Anda di halaman 1dari 14

TOTAL QUALITY MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. H. Nur Khoiri, M.Ag

Disusun Oleh :
Latiffatul Masruroh (1708086001)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan salah satu kunci keberhasilan dari suatu organisasi untuk
mencapai tujuan. Ilmu manajemen dalam peningkatan memiliki perkembangan dimulai
dari industri. Bentuk dari manajemen sendiri berupaya untuk meningkatkan kinerja
organisasi usaha atau perusahaan. Salah satu bentuk dari manajemen untuk
meningkatkan dan mempertahankan kualitas atau mutu industri adalah total quality
management atau TQM yang biasanya disebut dengan manajemen peningkatan mutu.
Peningkatan kualitas pembelajaran dalam pendidikan yang lebih baik perlu
dilakukan dengan upaya sistematis seperti menerapkan manajemen mutu terpadu (total
quality management) yang mempunyai prinsip, yaitu fokus pada kepuasan pelanggan,
respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan
berkesinambungan.
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan
aktif dan positif dalam hidupnya sekarang maupun yang akan datang. Pendidikan
nasional Indonesia merupakan pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan
pembangunan nasional Indonesia. Jenis pendidikan dikelompokan sesuai dengan sifat
dan kekhususan tujuannya dan serta program yang termasuk jalur pendidikan sekolah
seperti pendidikan umum, pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 4 ayat l yang menyebutkan,
Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan
masyarakat dan tanah air.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kemajuan suatu
negara sehingga keberhasilan dalam pendidikan sangat ditentukan oleh guru sebagai
pelaksana pembelajaran. Sekolah juga memiliki peran dalam kelulusan dalam bidang –
bidang pekerjaan dalam kehidupan masyarakat yang luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari total quality management (TQM) dalam pendidikan ?
2. Bagaimana penerapan dari total quality management (TQM) dalam pendidikan?
3. Apa saja prinsip dari total quality management dalam pendidikan ?
4. Bagaimana karakteristik dari total quality management dalam pendidikan ?
5. Apa komponen –komponen yang ada pada total quality management dalam
pendidikan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari total quality management (TQM) dalam pendidikan.
2. Mengetahui penerapan dari total quality management (TQM) dalam pendidikan.
3. Mengetahui prinsip dari total quality management dalam pendidikan.
4. Mengetahui karakteristik dari total quality management dalam pendidikan.
5. Mengetahui komponen –komponen yang ada pada total quality management dalam
pendidikan
D. Manfaat
1. Siswa dapat memahami definisi dari total quality management (TQM) dalam
pendidikan
2. Siswa dapat memahami penerapan dari total quality management (TQM) dalam
pendidikan.
3. Siswa dapat memahami prinsip dari total quality management dalam pendidikan.
4. Siswa dapat memahami karakteristik dari total quality management dalam
pendidikan.
5. Siswa dapat memahami adanya komponen –komponen yang ada pada total quality
management dalam pendidikan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Total Quality Management Dalam Pendidikan


TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi. TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada orang/karyawan dan
bertujuan untuk terus menerus meningkatkan nilai yang diberikan pada pelanggan
dengan biaya penciptaan nilai yang lebih rendah tersebut (Nasution,2001).
TMQ adalah integrasi semua fungsi dan proses dalam organisasi untuk mencapai
peningkatan kualitas barang dan jasa yang berkelanjutan. Sehingga pada dasarnya total
quality management dapat didefinisikan sebagai cara meningkatkan kinerja secara terus
menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu
organisasi, menggunakan sumber daya manusia dan model yang tersedia
(Setyawan,2016).
TQM adalah suatu sistem manajemen yang berfokus kepada orang yang bertujuan
untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan pelanggan’ pada biaya sesungguhnya
yang secara berkelanjutan terus menerus. TQM juga mengutamakan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan di bidang pendidikan melalui perbaikan berkelanjutan seluruh
aspek lembaga pendidikan (Marmoah,Suryanjani, dan Fauziah,2019), karena Persaingan
di dunia pendidikan mewajibkan sekolah mewujudkan mutu pendidikan yang mencapai
kesuksesan agar hasil yang didapat mampu menjamin peserta didik mengembangkan
dirinya pada potensi apapun (Marmoah,Suryanjani, dan Fauziah,2019).
Total Quality Management in education/manajemen mutu terpadu pendidikan adalah
suatu pendekatan manajemen yang memusatkan perhatian mutu pendidikan melalui
peningkatan mutu komponen terkait. Komponen yang terkait dengan mutu pendidikan
itu antara lain: peserta didik yaitu kesiapan dan motivasi belajar; guru yaitu kemampuan
profesional, moral kerjanya, kemampuan personalnya dan kerjasamanya; kurikulum
yaitu relevansinya dengan proses pembelajaran; dana, sarana dan prasarana yaitu
kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses pembelajaran; masyarakat yaitu
partisipasinya dalam pengembangan program-program pendidikan di sekolah. Dan lima
komponen mutu inilah yang menjadi fokus perhatian kepala madrasah (Setyawan,2016).
Bagi setiap lembaga pendidikan mutu adalah suatu isu sentral yang perlu
diperhatikan dan terkesan cenderung ke dunia bisnis dan industri bila mendengar istilah
TQM, namun pada kenyataannya beberapa lembaga pendidikan sudah mulai menerapkan
standar mutu tertentu dengan istilah manajemen mutu terpadu(Saril,2019).
TQM menginginkan adanya peningkatan (improvement) dalam berbagai hal. Oleh
karenanya, meningkatnya kualitas/mutu menjadi titik utama tentang TQM. Juran
mendemonstrasikan tiga proses manajerial suatu organisasi yang dikenal dengan trilogi
Juran yaitu, Planning, control, improvement. Adapun rincian trilogi itu sebagai berikut :
a. Quality planning, suatu proses yang mengidentifikasi pelanggan dan proses yang
akan menyampaikan produk dan jasa dengan karakteristik yang tepat dan kemudian
mentransfer pengetahuan ini ke seluruh kaki tangan perusahaan guna memuaskan
pelanggan.
b. Quality control, suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi,
dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan.
Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin rusak
segera diperbaiki.
c. Quality improvement, suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan
dipertahankan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan. Sehingga meliputi adanya
alokasi sumber-sumber, menugaskan orang-orang untuk menyelesaikan proyek mutu,
melatih para karyawan yang terlibat dalam proyek mutu dan pada umumnya
menetapkan suatu struktur permanen untuk mengejar mutu dan mempertahankan apa
yang telah dicapai sebelumnya.
B. Penerapan TMQ di Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, peningkatan kualitas dan mutu pendidikan akan sangat
ditentukan oleh banyak aspek, seperti guru, staf, siswa, kurikulum, proses belajar
mengajar, dukungan pembiayaan, pengelolaan, dan masih banyak lagi. Namun dapat
dikategorikan dalam dua aspek besar yaitu aspek internal dan eksternal. Internal
menyangkut keseluruhan komponen dalam sekolah, seperti kepala sekolah, guru, staf dan
penyelenggara institusi ,sedangkan aspek eksternal merupakan aspek yang berasal dari
luar yang menunjang dan menentukan keberhasilan pendidikan di sebuah institusi seperti
masyarakat, pemerintah dan dunia industri. Keduanya akan saling menopang dan
menunjang dalam mencapai tujuan pendidikan (Saril,2019).
Ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan dalam penerapan TQM di dunia
pendidikan, yaitu:
1. Perbaikan secara terus menerus (continous improvement). Konsep ini mengandung
