Anda di halaman 1dari 10

Berbakti Kepada

Orangtua
O. Solihin
E-mail: sholihin@gmx.net
Blog:
http://osolihin.wordpress.co
m
26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh Tarqiyah SMA


N 1 Jakarta

Keluarga di Jaman Pra


Islam
Di Persia, pernikahan dengan mahram menjadi budaya. Mereka

meyakini bahwa hal itu untuk mendekatkan kepada tuhan-tuhan


mereka. Pada tahun 478 M Mazdak mengembangkan ajaran
kepemilikan bersama, termasuk wanita. Akibatnya, banyak pengikut
Mazdak yang merampas harta dan memperkosa wanita yang mereka
temui.
Di Romawi, sejumlah kaisar terkenal dengan kegilaan mereka, salah
satunya adalah Gaius Caesar Augustus Germanicus (lebih dikenal
dengan Caligula). Senang berzina dengan istri orang--setelah
mengancam dan memaksa suami mereka melepasnya--juga
melakukan incest (hubungan sedarah) dengan tiga saudara
perempuannya.
Di Jazirah Arab, para istri dan ibu tiri tak memiliki kehormatan. Jika
ditinggal mati suaminya, maka ayahnya, saudara lelakinya atau anak
lelakinya akan menjadi ahli waris janda tersebut dan boleh
menikahinya. Jika janda itu segera pergi ke keluarganya, ia bebas.

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Orangtua Menurut Islam

Adalah orang yang patut dimuliakan oleh anak-anak mereka.


Allah Swt. bahkan mengingatkan kaum Muslimin akan kewajiban
berbakti kepada orangtua (Birrul Walidain). Ada 14 ayat dalam
al-Quran yang membahas tentang berbakti kepada orangtua: alBaqarah [83; 180; 215], an-Nisaa [36], al-Anaam [151], Ibrahim
[41], al-Israa [23], Maryam [14], an-Naml [19], al-Ankabuut [8],
Luqman [14], al-Ahqaf [15; 17], Nuh [28]
Rasulullah saw. juga mewanti-wanti kaum Muslimin untuk
berbakti kepada kedua orangtua mereka. Sabda beliau: (Dosa
besar) adalah mempersekutukan Allah, durhaka pada kedua
orang tua, membunuh manusia, dan bersaksi palsu. (HR
Bukhari)

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Birrul Walidain Itu

Menghormati, menyayangi, menghargai,


dan merasa bangga dengan orangtua kita
sendiri.
Tidak menyakiti hatinya, tidak
membencinya, dan tidak merendahkanya.
Tetap menaruh rasa hormat, tetap
menjaga hubungan silaturahmi, dan tetap
sabar meski orangtua kita tidak sejalan
pikir dan rasanya dengan kita.

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Keutamaan Birrul
Walidain

Insya Allah dimuliakan oleh Allah Swt. dalam


hidupnya.
Insya Allah hidupnya berkah karena
orangtuanya akan senantiasa
mendoakannya. Sabda Rasulullah saw.:
"Tiga macam doa yang pasti terkabulkan;
doa orang tua untuk anaknya, doa orang
musafir, dan doa orang yang teraniaya".
(Silsilah al-hadits ash-Shahihah, Imam
al-Albani)

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Konsekuensi Birrul
Walidain
Ath-Thaam (memberi nafkah atau makan)

Al-Malbas (memberi pakaian)


Al-Maskan (memberi tempat berlindung)
Al-Himayyah (memberi perlindungan)
At-Tibaba (memberi pengobatan)
Ad-Dain (membayarkan hutangnya)
An-Nasab (garis keturunanlarangan menghina orangtuanya
sendiri)
Al-Janazah (sholat jenazah jika orangtuanya wafat)
Al-Wasiyyah (memenuhi wasiat orangtuanya)
Ad-Dua (mendoakan kedua orangtuanya)

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Jadikan Orangtua sebagai


Sahabat
Jangan ada jarak di antara orangtua
dan kita.
Pelajari kebiasaan orangtua kita.
Belajar mengalah demi mencapai
kemenangan: tetap terjalin
silaturahmi.
Berani jujur untuk mengungkapkan
keinginan kita.
Upayakan untuk menyamakan persepsi.

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Jika Berselisih dengan


Orangtua
Sabar menghadapi orangtua.
Dahulukan keinginan orangtua (asal
bukan hal prinsip dalam agama).
Jagalah bahasa tubuhmu saat
berkomunikasi dengan orangtua.
Siapkan saran, bukan melulu
permintaan.
Andai harus bicara, pastikan tidak kasar.
Sampaikan dengan terang dan ringkas.

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Membahagiakan
Orangtua
Hormati sepenuh hati. Jangan ada
benci dan dendam sedikit pun.
Jangan pernah sakiti hati mereka.
Yakinkah bahwa kita sanggup menjadi
baik dan bisa menjadi kebanggaan
mereka.
Tampilkan prestasi yang nyata,
bermanfaat, benar dan baik di hadapan
orangtua.

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Bangga Memiliki
Orangtua

Besarkan peduli kita kepada orangtua kita.


Menjalin komunikasi yang sehat, benar,
dan baik dengan orangtua.
Jangan terjebak opini negatif dari orang
lain tentang orangtua dan keluarga kita
sendiri.
Jalani dengan rileks dan diri kita merasa
cair ketika kondisi orangtua atau keluarga
kita belum ideal. Kita tetap menaruh
empati dan simpati kepada orangtua kita.

26/09/16 09:46 AM

Disampaikan pada Dauroh

Anda mungkin juga menyukai