Anda di halaman 1dari 46

PEMBENIHAN IKAN NILA

MULYATI, S.Pi, M.Si


SUB POKOK BAHASAN
1.1 Persiapan sarana pembenihan
1.2 Pemeliharaan induk
1.3 Pemijahan
1.4 Pemeliharaan Larva
1.5 Persiapan pendederan ikan
1.6 Penebaran Benih
1.7 Pemeliharaan Benih Ikan
1.8 Panen dan pasca panen
1 .1 PERSIAPAN SARANA
PEMBENIHAN
PERSIAPAN SARANA

 Dalam membudidayakan ikan, yang harus


dilakukan adalah persiapan kolam
 Persiapan kolam meliputi pengeringan kolam,
perbaikan pematang, pengolahan dasar
kolam, perbaikan saluran pemasukan dan
pengeluaran air, pemupukan dan pengapuran
dan pemasukan air
Tahapan yang harus dilakukan

1. Pengeringan
 Pengeringan dasar kolam sangat dibutuhkan
oleh ikan agar bakteri pembusuk yang dapat
menyebabkan ikan sakit, racun dan sisa
dekomposisi selama budidaya terbuang.
 Pada kolam pemijahan pengeringan dasar
kolam bertujuan agar ikan dapat memijah
karena tanah yang dikeringkan dan diairi akan
melepaskan bau tertentu yang disebut petrichor
Gambar 1. Pengeringan Kolam
2. Perbaikan Kolam
 Perbaikan pematang bertujuan untuk mencegah
kebocoran kolam. Pematang bocor
mengakibatkan air kolam tidak stabil dan benih
ikan banyak yang keluar kolam.
 Perbaikan pematang ini hanya dilakukan pada
kolam tanah, sedangkan pada kolam tembok
dilakukan perawatan dan pengecekan
kebocoran pada setiap bagian pematang.
3. Pengolahan dasar kolam
 Pengolahan dasar kolam dilakukan pada kolam tradisional
dan kolam semi intensif dimana dasar kolam berupa tanah.
 Pengolahan dasar kolam dilakukan dengan mencangkul
dasar kolam sedalam 10 – 20 cm.
 Tanah tersebut dibalik dan dibiarkan kering sampai 3-5 hari.
 Tujuan pengolahan dasar kolam adalah mempercepat
berlangsungnya proses dekomposisi (penguraian)
senyawa-senyawa organik dalam tanah sehingga senyawa-
senyawa yang beracun yang terdapat di dasar kolam akan
hilang
 Tanah yang baru dicangkul diratakan.
 Setelah dasar kolam rata, lalu dibuat saluran
ditengah kolam. Saluran ini disebut kemalir.
 Kemalir berfungsi untuk memudahkan
pemanenan dan sebagai tempat berlindung
benih ikan pada siang hari.
 Saluran pemasukan dan pengeluaran air
dilengkapi dengan saringan. Tujuannya untuk
menjaga agar tidak ada hama yang masuk ke
dalam kolam dan benih ikan budidaya yang
ditebarkan tidak kabur atau keluar kolam
Gambar 2. Pengolahan tanah dasar
4.Pengapuran
 Pengapuran merupakan salah satu upaya untuk
mempertahankan kestabilan keasaman (pH)
tanah dan air, sekaligus memberantas hama
penyakit.
 Jenis kapur yang digunakan untuk pengapuran
kolam ada beberapa macam diantaranya adalah
kapur pertanian
 Sebagai acuan dalam memberikan kapur pada
kolam budidaya ikan yaitu dosis kapur berkisar
antara 100-200gram/m2
Pemupukan
5.
Pemupukan tanah dasar kolam bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam,
memperbaiki struktur tanah serta untuk menumbuhkan phytoplankton dan
zooplankton yang digunakan sebagai pakan alami benih ikan.
 Jenis pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk buatan.
 Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran ternak besar (sapi,
kerbau, kuda dan lain-lain) atau kotoran unggas (ayam, itik dan lain-lain) yang
telah dikeringkan.
Sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat manusia
dipabrik pupuk yang berguna untuk menyuburkantanah.
 Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan antara lain adalah pupuk nitrogen
(urea, ZA), pupuk phosphor (TSP), pupuk kalium (KCl) dan pupuk NPK .
Dosis pupuk kandang juga bergantung kepada kesuburan kolam ikan, biasanya
berkisar antara 100-150 gram/m2 sedangkan untuk kolam yang kurang
kesuburannya dapat detebarkan kotoran ayam sebanyak 300-500 gr/m 2. .
 Dosis yang digunakan untuk pupuk buatan biasanya berkisar antara 200-300
gram/m2 . Kolam dapat juga dipupuk menggunakan, TSP dan Urea masing-
masing sebanyak 10 gr/m dan kapur pertanian sebanyak 25 – 30 gr/m2 atau
disesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan.
6. Pengairan
 Kolam yang telah dikeringkan, dikapur dan di pupuk
tersebut lalu diairi agar pakan alami di kolam
tersebut tumbuh dengan subur.
 Pengairan ini harus dilakukan minimal 4 –7 hari
sebelum larva/benih ikan di tebar ke dalam kolam
pemeliharaan agar pakan alami tumbuh dengan
sempurna.
 Ketinggian air di kolam ikan ini bergantung pada
jenis kolam, untuk kolam pemijahan
 ketinggian air 0,75-1,00 m, kolam pemeliharaan 1-
1,25 m.
Gambar 3. Pemasukan Air
1.2 PEMELIHARAAN INDUK

