMM memiliki kemampuan dalam memberikan pandangannya dan tawaran
solusi atas problematika sosial-politik yang sedang dihadapi secara konprehensif
dan holistic.

5
5. Muatan Oganisatoris
Muatan organisatoris berisis berbagai aspek yang berkaitan dengan seluk-
beluk keorganisasian HPMM, misalnya menyangkut perkembangan dan peran-
peran kesejahteraan pergerakannya, dinamika organisasinya, konstitusinya,
Pengkaderannya, dan lain-lain. Dengan pemahaman muatan ini maka kader
HPMM diproyeksikan memiliki sense of belonging dan memiliki kesaran penuh
untuk berjuang melalui HPMM.
6. Muatan Skil Profesionalitas
Muatan ini berisi pengetahuan praktis yang bersifat strategis ataupun teknis
yang mempu membekali kader guna mengembangkan profesi secara
professional yang berdaya bagi pengembangan organisasi dan masa depan
pribadi kader.

C. MODEL PENGKADERAN HPMM


1. Pengantar
Pengkaderan merupakan urat nadi dinamika organisasi yang pada dasarnya
merupakan sinergisitas aantara pendekatan proses dan hasil. Karena itu
Pengkaderan HPMM tidak mendikotomokan antara proses dan hasil. Proses yang
intensif, sistematis dan sustinanble akan menjadihasil (output) yang optimal dan
demikian pula senbaliknya.
Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi Pengkaderan yang optimal, maka
diperlukan model Pengkaderan yang mampu mengakomodasi seluruh muatan
Pengkaderan. Untuk itu HPMM perlu mengembangkan beberapa model
Pengkaderan seperti, madel pendidikan, model kegiatan dan model jaringan atau
kemitraan.
2. Kebijakan Dasar Pengembangan Pengkaderan
Pengembangan Pengkaderan HPMM mengedepankan pendekatan system
baik dalam menentukan landasan pemikiran, menganalisa maupun manajemennya.
Dengan demikian dalam implementasinya, Pengkaderan HPMM lebih ditekankan
pada aspek dinamisnya ketimbang stabilitas sistemnya. Karena itu Pengkaderan
HPMM harus lebih disikapi secara terbuka bagi kemungkinan terus dilakukan terus
dlakukan perbaikan dan penyempurnaan model Pengkaderan guna memperoleh
outpur yang konprehensif dari Pengkaderan itu.
Oleh sebad itu Pengkaderan lebih dipahami sebagai proses kerja keseluruhan
komponen-komponen Pengkaderan yang memiliki keterkaitan fungsional, hebengan
saling mempengaruhi dan dependen. Komponenyang dimaksid adalah mencakup
Nilai (norma), perangkat lunak, (software) sarana dan prasarana fisik (hardware)
serta sumber daya kader yang terlibat.

6
D. MODEL PENGKADERAN
Model Pengkaderan yang dikembangkan oleh HPMM diharapkan mampu
menciptakan kader yang memiliki sumber daya yang dapat dianddalkan yang pada
gilirannya secara aktual dan potensial akan mempercepat terwujudnya masyarakat adil
dan makmur dalam kerodhoan Allah SWT.
1. Model Pendidikan
a. Pengertian
Model pendidikan adalah jenis Pengkaderan yang mampu meletakkan dasar-
dasar pembinaan dan pengembangan potensi kader melalui proses sosialisasi
dan internalisasi nilai-nilai yang menjadi landasan yang membentuk pola pikir,
mentalitas dan perilaku seorang kader. Dalam pelaksanaannya, model
pendidikan lebih diarahkan pada pembentuka aspek kognitif, apektif kader
dengan tanpa mengabaikan aspek psikomotorik.
b. Tujuan
Tujuan dari model Pendidikan adalah untuk mensosialisalikan dan
menginternalisasikan Nilai-Nilai Islam dalam rangka membina sikap dan
mentalitas kader. Dengan demikian kader diharapkan mempu mempertegas citra
diri, identitas pribadi dan peran-peran yang harus dilakukan dalam rangka
mencapai tuujuan HPMM.
c. Bentuk pengembangannya
Model Pendidikan dapat dikembangkan dalam bentuk latihan dan keluarga.
Model Latihan Terdiri atas:
1) Latihan Umum, meliputi:
Latihan Kader 1(Basic Training) dilaksanakan oleh Jajaran
Tujuan :
a. Memiliki kesadaran menjalankan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari
b. Mampu meningkatkan kemampuan akademis
c. Memiliki kesadaran akan tanggungjawab keurnatan dan kebangsaan
d. Memiliki Kesadaran berorganisasi
2) Latihan Kader 1I (Intermediate Training)
Tujuan :
a. Memiliki kesadaran intlektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif
dalam memperjuangkan misi HPMM
b. Memiliki kemampuan manajerial dalam berorganisasi

3) Training Of Trainer

7
Tujuan :
a. Memberikan pembekalan dan pemahaman kepada calon trainer
HPMM
4) Latihan Khusus, meliputi:
a. Up Grading Kepengurusan
b. Follow Up Lepasan LK 1
c. Kajian Paket dan Kajian Kontemporer
5) Model Keluarga,
Model keluarga dikembangkan dalam bentuk:
a. Tingkat Anggota
b. Tingkat Pengurus
c. Tingkat Pengurus dan Anggota
2. Model Kegiatan
a. Pengertian
Pengkaderan model kegiatan adalah jenis Pengkaderan yang menekankan
pada pemetaan potensi kader dan aktualisasinya dalam aktivitas nyata.
b. Tujuan
Tujuan model kegiatan adalah untuk mengaktualisasikan potensi kreativitas
kader ke dalam bentuk kerja-kerja nyata baik secara individu maupun
kelembagaan.
c. Pengembangan Model Kegiatan
Pengembangan model kegiatan meliputi dua cakupan, yaitu:
1) Kegiatan Sendiri
2) Kegiatan Bersama
3. Model Jaringan
a. Pengertian
Model jaringan atau kemitraan adalah kegiatan yang dilakukan dalam
kelembagaan dalam kaitannya Dengan lembaga lain yang diproyeksikan sebagai
media sosialisasi visi dan misi HPMM dengan mengembangkan strategi
organisasi yang merupakan implementasi dari pemahaman pluralitas dan
iklusivitas HPMM.
b. Tujuan
Tujuan model jaringan adalah untuk mempertegas keberadaan kader-kader
HPMM khususnya dan organisasi pada umumnya ditengah pluralitas lembaga-
lembaga lain dan mengakses informasi yang bermanfaat bagi pengembangan
organisasi.
c. Pengembangan Model Jaringan
Pengembangan model jaringan mencakup tiga bentuk, yaitu:

8
1) Pendelegasian Kader
2) Kerjasama Dengan Lembaga lain

MANUAL MATERI KEGIATAN LATIHAN KADER 1


HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA MASSENREMPULU

1. MATERI SUPLEMENT

NO MATERI WAKTU

60 Menit
01 Pembukaan Dan Perkenalan

120 Menit
02 Orientasi Training

90 Menit
03 Metode Persidangan

120 Menit
04 Falasfah Kemahasiswaan dan Organisasi

2. MATERI INTI

9
NO MATERI DURASI WAKTU

150 Menit
01 Landasan dan Kerangka Berfikir Ilmiah

120 Menit
02 Tauhid Dalam Perspektif Islam

150 Menit
03 Esensi Manusia

120 Menit
04 Kepemimpinan dan Perubahan Sosial

120 Menit
05 Gender Dalam Perspektif Kearifan local

150 Menit
06 Falsafah Kebudayaan Massenrempulu

210 menit
07 Konstitusi HPMM

180 Menit
08 Sejarah Perjuangan HPMM

120 Menit
09 Tafsir Tujuan HPMM

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM DAN KHUSUS (TIU & TIK)


DAN

10
POKOK-POKOK BAHASAN NILAI DASAR PENGKADERAN HPMM

JENJANG MATERI 1 : ALOKASI WAKTU :


