Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI

“PENGAMATAN JARINGAN EPITEL”

Nama / NIM : Khulmi Hasanah (1708086065)


A’imatul Lutfiyah (1908086043)
Isnaeni Devi L. P. (1908086047)
Wahyuni Tri E. (1908086058)
Kloter / kelompok :1/3
Dosen pengampu : Mirtaati Na’ima, S.Si., M.Sc.

LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2020
PENGAMATAN JARINGAN EPITEL
Kamis, 10 September 2020

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan struktur jaringan epitel pada organ hewan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi jaringan epitel pada organ hewan

B. DASAR TEORI

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga (dalam) atau suatu
permukaan bebas (luar). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun rapat
sehingga tidak terdapar ruang antar sel. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral
yang berkumpul dengan erat dengan sedikit zat intersel, pelekatan di antara sel-sel ini
kuat. Jaringan epitel membentuk lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan
melapisi rongga-rongganya (Harjana, 2011).
Jaringan epitel sebagian besar tersusun atas sel-sel yang sangat rapat dengan
sedikit matriks ekstraseluler yang terdapat diantara sel-selnya. Jaringan epitel bersifat
avaskuler dan menerima nutrisi dari pembuluh darah yang berada pada jaringan ikat
yang terletak dibawahnya. Membran basal memisahkan jaringan epitel dengan
jaringan ikat. Pada epitel-epitel yang berdekatan juga terdapat tight junctions. Tight
junctions diantara sel-sel yang berdekatan memungkinkan epitel membentuk
rintangan atau barrier yang melindungi dan mengendalikan transportasi substansi
antara jaringan yang berdekatan (Palennari, dkk, 2016).
Jaringan epitel terdiri atas epitel penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel
penutup menutupi permukaan tubuh (lapisan epidermis pada kulit), membatasi
permukaan rongga organ-organ tubuh, serta permukaan dinding saluran pada bagian-
bagian tubuh tertentu (misalnya permukaan dinding saluran pernapasan, saluran
pencernaan, dan saluran reproduksi).Jaringan epitel kelenjar membentuk kelenjar
(glands) yang menghasilkan sekret yang dibutuhkan oleh tubuh. Jaringan epitel
mempunyai beberapa fungsi, antara lain : 1. menutupi dan melapisi permukaan,
misalnya epitel di kulit 2, absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus
kontortus nepron 3. sekresi, misalnya epitel kelenjar 4. sensoris, misalnya neuroepitel
5. kontraktil, misalnya mioepitel 6. proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit
(Soesilawati, 2020).
Jaringan epitel diklasifikasikan berdasarkan bentuk sel pada permukaan apikal
dan jumlah lapisan sel-sel epitel. Fungsi jaringan epitel ditentukan oleh jenis sel
dan jumlah lapisan sel. Bentuk sel yang menyusun jaringan epitel dapat dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu; bentuk pipih (squamosa), bentuk kubus (kuboid), bentuk
silindris, dan bentuk transisional. Jumlah lapisan sel pada jaringan epitel terdiri atas
epitel selapis dan epitel berlapis. Bentuk sel dapat dilihat dengan jelas dari sisi lateral.
Sel-sel epitel skuamosa sangat tipis dan memiliki inti yang memipih. Sel-sel epitel
kuboid berbentuk seperti kubus dengan inti membulat pada bagian tengah sel. Sel-sel
epitel silindris berbentuk memanjang dengan inti oval dekat dengan permukaan basal
sel. Sel-sel epitel transisional mengalami perubahan bentuk, sel-sel pada permukaan
apical berbentuk kubus ketika jaringan dalam keadaan relaksasi/ kosong dan
berbentuk pipih dalam keadaan terisi/tertekan. Jaringan epitel yang hanya tersusun
atas satu lapis sel disebut epitel sederhana atau epitel selapis (simple epithelium), dan
jaringan epitel yang tersusun atas dua atau lebih lapisan sel disebut epitel berlapis
(stratified epithelium) (Harjana, 2014).
Kombinasi antar jumlah lapisan sel dan bentuk sel pada permukaan bebasnya,
jenis jaringan epitel penutup atau epitel pembungkus diklasifikasikan sebagai berikut:
Epitel Selapis meliputi epitel selapis pipih, epitel selapis kubus, epitel selapis
silindris (bersilia dan tanpa silia); Epitel Berlapis palsu silindris (bersilia dan tanpa
silia); Epitel Berlapis meliputi epitel berlapis pipih (mengalami keratinisasi dan
tanpa keratinisasi), epitel berlapis kubus, epitel berlapis silindris dan epitel
transisional (Palennari, 2016).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Mikroskop cahaya
2. Bahan
a. Preparat epitel kulit
b. Preparat epitel ovarium
c. Preparat epitel bronkus
d. Preparat epitel ginjal
e. Preparat epitel ileum

D. CARA KERJA
Siapkan mikroskop dan jaringan epitel yang diamati.

Amati jaringan dengan mikroskop cahaya pada perbesaran rendah 10x10


kemudian dapat ditingkatkan dengan perbesaran lebih tinggi 10x40

Identifikasi preparat berdasarkan berdasarkan bentuk sel, inti sel dankomponen


lain yang dapat diamati beserta peawarnaan yang digunakan.

Dideskripsikan karakter yang nampak


Diberi keterangan struktur jaringan epitel yang diamati

Didiskusikan kenampakan jaringan epitel dan karakternya dan dihubungkan


dengan fungsi jaringan epitel yang teridentifikasi.

Disusun hasil pengamatan dan diskusi menjadi laporan kelompok.


E. HASIL PENGAMATAN

F. SIMPULAN
Berdasarkan struktur jumlah selnya jaringan epitel dibagi menjadi 3 yaitu epitel selapis,
berlapis dan berlapis semu. Menurut bentuk sel epitel selapis dibagi menjadi 3 yaitu squamus,
kuboid dan kulumner. Epitel berlapis dibagi menjadi 5 yaitu skuamous dengan keratinisasi,
skuamous tanpa keratinisasi, kuboid, transional, dan kolumner. Fungsi dari sel epitel selapis
adalah untuk mempermudah gerakan, transport aktif, pinositosis, menutupi, sekresi, proteksi,
dan absorbsi. Fungsi dari sel epitel berlapis diantaranya untuk proteksi, pencegah penguapan,
berlebih. Fungsi dari sel epitel berlapis semu adalah untuk proteksi dan pengeluaran debu.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony L. Mescher. HistologiDasarJunquera. Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC


Eroschenko, V. P. 2012. Atlas Histologi di Fiore. Jakarta: EGC.
Firmansyahdkk. 2019. StudiHistologisUsusHalusSapi Aceh (Jurnal). Aceh: UniversitasSyiah
Kuala.
Harjana, Tri. 2014. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Soesilawati, Pratiwi. 2020. Histologi Kedokteran Dasar. Surabaya: Airlangga University
Press
Hernawati. 2008. BahanKuliahStrukturHewanPadaMateriJaringanIkat.
UniversitasPendidikan Indonesia (Jurnal).
Kemenag RI, QS. Al-Mu’minun Ayat 14.
(Diaksesdarihttps://qur’an.kemenag.go.id/padaselasa 22 September 2020 pukul
22.30 WIB).
Mahardika, Anggita. 2012. Strukturjaringanhewan (diaksespukul 08:27 21 September 2020)
Nurhayati, Nunung. 2016. Biologi. Bandung :YramaWidya.
Suci R. 2018. Pengaruh Natrium SiklamatTerhadapHistopatologiParu-ParuMencit Dan
KontribusinyaPadaMateriStruktur Dan FungsiJaringanHewanDitingkat SMA
(Skripsi). Palembang: UIN Raden Fatah. Diaksespukul 09.06 21 September 2020.
Palennari, dkk. 2016. Biologi Dasar. Makassar: Alauddin University Press.

Anda mungkin juga menyukai