 kegiatan usaha pembenihan mempunyai


peran yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan karena induk
merupakan salah satu faktor utama yang
akan menentukan kualitas dan kuantitas
benih yang dihasilkan.
SELEKSI INDUK

Kegiatan pembenihan ikan merupakan suatu


kegiatan budidaya yang menghasilkan benih ikan.
Benih ikan dalam budidaya ikan diperoleh dari
induk ikan, oleh karena itu sebelum melakukan
kegiatan pembenihan ikan, harus dipahami
terlebih dahulu tentang teknik seleksi induk ikan,
karena benih ikan yang unggul diperoleh dari
induk yang unggul. Jika dalam melakukan
kegiatan pembenihan ikan tidak memperhatikan
tentang seleksi induk yang baik maka akan
memperoleh benih ikan yang tidak bermutu.
SELEKSI INDUK…….

 Seleksi induk merupakan tahap awal dalam


kegiatan budidaya ikan yang sangat
menentukan keberhasilan produksi.
 Seleksi ikan bertujuan untuk memperbaiki
genetik yang bertujuan untuk melakukan
pemuliaan
 Tujuan utama dari pemuliaan adalah untuk
menghasilkan benih yang unggul
Hal-hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para pembudidaya ikan
dalam melakukan seleksi induk adalah :

 Mengetahui asal usul induk


 Melakukan pencatatan data tentang umur induk,
masa reproduksi dan waktu pertama kali dilakukan
pemijahan sampai usia produktif.
 Melakukan seleksi induk berdasarkan kaidah genetik
 Melakukan pemeliharaan calon induk sesuai dengan
proses budidaya sehingga kebutuhan nutrisi induk
terpenuhi.
 Mengurangi kemungkinan perkawinan sedarah
SELEKSI INDUK ………..

Ciri-ciri induk yang berkualitas baik sebagai berikut :

Kondisi sehat
Bentuk badan normal
Sisik besar dan tersusun rapi
Kepala relatif kecil dibandingkan dengan badan
Badan tebal dan berwarna mengilap (tidak kusam)
Gerakan lincah
Memiliki respon yang baik terhadap pakan
tambahan
SELEKSI IKAN …….

 Jumlah induk yang dibutuhkan untuk usaha


pembenihan sangat tergantung dari besar
kecilnya target produksi yang akan dicapai.
Artinya, semakin tinggi target produksi yang
direncanakan, jumlah induk yang dibutuhkan
juga semakin banyak.
 Dalam pengadaan induk ada dua hal yang
harus diperhatikan yaitu kuantitas calon
induk dan kualitas calon induk.
SELEKSI IKAN ………..