LATIHAN KADER 1 LANDASAN DAN KERANGKA 150 Menit
BERFIKIR ILMIAH
1. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta menyadari peran dan fungsi akal
b. Peserta dapat menumbuhkan nalar kritis.
c. Peserta mempunyai pisau analisis dalam merespon realitas.
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami defenisi secara benar
b. Peserta dapat memahami kebenaran
c. Peserta dapat memahami tentang garis-garis besar filsafat ilmu
d. Peserta dapat memahami teori-teori pengetahuan
e. Peserta dapat memahami alat-alat pengetahuan
f. Peserta dapat memahmi metode-metode mendapatkan pengetahuan
g. Peserta memahami prinsip dasar pengetahuan (PNLR)
h. Peserta dapat memahami kesalan-kesalhn berfikir
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Defenisi
1. Arti dan fungsi defenisi
2. Syarat-syarat defenisi
B. Kebenaran
1. Kebenatan Relatif
2. Kebenaran Mutlak
C. Garis besar filsafat Ilmu
1. Epistemologi
2. Ontologi
3. Aksiologi
D. Teori-teori pengetahuan (mazhab pemikiran)
1. Empirisme
2. Skriptualisme
3. Positivisme
4. Relatifisme (kaum sophis)
5. Materialisme
6. Sufisme
7. Rasionalisme
E. Alat-Alat pengetahuan

11
1. Indra
2. Teks
3. Wahmi (Hati)
4. Akal
F. Metode-metode mendapatkan pengetahuan
1. Deduksi
2. Induksi
G. Prinsip dasar pengetahuan (Prinsip Niscaya lagi Rasional)
1. Prinsip Identitas
2. Prinsip non kontradiksi
3. Prinsip kesemasaan.
4. Prinsip kausalitas
H. Kesalahan-kesalahn berfikir
1. Over generalization
2. Post Hoc Ergo Proter Hoc
3. Argumentum Ad varecundiam
4. Circular reasoning
5. Argumentum Ad Miseria

JENJANG MATERI 2 : ALOKASI WAKTU :


LATIHAN KADER 1 TAUHID DALAM PERSPEKTIF 120 menit
ISLAM
1. Tujuan Intruksional Umum :
Peserta mampu memahami konsep keislaman secara universal dan
menerjemahkannya dalam kehidupan.
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami teori atheisme
b. Peserta dapat memahami teori theisme
c. Peserta dapat memahami Esensi Islam
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Teori Atheisme
B. Teori Theisme
1. Teori Animisme
2. Teori Dinamisme
3. Teori Monoteisme
a. Hindu
b. Kristen
c. Islam

12
C. Esensi Islam
1. Mengenal dan mengetahui Tujuan
a. Mengenal (pembuktian) Eksistensi (Keberadaan) Allah SWT
b. Hakikat dan makna Ketauhidan “La Ila Ha Illallah” (Tauhid Sifat, Dzat, &
Perbuatan)
2. Mengenal dan mengetahui Pembimbing
3. Mengenal dan mengetahui Jalan (Syari’at)

JENJANG MATERI 3 : ALOKASI WAKTU :


LATIHAN KADER 1 ESENSI MANUSIA 150 Menit
1. Tujuan Intruksional Umum :
Peserta mampu memahami hakikat filosofis dan nilai-nilai kemanisiaan, serta
mampu mengaktualisasikan secara sadar dalam realitas kehidupan.
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami Defenisi manusia
b. Peserta dapat memahami teori-teori tentang kemanusiaan
c. Peserta dapat memahami Nilai-nilai kemanusiaan
d. Peserta dapat memahami tujuan kemanusiaan
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Defenisi manusia
1. Defenisi etimologi dan terminologi
2. Identitas manusia
3. Proses penciptaan manusia
B. Tori-teori tentang manusia
1. Pandangan materialisme
2. pandangan Sains
3. Pandangan psikologi
4. Pandangan mahabbah
5. Pandangann Islam
C. Nilai-nilai kemanusiaan
1. Karakteristik Manusia Sempurna
2. Fitrah, kesadaran, dan tanggung jawab kemanusiaan
D. Tujuan Manusia
1. Manusia sebagai Khalifah fil Ardh
2. Manusia Insan Ilahiah

1. Tujuan Intruksional Umum :

13
JENJANG MATERI 4 : ALOKASI WAKTU :

LATIHAN KADER 1 KEPEMIMPINAN DAN 120 Menit


PERUBAHAN SOSIAL

Peserta mampu memahami konsep kepemimpinan dan konsep perubahan


sosial, serta relasinya dalam kehidupan sosial.
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami Teori Kepemimpinan
b. Peserta dapat memahami teori Perubahan Sosial
c. Peserta dapat memahami fase Perkembangan masyarakat
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Teori Kepemimpinan
1. Defenisi (etimologis, dan terminologi
2. Dasar-dasar, sifat dan fungsi kepemimpinan
3. Kriteria Pemimpin Ideal
4. Kriteria pemimpinan dalam perspektif islam
B. Jenis kepemimpinan
1. kepemimpinan Monarki
2. kepemimpinan Oligarki
3. Kepemimpinan Demokrasi
C. Teori-teori perubahan Sosial
1. Infrastruktur
2. Suprastruktur
3. Manusia Besar
D. Fase-fase perkembangan masyarakat
1. Fase Primitif
2. Fase Komunal Primitif
3. Fase feodal
4. Fase Kapitalisme
5. Fase Sosialisme
6. Fase Komunisme
7. Fase Masyarakat Tauhid
E. Teori Perubahan Sosial dalam Konsepsi Islam
1. Paradigma Islam fundamental
2. Paradigma Islam liberal
3. Paradigma Tauhid

1. Tujuan Intruksional Umum :

14
JENJANG MATERI 5 : ALOKASI WAKTU :

LATIHAN KADER 1 GENDER DALAM PERSPEKTIF 120 Menit


KEARIFAN LOKAL

Peserta mampu memahami konsepsi gender dalam dinamika kearifan


budaya local.
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami teori Feminisme
b. Peserta dapat memahami teori hedonisme
c. Peserta dapat memahami teori konsumerisme
d. Peserta dapat memahami teori sufisme
e. Peserta dapat memahami teori keperempuanan dalam tinjauan sosiologis
f. Peserta dapat memahami teori kearifan local
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Teori Feminisme
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi feminisme
B. Teori hedonisme
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi hedonisme
C. Teori Konsumerisme
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi konsumerisme
D. Teori Sufisme
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi sufisme
F. Konsepsi keperempuanan dalam tinjauan sosiologis
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi sosiologis
F. Teori gender dalam pandangan islam
1. Wanita dalam pandangan islam
2. Gender dalam pandangan islam
E. Teori kearifan Lokal
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi gender dalam perspektif kearifan local
3. Pengaruh gender dan relasinya terhadap budaya local

1. Tujuan Intruksional Umum :

15
JENJANG MATERI 6 : ALOKASI WAKTU :

LATIHAN KADER 1 FALSAFAH KEBUDAYAAN 150 Menit


MASSENREMPULU

Peserta mampu memahami hakikat dan makna filosofis kebudayaan


massenrempulu.
3. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami teori kebudayaan dan peradaban
b. Peserta dapat memahami teori identitas kebudayaan massenrempulu
c. Peserta dapat memahami teori Falsafah To Manurung
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Teori tentang kebudayaan
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Ciri-ciri kebudayaan
3. Syarat-syarat kebudayaan
4. Produk dan pengaruh kebudayaan kebudayaan
5. Fungsi dan hakekat kebudayaan
B. Identitas Kebudayaan Massenrempulu
1. Kebudayaan To Manurung
2. Karakter kebudayaan pada lingkup etnitasi massenrempulu
3. Ciri-ciri, syarat, dan produk kebudayaan massenrempulu
C. Falsafah To Manurung
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Konsepsi To manurung
3. Hakikat dan makna filosofis to manurung
4. Doktrinasi karakter dan sifat to Manurung

JENJANG MATERI 7 : ALOKASI WAKTU :

LATIHAN KADER 1 SEJARAH PERJUANGAN HPMM 210 menit

1. Tujuan Intruksional Umum :


Peserta mampu memahami sejarah perjuangan, pergerakan, dan latar belakang
didirikannya Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM)
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami Ilmu Sejarah
b. Peserta dapat memahami gagasan dan visi pendiri, dan pendirian HPMM

16
c. Peserta dapat memahami fase-fase perjuangan HPMM
3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :
A. Ilmu Sejarah
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Peran dan Fungsi sejarah
B. Gagasan dan visi pendiri, dan pendirian HPMM
1. Sosok pendiri HPMM
2. Visi didirikannya HPMM
3. Gagasan perjuangan perubahan sosial
C. fase-fase perjuangan HPMM
1. Fase pra kemerdekaan
2. Fase pasca kemerdekaan (era orde lama da orde baru, serta era reformasi
1998)
3. Fase sekarang

JENJANG MATERI 8: ALOKASI WAKTU :

LATIHAN KADER 1 KONSTITUSI HPMM 180 Menit

1. Tujuan Intruksional Umum :


Peserta mampu memahami dan sadar akan fungsi dan peran konstitusi.
3. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami pengertian konstitusi dan ruang lingkupnya.
b. Peserta dapat memahami, memaknai dan menghafal Nama, Status, Fungsi,
Peran, Azaz, dan tujuan HPMM
c. Peserta dapat mampu melakukan pemecahan masalah organisasi dengan
pendekatan perspektif konstitusi

3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :


A. Konstitusi
1. Defenisi (etimologis, dan terminology)
2. Ruang lingkup konstitusi
a. Anggaran Dasar (AD)
b. Anggaran Rumah Tangga (ART)
c. Garis-garisb Besar Haluan Organisasi (GBHO)
d. Pedoman Dasar Organisasi (PDO)
1) Pedoman Umum Pengkaderan
2) Pedoman Umum Administrasi Kesekretariatan
3) Pedoman Umum Administrasi keuangan

17
B. Penjelasan tentang :
1. Nama (Di hafal)
2. Status (Di hafal)
3. Azaz (Di hafal)
4. Peran (Di hafal)
5. Fungsi (Di hafal)
6. Tujuan (Di hafal dan akan di tafsirkan pada materi tafsir tujuan HPMM)
C. Penjelasan tentang hakikat dan makna konstitusi HPMM
1. Proses penyadaran secara konstitusional.
a. Proses pengololaan organisasi
b. Proses penyelesaian masalah organisasi

JENJANG MATERI 9: ALOKASI WAKTU :


LATIHAN KADER 1 TAFSIR TUJUAN HPMM 120 Menit
1t
1. Tujuan Intruksional Umum :
Peserta mampu memahami, memaknai, menerjemahkan,
mengaktualisasikan, serta mampu memperjuangkan tujuan HPMM.
2. Tujuan Intruksional Umum :
a. Peserta dapat memahami, menafsirkan, dan memaknai kata Himpunan Pelajar
Mahasiswa Massenrempulu.
b. Peserta dapat memahami, menafsirkan, dan memaknai Tujuan HPMM
c. Peserta dapat memahami, menafsirkan, dan memaknai Status, Azaz, Fungsi
dan Peran HPMM.

3. Pokok bahasan / Sub pokok bahasan :


A. Arti dan Makna Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu (HPMM)
1. Himpunan
2. Pelajar
3. Mahasiswa
4. Massenrempulu
B. Penjelasan makna (Tafsiran Tujuan HPMM) :
1. Terbinanya
2. Pelajar & Mahasiswa
3. Massenrempulu
4. Insan
5. Beriman

18
6. Bertaqwa
7. Berilmu
8. Kreatuf
9. Bernafaskan Islam
10. Bertanggung Jawab
11. Terwujudnya masyarakat adil makmur
12. Ridha ALLAH SWT
C. Tafsiran dan pemaknaan tentang Status, Fungsi, Azaz, dan Peran HPMM.

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN LATIHAN KADER 1 HIMPUNAN


PELAJAR MAHASISWA MASSENREMPULU
TAHAP PERSIAPAN (PRA PELAKSANAAN )

1. Pengurus Jajaran Pelaksana :


a. Membuat surat permohonan rekomendasi kegiatan ke pengurus pusat
minimal 30 hari sebelum pelaksanaan kegiatan latihan kader 1
b. Membentuk steering Committee dan Organizing Committee minimal 25 hari
sebelum pelaksanaan Latihan Kader 1
2. Steering Committee Panitia Pelaksana :
Mengarahkan kerja Organizing Committee dalam persiapan Latihan Kader 1
3. Organizing Committee:
a. Membuat surat permohonan Tim Instruktur ke Pengurus Pusat HPMM
minimal 14 hari sebelum pelaksanaan Latihan Kader 1
b. Mengambil mariks kegiatan Latihan Kader 1 dari Master Of Tarining / Vice Of
Master minimal 7 hari sebelum pelaksanaan Latihan Kader 1
c. Membuat surat permohonan sambutan kepada PP-HPMM minimal 5 hari
sebelum pelaksanaan Latihan Kader 1
d. membuat surat permohonan membuka dan menutup latihan kader 1 kepada
PP-HPMM minimal 5 hari sebelum pelaksanaan latihan kader 1
e. Membuat manual kegiatan kepanitiaan yang beriisi agenda
kegiatan,waktu,tugas dan sarana yang dibutuhkan termasuk petugas piket.
f. Menyiapkan piranti-piranti yang di perlukan dalam pelaksanaan Latihan
Kader 1
g. Membuat laporan kepanitiaan Latihan kader 1.
4. Pengurus Pusat :
a. Menerima dan Membalas rekomendasi kegiatan paling lambat 2 hari setelah
rekomendasi jajaran masuk.

19
b. Menerbitkan surat mandat Master Of Training, Vice Of Master dan tim-tim
Instruktur lainnya.
c. Mengkoordinir Korps Pengader untuk membentuk Tim Instruktur yang teridiri
dari: Master Of Training, Vice Of Master, Pemateri, Instruktur (Moderator)
d. Mengawal dan mengawasi Prosesi LK 1 yang dilaksanakan oleh Jajaran
pelaksana.
5. Tim Instruktur :
A. Master Of Training
a. Master of Training adalah Lulusan LK 2
b. Master Of Training adalah penanggung jawab prosesi Latihan Kader 1.
c. Master Of Training adalah orang yang sudah menguasai semua materi
LK 1.
d. Mengkoordinir kerja-kerja Vice Of Master dalam pelaksanaan Latihan
Kader 1 HPMM
e. Tidak memandu materi dalam pelaksanaan Latihan Kader 1 atau
dikondisikan ( tim Instruktur yang telah di tunjuk berhalangan ).
f. Melaporkan hasil akhir Latihan Kader 1 dan disampaikan kepada PP-
HPMM pada saat penutupan latihan kader 1.
g. Hadir full Time di lokasi pelaksanaan Latihan Kader 1 terkecuali ada hal
yang sifatnya mendesak.
B. Vice Of Master
a. Vice Of Master adalah Lulusan LK 2 atau Pengurus Pusat atau Korps
Pengader.
b. Vice Of Master adalah Pendamping master of training.

C. Pemateri
a. Pemateri adalah kader HPMM yang dianggap cakap untuk membawakan
materi latihan kader 1 HPMM.
b. Pemateri dimandatkan oleh pengurus pusat HPMM untuk membawakan
materi latihan kader 1 HPMM.
D. Instruktur
a. Intruktur adalah pemandu pemateri atau moderator / pengantar
b. Intruktur adalah lulusan Latihan Kader 1 dari jajaran pelaksana yang di
tunjuk oleh steering comite.
c. Instruktur memberikan pengantar materi selama 15 menit.

TAHAP PEMBUKAAN

20
1. Pengumpulan Formulir dan Biodata Peserta sebelum acara pembukaan dimulai.
2. Panitia Pelaksana menyiapkan acara pembukaan, perlengkapan, petugas, tempat dan
konsumsi pembukaan.
3. Sebelum Ketua Umum PP HPMM atau yang mewakili dan Master Of Tarining / Vice Of
Master datang, acara pembukaan belum bisa dimulai.
4. Susunan acara pembukaan:
a. Pembukaan
b. Pembacaan ayat suci alqur’an
c. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HPMM
d. Laporan Ketua Panitia Pelaksana
e. Penyerahan nama-nama peserta dari Pengurus Jajaran Pelaksana ke Pengurus
Pusat HPMM dan diteruskan ke Master Of Training / Vice Of Master yang ditandai
dengan pembacaan ikrar serah-terima.
f. Sambutan-sambutan:
1) Ketua umum jajaran pelaksana atau yang mewakili
2) Ketua umum PP-HPMM atau yang mewakili sekaligus membuka kegiatan
Latihan Kader 1 secara resmi
g. Pembacaan Do’a
h. Penutupan
5. Pengumuman lain-lain dari Panitia Pelaksana (misalnya tempat tidur, MCK dan lain-lain)
6. Acara diserahkan ke Tim Instruktur

TAHAP PELAKSANAAN

1. Sebelum sesi dimulai, cek kesiapan tempat dan perlengkapan ruangan pelaksanaan
Latihan Kader 1.
2. Senantiasa ada Panitia Pelaksana yang piket (stand by di ruang pelaksanaan Latihan
Kader 1).
3. Setiap komponen (Master Of Tarining / Vice Of Master, Team Instruktur, Pengurus,
Panitia Pelaksana, dan Peserta Latihan Kader 1), harus membangun suasana yang
kondusif dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Shalat Berjamaah.
4. berpakaian rapi dengan baju yang berkerah.

TAHAP EVALUASI

1. Tahap Evaulasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk pembinaan karakter Peserta
Latihan Kader 1 yang dilakukan setelah Materi konstitusi diturunkan.

21
2. Proses Evaluasi bertujuan untuk mengukur dan menilai tingkat pemahaman peserta
tentang instruksional umum dari materi yang telah diturunkan.
3. Proses evaluasi diharapkan mampu membentuk kader yang progresif.

TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI

1. Tim Instruktur dan Jajaran Pelaksana membentuk tim evaluasi yang di pimpin oleh
Master of Training.
2. Tim evaluasi merancang mekanisme prosesi evaluasi
3. Selama proses evaluasi berjalan, dilarang melakukan kontak fisik (kekerasan) antara
tim evaluasi dengan peserta LK 1.
4. Apabila dalam proses evaluasi terjadi kontak fisik (kekerasan), maka tim evaluasi dan
jajaran pelaksana akan ditindak tegas oleh Pengurus Pusat HPMM.

TAHAP PENUTUPAN

1. Setelah lembar evaluasi akhir dikumpul, dan surat keputusan kelulusan telah selesai di
isi, penutupan bisa dimulai.
2. Organizing Committe menyiapkan acara penutupan, perlengkapan, petugas, tempat
dan konsumsi penutupan.
3. Susunan acara penutupan:
a. Pembukaan
b. Pembacaan ayat suci Al qur’an
c. Menyanyikan Lagu Indonesia raya dan Mars HPMM
d. Laporan Ketua Panitia Pelaksana
e. Laporan Master Of Tarining / Vice Of Master.
f. Pengukuhan peserta latihan kader 1 oleh Ketua Umun PP-HPMM atau yang
mewakili
g. Penyerahan nama-nama peserta lulusan Latihan Kader 1 dari Master Of Tarining /
Vice Of Master ke Pengurus Pusat HPMM dan dilanjutkan ke Jajaran Pelaksana
yang ditandai dengan pembacaan ikrar serah-terima.
h. Sambutan-sambutan:
1) Wakil dari peserta
2) Ketua umum jajaran pelaksana atau yang mewakili
3) Ketua Umum PP-HPMM atau yang mewakili sekaligus menutup kegiatan
Latihan Kader 1 secara resmi
i. Pembacaan Do’a
j. Penutup

22
PROSESI PENGUKUHAN

1. Sebelum acara pengukuhan dimulai, hendaknya Organizing Committee mempersiapkan


acara pengukuhan, perlengkapan, petugas, dan tempat pengukuhan.
2. Organizing Committee menyiapkan Mushaf Al Qur’an, naskah pengukuhan dan lain-lain.
PIRANTI-PIRANTI LATIHAN KADER 1:

1. Menyiapkan Silabus Pengkaderan HPMM


2. Menyiapkan bendera merah putih dan bendera HPMM
3. Penggandaan formulir dan biodata peserta sesuai dengan jumlah peserta
4. Penggandaan Lembar evaluasi Latihan Kader 1, peserta, Instruktur dan Pemateri
5. Penggandaan lembar evaluasi per-materi
6. Penggandaan Mars HPMM
7. Penggandaan surat-surat
8. Menyiapkan buku konstitusi HPMM
9. Menyiapkan atribut HPMM
10. Menyiapkan alat tulis menulis
11. Mushaf Al Qur’an dan terjemahannya
12. Mengadakan lembar ekspresi peserta
13. Menyiapkan perlengkapan sidang (mis:palu sidang dan lain-lain.

IKRAR SERAH TERIMA (PEMBUKAAN)

1. Pengurus Jajaran Pelaksana:


“Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, nama-nama peserta Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami serahkan untuk dibina sesuai dengan pola
Pengkaderan yang ada di HPMM”
2. Pengurus Besar HPMM:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama peserta Latihan
Kader 1HPMM jajaran ............. kami terima dan akan kami teruskan ke Team
Instruktur untuk dibina sesuai dengan pola Pengkaderan yang ada di HPM”
“Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, nama-nama peserta Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami serahhkan untuk dibina sesuai dengan pola
Pengkaderan yang ada di HPMM”

23
3. Koordinatir Instruktur:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama peserta Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami terima dan akan kami bina sesuai dengan
pola Pengkaderan yang ada di HPMM”

IKRAR SERAH TERIMA (PENUTUPAN)

1. Koordinatir Instruktur:
“Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami serahkan untuk di follow-up-i sesuai dengan pola
Pengkaderan yang ada di HPMM”
2. Pengurus Besar HPMM:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM jajaran ............. kami terima dan akan kami teruskan ke Pengurus
Jajaran ............... untuk di follow-up-i sesuai dengan pola Pengkaderan yang ada di
HPM”
“Dengan mengucapkan Bismillahir Rahmanir Rahim, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM Jajaran ............... kami serahkan untuk di follow-up-i sesuai dengan pola
Pengkaderan yang ada di HPMM”
3. Pengurus Jajaran Pelaksana:
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil Alamin, nama-nama Lulusan Latihan
Kader 1HPMM Komisariat/Cabang/Kordinator Wilayah ............... kami terima an akan
kami follow-up-i sesuai dengan pola Pengkaderan yang ada di HPMM.

SISTEMATIKA LAPORAN

Laporan Pantia Pelaksana:


Mukaddimah
Kondisi Realitas Organizing Committee
Keadaan Administrasi
Laporan keuangan
Inventaris Organizing Committee
Realisasi Kegiatan
Hambatan-hambatan
Kesimpulan
Saran-saran

24
Khatimah
Lampiran-lampiran (kalau ada):
Surat keluar
Surat masuk
Daftar hadir Organizing Committee
Surat keputusan kepanitiaan
Nota-nota
Dan lain-lain

NASKAH PENGUKUHAN PARA LULUSAN LATIHAN KADER 1 HPMM

“Dengan menyebut Asma ALLAH Yang Maha Pengasih Lagi Maha


Penyayang”
ASYHADUALLAH ILAHA ILLALLAH WAASYHADUANNA MUHAMMADARRASULULLAH

“Aku Bersyahadat Bahwasanya Tiada Tuhan selaian ALLAH dan aku bersyahadat
bahwasanya Muhammad Nabi dan Rasul ALLAH”
RABBITUBILLAHIRABBA WABIL ISLAMIDINAH WABIMUHAMMADIN WANABIYAH
WARRASULA

“Aku Ridha ALLAH Tuhanku, Islam Agamaku dan Muhammad adalah Nabi dan Rasul
Allah ”
Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab kami anggota baru Himpunana
Pelajar Mahasiswa Massenrempulu dengan ini berjanji dan berikrar :

25
1. Bahwa kami akan selalu memenuhi tugas dan kewajiban yang di amanahkan
oleh HPMM dengan senantiasa berpegang teguh kepada AL-Qur’an dan Al-
Hadits.
2. Bahwa kami akan selalu menjaga nama baik HPMM dengan tunduk dan patuh
pada anggaran dasar, anggaran rumah tangga, pedoman-pedoman dan
ketentuan-ketentuan HPMM lainnya.
3. Bahwa kami kan senantiasa bertanggung jawab demi terwujudnya tatanan
masyarakat massenrempulu yang sejahtera, adil dan makmur dalam
keridhaan ALLAH SWT pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
INNASSHALATI, WANUZUKI, WAMAHYAYAH, WAMAMATI, LILLAHI RABBIL ALAMIN

“Sesungguhnya Shalatku, Perjuanganku, Hidup dan Matiku hanya untuk ALLAH


SWT seru sekalian alam”.

‘’massenrempulu tana ri galla tana ri abbusungngi’’

26

Anda mungkin juga menyukai