Mengawali khutbah ini kita sampaikan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Sholawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Hari ini, kita berkumpul disini sebagaimana kaum muslimin di seluruh belahan
dunia manapun, melakukan sholat Idul Adha, Yang InshaAllah akan kita tindak lanjuti
dengan melakukan Penyembelihan hewan kurban dan membagikanya kepada yang
berhak menerimanya.
“Ya Allah… berikanlah kami kebajikan di dunia dan tiadalah bagiannya yang
menyenangkan di akhirat.” (Q.S. Al – Baqarah : 200)
Ibrahim berdoa : “wahai tuhanku, karuniakanlah anak yang shalih kepadaku” (Q.S. As–
Shaffat : 100).
Siapa mengira setelah Ismail a.s. meningkat dewasa, usia 13 tahun, Allah SWT.
Memerintahkan pada Ibrahim a.s. melalui mimpi supaya menyembelih anaknya,
sebagaimana terekam dalam Al-Qur’anul Karim:
“Tatkala anak itu sudah dewasa, Ibrahim berkata kepada anak nya : wahai anakku
tersayang, sungguh aku telah bermimpi menyembelih kamu, karena itu apa pendapat mu
tentang mimpiku itu…” (QS. As-shoffat 37:102).
Seorang ayah yang sudah berusia 86 tahun, yang sedang mencurahkan kerinduan
hatinya, dan harapanpun tertumpah pada kader muda penerus risalahnya, sekaligus putra
beliau yang sedang menanjak dewasa. Dalam keadaan demikian, datanglah perintah
Allah untuk menyembelih putra kesayangan dan satu-satunya itu. Sungguh ujian
keimanan dan kemanusiaan yang amat sukar dan berat dilaksanakan.
Namun Ibrahim As, bapak para Nabi itu sadar, ternyata Allah yang maha Rahman
sedang menguji keimanannya. Apakah rasa sayang dan kecintaan kepada putra lelakinya,
menghalanginya untuk mentaati perintah Allah SWT.? Nabi Ibrahim,akhirnya lulus
melewati ujian Allah. Tekadnya bulat, tidak ada kebimbangan ataupun keraguan, perintah
Allah wajib dijalankan apapun resikonya.
Ketika Ibrahim dan Ismail telah pasrah kepada Allah, dan Ibrahim pun
membaringkan putranya, maka Allah berseru kepadanya :
“wahai Ibrahim, kamu telah membenarkan mimpimu. Sungguh kami akan memberi
pahala kepada orang-orang yang beramal Sholeh.” (Q.S. Ash-Shaffat : 105).
Sungguh perintah Allah kepada Ibrahim itu merupakan satu ujian keamanan yang
sangat jelas. Allah ganti Ismail dengan seekor domba yang sangat besar. Allah telah
jadikan Ibrahim sebagai contoh bagi generasi-generasi sesudahnya. Ucapan salam
sejahtera bagi Ibrahim. Demikianlah Allah memberi pahala kepada orang-orang yang
beramal sholeh. Sungguh Ibrahim termasuk hamba Allah yang benar-benar beriman (Q.S.
Ash-Shaffatt : 106-111).