pengertian bahwa pihak pengelola senantias melakukan berbagai perbaikan dan
peningkatan terus menerus untuk menjamin semua komponen penyelenggaraan
pendidikan telah mencapai standar mutu yang ditetapkan. Konsep ini juga berarti
bahwa institusi pendidikan senantiasa memperbaharui proses berdasarkan kebutuhan
dan tuntutan.
2. Menentukan Standar Mutu,(Quality assurance). Paham ini digunakan untuk
menentukan standar-standar mutu dari semua komponen yang bekerja dalam proses
produksi atau tranformasi lulusan institusi pendidikan. Standar ini meliputi
kepemilikan kemampuan dasar pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan,
kurikulum, dan evaluasi.
3. Perubahan Kultur(change of culture). Pimpinan institusi pendidikan harus mampu
membangun kesadaran para anggotanya akan pentingnya mempertahankan dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Perubahan Organisasi(upside-down-organization). Penerapannya dalam lingkungan
sekolah bisa terlaksana dalam bentuk perubahan struktur organisasi sekolah dalam
manajemen berbasis sekolah. Awalnya dalam struktur konvensional dari atas ke
bawah, maka dalam struktur baru bisa berubahandari bawah ke atas.
5. Mempertahankan hubungan dengan pelanggan(keeping close to the customer).
Hubungan yang baik antara institusi pendidikan dengan masyarakat, orang tua siswa
dan pihak lain, maka institusi atau lembaga pendidikan harus mampu menjalin
hubungan yang baik dengan pelanggannya (Saril,2019).
C. Prinsip –prinsip Total Quality Manajemen Pendidikan
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya meelaksanakan sistem manajemen
kualitas kelas dunia.Unluk itu, diperlukan perubahan besar dalam budaya.dansistem nilai
suatu organisasi. Menurut Hensler dan Brunell (Irnawati,2019) Ada empat prinsip utama
dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak
hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikaksi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas
tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal
dan pelanggan eksterna. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam
segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Sehingga
TQM dalam pendidikan yaitu memandang peserta didik sebagai pelanggan yang harus
dilayani sebab peserta didik sebagai pelanggan karena mereka yang membayar SPP
dan menerima jasa yang ditawarkan (pendidikan)
2. Respek terhadap setiap orang
Setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan
untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan
3. Manajemen berdasarkan fakta
Pengambilan keputusan harus didasarkan pada fakta yang nyata tentang kualitas
yang didapatkan berbagai sumber jajaran organisasi.
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Setiap keputusan selalu didasarkan
pada data, bukan sekedar pada perasaan (feeling).
4. Perbaikan berkesinambungan
Perbaikan bersinambungan berkaitan dengan kualitas, dan prosesperbaikan
berkesinambungan tergantung pada dua unsure diantaranya yang pertama yaitu
memperlajari proses,alat dan keterampilan yang tepas, sedangkan yang kedua yaitu
menerapkan keterampilan –keterampilan baru di sekolahan . Ozeki dan Asaka dalam
Al-saket (2003) mengemukakan sebuah gagasan siklus manajemen kualitas yang
disebut PDCA, PDCA adalah perencanaan (Plan) yaitu menentukan tujuan dan
mengembangkan untuk mencapai suatu tujuan, melakukan (Do) adalah implementasi
dari perencanaan, pemeriksaan (Check) yaitu berupa evaluasi semua hasil
perencanaan dan implementasi, dan tindakan (Act) yaitu pengambilan keputusan
untuk pengawasan mutu.
Pada siklus tersebut berlaku pada kegiatan sekolah, misalnya penerimaan siswa
baru, evalusi akhir, dan penjadwalan pelajaran. Upaya untuk perbaikan kualitas
bersinambungan dalam pendidikan
Prinsip pada TMQ dapat dijadikan dslam pedoman untuk mengimplementasikan TMQ
dalam fungsi manajemen di lembaga pendidikan.
D. Karakteristik TQM Dalam Pendidikan
Pada dasarnya sekolah bermutu memiliki 5 karakteristik yang didasarkan pada
keyakinan sekolah seperti kepercayaan, kerjasama dan kepemimpinan, yaitu :
a. Fokus pada Kostumer
Sekolah memiliki kostumer internal dan eksternal. Kostumer internal adalah orang
tua, siswa, guru, administrator, staf dan dewan sekolah yang berada didalam sistem
pendidikan. Kostumer eksternal adalah masyarakat, perusahaan, keluarga, militer dan
perguruan tinggi yang berada diluar organisasi, namun memanfaatkan output proses
pendidikan.
b. Keterlibatan Total
Setiap orang harus berpartisipasi dalam transformasi mutu. Mutu bukan hanya
tanggung jawab dewan sekolah atau pengawas. Mutu merupakan tanggung jawab
semua pihak.
c. Pengukuran
Bidang ini justru yang sering gagal dilakukan di sekolah. Secara tradisional ukuran
mutu atas keluaran sekolah adalah prestasi siswa. Ukuran dasarnya adalah hasil ujian.
Bila hasil ujian bertambah baik, maka mutu pendidikan pun membaik
d. Komitmen
Para pengawas sekolah dan dewan sekolah harus memiliki komitmen pada mutu. Bila
mereka tidak memilikikomitmen, proses transformasi mutu tidak akan dapat dimulai
karena kalaupun dijalankan pasti gagal. Setiap orang perlu mendukung upaya mutu.
e. Perbaikan Berkelanjutan
Konsep dasar mutu adalah segala sesuatu yang dapat diperbaiki. Menurut filosofi
manajemen lama, “kalau belum rusak janganlah diperbaiki”. Mutu didasarkan pada
konsep bahwa setiap proses dapat diperbaiki dan tidak ada proses yang sempurna.
Menurut filosofi manajemen yang baru “ bila tidak rusak perbaikilah, karena ila anda
tidak melakukannya orang lain pasti melakukannya”. Inilah konsep perbaikan
berkelanjutan
f. Menggunakan metode terstruktur dan pengoprasian yang disiplin. Contohnya
penggunaan teknik seperti penggunaan metode diagram, analisis kapasistas dan
penggunaan matriks.
g. Menggunakan terobosan berpikir dengan inovasi baru, selalu memajukan metodologi
pengendalian kualitas dan mengembangkan teori serta teknik –teknik untuk
meningkatkan kualitasnya.
h. Menentukan penggunaaan fakta (Indana,2017).
E. Komponen –Komponen TQM Pada Mutu Pendidikan
1. Peningkatan mutu proses pembelajaran
Peningkatan mutu dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk mencapai
keunggulan proses pembelajaran. Dan pembelajaran yang bermutu adalah
pembelajaran yang mengutamakan hasil dan memberi peluang tinggi bagi guru dan
peserta didik untuk aktif, inovatif, pemanfaatan sarana dan prasarana yang baik.
2. Peningkatan mutu pelayanan
Pelayana ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain; kasadaran
untuk melayani, empati kepada pelanggan, selalu memperbaiki pelayanan,
berpandangan ke masa depan, penuh inisiatif, menunjukkan perhatian dan selalu
melakukan evaluasi.
Pelayanan di sekolah adalah semua komponen sekolah benar –benar memiliki
kultur pelayaan terbaik terhadap peserta didik dan orang tua siswa, sehingga mereka
merasa puas, nyaman, dan aman. Layanan yang tak kalah penting adalah layanan
terhadap sumber daya manusia yang memproses peserta didik sehingga lulusan
bermutu, yaitu pelayanan terhadap seluruh guru dan karyawan mulai dari
pengembangan intelektual, gaji bulanan, tunjangan jabatan, tunjangan transport, dan
insentif lain serta kesejahteraan lain berupa santunan.
3. Peningkatan mutu lingkungan
Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan
pendidik dengan peserta didik serta orang orang yang terlibat dalam interaksi
pendidikan. Lingkungan intelektual merupakan kondisi sekitar yang mendorong dan
menunjang pengembangan kemampuan berpikir. Lingkungan ini mencakup
perangkat lunak seperti sistem dan program-program pengajaran, perangkat keras
seperti media dan sumber belajar serta aktivitas-aktivitas pengembangan dan
penerapan kemampuan berpikir. Lingkungan lainnya adalah lingkungan nilai yang
merupakan tatanan kehidupan nilai baik nilai kemasyarakatan, ekonomi, sosial,
politi, estetika, etika maupun nilai keagamaan yang hidup dan dianut dalam suatu
daerah atau kelompok tertentu. Lingkungan tersebut akan memberi pengaruh yag
cukup besar terhadap proses dan hasil dari pendidikan. Disamping itu interaksi
pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan kerja.
4. Peningkatan sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap manajemen
manusia, yang berdasarkan empat prinsip dasar yaitu sebagai berikut:
a. sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh sebuah
lembaga.
b. manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan sebuah lembaga
c. kebijaksanaan dan prosedur yag berkaitan dengan manusia dari lembaga tersebut
saling berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan
lembaga pendidikan dan perencanaan strategis
d. kultur dan nilai suatu perusahaan, suasana lembaga dan perilaku manajerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil
pencapaian yang terbaik.
Sedangkan yang SDM yang bermutu dalam mengelola lembaga pendidikan harus
memenuhi syarat yaitu kuat aqidahnya, dan muamalah, mengerti dan menguasai
dalam pendidikan ,menguasai dalam menerapkan manajemen yang baik, beraghlaq
karimah, menjalin hubungan yang baik dan harmonis secara internal maupun
eksternal, dan kuat dan potensial dalam bidang SDM, manajemen, pembiayaan, sarana
dan prasarana serta fasilitas pendidikannnya.
BAB III

PEMBAHASAN

Saya selaku pemakalah mengambil contoh penelitian dari jurnal, atas nama
Erna Meisaroh, S.Ag
NIM. 11.403.1.005
PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
Yang Berjudul

Implementasi Total Quality Management(TQM) Di MI Muhammadiyah Gading 1


Klaten
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan TQM di MI Muhammadiyah
Gading I Klaten, dan kualitas layanan sekolah di MI Muhammadiyah Gading I Klaten.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan berperanserta, wawancara dan
dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah madrasah. Sedangkan informan
penelitian adalah guru, siswa, wali siswa, pengurus yayasan (Muhammadiyah) dan komite
madrasah. Tehnik analisi data digunakan analisa model interaktif yang meliputi ;
pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem manajemen mutu di MI Muhammadiyah Gading I Klaten bila ditinjau dari unsur-
unsur Total Quality Management (TQM) yang meliputi: fokus kepada pelanggan,
peningkatan terhadap kualitas, dan kerjasama dalam team work, maka dapat dikatakan
bahwa sekolah tersebut telah menerapkan manajemen mutu.
2. Peningkatan mutu layanan sekolah dilakukan dengan menyusun rencana strategis yang
diwujudkan dalam rencana pengembangan yang memuat visi, misi, dan tujuan serta
program strategis sekolah maupun adanya pembagian tugas yang jelas.

Variasi madrasah adalah sesuatu yang diidealkan dan dicita-citakan oleh lembaga dalam
hal ini MI Muhammadiyah Gading I Klaten, yaitu mencetak generasi penerus yang unggul
serta mempunyai daya saing di era globalisasi serta beriman dan berakhlak karimah.
Sehingga Bervariasinya kebutuhan siswa akan belajar, beragamnya kebutuhan guru dan staf
lain dalam pengembangan profesionalnya, berbedanya lingkungan sekolah satu dengan
lainnya dan ditambah dengan harapan orang tua/masyarakat akan pendidikan yang bermutu
bagi anak, maka kepala madrasah beserta dewan guru dan yayasan menetapkan visi madrasah
sebagai berikut: “Berkualitas dalam bidang ilmu pengetahuan, iman, taqwa, dan amaliyah
Ahlakul Karimah, serta berdaya guna bagi Nusa, Bangsa dan Agama”.

Karyawan MI Muhammadiyah Gading I Klaten adalah pegawai tata usaha merupakan


bagian dari pelanggan internal. yang mempunyai fungsi dan tugas untuk memperlancar
jalannya administrasi dan tugas lain. Sedangkan Struktur Organisasi MI Muhammadiyah
Gading I Klaten Didalam mewujudkan tujuan institusional Kepala Madrasah, para Guru dan
Karyawan uhammadiyah Gading I Klaten mempunyai tata kerja yang berbentuk organisasi
yang satu sama lain saling membantu, membutuhkan, menopang dan saling mengisi untuk
mencapai tujuan institusional tersebut. serta Tugas dari kepala madrasah sebagai supervisor
mengenai :

1. Kegiatan belajar mengajar, kegiatan bimbingan dan penyuluhan, kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler.
2. Kegiatan ketatausahaan, kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha.

Analisi Jurnal Dari Pemakalah:

Berdasarkan jurnal yang berjudul “Implementasi Total Quality Management(TQM) Di


MI Muhammadiyah Gading 1 Klaten” bahwa mengimplementasikan dalam manajemennya
memiliki kevariasi sehingga memenuhi dengan pembentukan total quality manajemennya dan
variasi yang terdapat pada visinya menunjukan adanya perubahan Kultur(change of culture)
juga dalam mutu pelayanannya bagus karena karyanwan di MI tersebut memberi kelancaran
dalam administrasi juga dalam dalam Peningkatan mutu pelayanan.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Total quality management dalam pendidikan yaitu suatu pendekatan dalam


memperhatikan mutu dari pendidikan yang terkait sehingga siswa adalah sebagai
pelanggan yang menerima kepuasan dalam suatu pendidikan sehingga didalam MTQ
membutuhkan adanya peningkatan mutu dalam proses pembelajaran, peningkatan mutu
pelayan seperti guru yang setiap akhir pembelajaran memberikan evaluasi untuk
memastikan siswa sudah memahami materi atau belum,sebaliknya guru juga mendapat
evaluasi dari kepala sekolah.

TMQ dalam pendidikan juga memiliki suatu karakteristik diantaranya sebagai berikut:
penggunakan metode terstruktur dan pengoprasian yang disiplin. Contohnya penggunaan
teknik seperti penggunaan metode diagram, analisis kapasistas dan penggunaan matriks,
menggunakan terobosan dan inovasi baru untuk menciptakan kemutuan dalam
pendidikan,menggunakan penggunaan secara fakta.

B. Kritik dan Saran


Demikianlah makalah yang dapat saya sajikan sebagai salah satu bahan pembelajaran
Dasar-dasar Manajemen Pendidikan. Semoga dapat memberikan banyak manfaat bagi
kita semua.Saya selaku pemateri menerima segala kritikan maupun saran dari pembaca
demi terciptanya makalah saya yang lebih baik ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Indana Nurul. 2017. Total Quality Management (TQM) Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan (Studi Kasus di MTs Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng). jombang :STIT

Irnawati Defi. 2018. Implementasi manajemen mutu terpadu Di MA Bahrul Ulum


Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus. Skibsi Manajemen Pendidikan Islam.
Lampung : UIN Raden Intan Lampung
Marmoah Sri, Suryanjani Syamsi, dan Fauziah Muna. 2019. Implementasi Total Quality
Management (TQM) Di Pendidikan Dasar . journal prespektif ilmu pendidikan.
Surakarta :Universitas Sebelas Maret. Vol 33, No 1.
Meisaroh Erna. 2014. Implementasi Total Quality Management (TQM) Di MI
Muhammdadiyah Gading 1Klaten. Surakarta :Institut Agama Islam Surakarta.

Nasution. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Saril. 2019. Total Quality Management (TQM) Sebagai Wujud Peningkatan Mutu
Pendidikan. Jurnal manajemen pendidikan islma. Vol 9, No 2.
Setyawan Debi. 2016. Total Quality Management (TQM) Dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Jetis Sukoharjo.surakarta : IAIN Surakarta.
.

Anda mungkin juga menyukai