 Berat Calon Induk ikan nila betina yang


sudah matang kelamin (umur 5-6 bulan) yaitu
200-250 gram
 Berat calon induk nila jantan 250-300 gram.
Ciri-ciri induk jantan dan betina

Ciri-ciri Induk Jantan Induk Betina

Bentuk tubuh Lebih tinggi dan membulat Lebih rendah dan


memanjang
Warna tubuh Lebih cerah Lebih gelap

Jumlah lubang kelamin Satu lubang (untuk Dua lobang :


mengeluarkan sperma - Untuk mengeluarkan
sekaligus air seni) telur
- untuk mengeluarkan air
seni
Bentuk kelamin Tonjolan agak meruncing Tidak menonjol dan
berbentuk bulat
Ciri-ciri Induk Matang Gonad
(Cahyono,2000)

No Jantan Betina

1. Bila di Striping mengeluarkan Bila di striping mengeluarkan


sperma berwarna putih telur berwarna kuning tua

2. Warna badan hitam atau merah tua Warna badan hitam atau merah
dan bagian dagu putih tua
dan bagian dagu putih
3. Alat kelamin meruncing Alat kelamin membulat
4. Genital pavila berwarna merah
dan posisinya tegak terhadap
bagian ventral
Gambar Nila betina
Gambar Nila jantan
Gambar Alat Kelamin Ikan Nila
PEMELIHARAAN INDUK

•Kolam induk adalah tempat untuk


memelihara calon induk atau induk-
induk yang baru dipijahkan atau induk
yang sedang diistirahatkan.
•Pada Ikan Nila, kolam induk harus
dibuat minimal dua buah, yaitu kolam
induk jantan dan kolam induk betina.
•Sebelum dipijahkan, induk jantan dan
betina dipelihara di kolam yang
terpisah.
Keuntungan dari pemisahan induk jantan
dan betina sebagai berikut :

 Kualitas telur yang dihasilkan lebih


baik
 Memudahkan melakukan seleksi induk
 Dapat dengan mudah membedakan
induk yang sudah dan belum dipijahkan
Teknik pemeliharaan induk

 Melakukan persiapan kolam yang baik


 Induk yang ditebar tidak terlalu padat, atau
padat tebar induk sesuai dengan yang
dianjurkan, yaitu 2 – 4 ekor/m2.
 Induk diberi pakan tambahan setiap hari
dengan dosis 3 – 5 %.
 Selama pemeliharaan kualitas air kolam
harus tetap dijaga tetap baik.
Persyaratan yang penting diperhatikan
dalam pemeliharaan induk adalah :
A. Pengelolaan Pakan
Pakan merupakan sumber energi bagi ikan.
Tanpa makanan ikan tidak akan tumbuh dan
berkembang biak.

Pakan yang dapat diberikan untuk ikan nila


adalah pakan alami dan pakan buatan
 Pakan alami adalah jasad hidup yang
diberikan sebagai pakan pada organisme air.
 pakan buatan adalah pakan yang dibuat dari
berbagai macam bahan baku hewani dan
nabati dengan memperhatikan kandungan
gizi, sifat dan ukuran ikan yang akan
mengkonsumsi pakan tersebut dengan cara
dibuat oleh manusia dengan bantuan
peralatan pakan.
 Jenis pakan untuk induk nila adalah
pakan alami dan pakan tambahan

 kebiasaan makan atau food habit ikan


dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu
a. herbivora
b. karnivora dan
c. omnivora.
 Pada saat larva, setelah habis kuning
telur, Ikan Nila suka dengan phyto
plankton. Saat benih sangat suka
dengan zooplankton, seperti Rotifera
sp., Daphnia sp, Moina sp. dan
Cladocera sp.. Setelah dewasa sangat
suka dengan cacing, seperti cacing
tanah, dan tubifex.
 Dosis pemberian pakan adalah 3% dari
bobot biomas untuk lima hari pertama
pemijahan dan 2-2,5% untuk lima hari
berikutnya sampai panen larva.
 Pakan yang diberikan harus cukup
mengandung protein ( 28-30%).
Atas dasar kebiasaan tempat makan ikan
dibagi kedalam tiga golongan, yaitu:
1) ikan bottom feeder
2) middle feeder dan
3) floating feeder.
B. PENGELOLAAN KUALITAS AIR

kualitas air merupakan salah satu faktor penting dalam


manajemen budidaya ikan, termasuk pemeliharaan
induk dan benih ikan.

Kualitas air dalam budidaya ikan didefinisikan sebagai


kualitas dari air yang baik untuk kelangsungan hidup
dan pertumbuhan ikan, yang biasanya dipengaruhi
oleh beberapa faktor, dengan demikian pengelolaan
kualitas air merupakan pengaturan kondisi lingkungan
sehingga berada pada kisaran yang sesuai bagi
kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan budidaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas air
1. Suhu. Suhu air yang optimal berkisar antara
25-30o
2. Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan
nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan
keasaman air (pH) yang optimal adalah
antara 7-8. C.
3. kecerahan yang baik antara 20-30 cm.
4. Amoniak, 0,1-0,3 mg/liter air.
5. Kandungan O2 = 4 mg/ltr air dan CO2 = 5
mg/ltr air
Ada 2 cara Pengendalian Penyakit

1. Cara Pencegahan (Preventive)


2. Cara Pengobatan (Curative)

Pencegahan merupakan tindakan yang paling


efektif dibandingkan dengan pengobatan. Karena
selain pengobatan tidak bisa menjamin
penyembuhan 100% , pengobatan juga
memerlukan biaya dan tenaga yang tidak sedikit.
Tindakan pencegahan timbulnya penyakit :

 Sebelum pemeliharaan ikan dilakukan, kolam


harus dikeringkan dan dikapur untuk
memotong siklus hidup penyakit.
 Kondisi lingkungan harus terjaga, misalnya
kualitas air selalu baik.
 Pakan tambahan yang diberikan harus sesuai
dengan dosis yang dianjurkan. Pakan yang
diberikan juga harus terbebas dari bahan
cemaran dan tidak berjamur.
 Kualitas air pemeliharaan harus dijaga agar
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ikan
nila.
Tanda-tanda umum yang menunjukkan gejala
serangan penyakit pada ikan sebagai berikut :
 Terjadi kematian pada ikan
 Laju pertumbuhan lambat
 Bentuk tubuh tidak normal
 Warna tubuh pucat
 Sering muncul ke permukaan air
 Ikan terlihat sulit bernafas
 Mengeluarkan lendir berlebihan atau sama sekali
tidak berlendir.
 Menggosok-gosokkan badannya ke suatu benda di
dalam air
 Perut bengkak (kembung) atau kurus
Jenis penyakit yang menyerang ikan nila dan
cara penanggulangannya
A. Bintik Putih
 Ikan terlihat pucat, nafsu
makan menurun dan
gelisah, terdapat bintik-
bintik putih disirip,, kulit
dan insang.
 Penanggulangannya
dengan perendaman
selama 5-10 menit
Methylene Blue dan NaCl 1-
3 g/ml
B. Bercak merah

Penyakit bercak merah disebabkan


oleh bakteri Aeromonas. Ada 2


spesies Aeromonas yang
menyerang ikan nila, yakni
Aeromonas punctata dan
Aeromonas hydrophilla. Warna
tubuh ikan yang terserang bakteri
ini menjadi gelap dan kulitnya kasar
karena kehilangan lendir. Gejala
lainya, pendarahan pada pangkal
sirip , ekor, sekitar anus dan bagian
tubuh yang lain. Sisik lepas, luka,
dan akhirnya menjadi borok.

Penanggulangannya dengan :
 Vaksinasi Hydrovac dosis 1
ml/10 ltr air.
 Perendaman selama 15 menit,
diulang melalui pakan dosis 3
ml/kg bobot ikan
 Diberikan selama 5 hari berturut-
turut.
C. Trichodina sp.

Trichodina sp. merupakan parasit
yang menyerang kulit dan sirip
ikan dan menimbulkan luka atau
kerusakan pada organ yang
diserang. Gejala ikan pucat, nafsu
makan menurun dan gelisah,
menggosok-gosokkan badan pada
benda-benda di sekitarnya, sering
meloncat-loncat, sirip rusak.
Penanggulangannya perendaman
selama 12 jam menggunakan
NaCl 300 ppm dan kalium
permenganate 4 ppm
D. Streptococcus iniae

Nafsu makan menurun, lemah,
tubuhnya berwarna gelap dan
pertumbuhannya lambat.
Matanya menonjol
(exoptalmia), perdarahan,
perutnya kembung (dropsy)
atau luka yang berkembang
menjadi borok.

Penanggulangannya dengan
vaksinasi Aquavac Tm Garvetil
pada ikan yang berukuran 1
gram pada dosis 0,01 ml/gram
selama 60 detik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai