Anda di halaman 1dari 18

Nama Praktikan 

: Rielsa
NIM Praktikan  : 19513240
Hari dan Tanggal Praktikum : Selasa, 12 Mei 2020
Topik Praktikum : Isolasi Bakteri dan Isolasi Jamur
 

I. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memahami metode isolasi bakteri pada media cair dan
media padat dengan baik
2. Mahasiswa mampu memahami macam-macam metode isolasi bakteri pada
media dengan baik (dengan metode teknik geser/ streak plate method)
3. Mahasiswa mampu memahami metode isolasi jamur dan morfologinya serta
dapat membedakan koloni bakteri dan jamur pada media padat dengan benar
(pada jamur roti)

II. Prinsip

Mengetahui isolasi bakteri dan isolasi jamur serta morfologinya dengan


media padat dan cair dengan menggunakan metode teknik geser/ streak plate
method, serta bersasarkan pada dasar teori yang ada.

III. Dasar Teori

Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau


lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya
harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu
kondisi terkontaminasi karena mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sangat
penting bila bekerja dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk
menjalankan prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow Bila tidak
dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh miroorganisme lain
sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik aseptik juga
melindungi laboran dari kontaminasi bakteri (Singleton dan Sainsbury, 2006). 
Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme
(bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi
lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan
campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan
sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-
jenis. Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir
dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta
micromanipulator. Satu diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
cawan gores. Metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan
organisme sedemikian rupa sehingga individu species dapat dipisahkan. Cara
isolasi bakteri yaitu,  Streak Plate yakni dengan ujung kawat inokulasi yang
membawa bakteri digesekkan atau digoreskan dengan bentuk zig-zag pada
permukaan agar-agar dalam cawan Petri sampai meliputi seluruh permukaan.
Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang biasanya
diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik
kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan.
Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak memanfaatkan
permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores sehingga
pengenceran mikroorganisme menjadi kurang lanjut dan cenderung untuk
menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel - sel
yang digores (plezar, 2006).
Oleh Nuniek (2001) isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
cara penggoresan, isolasi mikroba dengan cara penggoresan. Tujuan utama dari
penggoresan ini adalah untuk menghasilkan koloni-koloni bakteri yang terpisah
dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih menguntungkan bila
ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan ketrampilan yang
diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan
koloni yang terpisah. Ada beberapa teknik goresan, antara lain :
1. Goresan T
2. Goresan kuadran
3. Goresan radian
4. Goresan sinambung (Nuniek, 2001).
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian
dalam identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada
media agar datar yaitu (Sutedjo, 1996) :
1. Ukuran
• Titik
• Kecil
• Sedang
• Besar
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di
mana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan
tanpa pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk
melihat bagian-bagian sel dengan teliti.
3. Bentuk koloni
• Bundar
• Tidak beraturan
• Rhizoid (tersebar seperti akar)
4. Bentuk bagian tepi koloni (margin)
• Rata (entire)
• Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate)
• Bergelombang (undulate)
• Bergerigi (serrate)
• Seperti filamen (filamentous)
Cappuccino & Sherman menyebutkan bahwa beberapa parameter
morfologi yang dapat digunakan adalah morfologi koloni yang tumbuh dalam
medium pertumbuhan dan morfologi sel yang dapat diamati menggunakan
mikroskop dengan perbesaran tertentu. Parameter morfologi koloni sel dalam
medium pertumbuhan yang diamati berupa warna, bentuk, ukuran dan letak
koloni dalam medium (Cappuccino & Sherman, 2002).
Jamur adalah sel mikroskopis yang tumbuh memanjang seperti benang
yang dikenal dengan hifa. Diameter hifa hanya beberapa micrometer, tetapi
dapat tumbuh memnjang hingga mencapai beberapa meter. Hifa yang tumbuh
membentuk masa disebut misellium atau tebal menyerupai kawat dan disebut
sebagai rhizomorphs yang tampak seperti akar. Jamur yang tumbuh dengan cara
memperpanjang hifa pada ujungnya dikenal sebagai pertumbuhan apical atau
pada bagian tengah hifa yang disebut pertumbuhan iterkalar. Hifa pada
beberapa kapang mempunyai penyekat melintang atau septa dan adanya septa
ini dipergunakan untuk identifikasi. Hifa tersebut memanjang diatas atau tembus
melalui medium dimana kapang itu tumbuh. Secara morfologis jamur dapat
ditentukan dengan melihat bentuk strukturnya menggunakan mikroskop, dengan
demikian identifikasi dan klasifikasi dapat ditentukan, secara visual jamur dilihat
seperti kapas atau benang berwarna/tidak berwarna yang disebabkan karena
adanya miselia dan spora. Miselia terbentuk dengan adanya nifa, baik yang
bersepta atau tidak bersepta. Jamur terbagi menjadi beberapa familia antara lain
Moniliaceae (aspergillus, phenicilium, trichothecium, geotrichum, monilia,
sporatrichum, botrytis, dll), dematiaceae (cladosporium, helminthosporium, dll).
Dan tuberculariaceae (fusarium). Sifat kulturan dari jamur dapat dilihat dengan
kenampakan pertumbuhannya pada makanan. Pada permukaan bahan makanan
tampak kering, membentuk masa serbuk, kadang-kadang halus dan lunak atau
kelihatan basah dan berair. Warna miselia hijau biru, biru ke hijauan, kuning,
orange, merah muda, coklat, abu, dan hitam (Kusnadi, 2003).
Banyak jamur yang sudah dikenal peranannya, yaitu jamur yang tumbuh
diroti, buah, keju, ragi, dalam pembuatan bir, dan yang merusak tekstil yang
lembab, serta beberapa jenis cendawan yang dibudidayakan. Beberapa jenis
memproduksi antibiotic yang digunakan dalam terapi melawan berbagai infeksi
bakteri (Hadioetomo, 1993).
Jamur pada makanan (roti) yaitu jamur Rhizopus sp. Pengertian jamur
Rhizopus sp (jamur roti), jamur Rhizopus sp adalah fungi yang merupakan filum
zygomiycota ordo mucorales. Ciri khas jamur ini mempunyai hifa yang
membentuk rhizoid yang nempel ke subtrat. Adapun ciri lain dari jamur ini
mempunyai hifa yang ceonositik, oleh karena itu jamur ini tidak bersekat. Stolon
atau miselium dari jamur Rhizopus sp ini menyebar diatas subtratnya karena hifa
dari jamur ini adalah Vegetative. Jamur Rhizopus sp bereproduksi dengan cara
aseksual dan memproduksi sporangifor bertangkai. Sporangifornya berpisah dari
hifa dengan hifa yang lainya oleh sebuah dinding seperti septa. Salah satu
spesies dari fungi ini yalah jamur Rhizopus sp stolonifer yang ditemukan pada
roti yang sudah basi.
Ciri morfologi Rhizopus sp (jamur roti) :
1. Terdiri dari benang hifa bercabang membentuk miselium.
2. Hifa tidak bersekat (bersifat sinositik).
3. Hifa atau sekat antar hifa ditemukan pada saat sel reproduksi terbentuk.
Jamur Rhizopus stolonifer yakni jamur ini biasanya disebut sebagai jamur kapang
hitam roti, karena spora yang dibentuknya berwarna hitam dan sering tumbuh
pada roti (Natwijaya Saepudin Pangesti, 2015).
Rhizopus sp mepunyai koloni yang berwarna keputihan menjadi abu-abu
kecoklatan hingga coklat kekuningan. Rhizoid dari jamur ini warna coklat,
bercabang dan berlawanan arah dengan sporangiofor bisa muncul langsung dari
stolon tanpa adanya rhizoid. Sporangiofor bisa satu atau berkelompok kadang-
kadang meyerupai garpu, dinding berduri, warna coklat gelap hingga berwarna
coklat kehitaman dengan diameter 50-200 µm. Kolumela berbentuk usia biakan,
serta mencapai tinggi kurang lebih 10 mm. Stolonnya berdinding halus atau agak
kasar dan hampir tidak berwarna, sporangiospora jamur ini berbentuk bulat atau
tidak, biasanya berbentuk poliginal, terdapat garis pada permukannya dan
mempunyai panjang sekitar 4-10 µm. Khlamidospora berbentuk bulat, dengan
diameter 10-35 µm atau berbentuk elips dan berukuran (8-130)x(16-24) µm.
Spesies ini dapat tumbuh pada suhu optimum yaitu 35°C dengan suhu minimum
5-7°C dan suhu maksimum pertumbuhan nya yaitu 35-44°C (Ganjar, 2006).
IV. Alat dan Bahan

A. Alat
1. Jarum inokulasi (1 buah)
2. Cawan Petri (1 buah)    
3. Pembakar Bunsen (1 buah)
4. Korek (1 buah)
5. Inkubator (1 buah)

B. Bahan
1. Roti (1 potong)
2. Alkhohol 70%
3. Media NA
4. Suspensi Bakteri
V. Prosedur Percobaan
Tahapan metode teknik geser/ streak plate method

Siapkan alat dan bahan lalu sterilkan

Pijarkan jarum inokulasi, tunggu


sampai tidak terlalu panas

Masukkan ujung jarum inokulasi


dalam suspensi bakteri

Gores jarum pada permukaan media


agar membentuk sejumlah garis
lurus yang sejajar

Putar cawan 90° berlawanan arah


jarum jam, pijarkan kembali jarum,
lalu gores jarum mulai dari ujung
garis terakhir membentuk garis
lurus sejajar

Putarkan kembali berlawanan arah


jarum jam, dan lakukan hal yang
sama 2 kali lagi, sehingga
didapatkan goresan di empat
kuadran

Balik cawan petri dan simpan di


inkubator pada suhu (20°C - 37°C)

Amati koloni yang timbul dari bekas


goresan yang telah dibuat
VI. Hasil Pengamatan

a. Foto hasil praktek virtual (metode teknik geser/ streak plate method)

b. Foto pengamatan jamur pada roti busuk


VII. Pembahasan
Pada praktikum isolasi bakteri dan isolasi jamur kali ini memiliki tujuan
agar praktikan mampu memahami metode isolasi bakteri pada media cair dan
media padat dengan baik, memahami metode isolasi bakteri pada media dengan
baik dan mendapatkan kultur murni atau koloni tunggal (dengan metode teknik
geser/ streak plate method), dan juga mampu memahami metode isolasi jamur
dan morfologinya serta dapat membedakan koloni bakteri dan jamur pada media
padat dengan benar (pada jamur roti busuk). Dengan prinsip praktikum yaitu
mengetahui isolasi bakteri dan isolasi jamur serta mengamati morfologinya
dengan media padat dan cair dengan menggunakan metode teknik geser/ streak
plate method, serta bersasarkan pada dasar teori yang ada. 
Isolasi sendiri adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam
dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan yang dilakukan secara steril.
Yang mana isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau
lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni sesuai dengan prosedur aseptik. Isolasi jamur adalah proses
dimana menumbuhkan jamur di medium buatan ataupun makanan atau
minuman basi dengan membiarkan udara atau sampel udara masuk ke media
buatan ataupun makanan atau minuman basi sehingga diperoleh biakan yang
murni atau koloni sesuai dengan prosedur aseptik.
Pada praktikum kali ini alat yang digunakan seperti jarum inokulasi
sebagai alat untuk menggores biakan ke dalam media dalam cawan petri, 
cawan petri sebagai tempat atau wadah media, pembakar bunsen untuk
menyeterilkan alat terutama jarum inokulasi, korek untuk menyalakan pembakar
bunsen, Inkubator sebagai tempat untuk mengembangbiakkan mikroorganisme
dengan suhu tertentu. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini seperti
satu potong roti busuk sebagai media bertumbuhnya jamur, Alkhohol 70%
untuk sterilisasi  alat yang digunakan, media NA sebagai media biakan
mikroorganisme, dan suspensi bakteri sebagai biakan. Tahapan yang digunakan
yaitu dengan metode goresan (streak plate) pada empat kuadran. Pada proses
isolasi bakteri dengan metode penggoresan diperlukan ketelitian dalam
menggores media agar didapatkan bakteri yang diinginkan atau jenis bakteri
tertentu sehingga memperoleh koloni tunggal atau kultur murni pada satu titik
pada kuadran empat. Metode goresan (streak plate) dilakukan mula-mula
dengan seterilkan alat yang akan digunakan dengan memijarkan jarum
inokulasi, tunggu sampai tidak terlalu panas lalu memasukkan ujung jarum
inokulasi dalam suspensi bakteri, dan menggoreskan jarum pada permukaan
media agar membentuk sejumlah garis lurus yang sejajar, kemudian memutar
cawan 90° berlawanan arah jarum jam, pijarkan kembali jarum, lalu gores
jarum mulai dari ujung garis terakhir membentuk garis lurus sejajar lalu
memutarkan kembali berlawanan arah jarum jam, dan lakukan hal yang sama 2
kali lagi, sehingga didapatkan goresan di empat kuadran, setelah itu membalik
cawan petri dan simpan di inkubator pada suhu (20°C - 37°C), kemudian
mengamati koloni yang timbul dari bekas goresan yang telah dibuat dan
menggambil koloni tunggal atau kultur murninya. Metode cawan gores yang
dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan. Hasil dari tahapan dengan metode goresan
(streak plate) yaitu kultur murni atau koloni tunngal pada kuadran empat,
setelah mendapat kultur murni, morfologi koloni bakteri dalam media dapat
diamati.

Isolasi jamur pada praktikum kali ini dilakukan dengan mengamati


morfologi koloni jamur pada makanan (roti) yang membusuk atau berjamur.
Pada hasil pengammatan praktikum roti yang membusuk ditumbuhi jenis jamur
roti yaitu jamur Rhizopus sp-Rhizopus stolonifer (keluarga Rhizopodaceae). Yang
mana koloni jamur tersebut memiliki morfologi seperti mepunyai koloni yang
berwarna keputihan menjadi abu-abu kecoklatan hingga coklat kekuningan
kehijauan gelap. Rhizoid dari jamur ini warna coklat, bercabang dan berlawanan
arah dengan sporangiofor bisa muncul langsung dari stolon tanpa adanya
rhizoid. Warna miselia hijau biru, biru kehijauan, coklat, abu-abu, dan hitam
serta hampir tidak berwarna, berdinding halus atau agak kasar. Pada permukaan
roti membentuk serbuk, halus maupun lunak atau kelihatan basah, terlihat
seperti berbulu. Mempunyai hifa yang membentuk rhizoid yang nempel ke
subtract, sehingga tidak bersekat. Bentuk koloninya Rhizoid (tersebar seperti
akar) dengan mula-mula berbentuk bundar. Koloninya berukuran kecil atau
sedang. Bentuk bagian tepi koloninya tidak rata. Biasanya disebut sebagai jamur
kapang hitam roti, karena spora yang dibentuknya berwarna hitam atau keabu-
abuan gelap.
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada praktikum isolasi bakteri dan
isolasi jamur ini yaitu kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak
memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik-baiknya untuk digores dan
cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan
pemisahan sel - sel yang digores, serta kurang sterilnya alat yang digunakan
pada metode goresan. Kesalahan pada pengamatan jamur yakni pada saat
menentukan morfologi jamur kurang teliti dan detail.
Peranan isolasi bakteri dan jamur atau praktikum kali ini dalam kehidupan
sehari-hari seperti menentukan bakteri atau jamur tertentu untuk kebutuhan
tertentu, membantu proses pembuatan antibiotic, membantu dalam pengolahan
limbah, produksi keju, tempe, susu dan yogurt atau makanan yang
membutuhkan bakteri tertentu dan proses pertambangan, menyuburkan tanah
untuk tanaman yang kita konsumsi, dan sebagainya.
VIII. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pengertian dari


Isolasi sendiri adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan yang dilakukan secara steril.
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau
lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni sesuai dengan prosedur aseptik. Cara atau tahapan isolasi
bakteri yang dilakukan pada praktikum ini dengan metode goresan (streak plate)
pada empat kuadran. Pada proses isolasi bakteri dengan metode penggoresan
diperlukan ketelitian dalam menggores media agar didapatkan bakteri yang
diinginkan atau jenis bakteri tertentu sehingga memperoleh koloni tunggal atau
kultur murni pada satu titik pada kuadran empat.
Isolasi jamur adalah proses dimana menumbuhkan jamur di medium
buatan ataupun makanan atau minuman basi dengan membiarkan udara atau
sampel udara masuk ke media buatan ataupun makanan atau minuman basi
sehingga diperoleh biakan yang murni atau koloni sesuai dengan prosedur
aseptik. Pada isolasi jamur koloni dan morfolongi jamur pada roti yang
membusuk dan berjamur. Morfologi dari jamur dapat dilihat dengan kenampakan
pertumbuhannya pada makanan (roti). Pada permukaan bahan makanan (roti)
membentuk serbuk, halus maupun lunak atau kelihatan basah. Warna miselia
hijau biru, biru kehijauan, coklat, abu-abu, dan hitam. Bentuk koloninya Rhizoid
(tersebar seperti akar) dengan mula-mula berbentuk bundar. Koloninya
berukuran kecil atau sedang. Bentuk bagian tepi koloninya tidak rata. Biasanya
disebut sebagai jamur kapang hitam roti, karena spora yang dibentuknya
berwarna hitam atau keabu-abuan gelap.
Daftar Pustaka

Cappuccino, Sherman, 2002. Microbiology A Laboratory Manual.


Benjamin Cummings, San Francisco, CA.
Ganjar,Indrawati, Wellyzar, Sjamsuridzal dan Arianti Oetari, 2006. Mikologi Dasar 
dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia Jakarta.
Hadioetomo, R.S., 1993, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Teknik dan Prosedur Dasar

Laboratorium, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Kusnadi, dkk., 2003, Mikrobiologi, UMY Pres: Yogyakarta.


Natwajaya, Dedi dkk. 2015. Jurnal Uji kecepatan pertumbuhan jamur Rhizopus 
stolonifer dan Aspergillus niger yang diinokulasikan pada beberapa jenis 
buah lokal. Program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas 
siliwangi tasikmalaya.
Nuniek, T. 2001.Diktat Kuliah Mikrobiologi Industri. Teknik Kimia FTI-ITS : Surabaya.
Plezar. 2006. Dasar-Dasar-Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.
Singleton dan Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd
Edition. John Wiley and Sons. Sussex, England.
Sutedjo, M. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai